Disusun oleh:
Kelompok 1
Reza muhamad fauzi
Fitriana mustaqimah
Salwa qurotul aini
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud kalam ?
2. Apa yang di maksud kalim ?
3. Apa yang di maksud kalimat ?
4. Apa yang di maksud qoul ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu kalam, kalim, kalimat, dan qoul
2. Untuk mengetahui apa itu I’rab dan bina
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KALAM, KALIM, KALIMAT, DAN QOUL
1. Pengertian dan Syarat – syarat Kalam
( ) الكالم هو اللفظ المركب المفيد بالوضعKalam ialah lafadzh yang tersusun yang
berfaedah dengan menggunakan Bahasa arab, Adapun syarat – syarat kalam itu
terbagi menjadi 4, yaitu :
Lafadz
Lafadz adalah suara yang mencakup Sebagian huruf hijaiyyah.
Contoh : زَ ْي ٌد
Murakkab
Murakkab adalah lafadzh yang tersusun atas 2 kalimat atau lebih.
Contoh : زَ ْي ٌد َقا ِئ ٌم
Mufid
Mufid adalah suatu lafadz yang memberikan faedah terhadap pendengarnya.
Contoh : ( قَائِ ٌم زَ ْي ٌدzaed itu orang yang berdiri )
1. Pembagian Kalam
Kalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Isim
ْ َّ ) َكلِ َم ٌة دَ لIsim adalah kalimat yang
( ت َعلَى َمعْ ًنى فِى َن ْف ِس َها َولَ ْم َت ْق َت ِرنْ ِب َز َم ٍن
menunjukan arti diri sendiri tanpa di sertai dengan zaman.
Contoh : ٌِكتَاب
Tanda – tanda isim :
Fiil
ْ َّ ) َكلِ َمةٌ َدلFiil adalah kalimat yang menunjukkan arti
( ت َعلَى َم ْعنًى فِى نَ ْف ِسهَا واقترنت بزمان
diri sendiri dan di sertai dengan zaman, atau fiil juga bisa di kenal dengan kata
kerja. Apabila kalimat itu menunjukkan zaman yang sudah lampau, maka di sebut
fiil madhi, seperti contoh : ( قَا َمtelah berdiri). Apabila kalimat itu menunjukan
zaman yang memuat hal / istiqbal, maka adalah fiil mudhore, seperti lafadz ( يَقُوْ ُم
sedang / akan berdiri). Dan apabila menunjukkan permintaan / perintah
melakukan sesuatu (pekerjaan) dalam zaman istiqbal, maka fiilnya adalah amar,
seperti lafadz ( قُ ْمberdirilah).
Huruf
( ) كلمة دلت على معنى في غيرهاHuruf adalah kalimat yang menunjukan makna
apabila digabung dengan kalimat lain (tidak bisa berdiri sendiri), seperti lafadz إِلَى
(ke) dan ( هَلapakah), dan ( لَ ْمtidak/bukan).
2. Pengertian Kalim
3. Pengertian Kalimat
4. Pengertian Qoul
Menurut penyusun kitab Alfiyah, Qaul itu mengumumi kalam, kalim, dan
kalimah.
Jadi:
kalam = qaul.
kalim = qaul.
kalimah = qaul.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa asal mula pemakain istilah Qaul
adalah hanya untuk lafadz yang Mufrad.
جا َء زَ ْي ٌد
َ = Zaid telah datang
ب
ُ ض ِر
ْ َي = Dia memukul
جا َء ا ْلفَتَى
َ = Telah datang seorang pemuda.
“I’rab Menurut mereka (Ahli Nahwu) ialah perubahan akhir kalimat, baik secara
perkiraan maupun secara lafadz, karena ada amil masuk yang dapat diketahui
keberadaannya.
2. Pembagian I’rab
“I’rab itu terbagi menjadi empat macam, yaitu i’rab rafa’, i’rab nasab, i’rab nasab,
i’rab khaffadz (jer), i’rab jazem.
3. Pengertian Bina
Bina adalah bentuk kalimat yang di tinjau dari segi huruf dan tata letaknya.
1. Bina Shahih Pengertian Bina’ Shahih ialah kalimat Fi’il yang huruf asalnya fa’,
ain dan lam fi’ilnya selamat dari huruf illat, hamzah dan tadh’if (dua huruf yang
sama).
- Apabila posisi Huruf Hamzah menempati Fa’ Fi’il, maka dinamakan Bina’
Mahmuz Fa’.
- Apabila Huruf Hamzah berada pada ‘Ain Fi’il, dinamakan Bina’ Mahmuz ‘Ain.
- Apabila Huruf Hamzah menempat posisi Lam Fi’il, maka disebut Bina’
Mahmuz Lam.
- Apabila A'in Fi’ilnya berupa Harf ‘Illat Wau ( )وmaka dinamakan Bina Ajwaf
َ َصانَ – ق
wawiy contohnya: َال – خَ اف َ Asal bentuknya صون – قول – خوف
- Apabila Huruf Ain Fi’ilnya berupa Harf ‘Illat ya’ ()ي, maka disebut:
- Jika Huruf Illat nya menggunakan huruf Ya’, maka disebut Bina’ Naqish Ya’i
contohnya:
َسرى – َر َمىAsal bentuk nya سري – رمي
7. Bina Lafif ialah setiap Kalimat yang kedua huruf nya terdiri dari huruf ‘illat.
- Jika huruf 'illatnya menempati pada Fa’ fiil dan Lam fi’il, dinamakan Bina’ Lafif
Mafruq
contoh nya :
-Apabila kedua huruf illat itu menempati pada ‘Ain fiil dan Lam fiil, disebut Bina’
Lafif Maqrun contoh : ي َ َش َوى – قَ ِوBentuk asal : شوي
َ ي – َر ِو
Isim mu’rab (isim yang huruf akhirnya berubah) dan ia ialah asli, yakni isim
yang mengalami perubahan pada bagian akhirnya sebab berbedanya amil yang
memasukinya, adakalanya perubahan secara lafadz, laksana lafadz َز ْي ٌدdan َع ْمرٌو,
dan adakalanya perubahan secara alami perkiraan, laksana lafadz ُموْ َسىdan اَ ْلفَتَى.
1. ال ُم ْف َرد = al-mufrad = isim yang menunjukkan arti satu (dalam bahasa Inggris
disebut juga dengan singular).
Contoh:
Contoh:
ان
ِ َ= ِكتَاب kitaabaani = dengan kata lain dua buku.
َان ْ
ِ = َمد َر َستmadrosataani = dengan kata lain dua sekolah.
3. جمع المذكر السالم = jama’ mudzakkar saalim = isim yang menunjukkan arti
banyak/lebih dari dua (plural) yang dikhususkan untuk jenis laki-laki.
Contoh:
4. جمع المؤنث السالم = jama’ muannats saalim = isim yang menunjukkan arti
banyak/lebih dari dua (plural) yang dikhususkan untuk jenis perempuan.
Contoh:
ٌ = َم ْد َر َسmadrosaatun = sekolah-sekolah (banyak sekolah)
ات
5. جمع التكسير = jama’ taksir = isim yang menunjukkan arti banyak/lebih dari dua
(plural) dan mempunyai perubahan format dari mufradnya atau berubah dari
mufradnya.
Contoh:
Contohnya:
nama laki-laki yang berpola akhiran aan laksana ‘utsmaanu / ع ُْث َمان
isim mabni (isim yang tetap), yakni tidak merasakan perubahan pada unsur
akhir kata walaupun amil yang memasukinya berbeda-beda. laksana isim –isim
dhamir (baik yang muttashil maupun yang munfashil), isim-isim kriteria , isim-
isim istifham, isim-isim isyarah, isim-isim fi’il, dan isim-isim maushul.
A. KESIMPULAN
Mempelajari Ilmu nahwu dan shorof merupakan kunci agar kita lebih bisa
memahami konteks Bahasa arab yang baik dan benar, Mayoritas mempelajari
ilmu nahwu shorof itu sebuah ilmu alat yang biasa di sebut oleh kalangan
pesantren agar bisa membaca dan memahami kitab - kitab klasik karangan para
alim ulama.
B. DAFTAR PUSTAKA
Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Bin Ahmad Dahlan Bin Utsman Dahlan. 2015.
Petualang Nahwu terjemah syarah mukhtasor jiddan. Kediri : Lirboyo press.
KH. Moch Anwar. 1996. Ilmu Sharaf. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo
Bandung.