Anda di halaman 1dari 9

‫التمييز‬

A. Pengertian Tamyiz
Makna Tamyiz
Tamyiz pada dasarnya merupakan bentuk mashdar dari “ mayyaza” maknanya secara
etimologi : “takhlish syai min syai” (memisahan sesuatu dari sesuatu), kadangkala juga
disebut “tafsir”, “tabyin”.
Secara terminologi, ulama nahwu berpendapat tamyiz ialah “ isim yang
berbentuk nakirah yang bermakna “min (‫“)من‬, “allati ( ‫ ”) التي‬yang menjelaskan
kesamaran isim atau kesamaran nisbah”.

1. Tamyiiz adalah sebuah kata atau lafadz yang dibaca mansub yang
bermanfaat menjelaskan isim yang samar pada suatu kalimat. Berikut
definisi dalam buku jurumiyah;
ِ ‫ص ْوبُ ال ُمفَس ُِر ِل َما ا ْنبَ َه َم ِمنَ الذَّ َوا‬
‫ت‬ ُ ‫ا ِال ْس ُم ال َم ْن‬
Artinya: Tamyiz adalah isim yang dibaca nashob yang bermanfaat menjelaskan
hal-hal yang samar pada suatu kalimat.

2. Sedangkan definisi lain dari tamyiiz dalam buku nahwu wadih merupakan
ٌ ‫صلَ ُح ِِل َ ْن ت ُ َرادَ ِب ِه أ َ ْشيَا ٌء َكثِي َْرة‬
ْ َ‫ق ي‬ ِ َ‫ِإ ْس ٌم يُذْك َُر ِلبَي‬
َ ‫ان ال ُم َرا ِد ِم ْن اس ٍْم‬
ٍ ‫سا ِب‬
Artinya : kata (isim) yang kegunaannya menjelaskan maksud dari kata (isim)
sebelumnya.
Contoh
- ‫أربَعَةَ َعش ََر‬ ْ ُ‫َرأَيْت‬
Artinya : Saya menyaksikan empat belas
- ‫أربَعَةَ َعش ََر َغنَ ًما‬ ْ ُ‫َرأَيْت‬
Artinya : Saya menyaksikan empat belas kambing

B. Pembagian Tamyiz
1. Mumayiz malfud ialah kalimat yang berisi tamyiz dan dilengkapi dengan
mumayiznya. Biasanya format mumayiznya berupa berat, timbangan, luas dan jumlah.
Contoh:
ْ ‫اِ ْشت ََريْتُ ِر‬
‫ط ًًل ُر ًّزا‬
Artinya : saya telah melakukan pembelian setengah kilo padi
‫َاج ُر ِمتْ ًرا َح ِري ًْرا‬
ِ ‫بَا َعنِي الت‬
Artinya : Penjual menjual untuk saya satu meter kain sutera
‫فِي ال َح ْق ِل ِع ْش ُر ْونَ َغنَ ًما‬
Artinya : Di ladang terdapat dua puluh kambing

Dari sejumlah contoh di atas, kita dapat mengetahui bahwa ketiga kalimat itu dilengkapi
dengan mumayiz yakni kata ‫ عشرون‬،‫ مترا‬،‫( رطًل‬kilo, meter, dua puluh) yakni timbangan,
ukuran, dan jumlah. Maka dengan adanya mumayiz kalimat tersebut disebut dengan
mumayiz malfud. Sedangkan kata yang mengindikasikan posisi/kedudukan sebagai
tamyiz pada kalimat di atas ialah ‫ َغنَ ًما‬،‫ َح ِري ًْرا‬،‫( ُر ًّزا‬nasi, kain sutera, kambing)

2. Tamyiz malhud (‫ )ملحوظ‬ialah Tamyiz yang adalah pindahan atau peralihan dari Fail,
Maful bih, dan Mubtada.
> pinadahan dari fail, misal : ‫طاب زيد ُخلُ ًقا‬, asalnya ialah : ‫طاب ُخلُق زيد‬, dengan
mengalihkan fail (‫ )خلق‬kebelakang dan dijadikan tamyiz.
> pindahan dari maful bih, contoh: ً ‫و فجرنا اِلرض عيونا‬, aslinya ialah : ‫و فجرنا عيون اِلرض‬,
maful bih (‫ )عيون‬di pindah ke belakang dan dijadikan tamyiz.
> pindahan dari mubtada, misal : ً‫أنا أكثر منك ماال‬, aslinya ‫مالي أكثر منك‬.

Pada tiga misal di atas tidak dilafalkan mumayiznya dan melulu tamyiznya saja yang
dilafalkan yaitu kata ‫ قلبا‬،‫ سرورا‬،‫ هواءا‬sampai-sampai kalimat-kalimat tersebut
termasuk pada jenis yang kedua yakni mumayiz malhud.

Macam-Macam Tamyiz

Tamyiz terdiri atas dua bagian, yaitu :

Tamyiz Mufrad atau Zat

Yaitu Tamyiz yang menghilangkan kesamaran kalimah isim sebelumnya yang menunjukkan
ukuran dan hitungan. Dengan kata lain, Tamyiz zat merupakan kalimat yang menjelaskan isim
mubham yang diucapkan/dilafazkan.

Seperti ayat Alquran : ‫( رايت احد عشركوكبا‬Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang).

Hukum Tamyiz mufrad itu boleh dibaca nashab, seperti contoh di atas, dan boleh juga
dibaca jar oleh min, seperti ‫( عندي رطل من زيت‬Aku memiliki satu liter dari minyak zaitun). Atau
dibaca jar oleh idhafat, seperti:‫( لنا حا تم حد يد‬Kami memiliki cincin besi).

Pengertian lain menyebutkan tamyiz-zuz dzat ialah isim yang menjelaskan pengertian kata yang
masih kabur pengertiannya. Isim yang masih kabur pengertiannya itu disebut “isim mubham”.

Isim mubham yang disebut juga dengan mumayyaz ada lima macam yakni :

a) ’Adad

‘Adad terbagi dua yaituṣorīh dan mubham.

1. ‘Adad ṣorīh adalah kalimat yang diketahui ukurannya, seperti bilangan satu, sepuluh, sebelas,
dua puluh dan lain-lain.
Contoh :‫كتب‬ ‫اربعة‬ ‫" قرات‬aku telah membaca empat buku”, dalam hal ini tamyiznya
berbentuk majrur .

Contoh ‘adad yang berbentuk mansub ‫‘“عندى عشرون درهما‬aku mempunyai dua puluh dirham”, dalam
hal ini tamyiznya berbentuk mansub.

‘Adad ṣorīh hukum tamyiznya adalah berbentuk jamak dan dijarkan dengan idafah, mulai dari
bilangan tiga sampai sepuluh.
Contoh: ‫"جاء ثال ثة رجال‬datang tiga orang laki-laki". Kata‫ رجال‬adalah tamyīzberbentuk jamak yang
dijarkan dengan idafah dan ‫ثال ثة‬adalah mumayyaznya.

Adapun susunan kalimat ‫جاء ثال ثة رجال‬dalam ilmu nahwu sebenarnya dapat dii’rab, ‫جاء‬fi’il dan ‫ثال‬
‫ ثة‬fā’ilnya, ‫ ثال ثة‬menjadi mudaf dan ‫رجال‬menjadi mudaf ilaih. Dengan demikian, secara ‘amali ‫ثالثة‬
‫رجال‬merupakan susunan idafah ditandai dengan kasrah pada muda>f ilai>h.

Apabila kita rujuk pada defenisi Tamyiz adalah isim nakirah mansub maka secara ‘amali dia
bukan termasuk Tamyiz , akan tetapi secara makna ia termasuk Tamyiz karena
kata ‫رجال‬memberi penjelasan pada kata ‫ثال ثة‬, dengan demikian kata ‫رجال‬merupakan Tamyiz dan
kata ‫ثال ثة‬adalah mumayyaznya, dari sudut ini ketentuan yang berlaku adalah hadirnya dalam
bentuk jama’.

Adapun bilangan sebelas sampai sembilan puluh


sembilanmaka tamyīznya berbentuk mufrad dan dinasabkan.

Contoh dalam surat al-Baqarah ayat 51:

‫واذ وعد نا موسى اربعين ليلة‬

“Dan (ingatlah) ketika Kami berjanji kepada Musa memberikan Taurat sesudah empat puluh
malam”.

Kata ‫ليلة‬adalah Tamyiz berbentuk mufrad yang dinasabkan dan kata ‫اربعين‬adalah mumayyaznya.

2. ‘Adad mubhamadalah suatu kalimat kiasan yang bilangan dan lafaznya tidak dapat diketahui
ukurannya.
Adapun lafaz- lafaz yang terdapat pada isim mubham adalah‫كم‬, ‫كاين‬, ‫كذ ا‬.

 ‫كم‬
‫كم‬terbagi dua : ‫كم استفها مية‬dan ‫كم خبرية‬.

‫كم استفها مية‬adalah ‫كم‬yang meminta penjelasan tentang jumlah yang masih samar dan
menghendaki ketentuannya.

‫كم استفها مية‬selalu berada di awal kalimat, dan tamyīznya berbentuk mufrad yang dinasabkan.

Contoh :

‫ "رجال سا فرا ؟كم‬Berapakah laki-laki yang pergi?.

Apabila kam istifhāmiyah didahului huruf jar maka tamyiznya dijarkan.

Contoh :

‫“فى كم ساعة بلغت دمشق؟‬Pada jam berapakah engkau sampai di Damsyiq?”.


Boleh dipisahkan antara ‫ كم استفها مية‬dengan tamyīznya, dan kebanyakan pemisahan kata itu
dengan ẓaraf dan jar wa majrur.

Contoh denganẓaraf :

‫" كم عند ك كتا ب؟‬Berapakah kitab disisimu?".

Sedangkan contoh pembentukan dengan jar wa majrur :

‫" كم فى الدارجال‬Berapa orang yang ada di dalam rumahmu?".

‫كم خبرية‬adalah‫كم‬yang bermakna banyak dan sebagai pemberitahuan tentang banyaknya jumlah
yang masih samar kadarnya dan tamyiznya berbentuk mufrad atau jama’ dijarkan
dengan idafah dan dijarkan dengan huruf min.

Contoh:

Yang dijarkan dengan idafah : ‫" علم قراتكم‬banyak sekali ilmu yang telah aku baca".

Yang dijarkan dengan huruf min seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 249:

‫كم من فئة قليلة غلبت فئة كثيرة باذ ن اللة‬

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah”.

 ‫كاين‬
lafaz ‫كاين‬adalah berbentuk mufrad dan dijarkan dengan min.

contoh :

‫"نبي قاتل معه ربيون كثيروكاين من‬Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa”.

 ‫كذ ا‬
lafaz ‫كذ ا‬adalah berbentuk mufrad dan dinasabkan selamanya dan tidak boleh menjarkannya.

contoh :‫" كذ ا جاء نى و كذ ا رجال‬saya didatangi laki-laki dengan jumlah sekian dan sekian".

b) ‫"مقدار‬ukuran".

Isim- isim yang termasuk dalam miqdar adalah‫(المسا حة‬ukuran), ‫(الوزن‬timbangan(,‫(كيل‬takaran),


dan ‫(س مقيا‬yang menunjukkan arti alat untuk mengukur).

Contoh ‫( المسا حة‬ukuran): ‫"عند ى قصبة ارضا‬aku mempunyai sebidang tanah".


Contoh‫( الوزن‬timbangan):‫ " لك قنطا رعسال‬engkau punya satu kati madu".

Contoh ‫( كيل‬takaran): ‫ "اعط الفقير صاعا قمحا‬berikanlah kepada si fakir segantang gandum".

Contoh ‫( س مقيا‬yang menunjukkan arti alat untuk mengukur): ‫" عندى ذراع جوخا‬aku mempunyai
sehasta kain bulu".

c) ‫“ ما يشبه المقدار‬kalimat yang menunjukkan sesuatu arti yang menyerupai ukuran yaitu ukurannya
tidak tertentu sebab tidak dapat di ukur dengan alat tertentu”.

 ‫“شبه المساحة‬yang menyerupai ukuran”.


Contoh :‫“عندى مد البصرارضا‬aku mempunyai tanah sepanjang pandangan mataku”.

Jadi berdasarkan contoh di atas yang menyerupai ‫ المساحة‬adalah kata‫‘مد البصر‬sepanjang


pandangan’.

 ‫“ شبه الوزن‬yang menyerupai timbangan”.

Contoh :

‫فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره و من يعمل مثقال ذرة شرا يره‬

“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat
balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia
akan melihat balasannya pula”.

Dan yang menyerupai ‫‘الوزن‬timbangan’ adalah kata ‫‘ مثقال ذرة‬seberat zarrah’.

 ‫‘ شبه الكيل‬yang menyerupai bejana :


Contoh :

‫عندى جرة ماء وكيس قمحا ور فود خال و نحى سمنا و حب عسال‬

“Aku mempunyai satu gentong air, satu karung gandum, satu tempayan cuka, satu girbah samin,
atau satu tempayan madu”.

Adapun yang menyerupai ‫‘ الكيل‬takaran’ dari contoh di atas adalah‫‘ جرة‬satu gentong’, ‫‘كيس‬satu
karung’, ‫‘ ر فود‬satu tempayan’, ‫‘ نحى‬satu girbah’, ‫‘ حب‬satu tempayan’.

 ‫“شبه المقياس‬yang menyerupai sesuatu yang menunjukkan arti alat untuk mengukur”.
Contoh :

‫‘عندى مد يدك حبال‬Aku mempunyai sepanjang tanganmu dari tali’

Dan yang menyerupai ‫المقياس‬adalah kata ‫‘ مد يدك‬sepanjang tanganmu’.

d) ‫”ما اجرىمجرى المقادر‬Kalimat yang berlaku seperti kalimat yang menunjukkan arti ukuran”.
Contoh :

‫“ لنا مثل لكم خبال‬kami mempunyai semisal apa yang kalian miliki dari kuda”.

Contoh lain :

‫“وعندنا غير ذلك غنما‬kami punya satu kambing lagi”.

e)‫“ماكان فرعا للتمييز‬Isim yang menjadi cabang bagi tamyiz”.

Contoh :

‫“ عندى خاتم فضة‬Aku mempunyai cincin dari perak”.

Jadi kedudukan tamyīz żātadalah sebagai berikut :

 Boleh dibaca nasab’. Contoh :‫زرعت فداء شعيرا‬

 Boleh dijarkan tamyīz itu dengan huruf jar min’.

Contoh : ‫“عندى رطل من زيت وملىء الصندوق من كتب‬Aku mempunyai satu kati dari minyak dan sepenuh peti
dari kitab”.

 Boleh di idhafahkan’.
Contoh :‫“ لنا قصبة ارضا وقنطارعسل‬kami mempunyai sebidang tanah dan seratus kati madu”.

Tamyiz Nisbah atau Jumlah

Yaitu Tamyiz yang menghilangkan kesamaran nisbah dalam jumlah. Dengan kata lain, Tamyiz
nisbah merupakan isim nakirah yang memperjelas suatu jumlah yang masih samar nisbahnya.

Contoh :

‫“علي خلقاحسن‬telah baik si Ali budi pekertinya”.

Susunan kalimat ‫حسن علي‬masih samar, mengandung beberapa macam hal, namun kesamaran
susunan kalimat tersebut menjadi jelas atau telah hilang kesamarannya dengan ucapan atau
dengan kata ‫خلقا‬.

Isim yang terletak setelah lafadz yang mempunyai pengertian ta’ajjub termasuk ke dalam
kelompok tamyīz nisbah.

Contoh :

‫ "ما اشجعه ر جال‬alangkah beraninya sebagai seorang laki-laki".

Tamyīz nisbah terbagi dua yaitu muhawwal dan ghairu muhawwal

1. ‫({{محول‬Muhawwal)
 Tamyiznya berasal dari fā’il.
contoh :

‫“ واشتعل الراس شيبا‬dan kepalaku telah penuh uban”.

Asalnya .‫واشتعل شيب الراس‬

 Tamyiznya berasal dari maf’ūl.


contoh :

‫“ عيوناوفجرنا االرض‬dan kami jadikan bumi memancarkan mata air”.

Asalnya: ‫وفجرنا عيون االرض‬

 Tamyiznya berasal dari mubtada.


contoh :

‫“انا اكثر منك ماال واعز نفرا‬Aku lebih banyak harta darimu dan lebih mulia dari kelompokmu”,

Asalnya: ‫مالى اكثر من مالك و نفرا اعز من نفرك‬

Adapun hukum tamyīz muhawwal adalah dinasabkan selamanya, tidak boleh dijarkan
dengan min maupun dengan iḍāfah.

2. ‫(غير محول‬Ghairu Muhawwal)

Tamyiznya tidak dipindahkan dari bentuk apapun.

Contoh :

‫“ اكرم بسليم رجال‬Alangkah mulianya si Salim sebagai lelaki”.

Hukum Tamyiz gairu muhawwal boleh dinasabkan seperti contoh di atas, boleh juga dijarkan
dengan min. contoh : ‫”اكرم به من رجال‬Alangkah mulianya ia sebagai lelaki". Setelah isim tafdil wajib
dinasabkan atas tamyiz. Sebagaimana contoh yang terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 73 :

‫ثم قست قلو بكم من بعد ذ لك فهي كا لحجارة او اشد قسوة‬

“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi”.

Boleh dijarkan dengan idafah jika termasuk dari jenis sebelumnya contoh:

‫“انت افضال رجل‬engkau seutama- utama laki-laki”.

1. Syarat-syarat Tamyiz

Adapun syarat-syarat Tamyiz sebagai berikut :

1. Tamyiz harus berupa isim nakirah


2. Keadaan kalimatnya harus sempurna.

‫يفيض المد رس د معا‬

Bapak guru itu mencucurkan air matanya.

‫فاردناان يبد لهما ربهما خيرامنه زكوة واقرب رحما‬

“Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak
lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
dan bapaknya)”. (QS. 18:18)

Yang menjadi Tamyiz-nya adalah yang digaris bawahi.

Isim yang mendahului disebut mumayyaz, yaitu suatu kata benda (isim) yang belum
jelas, mumayyaz bisa menjadi jelas setelah diberi Tamyiz. Mumayyaz terdiri dari :

1. Mumayyaz malfuzh, yaitu kata benda (isim) yang jelas kelihatan dalam kalimat. [14]
Contoh ;

‫قل هل ننبعكم با الخسرين اعما ال‬

Katakanlah : “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya”.(QS.18:103)

Yang menjadi mumayyaz malfhuz-nya adalah kata ‫ االخسرين‬sedangkan yang menjadi tamyiz-nya
adalah kata ‫اعما ال‬. Isim-isim yang menduduki jabatan mumayyaz malfuzh bisa berupa :

- Nama-nama takaran (‫)اسماءالكيل‬

Contoh :

‫“ملكت لترا زيتونا‬Engkau memiliki seliter minyak”

- Nama-nama timbangan (‫)اسماءالميزان‬

Contoh :

‫“ ملكت كيلو ذهبا‬Engkau memiliki sekilo emas”

- Nama-nama ukuran ( ‫) اسما ء ا لمسا حة‬

Contoh :

‫“ قطعت ا للبا س مترا‬Saya menggunting satu meter pakaian”

- Nama-nama hitungan (‫) اسماءالعد د‬

Contoh :
‫“رايت احد عشركوكبا‬Saya bermimpi melihat sebelas buah bintang”

Yang menjadi mumayyaz malfhuz-nya adalah kata :

‫لترا‬ = ( satu liter ) ‫كيلو‬ = (satu kilo)

‫ ({ = ا للبا س‬pakaian ) ‫احد عشر‬ = (sebelas buah)

Sedangkan yang menjadi tamyiz-nya adalah ‫( زيتونا‬minyak) ‫( ذهبا‬emas)

‫(مترا‬satu meter) ‫( =كوكبا‬bintang).

1. Mumayyaz malhuzh, yaitu kata benda (isim ) yang tidak tertera dalam kalimat, namun dapat
dipahami dari susunan kalimat-nya (kalam-nya).
Contoh :

‫فاردنا ان يبد لهما ربهما خيرامنه زكوة واقرب رحما‬

"Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang
lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
bapaknya)." (QS. 18 : 81 )

Dalam contoh di atas tidak tertera mumayyaz malhuz-nya, tetapi dapat dipahami dari susunan
kalimatnya yaitu bahwa dalam kalimat di atas mengandung tamyiz yaitu
kata‫(زكوة‬kesuciannya) ‫( رحما‬kasih sayangnya).

Anda mungkin juga menyukai