Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-
kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik
berupa komunikasi atau informasi. Terutama dalam memahami ilmu agama yang
mana bersumber dari al Qur’an dan al-Hadist.
Nahwu merupakan salah satu cabang dari sekian cabang disiplin ilmu yang
wajib dipelajari apabila seseorang ingin menguasai al Qur'an maupun al Hadits
yang notabene berbahasa Arab. Ilmu nahwu dan ilmu sharaf menjadi cabang ilmu
yang tak terpisahkan dari Bahasa Arab. Akan tetapi, tidak semua orang dapat
memahami ilmu nahwu dengan baik. Banyak pembahasan dalam ilmu nahwu
yang dapat dikatakan lebih sulit dipahami dari pada pembahasan yang lain,
seperti: pembahasan mengenai bab i’rab. Hal ini karena hampir setiap kata dalam
Bahasa Arab memiliki “I’rab”, dan setiap I’rab memiliki pembagian masing –
masing.
Namun ketika manusia itu mau berusaha, maka Allah akan memberinya
kemudahan. Berdasarkan firman Alloh:
69 :‫ سورة اْلَع ْنَك ُبوِت‬. ‫َو اَّلِذ يَن جاَهُدوا ِفينا َلَنْهِدَيَّنُهْم ُس ُبَلنا َو ِإَّن َهَّللا َلَم َع اْلُم ْح ِسِنيَن‬
Dan orang-orang yang mempersungguh didalam mencari keridhaan-Ku (Allah),
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.. (QS.
al-Ankabut: 69).[1]

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari I'rab?
2. Apa saja pembagian I'rab?
3. Apa itu I'rab Nasab ?
4. Jenis-Jenis I'rab Nasab ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN I'RAB

Kata I’rab (‫ )إع\\\راب‬secara bahasa memiliki arti “baris” atau juga


“harakat”, Kata i’rab ada juga yang mengatakan berasa dari bahasa arab yang
mempunyai arti perubahan, sedangkan menurut professor doktor sarjana ahli
nahwu yaitu perubahan yang terjadi pada ahir kata yang di sebabkan oleh
perbedaan amil yang masuk, baik berupa lafadz atau taqdirnya.
Sedangkan bina’ itu merupakan kebalikan dari i’rab yang masing-masing
keduanya memiliki karekteristik yang sangat berbeda-beda.[2] Adapaun
pengertian i’rab menurut ilmu nahwu yaitu :

‫َتْغ ِييُر َاَو اِخ ِر الَك ِلِم اِل ْخ ِتاَل ِف الَع َو اِم ِل الَّد اِخ َلِة َع َليَها َلْفًظا َاْو َتْقِد يًرا‬

Artinya: berubahnya (harokat) akhir suatu kalimat yang disebabkan adanya


perbedaan ‘amil (yang memerintah) yang menempel pada kalimat tersebut, baik
dalam segi lafadznya atau pun kira-kiranya.[3]

Adapun kalimat yang suka berubah-ubah akhirnya itu dinamakan


“Mu’rab”. Kalimah mu’rab adalah kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah
sesuai dengan ‘amil yang memasukinya.[4] Jadi jika suatu kalimah itu kemasukan
‘amil dan kalimah itu terjadi perubahan pada akhiran kalimah itu, maka kalimah
itu di sebut kalimah mu’rab contohnya kalimah ‫ ِم َن اْلَم ْس ِج ِد‬, disini terjadi perubahan
harakat akhir pada kalimah isim ‫اْلَم ْس ِج ِد‬, karena pada awalnya kalimah itu harakat
akhirnya di baca

Suatu kata bisa diketahui dibaca nashob apabila ia mempunyai salah satu dari lima
tanda i’rab nashab. Contoh tanda-tandanya adalah huruf alif, harakat fatah, kasrah,
huruf yaa dan dihilangkannya huruf nun.

Dari kelima tanda tersebut apabila memasuki salah satu kata, baik isim atau fi’il,
maka kata tersebut dengan keadaan i’rab nashab. Nah, untuk selengkapnya lagi
penjelasan mengenai i’rab nashab, simak definisi, ciri, jenis dan contohnya di
bawah ini.

B. PEMBAGIAN I'ROB

: ‫َو َأْقَس اُم ُه َأْر َبَع‬


. ‫ َو َج ْز ٌم‬، ‫ َو َخ ْفٌض‬، ‫ َو َنْص ٌب‬،‫َر ْفٌع‬
.‫ َو ال َج ْز َم فيها‬، ‫ َو الَخ ْفُض‬، ‫ َو الَّنْص ُب‬،‫فلألسماِء ِم ْن َذ لَك الَّر ْفُع‬
‫ة‬.‫ َو ال َخ ْفَض فيها‬، ‫ َو الَج ْز ُم‬، ‫ َو الَّنْص ُب‬،‫ولألفعال ِم ْن َذ لَك الَّر ْفُع‬

I'rob dibagi menjadi 4, yaitu: rofa', nashob, khofdl dan jazm, yang bisa
masuk pada kalimah isim adalah rofa', nashob dan khofdl, tidak ada jazm didalam
isim yang bisa masuk pada kalimah fiil yaitu rofa', nashob dan jazm, tidak ada
khofdl di dalam fiil.[5]

1. Rofa'
Yaitu perubahan yang khusus, yang ditandai dengan dlomah atau yang
menggantinya. Dinamakan rofa' (yang secara bahasa artinya luhur), karena
terangkatnya dua bibir krtika mengucap dlomah. I'rob bisa masuk pada kalimah
isim dan fiil.

2 :‫ سورة يوسف‬...‫ِإْذ َقاَل ُيوُس ُف َأِلِبيِه‬

Waktu itu Yusuf berkata pada bapaknya…(QS. Yusuf: 2)

5 :‫ سورة السجدة‬...‫ُيَدِّبُر اَأْلْمَر ِم َن الَّسَم اِء ِإَلى اَأْلْر ِض‬

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi…(QS. as Sajdah:5)

2. Nashob
Yaitu perubahan yang khusus, yang ditandai dengan fathah atau yang
menggantinya. Dinamakan nashob (yang secara bahasa artinya rata / istiqomah),
dikarenakan ratanya bibir ketika mengucap fathah, I'rob nashob bisa masuk pada
kalimah isim dan fiil.

. 13 :‫ سورة لقمان‬. ‫ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ يٌم‬


Sesungguhnya syirik itu penganiayaan yang besar. (QS. Luqman: 13)

91 :‫ سورة طه‬. ‫َقاُلوا َلْن َنْبَر َح َع َلْيِه َعاِكِفيَن َح َّتٰى َيْر ِج َع ِإَلْيَنا ُم وَس ٰى‬

Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga
Musa kembali kepada kami". (QS. Taha: 91)

3. Khofdl
Yaitu perubahan yang tertentu, yang ditandai dengan kasroh atau yang
menggantinya. Dinamakan dengan khofdl (yang secara bahasa artinya turun),
karena turunnya bibir ketika mengucap kasroh. I'rob khofdl hanya ditentukan
masuk pada kalimat isim supaya menjadi ta'adul (keseimbangan), dikarenakan
khofdl (kasroh) itu berat, dan isim itu ringan, karena isim itu basid (makna yang
ditunjukkan tidak rangkap) hanya menunjukkan pada makna tanpa disertai zaman.

2 :‫ سورة النصر‬.‫َو َر َأْيَت الَّناَس َيْدُخ ُلوَن ِفي ِد يِن ِهَّللا َأْفواجًا‬

Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (QS.
an Nashr: 2)

4. Jazm
Yaitu perubahan yang tertentu yang ditandai dengan sukun atau yang
menggantinya. Dinamakan dengan jazm (yang secara bahasa artinya putusnya
harokat), karena putusnya harokat ketika mengucapkan sukun. I'rob jazm hanya
tertentu masuk pada kalimah fiil, supaya terjadi ta'adul (keseimbangan), karena
ringannya jazm (berupa sukun) dan beratnya fiil karena menunjukkan arti yang
rangkap, yaitu makna dan zaman.

13 :‫ سورة لقمان‬.‫َيا ُبَنَّي اَل ُتْش ِرْك ِباِهَّلل‬

"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, (QS. Luqman: 13)


Apa Itu I’rab Nashab?

I’rab nashab adalah berubahnya akhir pada kalimat dengan terdapatnya sebab ada
amil yang memasuki di kalimat, baik itu perubahannya dengan lafadz atau ucapan
maupun taqdir atau perkiraannya. Pada kitab imrithi yang merupakan karya dari
Syekh Syarafuddin al Imrithi menjelaskan bahwa tanda i’rab rofa’ terdiri dari 5,
yaitu huruf alif, harakat fatah, kasrah, huruf yaa dan dihilangkannya huruf nun.
Tanda-Tanda I’rab Nashab
I’rab nashab merupakan salah satu jenis I’rab dalam Bahasa Arab yang memiliki 5
tanda-tanda i’rab nashab adalah “
1. Fathah
Fathah adalah salah satu tanda yang dapat mewakili i’rab nashab maupun tanda
utama pada i’rab nashab sehingga jika ada suatu kata baik itu fi’il atau kata kerja
dan isim atau kata benda yang memiliki harakat fathah sehingga dapat dipastikan
ia dibaca nashab. Terkecuali apabila di isim ghoiru munshorif pada saat dibaca jer
tandanya memakai fathah.
2. Alif
Tanda i’rab nashab yang kedua adalah alif yang termasuk ada di asmaul khomsah.
3. Kasroh
Tanda ka i’rab nashab yang ketiga adalah kasroh dan tanda ini umumnya ada di
jamak munnats salim.
4. Huruf Yaa

Tanda i’rab nashab yang keempat adalah huruf Yaa dan tanda ini biasanya hanya
ada di 2 tempat, yaitu isim tasniyah atau kata benda yang menunjukkan 2 arti serta
jamak mudzakar salim.

5. Dihilangkannya Huruf Nun

Tanda i’rab nashab yang kelima adalah dihilangkannya huruf nun atau hadzfy
Nun. Apabila di i’rob rofa terdapat tanda tsubuutu nuun, maka di i’rab nashab
justru salah satu tandanya ialah hadzfu nun atau menghilangkannya huruf nun.
Nah, tempat terjadinya tetap sama, yaitu di af’alul khomsah.

Jenis-Jenis I’rab Nashab

Jenis I’rab dalam Bahasa Arab khususnya untuk jenis i’rab nashab setiap tanda-
tandanya adalah :

 Jenis Tanda Fathah

Tanda fathah di i’rab nasab dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Isim Mufrad

Isim (kata benda) yang memiliki arti satu.

2. Jamak Taksir

Jenis yang kedua adalah dari fathah adalah jamak taksir yang merupakan isim atau
kata benda yang memiliki arti lebih dari dua maupun banyak. Selain itu, termasuk
juga dalam bentuk jamak yang tak beraturan.

3. Fi’il Mudhori

Jenis yang ketiga adalah fathah yang jadi tanda i’rab nashab seperti fi’il mudhori
dengan diawali amil nashab dan pada akhir katanya tak terhubung dengan apa
saja. Fi’il pada akhir katanya tidak terhubung dengan apa-apa dan saat fi’il atau
kata kerja seperti :

 Tak terhubung dengan alif yang menunjukkan 2 arti atau alif tansyiah.
 Tak terhubung dengan wawu yang menunjuk arti tunggal atau terhubung
dengan wawu jamak.
 Tak terhubung dengan huruf yaa dimana menunjukkan arti “kamu
perempuan sedang melakukan”
 Tak terhubung dengan huruf nun yang bisa menguatkan pada suatu kata
kerja
 Tak terhubung dengan huruf nun yang menunjukkan arti “mereka
perempuan sedang melakukan”
 Jenis Tanda Alif

Tanda alif hanya ada di asmaul khomsah, yaitu :

1. Asmaul Khomsah

Asmaul Khomsah dan isim lima ini adalah :


 Akhoka artinya Saudara laki-lakimu
 Hamaaka artinya Pamanmu
 Faaka artinya mulutmu
 Jenis Tanda Kasroh
Tanda nashob berikutnya adalah kasroh tanda ini terdapat di jamak munnats
salim, seperti berikut :
1. Jamak Munnats Salim
Jamak satu ini merupakan bentuk jamak teratur secara khusus untuk perempuan.
 Jenis Tanda Huruf Yaa
Adapun tanda huruf Yaa ini ada 2 tempat, yaitu :
1. Isim Tsaniyah
Isim Tsaniyah merupakan isim yang menunjukkan arti lebih dari 2. Isim ini
umumnya perlu ditambah dengan alif dan nun pada akhir kata di keadaan i’rob
rofa.
2. Jamak Mudzakkar
Jamak mudzakkar merupakan bentuk jamak yang teratur dan khusus untuk laki-
laki.

 Jenis Tanda Dihilangkannya Huruf Nun

Jenis tanda dihilangkannya huruf Nun adalah :


1. Af’alul Khomsah

Tanda nashab yang terakhir ialah menghilangkannya huruf nun dan hanya ada di
af’alul khomsah. Af’alul khomsah atau kata kerja yang lima, yaitu seluruh kata
kerja yang berwazan.

Contoh-Contoh I’rab Nashab

Contoh jenis I’rab dalam Bahasa Arab khususnya untuk jenis i’rab nashab adalah :

1. Contoh I’rab Nashab dengan tanda Fathah

 Contoh kalimat yang memakai tanda I’rab Nashab di Isim Mufrod


adalah :

‫ َكتْبُت ِكَتاًبا‬yang artinya ialah saya sudah menulis buku

‫ َضَر ْبُت َزيًدا‬yang artinya ialah saya sudah memukul Zaid

‫ ِاْش َتَر ْيُت ِحَص اًن‬yang artinya ialah saya sudah membeli kuda

 Contoh kalimat yang memakai tanda I’rab Nashab di jamak taksir


adalah :

‫ َاْع َطْيَنا الَألْطَفاَل َم اَل ِبَس‬yang artinya ialah kami sudah memberi anak-anak pakaian

‫ َص َنعَناَم َناِز َل َجِد ْيَد ًة‬yang artinya ialah Kami membuat rumah-rumah baru

‫ َاْش َتِرْيَنا َنَظاَر اًت ِم َن الُّسْو ِق‬yang artinya ialah kami sudah membeli gelas-gelas di pasar

 Contoh kalimat yang memakai tanda I’rab Nashab di fi’il mudhori


adalah :

‫ َاَناَاْن َأْقَر َأاْلُقْر اَن ِفى اْلَم ْس ِج د‬yang artinya adalah Saya akan membaca Al-Quran di masjid
2. Contoh I’rab Nashab dengan tanda Alif
Contoh-contoh jenis I’rab dalam Bahasa Arab dengan tanda alif adalah :
 ‫ َنَص ْر ُت َاَباَك‬yang artinya ialah saya sudah membantu ayahmu
 ‫ َر َأْيُت َح َم اَك‬yang artinya ialah saya melihat Ibu Mertua Anda
 ‫ َس اَع ْدُت َاَخ اَك‬yang artinya ialah saya sudah membantu saudaramu
3. Contoh I’rab Nashab dengan tanda Kasroh
Contoh I’rab Nashab dengan tanda Kasroh adalah :
 ‫ َر َأْيُت ُم عِّلَم اٍت ِفى اْلَفْص ل‬yang artinya adalah saya melihat guru-guru
wanita di dalam kelas
 ‫ َنَص ْر ُت ُم ْس ِلَم اٍت‬yang artinya adalah saya sudah menolong muslim-
muslim perempuan
4. Contoh I’rab Nashab dengan Tanda Huruf Yaa
 Contoh I’rab Nashab dengan tanda huruf Yaa di isim tsaniyah adalah:
‫ َر َأْيُت الُمَع ِّلَم ْيِن‬yang artinya ialah saya melihat dua orang guru
‫ ِاْش َتَر ْيُت ِكَتاَبْيِن‬yang artinya ialah saya membeli dua buku
 Contoh I’rab Nashab dengan tanda huruf Yaa di isim jamak
mudzakkar adalah :
‫ َر َأْيُت الُمَع ِّلَم ْيِن‬yang artinya ialah saya melihat dua orang guru
‫ ِاْش َتَر ْيُت ِكَتاَبْيِن‬yang artinya ialah saya membeli dua buku

5. Contoh I’rab Nashab dengan tanda dihilangkannya huruf Nun


Contoh I’rab Nashab dengan tanda dihilangkannya huruf Nun adalah
 ‫ َر َأْيُت الُم ْؤ ِمِنْيَن‬yang artinya adalah saya melihat banyak orang mukmin
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

I'rab ialah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang


memasukinya, baik secara lafazh ataupun secara perkiraan. Maksudnya: I'rab itu
mengubah syakal tiap-tiap akhir kalimah disesuaikan dengan fungsi amil yang
memasukinya, baik perubahan itu tampak jelas lafazhnya atau hanya secara
diperkirakan saja keberadaannya.
I'rab terbagi menjadi empat macam, yaitu I'rab rafa', I'rab nashab, I'rab
khafadh dan I'rab jazm. Tanda i’rab rafa’ yaitu dhammah, wawu, alif dan nun.
Tanda I’rab Nasab yaitu fathah, alif, kasrah, ya', membuang nun. Tanda i’rab
khafadh yaitu kasroh, ya, dan fathah. Dan tanda i’rab jazm yaitu, sukun dan
membuang huruf ‘illat atau nun tanda rafa’.

B. SARAN

Dasar hokum islam adalah al Qur'an dan al Hadist yang semuanya


berbahasa arab. Bahasa arab akan dapat dipahami ketika memahami kaidah-
kaidah bahasa arab yaitu ilmu nahwu shorof yang didalamnya adalah I'rab. Maka
dengan makalah ini semoga dapat menjadi referensi awal didalam mempelajari
nahwu terutama bab I'rab.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al-Qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,
Banten: Kalim. tt.
Ibnu Malik. Alfiyah Ibnu Malik. Ter. Ah. Syafi’ ‘Ali. Terjemah Alfiah Ibnu
Malik Lamongan: Pon-Pes TABAHn. 1999.
Nur Ichwan, Mohammad. Memahami Bahasa al-Qur’an. Yogyakarta:
Celaban Timur. 2002
Shofwan, M. Sholihuddin. Mabadi' An-Nahwiyah. Jombang: Darul Hikmah, 1999.
Syamilah, Abdurrohman bin Abdirrohman. Syarah Matan al Jurumiyah. Riyad: Daru
Thibah. 1233

Anda mungkin juga menyukai