Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN
BAHASA INDONESIA
KELAS D

“PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN


HURUF MIRING”

Dosen : Dani Sukma,S.pd,M.pd

Disusun Oleh :
Ady Harianto Pakpahan
M Iqbal Tawakkal Srg
Ryan Darmawan
Tania Syahputri Srg
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
penggunaan huruf kapital dan huruf miring.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang etika dan tanggug jawab sosial ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap semuanya.
DAFTAR ISI
I.Pendahuluan...............................................................................................................................

I.I.Latar belakang.........................................................................................................................

I.II.Rumusan masalah..................................................................................................................

I.III.Pemecahan masalah.............................................................................................................

II.Pembahasan..............................................................................................................................

II.I.Huruf besar atau huruf kapital.............................................................................................

II.II.Huruf miring.........................................................................................................................

III.Kesimpulan.............................................................................................................................

Daftar pustaka..............................................................................................................................
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING

BAB I
PENDAHULUAN

I.I.Latar Belakang Masalah

Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan
gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya.
Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu
sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan
masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang
datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah
satu cara memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil kata
yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.

I.II.Rumusan Masalah
1.Bagaimana pemakaian huruf kapital pada bahasa tulis ?
2.Bagaimana pemakaian huruf miring pada bahasa tulis?

I.III.Pemecahan Masalah
1.Pemakaian huruf kapital pada bahasa tulis contohnya seperti penggunaan huruf kapital yang
dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Dia menulis.

2.Pemakaian huruf miring pada bahasa tulis contohnya seperti penggunaan huruf miring
dalam cetakan yang dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,bagian kata, kata,
atau kelompok kata.
Misalnya :
Huruf pertama kata abad ialah ia
BAB II
PENDAHULUAN

II.I.HURUF BESAR ATAU HURUF KAPITAL


Istilah huruf besar yang digunakan disini bersinonimdengan huruf kapital. Dalam bahasa
Inggris, kedua istilah itu disebut capital letter.
Memang, bagi orang tertentu huruf besar bersifat ambiguitas, mengandung makna taksa atau
berarti dua. Dengan demikian, dapat terjadi seperti di bawah ini.
Huruf besar berarti huruf yang besar (big letter) atau huruf besar berarti huruf kapital
(capital letter).
Harus kita sadari benar bahwa tidak semua huruf besar merupakan huruf besar atau kapital.
Walaupun berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga merupakan huruf kapital atau huruf besar.
Misalnya :
m,n : memang besar tetapi bukan huruf besar atau huruf kapital
M,N : memang kecil tetapi merupakan huruf besar atau huruf kapital.
Dari penjelasan diatas, dapat kita pahami mengapa beberapa ahli lebih menyetujui
penggunaan istilah huruf kapital dari pada huruf besar.
Berikut ini kita bicarakan pemakaian huruf besar atau huruf kapital dalam bahasa
Indonesia.
1.Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Dia menulis.
Apa maksudnya?
Kita harus rajin belajar.
Pekerjaan ini sangat susah.

2.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.


Misalnya :
Adik berkata, “Kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan “Berhati-hatilah, Nak!?”
“Kemarin engkau terlambat,” katanya.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan.
Misalnya :
Allah, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Qur’an, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan selalu menunjukkan jalan yang benar kepada setiap hamba-Nya

4.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diakui nama orang.
Misalnya :
Mahaputra, Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tidak diakui nama orang.
Misalnya :
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diakui
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau
nama tempat.
Misalnya :
Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Laksamana Muda Udara Husein
Sastranegara, Gubernur Irian Jaya.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Kemaren Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya :
Amir Hamzah, Wida Uliyana, Ninda Sari Hidayah, Rio Rizky Ananda, Cristiano Ronaldo.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukur.
Misalnya :
Mesin diesel, 10 volt. 5 ampere.

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya :
Bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
Mengindonesiakan kata asing,.
Keingris-ingrisan

8.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Misalnya :
tahun Hijriah, tarikh Masehi, bulan Agustus, hari Jum’at, hari Galungan, hari Lebaran,
perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
sebagai nama.
Misalnya :
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya :
Asia Tenggar, Kediri, Palembang, Bukit Barisan, Danau Toba, Jalan Diponegoro dll.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur
nama diri.
Misalnya :
Berlayar ke teluk, mandi di kali, pergi ke arah tenggara.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai
nama jenis.
Misalnya :
Garam inggris, gula jawa, kacang bogor, pisang ambon.

10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya :
Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak; Keputusan Presiden Republik
Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya :
menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat,
menurut undang-undang yang berlaku.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya :
Perserikatan Bangsa-Bangsa,Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian.

12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna)di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti
di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya :
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.

13.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
Misalnya :
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.E sarjana ekonomi
S.H. sarjana hukum

14.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya :
“Kapan Bapak berangkat?”tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
Besok Paman akan datang.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang
tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya :
Kita harus menghormati bapak dan ibu.
Semua kakak dan adik saya sudah sukses.

15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda.


Misalnya :
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima
II.II.HURUF MIRING
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya :
Majalah Bahasa dan Kesusatraan, buku Negara kertagama karangan Prapanca, surat kabar
Suara Karya.

2.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
Huruf pertama kata abad ialah ia.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulis huruf kapital.
Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.

3.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan
asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya :
Nama ilmiah buah manggis adalah carcinia mangostana.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

Catatan :
Dalam penulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu
garis di bawahnya.
BAB III
PENUTUP

III.I.KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak semua huruf besar adalah huruf kapital.Walaupun
berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga merupakan huruf kapital atau huruf besar.
Beberapa ahli lebih menyetujui penggunaan istilah huruf kapital dari pada huruf besar.

Dalam kaidah huruf kapital, huruf miring ataupun huruf tebal mempunyai kaidah
penggunaannya yang baik dan benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia dan telah
diteragkan secara gamplang dalam bab sebelumnya.

Dalam tulisan tangan atau ketik manual huruf miring diberi garis bawah, begitu juga pada
tulisan tebal diberi garis bawah ganda.
DAFTAR PUSTAKA
 Sungguh, As’ad.Ejaan Yang Disempurnakan.
 Ali,Lukman.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
 http://ranupatjeh7.blogspot.co.id/2012/11/huruf-kapital-dan-huruf-miring.html

Anda mungkin juga menyukai