ABSTRACT
* Staf Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta
142
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
digunakan sebagai alat penipuan; retorika digunakan suatu uraian ilmiah rasional.
sangat berguna sebagai sarana untuk me- Tujuan retorika terutama berusaha mem-
nyampaikan instruksi; retorika sama halnya pengaruhi audiens atau komunikan. Yang
dengan dialektik yang dapat memaksa orang perlu diperhatikan ialah retorika merupa-
untuk berpikir dan mengajukan pertanyaan. kan teknik pemakaian bahasa secara
Dalam ilmu komunikasi, retorika dan efektif yang berarti keterampilan atau
public speaking tidak terlalu dibedakan kemahiran dalam memilih kata-kata
pengertiannya. Beberapa pendapat dikemu- yang dapat mempengaruhi komunikan
kakan sebagai berikut. sesuai dengan kondisi dan situasi
a. Public speaking atau retorika adalah komunikan tersebut.
suatu komunikasi tempat komunikator d. Retorika dan pidato dibedakan sebagai
berhadapan langsung dengan massa berikut. Pertama, retorika diidentikkan
atau berhadapan dengan komunikan atau dengan public speaking, yakni salah
audiens. Public speaking atau retorika satu bentuk komunikasi dengan audiens
dibedakan dengan komunikasi massa. yang cukup banyak, bahkan ada yang
Alasannya komunikasi massa adalah menggolongkan retorika sebagai komuni-
jenis komunikasi yang menggunakan kasi massa. Kedua, pidato dapat terjadi
media massa, sedang public speaking dalam suatu group communication
atau retorika adalah komunikasi langsung (komunikasi kelompok kecil misalnya
dengan massa. ceramah dalam kelas) atau large group
b. Public speaking atau retorika digolongkan communication (komunikasi kelompok
pada komunikasi massa. Alasannya yang cukup besar, misalnya pada waktu
bahwa public speaking atau retorika seseorang memberi informasi sebelum
harus dibedakan dengan pidato-pidato ada pertunjukan sandiwara di alun-alun).
lain. Public speaking adalah bentuk Ketiga, retorika dan seni pidato tidak ada
komunikasi berupa pembicaraan yang perbedaan yang mendasar.
diucapkan seseorang di depan orang Pengertian retorika pun berkembang
banyak/massa mengenai sesuatu masa- sesuai dengan zamannya. Pengertian
lah sosial. Public speaking atau retorika retorika dewasa ini mencakup beberapa hal
mempunyai ciri-ciri khusus, yakni public (Aly, 1994: 5), yaitu: prinsip-prinsip mengenai
speaking harus diucapkan di depan komposisi yang persuasif dan efektif serta
orang banyak/massa; yang menjadi ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang
topik dalam pembicaraan adalah me- ahli pidato (orator); prinsip-prinsip mengenai
nyangkut orang banyak, menyangkut komposisi prosa pada umumnya (secara
masalah sosial. Public speaking atau lisan atau tertulis dan fiktif atau ilmiah);
retorika tidak mungkin membicarakan kumpulan ajaran teoretis mengenai seni
masalah perorangan kecuali masalah ter- komposisi verbal (prosa atau puisi) beserta
sebut menyangkut orang banyak. Pada cara-cara yang dipergunakan dalam prosa
dasarnya, terdapat perbedaan antara atau puisi. Menurut orator Richard Crable,
pidato-pidato yang diucapkan di depan retorika bisa dipandang sebagai suatu yang
kelompok kecil atau kelompok yang bombastis, suatu konotasi ketidakjujuran,
terbatas dengan public speaking atau retorika dapat diperluas dalam ‘teks book’
retorika. Pidato di depan kelompok kecil/ mengenai penggunaan bahasa dan komposisi,
terbatas sudah mempunyai nama dipandang sebagai seni dan atau ilmu
sendiri-sendiri, misalnya ceramah, kuliah, pengetahuan pemakaian bahasa untuk
briefing, dan sebagainya. mempengaruhi orang lain. Sementara itu,
Hendrikus (2000:14) memberi pengertian
c. Tujuan public speaking atau retorika
sebagai berikut.
digunakan untuk menyadarkan dan mem-
bangkitkan orang banyak atau mengenai a. Retorika sebagai kesenian untuk ber-
masalah sosial sehingga tidak perlu bicara baik yang dipergunakan dalam
143
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–153
144
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
145
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–153
146
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
nguasai bahasanya, percaya akan diri sendiri, dimanfaatkan untuk memperkuat kemuliaan
dan teknik bahasa yang digunakan merupa- hidup dengan seni dan buah pikiran. Ilmu
kan peningkatan, aliterasi, mempunyai pengetahuan pun berkembang yang dituju-
susunan kalimat yang baik. kan untuk mencari kebenaran sehingga lahir-
Tacitus (55-116 sesudah masehi). Dia lah filsafat.
adalah pahlawan Romawi yang menduduki Orang Yunani hidup berkelompok dalam
Inggris hingga sebagian Scotlandia. Tacitus sistem kemasyarakatan yang teratur yang
menyatakan bahwa retorika akan hilang disebut dengan Polis atau negara kota. Polis
nilainya dengan berkurangnya demokrasi. Hal merupakan lembaga politik yang meliputi
ini ia lihat dari bertambah buruknya situasi kekuasaan secara otonomi, swasembada
politik Romawi dibawah konsul Domitianus. dan kemerdekaan. Ketiga faktor inilah yang
Di ruang pengadilan dan senat, pembicara- melatarbelakangi kebebasan berpikir yang
pembicara yang berlainan pendapat dengan membantu munculnya filsafat. Bahasa
pihak penguasa dibunuh sehingga kejujuran merupakan alat untuk mengungkapkan hal-
dan retorika berkurang, bahkan lenyap. Yang hal yang abstrak secara jernih dan jelas.
tersisa adalah bersilat lidah demi kemenangan Konsep tentang masyarakat dan politik adalah
atau semakin bertambahnya pidato-pidato abstrak, yakni menyangkut tujuan didirikannya
yang mengandung pujian, tetapi tidak men- negara, sistem pemerintahan, dan kepemim-
cerminkan kebenaran lagi. Tacitus memberi pinan. Kemampuan menggunakan bahasa
alternatif, ketika kemerdekaan berbicara menjadi incaran bagi orang yang ingin masuk
dikuasai retorika palsu, maka lelucon dan dalam jajaran elit politik Yunani.
syair menjadi tandingannya. Tacitus juga Ketrampilan menggunakan bahasa men-
melukiskan kemungkinan bahaya retorika dapat perhatian dari penguasa pada masa itu
yang seperti itu adalah adanya pengaruh tanpa untuk merebut kekuasaan dan melebarkan
kecakapan atau pengetahuan, adanya pengaruhnya. Bahkan, para penguasa itu
pengaruh yang membenarkan yang salah. menyewa agitator untuk memperkuat penga-
Perkembangan pemakaian jenis retorika ruh mereka di mata masyarakat. Para agita-
tergantung zamannya, retorika kasar yang tor ini mempengaruhi pendapat umum dengan
biasanya terdapat pada gerakan bawah tanah, menggunakan alasan-alasan keagamaan
retorika halus yang banyak terdapat di negara dalam pernyataannya. Perkembangannya,
aman dan damai. para agitator ini mempelajari seni berbicara
untuk meningkatkan penghasilannya karena
PERKEMBANGAN RETORIKA YUNANI mereka dibayar. Ada yang menyebut agitator
ini sebagai kaum sophist yang artinya orang
Retorika berkembang pada era Yunani.
yang menipu orang lain dengan meng-
Seperti dijelaskan oleh Aly (1994:12-20),
gunakan argumen-argumen yang tidak sah.
pada masa inilah retorika mengalami puncak
Para sophist ini berkeliling dari satu tempat
keemasan. Ini terkait dengan sejarah awal
ke tempat lain sambil berbicara di depan
keberadaan orang Yunani sebagai perantau
umum. Jika dirunut dari asal katanya, sophist
yang memiliki jiwa petualang. Mereka
dari kata sophos yang artinya cerdik pandai
merantau karena kondisi geografis negara
karena ahli dalam berbagai ilmu, baik politik,
Yunani yang terletak di Semenanjung Balkan
tidak subur dan sedikit memberikan hasil bagi bahasa, dan filsafat. Perkembangannya men-
penduduknya, kemudian mereka merantau jadi ejekan atau sebutan bagi mereka yang
ke tanah asing dan mendirikan negara baru pandai bersilat lidah dan memainkan kata-kata
di sekitar laut Egia dan pantai Asia Kecil. Di dalam berbicara. Representasinya adalah
tanah rantau ini, orang Yunani mengalami agitator yang dibayar sehingga muncul kono-
perbaikan ekonomi dan mampu membeli tasi yang negatif.
budak untuk mengurus pekerjaan mereka Sebagian dari warga polis kritis terhadap
sehari-hari sehingga mereka mempunyai apa yang disampaikan kaum sophis ini.
banyak waktu luang. Waktu senggang Mereka mendiskusikannya dan mendirikan
tempat-tempat pertemuan untuk membicara-
147
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–153
kannya. Tempat pertemuan ini disebut agora, 3. Retorika sebagai sesuatu yang inheren
tempat segala peristiwa yang menyangkut yang diresapi semua orang. Dalam
perhatian dan kepentingan umum dibicara- upaya mencari kebenaran dialog menjadi
kan. tekniknya.
4. Totalitas suatu pidato mencakup faktor
RETORIKA ARISTOTELES ethos, pathos, dan logos. Ethos merupa-
kan sumber kredibilitas komunikator atau
Aristoteles terkenal dengan karyanya kesadaran orator yang tampil sebagai
Rhetorica. Tulisan-tulisan di dalam buku ini pribadi yang dapat dipercaya oleh pen-
sampai sekarang menjadi acuan dan rujukan dengar. Pathos merupakan segi emosio-
secara teoretis maupun untuk teknis pidato. nal pembicara yang mendasar dan secara
Karyanya ini ditulis secara sistematis men- implisit terkandung di dalam isi pidato.
dasarkan pada logika formal, yakni dasar Logos mencakup himbauan berdasarkan
yang tepat bagi pidato yang jujur dan efektif argumen yang logis.
dalam dewan legislatif maupun di pengadilan.
Aristoteles membagi pidato menjadi 3 jenis Aristoteles meninggalkan warisan
sesuai dengan karakteristik pendengarnya. sejumlah enam buah buku yang terhimpun
1. Pidato yudisial (legal) atau forensik, yakni dalam to Organon yang artinya alat. Buku-
pidato mengenai perkara di pengadilan, buku tersebut adalah sebagai berikut.
apa yang telah terjadi dan tidak pernah 1. Categoriae, isinya menguraikan tentang
terjadi. Pendengarnya adalah para hakim pengertian suatu yang ada.
atau yuri dalam makalah pengadilan. 2. De interpretatione, membahas tentang
2. Pidato deliberatif atau politik (suasoria) keputusan.
yaitu pidato yang berisi nasihat yang 3. Analytica priora, membahas tentang
disampaikan. Pendengarnya anggota silogisme.
badan legislatif atau eksekutif. 4. Analytica posteriora, menguraikan
3. Pidato epideitik atau pidato demonstratif tentang pengertian suatu yang ada.
yaitu pidato-pidato untuk pementasan, 5. Topica, memberi contoh uraian argumen-
upacara-upacara ibadah, maupun bukan, tasi atau cara berdebat.
yang berisi kecaman atau pujian menge- 6. De sophisticis elenchis, membahas
nai hal-hal yang terjadi sekarang. tentang kesesatan dan kekeliruan ber-
pikir.
Dasar-dasar Retorika menurut Aristote-
les adalah sebagai berikut. ALIRAN RETORIKA MODERN
1. Retorika erat hubungannya dengan moral
karena harus mengemukakan sesuatu Retorika modern ditandai dengan muncul-
yang benar. Kebenaran menjadi landasan nya renaissance atau abad pencerahan
retorika yang sejati. Moral dalam per- sekitar tahun 1200-an. Menurut Jalaluddin
kembangannya mempelajari psikologi. Rahmat, ada tiga aliran retorika modern.
2. Metode retorikanya mendasarkan diri
pada analitika yakni meneliti berbagai 1. Aliran Epistemologis
argumentasi dari proposisi yang benar Epistemologis membahas teori penge-
dan dialektika yaitu meneliti argumentasi tahuan, asal usul, sifat, metode, dan batas-
dari proposisi yang diragukan kebenaran- batas pengetahuan manusia. Pemikiran
nya. Analitika dan dialektika ini pada epistemologis berusaha mengkaji retorika
perkembangannya disebut dengan logika. klasik dalam sorotan perkembangan psikologi
Inti dari logika adalah silogisme yaitu cara kognitif, yakni yang membahas proses men-
memperoleh kesimpulan dari proposisi tal. Tokoh-tokoh aliran epistemologis ini di
untuk meraih kebenaran. Metode ini juga antaranya: (1) Roger Bacon yang menekankan
dipakai bagi pengembangan semua ilmu retorika pada penggunaan rasio dan imajinasi
pengetahuan. untuk menggerakkan kemauan secara lebih
148
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
baik. Rasio, imajinasi, dan kemauan merupa- mulailah dengan nada yang paling rendah,
kan kajian psikologis yang mendapat perhatian dan mengeluarkan suaranya sedikit saja. Hal
dari ahli retorika modern. (2) George Campbell ini perlu dilakukan untuk mendiamkan
yang menjelaskan perilaku manusia dalam gumaman orang dan untuk menarik perhatian
empat tataran, yakni pemahaman, memori, mereka.
imajinasi, perasaan, dan kemauan. Retorika Gerakan elokusionis banyak dikritik
diarahkan pada upaya mencerahkan pema- karena berlebihan pada persoalan teknik,
haman, menyenangkan imajinasi, menggerak- sehingga pembicara tidak lagi berbicara dan
kan perasaan, dan mempengaruhi kemauan. bergerak secara spontan. Gerakannya men-
(3) Richard Whately yang memusatkan per- jadi semu.
hatian pada argumentasi sebagai fokus reto-
rika. Bagi beliau, retorika harus mengajarkan ABAD 20
bagaimana mencari argumentasi yang tepat
dan mengorganisasikannya secara baik. Oleh Pada abad ke-20, retorika mengambil
karena itu, menelaah proses berpikir khalayak manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan
sangat penting. modern, khususnya ilmu perilaku seperti
psikologi dan sosiologi. Istilah retorika pun
2. Aliran Belles Lettres bergeser menjadi speech, speech communi-
Belles Lettres maksudnya dalam bahasa cation atau oral communication atau public
Prancis adalah tulisan yang indah. Retorika speaking. Adapun tokoh retorika abad ini di
Belletris sangat mengutamakan keindahan antaranya (1) James A Winans yang meng-
bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang- gunakan psikologi modern dalam pidatonya.
kadang mengabaikan segi informatifnya. Tokoh Ia menyarankan pentingnya membangkitkan
aliran ini adalah Hugh Blair yang menulis emosi melalui motif-motif psikologis pada
Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Ia khalayak seperti kepentingan pribadi, kewajib-
menghubungkan antara retorika, sastra, dan an sosial, dan kewajiban agama. Winans
kritik sehingga memunculkan kajian cita rasa menekankan pada cara berpidato yang ber-
(taste) yakni kemampuan untuk memperoleh sifat percakapan dan pemahaman terhadap
kenikmatan dari pertemuan dengan apapun teknik-teknik penyampaian pidato. (2) Charles
yang indah. Anda akan senang melihat musik Henry Woolbert yang memandang speech
dan tarian yang indah, pemandangan yang communication sebagai ilmu tingkah laku.
indah pidato yang indah. Citarasa ini akan Proses penyusunan pidato adalah kegiatan
mencapai kesempurnaan ketika kenikmatan pengorganisasian. Pandangan Woolbert
indrawi dipadukan dengan rasio. Rasiolah tentang pidato adalah bahwa pidato merupa-
yang menjelaskan sumber-sumber kenikmat- kan ungkapan kepribadian; logika adalah
an. dasar utama persuasi; penyusunan persiapan
Baik aliran epistemologis maupun belles pidato harus teliti tujuannya, mengetahui
letters memusatkan perhatian pada persiap- khalayak dan situasinya, menentukan propo-
an pidato yang meliputi penyusunan pesan sisi yang cocok dengan khalayak dan situasi
dan penggunaan bahasa. tersebut, memilih kalimat-kalimat yang
dipertalikan secara logis. (3) William Norwood
3. Aliran elokusionis Brigance yang menekankan pada faktor
Aliran ini menekankan teknik penyam- keinginan sebagai dasar persuasi. Ada empat
paian pidato. Tokohnya Gilbert Austin. Ia mem- unsur persuasi yang mendapat perhatiannya,
beri petunjuk praktis penyampaian pidato, yaitu yaitu rebut perhatian pendengar, usahakan
pembicara tidak boleh melantur, mengarah- pendengar untuk mempercayai kemampuan
kan matanya langsung kepada pendengar, dan dan karakter anda, pikirkan keinginan audiens,
menjaga ketenangannya. Ia tidak boleh kembangkanlah setiap gagasan sesuai
segera melepaskan seluruh suaranya, tetapi dengan sikap pendengar.
149
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–153
150
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
151
Humaniora Volume 17, No. 2, Juni 2005: 142–153
publik yang efektif, serta memiliki ke- 1) terbuka kesempatan dan ke-
mampuan dalam mengkritik. mungkinan yang lebih luas
Studi tentang retorika atau public speak- untuk mendapat kerja,
ing ini (tidak ada pembedaan yang berarti) 2) dapat lebih berhasil dalam
adalah bagian inti dari pengembangan usaha-usaha pribadi,
seseorang menjadi individu dan pimpinan 3) lebih mudah mendapat peng-
sosial yang efektif. Wuwur (1999:18-20) akuan dan penghargaan dari
menjabarkan keuntungan mempelajari orang lain,
retorika atau public speaking ini sebagai 4) memperoleh kemungkinan lebih
berikut. besar untuk mempengaruhi,
a. Meningkatkan kemampuan pribadi 5) pengertian terhadap orang lain
dalam hal: semakin terbina,
1) rasa tertekan, takut, dan cemas 6) dapat terbina sikap batin yang
di depan publik dapat dikurangi positif terhadap sesama dan
atau dilenyapkan, dunia sekitar, yang dapat mem-
2) rasa pasti terhadap diri dapat perbesar sukses dalam hidup
dipupuk dan berkembang, dan karyanya.
3) kesadaran dan kepercayaan c. Dalam tugas dan jabatan:
terhadap diri semakin bertam- 1) orang akan memiliki ketrampil-
bah, an dan kekuatan dalam mem-
3) dapat mengalami perkembang- pertahankan pikiran dan pen-
an dalam hal teknik bersuara, dapat,
4) artikulasi dalam mengucapkan 2) dapat membina relasi yang
kata-kata menjadi lebih jelas, menguntungkan dengan organi-
5) bahasanya dapat memiliki daya sasi, perusahaan, institusi,
persuasi, atau partai-partai politik,
6) lewat komunikasi retoris ke- 3) penguasaan yang lebih baik
mampuan pedagogis dan psiko- tentang seni membawakan
logis dapat dibina, ceramah atau pidato dalam
7) kemampuan untuk berbicara situasi atau kesempatan-
secara spontan (improvisasi) kesempatan penting,
dapat dikembangkan, 4) membantu memperluas orientasi
8) kemampuan untuk memberi wawasan pribadi,
motivasi dapat dipertinggi, 5) mempertinggi ketrampilan para
9) dapat menjadi lebih trampil dan produsen untuk menjual dan
cekatan dalam mengemukakan menawarkan hasil produksi,
dan mempertahankan, 6) memperluas pengetahuan, khu-
10) dapat memperluas perbenda- susnya mengenai sumber-
haraan kata, sumber informasi,
11) dapat mengkoordinasi dengan 7) memperkecil kemungkinan
lebih mudah mimik dan gerak- kesalahan komunikasi yang
gerik selama berbicara, dapat membawa dampak negatif
12) kesediaan untuk mendengarkan bagi tugas dan jabatan.
orang lain dapat dikembang- d. Bagi kehidupan pada umumnya:
kan, 1) memberi kesempatan dan
13) ketrampilan untuk mengolah kemungkinan untuk mengontrol
artikel dapat dikembangkan. diri,
b. Untuk keberhasilan dan kemudahan 2) dalam proses komunikasi yang
pribadi dalam proses berkomunikasi: sering, orang dapat menjadi
152
Rajiyem, Sejarah dan Perkembangan Retorika
153