PENGGUNAAN EYD
Disusun Oleh:
1. SISKA GUSTINA
2. YUMARIZAL
DOSEN PEMBIMBING
Drs. JUNAIDI ARIEF M.Pd
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana penggunaan EYD yang benar?
2. Kesalahan apa sajakah yang sering ditemukan dalam penggunaan ejaan pada
karya ilmiah?
3. Bagaimanakah revisi dari kesalahan penggunaan ejaan yang sesuai dengan
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan EYD yang benar?
2. Untuk mengetahui kesalahan yang sering ditemukan dalam penggunaan
ejaan pada karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui revisi dari kesalahan penggunaan ejaan yang sesuai
dengan ejaan bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan EYD yang Benar
- Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku
sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan
bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah
yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman
bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa
emosi yang kuat.
3. Kesalahan yang terdapat pada data nomor tiga adalah sebagai berikut.
- Penggunaan tanda titik (.) setelah (2).
- Kesalahan pemakaian antara dan dengan.
- Kesalahan juga terdapat pada penggunaan huruf kapital pada awal
kata Hubungan,Motivasi, Mengajar, Guru, Pemanfaatan Media, dan Belajar.
- Penulisan kota menggunakan huruf kecil pada awal katanya.
Mengapa salah?
Hal tersebut salah karena pemakaian tanda kurung (( )) saja sudah
cukup.
- Kata antara memiliki pasangan tetap dan. Jadi, kata tersebut tidak cocok
dipasangkan dengan kata dengan.
- Kalimat yang mengandung kata-kata tersebut bukan merupakan sebuah
judul, jadi tidak perlu ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya.
- Nama tempat/geografis yang langsung diikuti nama tempatnya harus ditulis
dengan huruf kapital pada awal katanya.
4. Kesalahan yang terdapat pada data nomor empat adalah sebagai berikut.
- Penggunaan tanda titik (.) setelah (3) .
- Kesalahan pada penggunaan huruf kapital pada awal kata Kekuatan,
Pemahaman, Media, Belajar, Motivasi, Guru, dan Pemanfaatan.
- Penulisan kota harus diawali dengan huruf kapital karena diikuti nama
kotanya.
Mengapa salah?
- Karena pemakaian tanda kurung (( )) saja sudah cukup.
- Kalimat yang mengandung kata-kata tersebut bukan merupakan sebuah
judul, jadi tidak perlu ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya.
- Nama tempat/geografis yang langsung diikuti nama tempatnya harus ditulis
dengan huruf kapital.
5. Kesalahan yang terdapat pada data nomor lima adalah sebagai berikut.
- Penulisan kota yang diawali dengan huruf kecil.
- Kalimat yang panjang dan tidak jelas.
- Penggunaan kata dalam.
- Penggunaan kata penelitian.
Mengapa hal tersebut salah?
- Nama tempat/geografis yang langsung diikuti nama tempatnya harus ditulis
dengan huruf kapital.
- Sebaiknya dijadikan sebuah kalimat baru agar tidak terlalu panjang dan
lebih enak dibaca.
- Karena ide/gagasan yang dikandung kalimat berikutnya berbeda. Sebaiknya
kalimat tersebut dipecah menjadi dua kalimat sehingga batas-batas
ide/gagasan dalam kalimat tersebut jelas. Untuk itu tanda koma di
belakang Boyolali sebaiknya diganti dengan tanda titik dan
kata karena diawali dengan huruf kapital.
- Penggunaan kata dalam membuat kedudukan subjek dalam kalimat tersebut
menjadi tidak jelas.
- Karena yang bisa meneliti adalah peneliti bukan penelitian. Oleh karena itu
kata peneltiian sebaiknya diganti dengan penelitian.
C. Revisi Kesalahan Penggunaan Ejaan
Revisi dari beberapa kesalahan tersebut adalah:
1. Jurusan Teknologi Pendidikan
2. Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) hubungan antara pemahaman media
belajar dan pemanfaatan media belajar di SMA Negeri di Kota Tuban,
3. (2) hubungan antara motivasi mengajar pada guru dan pemanfaatan media
belajar di SMA Negeri di Kota Tuban,
4. (3) kekuatan dan arah hubungan antara tingkat pemahaman media belajar
dan motivasi mengajar para guru dengan efektivitas pemanfaatan media
belajar di SMA Negeri di Kota Tuban.
5. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri di Kota Tuban. Karena
populasi penelitian ini sedikit, maka peneliti tidak meneliti sampel tetapi
meneliti populasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dianalisis di atas, kesalahan ejaan dan kalimat
tampak seperti hal yang lumrah terjadi di tempat-tempat umum. Data di atas
hanya sebagian kecil dari begitu banyaknya kesalahan yang terdapat tempat
umum. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis kerena belum dikuasainya
sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya mencakup
kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan kata baku, dan kesalahan prefiks.
Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan kesalahan
prinsip pemilihan kata.
Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan
mengembalikannya atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa
tidak hanya terhenti pada aspek makna (pokoknya dimengerti). Namun, sebagai
bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu hal yang tidak boleh
dikesampingkan. Jadi, setiap kalimat yang dibangun harus memenuhi syarat
gramatikal.
B. Saran
Berdasarkan makalah diatas, perlu adanya peningkatan pemahaman
penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD. Tujuannya agar terciptanya ragam
kebahasaan yang efektif, mudah dipahami, dan benar dilihat dari struktur serta
ejaannya.