Anda di halaman 1dari 4

RUKUN TASYBIH

Rukun yang pertama (‫ )المشبة‬dan kedua (‫ )المشبة به‬disebut dengan taraf dan wajib dimunculkan
dalam tasybih. Sedangkan rukun ketiga (‫ )وجح المشبة‬dan keempat (‫ )أداة المشبة‬boleh dimunculkan
atau dihilangkan. Contoh: (‫البة‬77‫وة وص‬77‫ارة قس‬77‫ه كالحج‬77‫)قلب‬. Dari contoh tersebut kata yang menjadi
Musyabbah adalah kata (‫)قلبه‬, Musyabbah bih adalah kata (‫)الحجارة‬, adat tasybihnya kata (‫)ك‬, dan
wajah syabahnya adalah kata (‫ )قسوة‬dan (‫)صالبة‬

A. Musyabbah (‫)المشبة‬, yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.


B. Musyabbah Bih (‫)المشبة به‬, yaitu sesuatu yang diserupai. Kedua unsur ini disebut Tharafai Al-
Tasybîh (kedua pihak yang diserupakan). Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa
Musyabbah dan Musyabbah Bih termasuk Tharaf Tasybih atau inti dari Tasybih yang keduanya
wajib ada dalam ungkapan Tasybih. Musyabbah dan Musyabbah Bih bisa berupa sesuatu yang
konkrit maupun yang abstrak. Berikut penjelasannya:
1. Konkrit dengan Konkrit (‫)الحسيان‬. Artinya (‫ )الحواس الجمس الظاهرة الظاهرة مدركان بإحدى‬Musyabbah
dan Musyabbah Bih berupa hal yang maknanya bisa ditangkap oleh salah satu dari anggota
panca indera. Contohnya menyerupakan sesuatu yang bisa dilihat seperti wajah perempuan
dengan bulan purnama, menyerupakan yang bisa dengan seperti suara teriakan dengan guntur,
menyerupak yang bisa dicium seperti aroma badan dengan kasturi, menyerupakan yang bisa
dikecap seperti makanan dengan makanan enak, dan menyerupakan yang bisa diraba atau
disentuh seperti panas, basah, kasar, dan lain-lain.

2. Abstrak dengan Abstrak (‫ان‬77‫)العقلي‬. Artinya (‫دركان بالعقل‬77‫ )م‬Musyabbah dan Musyabbah Bih
berupa hal yang maknanya hanya ditangkap dengan perasaan atau akal, seperti penyerupaan
keimanan dengan kehidupan dan kekafiran dengan kematian. Aqliyan dibagi menjadi dua macam
yaitu kenyataan dan khayalan. Sesuatu yang nyata seperti cinta, marah, sakit, dan takut. Adapun
yang bersifat khayalan seperti hantu, manusia terbang, dan lain-lain.

3. Konkrit (‫ )الحسي‬dengan Abstrak (‫)العقلي‬. Musyabbah-nya berupa hal konkrit sedangkan


Musyabbah Bih-nya-nya berupa hal abstrak seperti penyerupaan mata tombak dengan taring
hantu seperti dalam sebuah syair: (‫)ومسنونه زرق كانياب أغوال أيقتلني والمسر في مضاجعي‬.

4. Abstrak (‫ )العقلي‬dengan Konkrit (‫)الحسي‬. Musyabbah-nya berupa hal abstrak sedangkan


Musyabbah Bih-nya berupa hal konkrit seperti penyerupaan kejahatan dengan malam dan
kematian dengan hewan buas.

C. Wajh Al-Syibh, yaitu sifat yang terdapat pada kedua pihak itu. Juga merupakan sifat yang
sama yang terdapat pada Musyabbah dan Musyabbah Bih, seperti kesamaan sifat cantik yang
terdapat pada perempuan dan bunga. Sifat yang sama pada Musyabbah dan Musyabbah Bih bisa
satu sifat atau lebih. Pada prinsipnya wajah syabah pada Musyabbah Bih itu harus lebih kuat
dibandingkan sifat pada Musyabbah.
1. Wajh Al-Syibh ditinjau dari hakikat Musyabbah dan Musyabbah Bih itu ada dua macam:
a. Wajh Al-Syibh Al-Dakhili, yaitu Wajh Al-Syibh yang masuk pada hakikat Musyabbah dan
Musyabbah Bih. Seperti menyamakan satu pakaian dengan pakaian yang lain di dalam jenisnya:
(‫)هذا القميص مثل هذا‬. Dinamakan Wajh Al-Syibh Dakhili, yang artinya masuk pada hakikat, karena
katun adalah masuk pada hakikatnya Musyabbah dan Musyabbah Bih, bukan sifat yang menetap
pada keduanya.

b. Wajh Al-Syibh Al-Khariji, yaitu Wajh Al-Syibh yang keluar dari hakikat Musyabbah dan
Musyabbah Bih, tetapi merupakan sifat yang melekat pada keduanya. Wajh Al-Syibh Khariji
dibagi dua, yaitu:
i. Khariji Hakiki
1. Khariji Hakiki Hissi, yaitu Wajh Al-Syibh yang berada di luar hakikat Musyabbah dan
Musyabbah Bih dan bisa ditemukan dengan panca indra. Contoh: Yang bisa lihat dengan mata,
seperti warna, bentuk ukuran dan gerakan. Yang bisa ditemukan dengan telinga seperti suara
yang lemah, suara yang kuat dan suara yang berada di antara keduanya. Yang bisa ditemukan
oleh indera perasa seperti beberapa rasa. Yang bisa ditemukan oleh indera pencium seperti
macam-macam bau. Yang bisa ditemukan oleh indera peraba seperti panas, dingin, basah,
kering, dan lain-lain.

2. Khariji Hakiki Aqli, yaitu Wajh Al-Syibh yang berada di luar hakikat Musyabbah dan
Musyabbah Bih dan tidak bisa ditemukan oleh panca indra. Contoh: Sifat-sifat yang melekat
pada jiwa, seperti cerdas. berilmu, pemarah, aris bijaksana, dermawan, kikir, pemberani, penakut
dan lain-lain.

ii. Khariji Nisbi (Idhafi), yaitu Wajh Al-Syibh yang berupa suatu makna atau sifat yang berada di
antara dua perkata (Musyabbah dan Musyabbah Bih). Contoh: Seperti menghilangkan hijab di
dalam merupakan hujjah dengan matahari, karena hal itu (menghilangkan hijjab) bukan
merupakan sifat yang melekat pada hujjah atau menetap pada matahari, tetapi merupakan sifat
yang melekat di antara keduanya.

2. Wajh Al-Syibh ditinjau dari sisi tersusun dan tidaknya, terbagi menjadi tiga:
i. Wajh Al-Syibh Al-Mufrad, yaitu Wajh Al-Syibh yang oleh Urf dianggap Mufrad (tidak
tersusun). Terbagi menjadi dua:
a. Mufrad Hissi, yaitu Wajh Al Syibh Mufrad yang bisa ditemukan panca indera. Contoh: (‫هذا‬
‫)الثوب مثل هذا في الصفرت‬.
b. Mufrad Aqli, yaitu Wajh Al-Syibh Mufrad yang tidak bisa ditemukan panca indera. Contoh: (
‫)العلم كالنور في االهتداء‬.

ii. Wajh Al-Syibh Al-Murakkab, yaitu Wajh Al-Syibh yang dari beberapa perkara. Terbagi
menjadi empat:
a. Murakkab Hakiki, yaitu Wajh Al-Syibh yang pada hakikatnya tersusun dari beberapa
perkara/lebih dari satu.

b. Murakkab I'tiba'i, yaitu Wajh Al-Syibh yang tersusun dari beberapa perkara menurut
pandangan akal.

c. Murakkab Hissi, yaitu Wajh Al Syibh Murakkab yang bisa ditemukan oleh panca indera.
Contoh: (‫ )وقد الح بالفجر الثريا كما ترى كعنقود مالحية حين نورا‬Wajh Al-Syibh dalam contoh ini adalah
tersusunnya suatu keadaan yang dihasilkan dari terpadunya beberapa bentuk putih yang
melingkar, yang kecil-kecil bentuknya dalam pandangan mata.

d. Murakkab Aqli, yaitu Wajh Al Syibh Murakkab yang tidak bisa ditemukan oleh panca indera,
tetapi bisa ditemukan oleh angan angan dari akal. Contoh Surah Al-Jum'ah ayat 5 (‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ ُح ِّملُوا‬
‫فَار ًۗا‬7‫ ُل اَ ْس‬7‫ار يَحْ ِم‬7
ِ 7‫ل ْال ِح َم‬7
ِ 7َ‫ا َك َمث‬7َ‫ )التَّوْ ٰرىةَ ثُ َّم لَ ْم يَحْ ِملُوْ ه‬Wajh Syibh-nya adalah keletihan dan kecapean yang
dilakukannya bersamaan tidak menghasilkan manfaat apapun. Wajh Al-Syibh yang demikian
tidaklah tampak oleh mata, akan tetapi tampak oleh angan-angan dari akal.

iii. Wajh Al-Syibh Al-Muta'addid, yaitu Wajb Al-Syibh lebih dari satu. Terbagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Muta'addid Hissi, yaitu Wajh Al Syibh Muta addid yang bisa ditemukan oleh panca indera.
Contoh: (‫رانح‬77‫وان والطعم وال‬77‫ذه في الل‬77‫ه كه‬77‫ذا الفواك‬77‫)ه‬. Wajh Al-Syibh dalam contoh tersebut adalah
Muta'addid (lebih dari satu) yaitu, warna, rasa, dan bau.

b. Muta'addid Aqli, yaitu Wajh Al Syibh Muta'addid yang tidak bisa ditemukan oleh panca
indera, tetapi masih bisa ditemukan oleh akal. Contoh: (‫)هذا الرجل مثل هذا في العلم و الحلم و الحياء‬

c. Muta'addid Mukhtalif, yaitu Wajh Al-Syibh Muta addid yang sebagian bersifat Hissi dan
sebagian yang lain bersifat Aqli. Contoh: (‫)هذا الرجل كالشمش في حسن الطلعة وكمال الشرف‬

3. Wajh Al-Syibh Al-Tadhadh, yaitu Wajh Al-Syibh itu adakalanya diambilkan dari sesuatu yang
berlawanan, lalu ditempa pada tempatnya serasi (Tanasu), lalu sesuatu yang memiliki sifat yang
berlawanan tersebut diserupakan pada Musyabbah-nya. Tujuannya adalah untuk
Tahakhum/menghina/mentertawakan atau untuk Tamlih/mempermanis perkataan. Contoh: (‫هذا‬
‫ )الرجل كحاتم‬Ini seperti menyerupakan lelaki yang bakhil dengan Hatim (seseorang yang sangat
terkenal kedermawanannya).

D. Adat Tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan penyerupaan. Adat
dapat berupa Huruf, Isim, maupun Fi'il:
ّ
1. Adat tasybih yang berupa huruf, seperti (‫ )ك‬dan (‫)كأن‬. ّ
Contoh: (‫ )قلبه كالحجارة في القسوة‬dan (‫كأن‬
‫)زيد بحر في الكرم‬.
‫( ‪),‬مح ّمد مثل البحر في الكرم( ‪). Contoh:‬مثل( ‪), dan‬شبه( ‪),‬محاكة( ‪2. Adat tasybih yang berupa isim, seperti‬‬
‫‪).‬عمر شبه االسد في الشجاعة( ‪), dan‬عزمه محاكة السيف في القطع‬

‫عاءش‪7‬ة تماث‪7‬ل ال‪7‬وردة في( ‪). Contoh:‬يماثل( ‪, dan‬يشابه) (يحاكي ‪3. Adat tasybih berbentuk Fi'il, seperti,‬‬
‫)خالد يشابه الجبل في السوخ( ‪), dan‬علي يحاكي النجم في العل ّو( ‪),‬الجمل‬

Anda mungkin juga menyukai