Anda di halaman 1dari 20

PARAGRAF BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Dra. Lisdewi Muliati, M. M.

Kelompok 4
Boby Sandi 1961201186
Hesti Sukmalisa 1961201158
M. Rafi Fadya 1961201181
Rizki Padilah 1961201207
Yuyu Wahyudi 1961201203

HALAMAN JUDUL
KELAS C/D (PAGI)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tentang ‘Paragraf Bahasa Indonesia Dalam
Karya Tulis Ilmiah’.

Makalah ini dibuat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar panulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang ‘Paragraf Bahasa


Indonesia Dalam Karya Tulis Ilmiah’ ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Tangerang, Desember 2019

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Paragraf.............................................................................................3
B. Struktur Paragraf................................................................................................4
C. Unsur-Unsur Paragraf.........................................................................................5
D. Syarat Paragraf....................................................................................................6
E. Teknik Pengembangan Parafgraf.......................................................................8
F. Macam-Macam Paragraf.....................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

3
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membuat sebuah karya ilmiah tidak semudah membuat suatu karya yang
berbentuk sastra. Ada banyak kriteria dalam komponen sebuah karya ilmiah
yang perlu dipenuhi, seperti teknik-teknik penulisan, penggunaan bahasa
yang baku dan benar, materi karya ilmiah yang objektif sesuai dengan fakta
dan data yang ada, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan banyak hal
lain yang tentunya menjadi perhatian penting dalam sebuah penulisan suatu
karya ilmiah. Karena itulah, mengerti dan memahami pola penulisan sebuah
karya ilmiah merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang penulis
yang hendak membuat suatu karya ilmiah.
Pentingnya mengerti dan memahami penyusunan dan penulisan suatu
karya ilmiah menuntut kita untuk lebih jeli dan kritis dalam menulis dan
membaca suatu karya ilmiah. Salah satu kaidah yang perlu diketahui dan
dipahami dalam membuat suatu karya ilmiah adalah pola penggunaan dan
penyusunan paragraf. Dalam sebuah karya ilmiah, penggunaan dan
penyusunan suatu paragraf mempunyai beberapa kriteria yang baku.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan
tidak berdiri sendiri, melainkan kait mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragraf merupakan sajian kecil sebuah karangan yang
membangun suatu pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis
dalam karangan karya tulis ilmiah.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat yang memiliki kesatuan dan
kepaduan yang berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan. Dalam kenyataannya terkadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal, alinea semacam itu jarang dipakai
dalam tulisan ilmiah.
Sebuah paragraf yang baik merupakan suatu kesatuan yang tersusun
secara terperinci dan terpadu di mana pemaparan materi yang dituangkan
dalam sebuah paragraf terdapat inti permasalahan yang dibicarakan.
Keterkaitan antar kalimat dalam paragraf juga perlu diperhatikan sehingga
penggunaan dan pemilihan bahasa dan kata maupun kalimat tidak sia-sia
yang akhirnya tidak keluar atau melebar dari pokok permasalahan yang
menjadi bahan pembicaraan pada suatu paragraf yang konsisten dan terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Bagaimana struktur paragraf?
3. Bagaimana unsur-unsur paragraf?
4. Apa saja yang menjadi syarat-syarat paragraf?
5. Bagaimana teknik pengembangan paragraf?
6. Apa saja macam-macam paragraf?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering
digunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf, mulai dari
pengertian paragraf, struktur paragraf, unsur-unsur paragraf, syarat-
syarat paragraf, teknik pengembangan paragraf, serta macam-macam
paragraf
3. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling
berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat lain. Paragraf juga disebut
dengan karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide
atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan.
Dalam satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu
ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan
kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang
dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat
menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang diungkapkan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf atau yang bisa disebut
juga alinea adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung
satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
 Dapat diartikan bahwa paragraf merupakan suatu hasil pemikiran yang
mana dalam paragraf tersebut terdapat inti maupun pokok permasalahan yang
menjadi satu hal yang perlu dijelaskan atau dipaparkan sehingga dapat sebuah
paragraf terdapat beberapa kalimat yang membangun unsur paragraf.
Kalimat-kalimat penjelas/pengiring bertujuan untuk menerangkan dan
mengembangkan kalimat pokok yang menjadi fokus pembicaraan sehingga
isi dalam paragraf tersebut dapat dipaparkan secara luas dan terpadu namun
tidak keluar/keluar bahkan menyimpang dari pokok pembicaraan dalam
paragraf tersebut.
Secara umum definisi paragraf dapat dijabarkan bahwa paragraf
merupakan sekumpulan kalimat yang saling terkait satu kalimat dengan
lainnya, paragraf merupakan bagian dari suatu bab yang tersusun secara
runtut dan terpadu, pada umumnya sebuah paragraf ditandai dengan penulisan
pada baris baru dengan penulisan awal hurufnya mengarah ke dalam, dalam
sebuah paragraf terdapat kalimat pembuka, kalimat inti, dan kalimat penutup.
Adapun dalam sebuah penyusunan paragraf tidak dibenarkan membicarakan

3
atau membahas materi yang berseberangan dengan materi yang dibicarakan
dalam suatu paragraf karena sebuah paragraph merupakan satu kesatuan utuh
sebuah pemaparan permasalahan atau materi yang utuh dan terpadu.

B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pengelompokan Struktur Paragraf
Struktur paragraf dapat dikelompokan menjadi delapan
kemungkinan, yaitu:
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
d. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan
kalimat pengembang.
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik,
kalimat pengembang.
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.

2. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa
anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,

4
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai
pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf
merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak
lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan
secara utuh dan lengkap.

3. Kegunaan paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu,
tetapi pembagian per paragraph ini memiliki beberapa kegunaan,
sebagai berikut:
a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok
kesluruhan paragraf.
b. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran
penulis.
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran
secara sistematis.
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna
bagi pengantar, transisi, dan penutup.

C. Unsur-Unsur Paragraf
Terdapat beberapa unsur pembangun paragraf, sehingga paragraf
tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf terdiri dari
empat macam, yaitu:
1. Transisi,
2. Kalimat topik,
3. Kalimat Pengembang,
4. Kalimat penegas atau penjelas.

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh


karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib

5
(kalimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat
unsur.

Topik merupakan hal terpenting dalam pembuatan suatu alinea atau


paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin
sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran
yang telah ditentukan sebelumnya.

Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari


pengembanngan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat
yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama terdapat pada
awal paragraf, akhir paragraf, atau pun pada awal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberap jenis, yaitu:

Deduktif : Kalimat utama diletakan di awal alinea.

Induktif : Kalimat utama diletakan di akhir alinea.

Variatif : Kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir

Alinea.

Deskriptif/naratif : Kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea.

Kepala karangan merupakan awalan yang akan dijelaskan oleh kalimat


penjelas setelahnya, untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan
4. Logis
5. Spesifik

D. Syarat Paragraf

6
1. Kesatuan
Kesatuan paragraph ialah semua kalimat yang membangun paragraf
secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu.
Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal
saja.

2. Kepaduan
Kepaduan adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan
kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf. Kepaduan sebuah
paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran.

3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat
topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.

4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf bergantung pada seberapa jauh atau dalamnya
suatu karangan dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Panjang
paragraf memperhitungkan empat hal, yaitu:
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam
paragraf.

5. Pola Susunan Paragraf

7
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola
yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain
dengan wajar dan berkaitan dengan logis. Dengan cara itu pembaca diajak
oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan
yang bulat. Pola sususannya bermacam-macam, dan yang sering
diterapkan dalam tulisan ilmiah antara lain:
a. Pola runtutan waktu,
b. Pola uraian sebab akibat,
c. Pola perbandingan dan pertentangan,
d. Pola analogi
e. Pola daftar

E. Teknik Pengembangan Parafgraf


1. Secara Alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang membawa pembaca dari satu
titik ketitik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan
yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau
tindakan.

2. Klimaks dan Antiklimaks


Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam
suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menonjol. Jika
posisi yang tertinggi itu diletakan pada bagian akhir maka disebut
klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi
paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol maka
disebut anti klimaks.

8
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk umum ke khusus utama diletakan diawal paragraf
disebut deduktif. Dalam bentuk khusus ke umum, gagasan utama
diletakan diakhir paragraf disebut paragraf induktif.

F. Macam-Macam Paragraf
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya.
Ada 4 macam-macam paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya,
yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran
serta paragraf ineratif.
a. Paragraf Deduktif
Paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya
berada di awal paragraf. Paragraf ini bersifat deduksi dan
dikembangkan dari pernyataan umum ke khusus. Jenis paragraf
deduktif diawali oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran
utama, kemudian dilanjutkan oleh kalimat-kalimat penjelasnya.
b. Paragraf Induktif
Paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya
berada di akhir paragraf. Paragraf ini bersifat induksi dan
dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum. Jenis paragraf
induktif diawali oleh kalimat-kalimat penjelas dan kemudian
diakhiri oleh kalimat utama yang berisi pokok pikiran utama
paragraf.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah gabungan antara paragraf deduktif
dan induktif. Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat utama, lalu
kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelasnya dan terakhir
diakhiri oleh kalimat utama lagi. Artinya terdapat dua kalimat
utama yang terletak di awal paragraf dan ditegaskan kembali
diakhir paragraf. Sementara bagian tengah-tengahnya adalah
kalimat-kalimat penjelasnya.

9
d. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah kebalikan dari paragraf campuran.
Jenis paragraf ini diawali oleh kalimat-kalimat penjelas,
kemudian diikuti oleh kalimat utama paragraf dan kemudian
dilanjutkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas. Artinya
letak kalimat utama yang mengandung pokok pikiran utama
paragraf ini terdapat di bagian tengah-tengah dari sebuah
paragraf.

2. Berdasarkan isinya
Ada 5 macam-macam paragraf berdasarkan isinya, yakni paragraf
narasi, paragraf deskriptif, paragraf eksposisi, paragraf argumentasi
serta paragraf persuasi.
a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan sebuah
cerita atau kejadian secara berurutan dan kronologis. Paragraf
narasi bisa dibagi menjadi dua yakni paragraf narasi kejadian
untuk menceritakan suatu kejadian serta paragraf narasi runtut
cerita untuk mengembangkan urutan tindakan hingga
menghasilkan sesuatu. Ciri-ciri paragraf narasi di antaranya yaitu
terdapat alur cerita, tokoh, setting dan konflik serta tidak memiliki
kalimat utama secara tetap. Terdapat dua jenis paragraf narasi,
yaitu:

1) Paragraf narasi ekspositoris, berisikan rangkaian


perbuatan yang disampaikan secara informatif.
2) Paragraf narasi sugestif, mengisahkan suatu hasil rekaan,
khayalan atau imajinasi pengarang.
b. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan
suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra
pembaca. Dalam paragraf ini, penulis ingin membuat pembaca

10
seolah-olah dapat melihat, mendengar maupun merasakan apa
yang sedang mereka baca. Ciri-ciri paragraf deskriptif di antaranya
yaitu menggambarkan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu,
penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra serta
menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk dan
keadaan secara terperinci. Dalam paragrafi deskripsi terdapat dua
pola pengembangan paragraf yang ada yaitu:
1) Pola spasial
2) Pola sudut pandang. Terdapat 2 jenis pola sudut pandang
yaitu:
a) Sudut pandang subjektif, menggambarkan objek
sesuai penafsiran dan disertai opini penulis.
b) Sudut pandang objektif, menggambarkan objek apa
adanya tanpa opini penulis.
c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menjelaskan,
menyampaikan, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik
kepada pembaca dengan tujuan memberi informasi sehingga
memperluas pengetahuan pembaca. Ciri-ciri paragraf eksposisi di
antaranya yaitu memaparkan definisi atau langkah-langkah dan
metode tertentu, mengguakan gaya bahasa yang informatif,
menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra
serta umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa dan bagaimana terkait suatu topik. Terdapat beberapa
jenis-jenis paragraf eksposisi di antaranya yaitu :
1) Paragraf eksposisi definisi, paragraf yang memberikan
penjelasan informasi dengan menfokuskan pada
karakteristik topik.
2) Paragraf eksposisi klasifikasi, paragraf yang membagi
sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kelompok
kategori-kategori.

11
3) Paragraf eksposisi proses, paragraf yang menjelaskan
langkah-langkah dan metode sebagai petunjuk proses
pembuatan, penggunaan atau cara-cara tertentu.
4) Paragraf eksposisi ilustrasi, paragraf yang dikembangkan
dengan menggunakan gambaran sederhana atau bentuk
konkret dari suatu ide dan ilustrasi.
5) Paragraf eksposisi pertentangan, paragraf yang berisi
tentang suatu pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu
yang lain.
6) Paragraf eksposisi berita, paragraf yang berisi pemberitaan
mengenai suatu kejadian, biasanya banyak ditemukan pada
koran dan surat kabar.
7) Paragraf eksposisi perbandingan, paragraf yang
menerangkan ide atau topik dalam kalimat utama dengan
cara membandingkannya dengan hal lain.
8) Paragraf eksposisi analisis, paragraf yang membagi
masalah dari gagasan utama menjadi beberapa sub-bagian
yang dikembangkan secara berurutan.
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang menyampaikan
ide, gagasan atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta
aktual. Tujuan dari paragraf argumentasi adalah untuk meyakinkan
pembaca terkait ide dan pendapat tersebut benar dan terbukti. Ciri-
ciri paragraf argumentasi di antaranya yaitu menjelaskan suatu
pendapat agar pembaca yakin, memuat fakta untuk membuktikan
pendapatnya, menggali sumber ide dari sebuah pengamatan dan
penelitian serta terdapat kesimpulan pada penutupnya. Terdapat 3
jenis-jenis paragraf argumentasi yaitu :
1) Paragraf argumentasi pola analogi yang berupa penalaran
induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya.

12
2) Paragraf argumentasi pola generalisasi yang berupa penalaran
induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan data-data yang ada.
3) Paragraf argumentasi pola hubungan sebab akibat yang
dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi
sebab, hingga pada kesimpulan yang menjadi akibat.
e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk paragraf yang bertujuan
membujuk dan mempengaruhi pembaca agar mau berbuat sesuatu
sesuai dengan yang tertera pada paragrafnya. Penulis menyertakan
bukti data dan fakta untuk dapat mempengaruhi pembaca. Ciri-ciri
paragraf persuasi di antaranya yaitu idenya berasal dari pikiran
manusia, harus bisa menimbulkan kepercayaan pembaca, sebisa
mungkin menghindari konflik serta memerlukan fakta dan data
yang akurat dan faktual sesuai isi paragraf.

3. Berdasarkan Fungsi dan Tujuannya


Ada 3 macam-macam paragraf berdasarkan fungsi dan tujuannya,
yakni paragraf pembuka, paragraf penghubung serta paragraf penutup.
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang berada di awal sebuah
karya tulis. Jenis paragraf pembuka berfungsi sebagai pengantar
dan pengenalan isi kepada pembaca. Isi dari paragraf pembuka
adalah pengantar dari isi bacaan atau karya tulis yang dijabarkan
dengan lengkap pada paragraf-paragraf berikutnya.
b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung adalah paragraf yang berada di tengah-
tengah sebuah karya tulis. Jenis paragraf penghubung berfungsi
sebagai penghubung antara paragraf pembuka dan paragraf
penutup. Isi dari paragraf penghubung adalah inti dari karya tulis

13
itu sendiri. Segala sesuatu terkait inti dan wacana dari sebuah
karya ada pada paragraf penghubung.
c. Paragraf Penutup
Pengertian paragraf penutup adalah paragraf yang berada di
akhir sebuah karya tulis. Jenis paragraf penutup berfungsi
sebagai penutup sebuah karya tulis itu sendiri. Isi dari paragraf
penutup adalah kesimpulan, ringkasan, saran atau komentar
penulis dari bacaan yang sudah dijabarkan di paragraf-paragraf
sebelumnya.

14
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Paragraf merupakan suatu bagian dari sebuah bab yang berisi kalimat-
kalimat di mana antar kalimat tersebut memiliki satu unsur keteraturan,
kesesuaian, dan kesamaan konsep, materi, dan permasalahan yang dibahas
dalam paragraf tersebut. Tidak jarang pada sebuah penulisan suatu karya
ilmiah dalam paragraf masih terdapat ketidaksesuaian antara kalimat satu
dengan kalimat lainnya yang pada akhirnya hanya untuk menambah atau
mencukupi materi secara kuantitatif (bukan dari kualitas isi karya ilmiah
tersebut) sehingga pembahasan materi yang dipaparkan menjadi melebar
bahkan tidak sinkron dengan materi pokok yang seharusnya menjadi pokok
pemaparan.

Penggunaan paragraf setidaknya dapat mempermudah seorang penulis


dalam membuat suatu karya ilmiah baik dalam bentuk sederhana maupun
kompleks agar pembahasan suatu pokok permasalahan tidak keluar dari topik
yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya paragraf, penulis akan
lebih mudah mengkategorikan pokok materi  yang akan menjadi pokok
pembicaraan pada pemaparan yang dituangkan dalam bentuk paragraf
tersebut.

Dalam sebuah paragraf setidaknya terdapat konsistensi pembahasan


masalah (topik pembicaraan), dan keterkaitan antar paragraf secara terpadu
dan efisien sehingga menghindari adanya materi yang inkonsistensi yang
pada akhirnya akan membingungkan pembaca dalam memahami maksud
tulisan dalam karya ilmiah tersebut.

15
B. Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat
harus mengetahui dulu kalimat yang akan disusun dan akan menjadi
sebuah paragraph yang memiliki hubungan yang erat dan memenuhi
syarat-syarat yang telah penulis uraikan di bab sebelumnya.
Dengan dipelajarinya definisi, bagian-bagian, karakteristik, dan
kriteris sebuah paragraf yang ideal, maka diharapkan akan lebih
memudahkan bagi penulis yang hendak menyusun dan menulis sebuah
karya yang berbentuk ilmiah. Dapat diakui bahwa menyusun dan menulis
suatu karya ilmiah tidak semudah menyusun dan menulis sebuah karya
sastra. Menyusun sebuah karya ilmiah membutuhkan waktu, tenaga, dan
pikiran yang tidak sedikit sehingga perlu dipahami agar pada saat
pelaksanaannya tahap penyusunan sampai penulisan dan berakhir pada
tahap pelaporan sebuah karya ilmiah, tidak akan terjadi kemacetan karena
teknik-teknik penulisan yang belum dipahami atau masih bingung.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://vhajrie27.wordpress.com/2010/03/19/paragraf-ilmiah/#_ftn2

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-
bahasa-indonesia-paragraf_28.html

https://salamadian.com/pengertian-paragraf/

https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_
bhs_INDONESIA

https://www.kelasindonesia.com/2015/05/macam-macam-unsur-unsur-
paragraf-lengkap.html

https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-paragraf/

17

Anda mungkin juga menyukai