Pembahasan
Sebelum mengulas tentang fungsi tanda baca, penting untuk mengenal dahulu struktur
kalimat sebagai obyek yang diatur atau ditandai oleh pungtuasi. Hal ini agar tidak ada kesalahan
penggunaan tanda baca, sebab diantara kalimat ada yang dibedakan dengan kalimat lainnya
berdasarkan tanda baca.
Dalam Bahasa Indonesia struktur kalimat terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O),
keterangan (K), dan pelengkap (Pel). Kelimat unsur ini yang membuat sebuah kalimat mampu
menyampaikan makna/pesan. Struktur ini tidak jauh beda dengan Bahasa arab, hanya berbeda istilah.
Dalam Bahasa arab subyek disebut faa’il, predikat disebut fi’il, sedangkan obyek disebut maf’ul,
sedangakan keterangan dan pelengkap disebut fadhlah. Hanya saja kalau Bahasa Indonesia susunan
SPOK tidak bisa dirubah berbeda dengan Bahasa arab yang boleh dirubah, karena fungsi subyek,
predikat dan obyeknya ditandai dengan apa yang disebut dengan tanda i’rob. Seperti subyek tandanya
berakhiran rofa’ dan obyek berakhiran nashab.
Kalimat dilihat dari bentuknya ada dua jenis, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu predikat contohnya, (1) Orang itu guru kami. (S-P)
(2) Aisyah sedang menulis surat undangan (S-P-0) (3) Permisi ! (P). kalimat majemuk adalah kalimat
yang memiliki dua predikat, Kalimat majemuk ada yang setara contohnya: (1) Kasih memasak nasi dan
Yulia membuat jus. (2) Wardah makan soto, tetapi Hasan makan ayam bakar, dan ada pula majemuk
bertingkat contohnya: Syaikhu tetap belajar meskipun hari telah gelap, (2) Ketika hujan turun, Hadi
masih berada di atas bus.
Dalam Bahasa arab istilah kalimat majemuk tidak ada, namun yang mirip kata majemuk ada
istilahnya yaitu tarokib, seperti tarkib idhofi, tarkib na’ti, tarkib majzi dll. Kalimat majemuk dalam
Bahasa arab biasanya dibentuk dengan menggunakan kata bantu yang disebut rawabith, seperti huruf
athaf dan kata sambung lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bentuk seperti kalimat majemuk
Bahasa idonesia juga ada dalam Bahasa arab hanya saja istilahnya yang tidak ada.
Selain dari bentuknya kalimat dalam Bahasa Indonesia juga dibagi menurut isinya. Adapun
jenis kalimat sesuai isinya ada (1) kalimat deklaratif, (2) kalimat tanya (3) kalimat perintah (4) kalimat
seruan. Kalimat deklaratif (1) berisi informasi, (2) intonasinya netral, (3) tulisan diakhiri tanda baca
titik (.) contohnya: Agung sedang mengejar pencuri motor. Kalimat deklaratif ini dalam Bahasa arab
disebut dengan jumlah khabariyah. Jumlah khabariyah adalah kalimat yang berisi informasi baik itu
benar maupun salah, tanpa membutuhkan jawaban ataupun tanggapan. Adapun kalimat tanya adalah
kalimat yang berfungsi untuk mencari tahu tentang suatu informasi atau meminta jawaban atau
respon lawan bicara dan tidak terkait benar atau salah. Ciri kalimat ini (1) berisi pertanyaan, (2)
tanggapannya berupa jawaban, (3) dalam ragam tulis, kalimat ini diakhiri tanda baca tanya (?).
contohnya: Bagaimana keadaan kamu sekarang? Dalam Bahasa arab kalimat seperti ini disebut
dengan jumlah thalabiyah atau Insyaiyah. Kalimat ini didefinisikan sebagai kalimat yang isinya tidak
terkait benar maupun salah, karena sifatnya bukan memberi informasi. dalam Bahasa arab yang
termasuk jumlah insyaiyah diantaranya adalah kalimat istifham (tanya), nida (panggilan), amar
(perintah), nahi (larangan), tamanni (berandai andai).
Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi memberikan perintah untuk melakukan
sesuatu. Ciri-ciri dari kalimat perintah di antaranya (1) berisi perintah, (2) intonasinya perintah (agak
naik), (3) tanggapannya bentuk perbuatan (tindakan), (4) kalimat ini diakhiri tanda baca seru (!)
1. Segera rapikan kamarmu! .رتب غرفتك
2. Ayo kita berangkat sekarang! . ح بنا نذهب
Atribut kalimat perintah dalam Bahasa arab berbeda dengan Bahasa Indonesia, dalam Bahasa arab
kalimat perintah dan larangan tidak diakhiri dengan tanda seru tetapi cukup dengan tanda titik. Tanda
seru dalam Bahasa arab hanya digunakan diantaranya untuk atribut kalimat seruan/takjub dan
peringatan, secara lebih lengkap bisa di baca di bawah.
Kalimat seruan adalah kalimat yang bertujuan untuk mengungkapkan perasaan. Ada beberapa
ciri dari jenis kalimat seruan, di antaranya bernotasi tinggi dan diakhiri dengan tanda baca seru, seperti
halnya juga dalam Bahasa arab Contohnya:
1. Wah, kamu hebat sekali! ! عجب لك/!ما أحسن سعيك
2. Hore, kita menang! ! نحن الفائز،هلل
Selain pembagian diatas kalimat juga dibagi dari penyampaiannya, kalimat yang disampian secara
langsun disebut dengan Kalimat Langsung. Dalam ragam tulis, kalimat langsung ditandai dengan tanda
baca petik dua (“…”) yang berfungsi untuk membedakan dengan kalimat penjelas. Contoh :
1. “Apa kamu besok ingin aku antar ke toko?” tanya Febby
2. “Kemarin aku bertemu dengan Sarah di kampus.”
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan yang pernah dikatakan
orang lain. Adapun ciri-ciri dari kalimat tak langsung di antaranya (1) tidak menggunakan tanda petik,
(2) ada perubahan kata ganti orang, (3) bisa ditambah konjungsi bahwa
Berikut ini uraian jenis pungtuasi yang digunakan dalam penulisan naskah arab.
َ َ َ َ َ
1. Koma disebut (الش ْولة/الف ْصلة/)الفاصلة ِ bentuknya berbeda dengan bahasa Indonesia karena ia
berbentuk terbalik mirib angka 6 dalam mode ketik Arab tanda koma muncul dengan
menekan (shift+ K) secara bersamaan.
َ َُْ َُ َ
2. Titik koma disebut (المنق ْوطة اصلةِ )الفbentuknya mirip namun tertulis dari kanan ke kiri, dalam
mode ketik Arab tanda ini muncul dengan menekan (shift+P) secara bersamaan.
َ ُْ
3. Titik disebut ( )النقطةbentuknya sama dengan bahasa Indonesia, dalam mode ketik Arab tanda
ini muncul dengan menekan (shift+>) secara bersamaan.
َ ُ َ َ
4. Tanda Seru disebut ( )عال َمة الت َع ُّجبbentuknya sama dengan dalam bahasa indonesia, tanda ini
muncul dengan menekan ( Shift+!) secara bersamaan
َ َ ُْ
5. Titik Dua disebut ( )النقطتا ِنbentuknya sama dengan bahasa Indonesia, tanda ini muncul
dengan menekan (shift + :) secara bersamaan.
ْ ُ ََ
6. Tanda Tanya disebut ()عَل َمة ِاال ْس ِتف َهام bentuknya sama hanya dalam bahasa Arab menghadap
ke kanan. Tanda ini muncul dengan menekan (shift+?) secara bersamaan.
َْ ُ َ َ
7. Tanda Petik disebut ( )عال َمة التن ِص ْيصbentuknya sama dengan tanda dalam bahasa Indonesia.
Tanda ini muncul dengan menekan (shift+") secara bersamaan.
ْ َ ُ َ ُ
8. Titik tiga tanda ada kata yang dihapus disebut (الحذ ِف )نُقطtanda tersebut muncul dengan
menekan (shift + .) tiga kali secara bersamaan.
َ َ ْ ََ
9. Garis tanda sambung disebut ()الشطتا ِن
bentuknya " - - " tanda ini muncul dengan menekan tombol (-)
َ
10. Kurung buka kurung tutup disebut ( )الق ْو َس ِانbentuknya " ) (" tanda tersebut muncul dengan
menekan tombol (shift+())
ََ ُ َ
11. Kurung besar disebut ()الم ْعق ْوفت ِان bentuknya
"] ["Tanda tersebut muncul dengan menekan tombol (shift+ D/F)/ insert symbol
َّ ُ ُ َ ْ َ
12. Kurung Besar (الم َزه َرة )األقواسbentuknya " } { "/ ﴾ ﴿ tanda ini muncul dari menu insert symbol
َ ْ ُ َ َ
13. Tanda takjub disebut ()عال َمة ِاال ْس ِتف َه ِام الت َع ُّج ِب bentuknya " " !؟tanda ini muncul dengan
menekan (shift+?!) secara bersamaan.
Semua jenis pungtuasi diatas memiliki fungsi atau penggunaan khusus sebagaimana berikut:
َُ َ
1. Koma الف ْصلة
a. Antara kalimat pendek dalam sebuah kalimat panjang yang maknanya masih terkait,
contohnya :
ُ َ ُُ ْ َ ُ َ َ ْ ن َّ ََ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ ن َ ْ َ ُّ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ ُ َ ُ ََ ان َف َت ْن ُ َ َ َ َْ
ي له وت ِل،اس األلفة ِ و تزداد بي الن، و تش ِبطلع ِت ِه األف ِئدة،شح له النفوس ِ يأ ِت رمض
b. Setelah panggilan, contohnya :
ُ َس َع َاد َة.أ ْقبل،َ َيا َعِل
.....،الم ِد ْير ِ ِ
c. Antara pokok dan anak kalimat, contohnya :
َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ِّ َ َ َ ن
.ب َعِل ف ِق ْ ِي َ ْ َ َ َ َو َال َكر ْي َم َع،َال َي ْن َد ُم َفاع ُل َخ ْي َع َِل َما َف َع َل
ِ وال غ، وال ع ِالم عِل متعل ِم،ِل ما أعَط ِ ٍ ِ
d. Diantara huruf athaf dengan ma'tuf-nya, contohnya :
.ف ٌ َو َح ْر، َو ف ْع ٌل، الكل َم ُة ا ْس ٌم َ
ِ ِ ِ
َ َ َ ُ ََ
َو أ ْم ٍر، َو ُمض ِار ٍع، اض ٍ الزمن م
e. Antara jenis dan bagian-bagiannya, contohnya :
َ َْ َْ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َس ُن َق ِّس ُم
اآلخ ِر َو أف َع ِال خ ْم َس ِة
ِ ومعت ِل،اآلخ ِر ِ الفعل المض ِارع ِإَل ص ِحي ِح ِ
f. Antara kata yang di-badal-i, contohnya :
شها
َ ُ َْ َ َ َ ُ َ ْ
ب ِاالع ِتناع ِبها و نُ الح َض َارة َيج َ ُل َغ ُة الع ْلم َو، الل َغة ُّ َ َ
َو َمث ُل ه ِذ ِه
ِ ِ ِ ِ ِ
Berbeda dengan Bahasa arab, fungsi koma dalam Bahasa Indonesia adalah
untuk memisahkan anak kalimat atau hal hal yang disebut dalam kalimat, juga untuk
keperluan singkatan gelar dan penomoran.
ُ َ َُْ َُ َ
2. Titik Koma المنق ْوطة اصلة ِ الف
Tanda ini digunakan untuk menyatakan sebab akibat atau alasan sehingga umumnya terletak
َ َ َ َ َ ْ ُ ّ َّ َ َ
sebelum kata (، ِلذا، ِأل ْج ِل، َو ِلذا ِلذ ِلك، َح ْيث ِإن، ِألنه، ِألن، ِلـ،)و ِم ْن ث َّم, َ contohnya:
ً َ َ َ َ ً َ ُ ْ
ُعدت ز ِم ْي ِِل ُم َح َّمدا ؛ ِلذ ِلك َي ْح ِي ُم ِ نب ك ِث ْيا •
َ َ
ُان َو َال ُت َح ِّم ْل ُه َما َال ُيط ْي ُق ؛ ِ َأل َّن ُه َي ْش ُع ُر َو َي َتأ َّل ُم َو َلك َّن ُه َال ُي ْمك ُن أ ْن َي َت َك َّلم
َ ََ َ َ ْ
ِ ِ ِ • ِارح ِم الحيو
•
َ َّ َ ُ َ ُْ ُ َْ َ َ ُْ
3. Titik النقطة المربعة، الوقفة،النقطة
Tanda titik dalam bahasa Arab digunakan pada:
a. Akhir kalimat yang telah sempurna maknanya, contohnya :
َ َه َعاص َم ُة َفل ْسط ْ ن َ ْ ََُ ُ ْ ُ
.ي ِإ ََل األ َب ِد ِ ِ ِ َ ِ و، م
َ ٌّ ال
ِ القدس بلد ِإس
b. Akhir setiap paragraph atau ungkapan, dengan syarat tidak berisi ungkapan takjub atau
pertanyaan, contohnya :
َّ ُ َّ َ ُ َ َّ َ ُ َّ ُ َ
.""خ ْ ُيك ْم َم ْن ت َعل َم الق ْرآن َو َعل َم ُه : - هللا َعل ْي ِه َو َسل َم َصِل- هللا
ِ قا َل َرس ْو ُل
َ ُ َ
5. Tanda Seru َعال َمة الت َع ُّج ِب
Tanda ini di akhir kalimat yang menyatakan perasaan senang, sedih, luar biasa, takjub,
penyesalan, dan ungkapan minta pertolongan, contohnya :
! ب َي ُع ْو ُد َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َِّ ْ نُ ُ ْ ن
ُ الغائ َّ َ َ َ َّ َ َ َ َ ٌ َ َ ُْْ َ
ِ ي يعق عنه ! يا ليت السجِ هلل أنتم ! عجب لك ! النار النار ! لعل
Adapun dalam Bahasa Indonesia untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang
bertanda seru tersebut perlu untuk diperhatikan
َ ْ
6. Tanda Keheranan )?!( ِاال ْس ِتف َه ُام الت َع ُّج ِب
Tanda ini digunakan pada kalimat yang menyatakan keheranan, contohnya :
ُ ِّ َ ُ ِّ َ ََْ َ ن
!الم َتأخ َر ِة َو ت َس ِاف ُر ؟ ِ َأت ُيك ِ نب ِف ه ِذ ِه
السن •
ٌ ُ َ َْ
!س ِم ْنك ْم َر ُج ٌل َر ِش ْيد ؟ألي •
ِّ َ ن َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ََ
!السن ؟
ِ ات و أنت ِف ه ِذ ِه ِ أت ْ ِرم ِبطر ِفك ِإَل الفتي •
َ َْ َ َ ُْ
7. Titik dua الرأ ِس َيت ِان النقطت ِان
Tanda ini digunakan dalam kalimat berikut :
َ َُ َُ ُ َ َ
a. setelah kata قا ِئ ٌل، نق ْو ُل، تق ْو ُل، َيق ْو ُل، ال ق
contohnya :
ُ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ َّ َ ِّن َ َ َ
."....ت ِبخ ْ ِيك ْم " ِإت وليت عليكم و لس: قا َل أ ُب ْو َبكر
b. kata yang global lalu dirinci
contohnya :
ٌ َو َح ْر، َو ف ْع ٌل، ا ْس ٌم: ال َث ُة َأ ْق َسام
ف
َ َ ُ َ َ
الك ِلمة ث
ِ ِ ٍ
c. kata yang rinci lalu global
contohnya :
ُ َ َ َّ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َّ ِّ َ ُ ْ َ ْ َ
ِتلك ال ِن َع ُم ال ِب َل َي ِح ُّل ت ْرك َها: ال َو ال َبن ْون والصحة و ال ِعلم و الم، العقل
ْ َ َ َ ْ
d. Setelah kata: ك ِمث ِل، كـ، ن ْح ُو، ِمث ُل
َ
8. Kurung buka kurung tutup الق ْو َس ِان
Tanda ini digunakan pada:
a. Sebuah kalimat yang berisi pujian, ungkapan kasih, keridhoan atau bahkan laknat, contoh:
ُ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َُ ْ َ ْ َ ن
...ت فق ْو ُم ْو ِ نت ف ِإن أحسن: )قال أبو بكر (ر ِض هللا عنه
b. Kata penjelas pada kata yang belum jelas maknanya, maksud atau cara bacanya.
contohnya :
ُ َ الم َش َّد َد ُة َو َت ْس ِك ْ ن ْ َ ُ َ ْ
اله ْم َز ِة) األ َسد
َ ي
ِ
ُ الراء
ِ َّ ش
ِ الرئبال ِ(بك
ِ
Dalam bahasa Indonesia penggunaan kurung buka dan kurung tutup adalah untuk
menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui. Contohnya: kamu jangan
egois (mementingkan diri sendiri)
ََ ُ َ
9. Kurung Besar الم ْعق ْوفت ِان
Tanda ini digunakan oleh muhaqqiq untuk menyatakan bahwa sebuah kata tersebut adalah
tambahan darinya bukan dari pengarang asli. Seperti menambahkan SAW setelah kata
Muhammad saat penulis aslinya tidak menuliskannya
َ َ ْ ََ
12. Dua garis الشطت ِان
Penggunaannya sama dengan kurung buka dan kurung tutup
ُ َّ ُ ُ َ ْ َ
13. Kurung berhias الم َزه َرة األقواس
Tanda ini digunakan untuk tanda menulis ayat al-Qur'an di tengah teks.
1. penulisan kata perintah. dalam bahasa indonesia diakhir kalimat diberi tanda seru, berbeda
dengan bahasa arab yang cukup dengan titik.
2. penomoran. dalam bahasa indonesia ada pilihan untuk menggunakan format angka lalu titik
baru teks, berbeda dengan bahasa arab yang tidak menggunakan titik. dalam bahasa arab
titik setelah angka diganti dengan garis sambung atau boleh juga menggunakan garis miring.
3. bentuk koma dalam bahasa indonesia mirip angka sembilan, berbeda dengan bahasa arab
yang mirip angka enam.
4. penggunaan koma dalam bahasa indonesia dianjurkan terutama untuk menghindari
pengulangan kata sambung "dan". berbeda dalam bahasa arab pengulangan kata sambung
" "وtidak menjadi masalah.
5. format penomoran dalam office option sebaiknya dipilih context, bukan arabic atau hindi.
agar bahasa angka yang muncul sesuai dengan pilihan bahasa huruf yang dipakai.
Referensi :
Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder (ed.). 2009. Pesona Bahasa: Langkah Awal
Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tatiek. (2020, 5 13). Jenis-Jenis Kalimat Dalam Bahasa Indonesia. Retrieved from Tambah
Pinter.com: https://tambahpinter.com/jenis-jenis-kalimat/
Trim, Bambang. 2017. 200+ Solusi Editing Naskah dan Penerbitan. Jakarta: Bumi Aksara