2. Jenis-Jenis Audit
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) adalah audit yang dilakukan
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan untuk menyatakan
pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai
dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP).
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (Compliance audit) adalah audit yang berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan,
ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kebijakan manajemen, hukum,
peraturan atau persyaratan lain dari pihak ketiga. Laporan audit kepatuhan
umumnya ditujukan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan
dapat terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan keyakinan mengenai
derajad kepatuhan dengan kriteria tersebut.
c. Audit Operasional
Audit operasional adalah audit yang berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi
entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Menurut
Mulyadi [1998:30] tujuan audit operasional adalah untuk:
i. Mengevaluasi kinerja
ii. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan
iii. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Oleh karena itu, laporan untuk audit operasional tidak hanya memuat
pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi
untuk peningkatan kinerja.
3. Jenis-Jenis Auditor
a. Auditor Independen
Menurut Boynton (2003:8) auditor independen di Amerika Serikat biasanya
adalah CPA yang bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor
akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien.
Menurut Mulyadi (1998:27) auditor independen merupakan auditor profesional
yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang
audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
Untuk berpraktik sebagai auditor independen, seseorang harus memenuhi
persyaratan pendidikan dan pengalam kerja tertentu. Auditor independen harus
telah lulus dari jurusan akuntansi fakultas ekonomi atau memiliki ijazah yang
disamakan, telah mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan
Persamaan Ijasah Akuntan, dan mendapat izin dari Menteri Keuangan.
b. Auditor Internal
Menurut Boyton (2003:8) Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang
diaudit. Menurut Mulyadi (199:28) auditor internal adalah auditor yang bekerja
dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang
tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau
tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi , serta menentukan keandalan informasi
yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
c. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau
pertangjawaban keuangan yang ditujuan kepada pemerintah. Umumnya auditor
pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (Bepeka), serta
instansi pajak. BPKP adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada Presiden Republik Indonesia dalam bidang pengawasan
keuangan dan pembangunanyang dilaksanakan oleh pemerintah. Auditor yang
bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan audit atas laporan
keuangan instansi pemerintah, proyek-proyek pemrintah, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan perusahaan-perusahaan swasta yang pemerintah
mempunyai modal yang besar didalamnya.
Bepeka adalah unit oraganisasi dibawah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR, yang
tugasnya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan presiden RI dan
aparat dibawahnya kepada dewan tersebut. Instansi pajak adalah unit organisasi
dibawah Departemen Keuangan yang tugas pokoknya adalah mengumpulkan
beberapa jenis pajak yang dipungut oleh pemerinyah. Tugas poko auditor yang
bekerja di instansi pajak adalah mengaudit pertanggung jawaban keuangan
masyarakat wajib pajak kepada pemerintah dengan tujuan untuk memverifikasi
apakah kewajiban pajak telah dihitung oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam undang-undang pajak yang berlaku.
B. Profesi Akuntan Publik:
Menurut mulyadi (1998:25) izin menjalakan praktik akuntan publik diberikan oleh
Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Berdomisili di wilayah Indonesia
b. Lulus ujian Sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia
c. Menjadi anggota IAI
d. Telah mendapat pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan
dengan dreputasi yang baik dibidang audit.
C. Jasa Yang Disediakan Oleh Kantor CPA
Boyton (2003:19) mengemukakan bahwa jasa-jsa yang diberikan oleh kantor CPA
adalah:
1. Jasa Penjaminan (Assurance Service)
Assurance Servicer adalah jasa profesional independen yang mampu
meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil
keputusan. Aspek-aspek kunci dari assurance service adalah:
a. Konsep independensi. Para pengguna jasa sangat mengandalkan
independensi CPA serta dapat menarik manfaat yang bernilai dari kenyataan
bahwa CPA bersifat tidak memihak dan objektif.
b. Konsep jasa profesional, meliputi aplkasi pertimbanganprofesional, yang
merupakan ciri unik yang bahwa CPA dalam penarikan. Meskipun kemajuan
teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan dan analisis data,
namun teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional
seorang praktisi.
c. Konsep mutu informasi. Assurance service dapat meningkatkan mutu
informasi atau konteksnya. Assurance service dapat meningktakan mutu
informasi dengan cara meningkatkan keandalan dan relevansi.
Assurance service berbeda dengan jasa audit dalam satu hal kunci tertentu. Jasa
audit terutama berfokus pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Assurance service bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun juga
berkaitan dengan lingkup luas informasi yang digunakan oleh para pengambil
keputusan. Beberapa contoh assurance service adalah sebagai berikut:
a) Jasa penilaian risiko, dimana CPA dapat meningkatkan mutu informasi risiko
untuk para pengambil keputusan internal melalui penilaian independen
mengenai kemungkinan suatu peristiwa atau tindakan yang akan berpengaruh
pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis serta
melaksanakan strateginya dengan berhasil.
b) Jasa penilaian kinerja, berfokus pada memberikan keyakinan berkenaan
dengan penggunaan ukuran-ukuran keuangan dan nonkeuangan oleh
organisasi untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan.
c) Asuransi perawatan lansia, merupakan jasa potensial dimana para CPA
dapat menyediakan jasa yang bernilai tinggi bagi anggota keluarga dengan
cara memberikan keyakinan bahwa tujuan pemeliharaan dapat tercapai untuk
para anggota keluarga berusia lanjut yang tidak lagi dapat mandiri
sepenuhnya.
2. Jasa Atestasi
Jasa atestasi (attest service) merupakan suatu jasa dimana kantor CPA
mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang
keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Jasa atestasi ini
dapat dibagi menjadi empat jenis:
a. Audit
Jasa audit meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
mendasarilaporan keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat oleh
manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut CPA memberikan pernyataan
pendapat “positif” tentang apakah laporan tersebut telah menyajikan secara
wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Perhatikan bahwa istilah
“positif” berarti pasti atau yakin, termasuk juga untuk keadaan yang kurang
menguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah
membawa CPA pada kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak
sesuai dengan GAAP.
b. Pemeriksaan
Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam peryataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi
yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditetapkan. Contoh
pemeriksaan meliputi: (1) laporan keuangan prospektif (bukan historis), (2)
asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas, (3)
kepatuhan entitas terhadap peraturan dan perundangan tertentu.
c. Review
Jasa review terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen
entitas serta analisis komparatif atas informasi keuangan. Tujuan review
adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pernyataan
positif yang diberikan pada suatu audit.
d. Prosedur yang disepakati
Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati juga lebih sempit
dibandingkan dengan jasa audit dan pemeriksaan. Sebagai contoh: klien dan
kantor CPA dapat membuat kesepakan bahwa prosedur-prosedur tertentu
hanya akan dilaksankanpada elemen dan akun tertentu dalam laporan
keuangan sebagia lawan dari laporan keuagan keseluruhan.
3. Jasa Lain
Jenis utama dari jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa
teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa internasional.
Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak memberikan suatu
pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain dari keyakinan.
Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah :
a. Jasa teknologi
CPA memberikan jasa teknologi dalam bentuk analisis sistem, manajemen
informasi, serta pengamanan sistem. Para CPA adalah tenaga yang ahli dalam
mengevaluasi pengendalian intern entitas serta telah mengembangkan
keahliannya dalam membantu klien untuk merancangsistem informasi dan
pengendalian, sistem untuk mendukung kebutuhan pengambilan keputusan
lainnya, serta membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan sistem
b. Konsultasi Manajemen
Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen, para praktisi
mendayagunakan keahlian teknis, pendidikan dan pengamanan mereka untuk
memberikan nasihatdan bantuan teknis untuk klien.jasa ini dapat membantu
klien untuk meningkatkan penggunaan kemampuan dan sumber daya mereka
dalam mencapai tujuan.
c. Perencanaan Keuangan
Jasa perencanaan keuangan (financial planning services) meliputi segala
sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak dan analisis laporan
keuangan untuk menyusun struktur portofolio investasi serta transaksi
keuangan yang kompleks untuk bisnis.
d. Internasional
Dewasa ini, hampir semua usaha melakukan kegiatan : (1) membeli produk
dan jasa dari perusahaan asing, (2) menjual produk atau jasa ke perusahaan
asing, atau (3) memiliki pesaing penting dari perusahaan asing. Dengan
bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (e-commerce), banyak
perusahaan yang berurusan dengan aspek internasional dari bisnis mereka
yang beberapa tahun sebelumnya tak pernah terbayangkan. CPA
menyediakan beragam jasa intenasional (international services) seperti
perencanaan pajak lintas batas, atau bantuan dalam penyusunan merger
maupun kerja sama multinasional.
Aprilia, Silvi. 2011. Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik. (online)
(http://www.scribd.com/doc/51203333/Jasa-Yang-Diberikan-Kantor-Akuntan-Publik.
diakses taggal 10 September 2014)
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing.
Jakarta: Erlangga.
OLEH:
MAXYANUS TARUK LOBO’
A311 12 296
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014