Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Tamyiz” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Oleh karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Dengan demikian, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................1

Daftar Isi ..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3

A. Latar Belakang ...............................................................................................3


B. Rumusan Masalah .........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5

A. Pengertian Tamyiz..........................................................................................4
B. Macam – macam Mumayyaz.........................................................................5
C. Tamyiz dan I’rab-nya.....................................................................................8

BAB III PENUTUP .................................................................................................10

A. Kesimpulan .....................................................................................................10

Daftar Pustaka .........................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Nahwu adalah kaidah yang digunakan untuk mengetahui jabatan
setiap kata dalam suatu kalimat, mengetahui harakat akhir dan mengetahui
tata cara meng-i’rab-nya. Salah satu pembahasan di dalamnya yaitu tamyiz
yang merupakan bentuk isim nakirah yang merupakan pelengkap untuk
kesempurnaan struktur dan kejelasan makna suatu kalimat, sehingga bagi
pembacanya dapat memahami dengan jelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tamyiz?
2. Apa saja macam – macam dari mumayyaz?
3. Bagaimana bentuk i’rab tamyiz?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tamyiz.
2. Untuk mengetahu macam – macam mumayyaz.
3. Untuk mengetahui bentuk i’rab tamyiz.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tamyiz

Tamyiz adalah isim nakirah manshub yang disebutkan untuk


menjelaskan maksud dari kata sebelumnya yang belum jelas atau setiap isim
nakirah yang menunjukkan makna “‫ ”من‬untuk menjelaskan makna
sebelumnya yang masih global.

Contoh:

.‫اشرتيت قنطارا قمحا‬


(Aku telah membeli satu kwintal gandum.)

Seandainya kita katakan:

‫اشرتيت قنطارا‬
kemudian kita diam niscaya pendengar tidak akan memahami apakah kita
membeli satu kwintal kacang, kapas, gandum atau yang selainnya, hal
tersebut karena kata kwintal masih belum jelas dimana bisa untuk berbagai
macam barang. Ketika kita katakana gandum,berarti kita telah membedakan
maksud dari kwintal tersebut. Kata kwintal ini dinamakan mumayyaz dan
gandum dinamakan tamyiz.

4
B. Macam – macam Mumayyaz

Mumayyaz merupakan sesuatu yang belum jelas atau hal yang masih
samar. Mumayyaz ada 2 macam, yaitu mumayyaz malfuzh dan mumayyaz
malhuzh.

a. Mumayyaz malfuzh adalah mumayyaz yang lafadznya nampak dalam


kalimat dan bentuknya mufrad (bukan jumlah) serta berupa isim wazan
(timbangan), isim kail (takaran), isim masahah (luas/ukuran/jarak), dan
isim ‘adad (bilangan).

 Contoh mumayyaz isim wazan (timbangan)

.‫اشرتيت كيلو غراما حلما‬


)Aku membeli satu kg daging)

 Contoh mumayyaz isim kail (takaran)

.‫اشرتيت لرتا رزا‬


(Aku membeli satu liter beras)

 Contoh mumayyaz isim masahah (luas/ukuran/jarak)

.‫اشرتيت مرتا قماسا‬


(Aku membeli satu meter kain)

 Contoh mumayyaz isim ‘adad (bilangan)

.‫اشرتيت عشرين بيتا‬


(Aku membeli 20 buah rumah)

5
b. Mumayyaz malhuzh yaitu mumayyaz yang lafadznya tidak nampak dalam
kalimat dan bukan merupakan bentuk mufrad melainkan kesamaran makna
suatu kalimat secara keseluruhan serta tamyiz merupakan perubahan dari
mubtada’, fa’il, dan maf’ul bih.

Contoh 1:

.‫حسن خالد‬
(Kholid baik)

Kalimat “‫خالد‬ ‫ ”حس ن‬adalah susunan jumlah fi’iliyah yang

kandungan maknanya masih samar dan memungkinkan lahirnya multi


tafsir. Akan timbul pertanyaan – pertanyaan terkait dengan “sesuatu apa
yang baik dari diri Kholid? Apakah perilakunya? Fisiknya? Wajahnya?
Karakternya? Atau yang lainnya?”

Perhatikan pada kalimat “‫خالد‬ ‫ ”حسن‬tidak Nampak lafadz / kata /


isim mubham layaknya mumayyaz malfuzh. Lafadz “Kholid” bukanlah
isim yang samar karena dia menunjukkan nama orang yang tidak
memerlukan tamyiz. Namun jika dilihat dari makna kalimat secara
keseluruhan, terdapat suatu kesamaran makna dari pada sifat baik yang ada
pada diri Kholid.

Maka dari itu, kalimat “‫خالد‬ ‫ ”حسن‬memerlukan tamyiz agar yang


dimaksud menjadi jelas dan tidak menimbulkan pertanyaan, seperti:

‫حسن خالد خلقا‬


(Kholid baik akhlaknya)

6
Contoh 2 (perubahan dari mubtada’):

‫املدرس اكثر من الطالب خربة‬


(Guru lebih banyak dari murid, ilmunya)

Asal kalimatnya:

‫خربة املدرس اكثر من خربة الطالب‬


(Ilmu guru lebih banyak dari ilmu murid)

Contoh 3 (perubahan dari fa’il):

‫طاب حممد نفسا‬


)Muhammad baik, jiwanya)

Asal kalimatnya:

‫طابت نفس حممد‬


(Jiwa Muhammad baik)

Contoh 4 (perubahan dari maf’ul bih):

‫فجررنا األرض عيونا‬


(Kami menyemburkan bumi, mata airnya)

Asal kalimatnya:

‫فجررنا عيون األرض‬


(Kami menyemburkan mata air bumi)

7
C. Tamyiz dan I’rab-nya

1) Tamyiz Malhuzh atau yang disebut juga dengan tamyiz jumlah merupakan
tamyiz yang menjelaskan mumayyaz malhuzhnya dan hukumnya wajib
nashab.

2) Tamyiz Malfuzh atau yang disebut juga dengan tamyiz mufrad merupakan
tamyiz yang berfungsi menjelaskan mumayyaz malfuzhnya dan pada
dasarnya tamyiz ini harus nakirah dan manshub, namun terkadang beralih
menjadi majrur sebab didahului huruf jar atau majrur sebab berada pada
posis mudhaf ilaih. Berikut ketentuannya:
a) Tamyiz Malfuzh yang mumayyaz-nya berkaitan dengan takaran,
timbangan, luas/ukuran/jarak boleh beralih dari kedudukannya sebagai
tamyiz menjadi majrur apabila ia idhafah atau diawali dengan huruf jar.
Contoh:

)‫ متييز منصوب بالفتحة‬:‫اشرتيت لرتا رزا (رزا‬

)‫ مضاف إليه‬:‫اشرتيت لرتا رز (كيلة رز‬

)‫اشرتيت لرتا من رز (جمرورر مبن‬


b) Tamyiz Mlahuzh yang mumayyaz-nya berkaitan dengan hitungan
hukumnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
 Tamyiz wajib beralih menjadi majrur sebagai mudhaf ilaih dan
bentuknya harus diubah ke dalam bentuk jamak untuk hitungan 3 –
10. Contoh:

)‫ تتمييز جمرور بالكسرة‬:‫اشرتيت مخسة كتب (كتب‬


 Tamyiz wajib tetap manshub dan dalam bentuk mufrad untuk
hitungan belasan dan puluhan. Contoh:

8
‫اشرتيت مخسة عشر كتابا (كتابا‪ :‬متييز منصوب بالفتحة)‬

‫اشرتيت مخسة وعشرين كتابا (كتابا‪ :‬متييز منصوب بالفتحة)‬


‫‪ tamyiz wajib majrur sebagai mudhaf ilaih dalam bentuk mufrad‬‬
‫‪untuk hitungan ratusan dan ribuan. Contoh:‬‬

‫اشرتيت مائة كتاب (كتاب‪ :‬متييز جمرور بالكسرة)‬

‫‪9‬‬
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tamyiz adalah isim nakirah manshub yang disebutkan untuk


menjelaskan maksud dari kata sebelumnya yang belum jelas atau setiap isim
nakirah yang menunjukkan makna “‫ ”من‬untuk menjelaskan makna
sebelumnya yang masih global.
Tamyiz terbagi menjadi dua yaitu tamyiz malfuzh dan tamyiz malhuzh.
Tamyiz malfuzh menunjukkan kepada timbangan, takaran, luas, panjang, dan
bilangan sedangkan tamyiz malhuzh merupakan perubahan dari mubtada’,
fa’il, dan maf’ul bih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mulakhos Qawa’idul Lughah Al-‘Arabiyah (Fu’af Ni’mah)

https://bahasa-arab.com/kaidah-tamyiiz-%D8%AA%D9%85%D9%8A%D9%8A%D8%B2-
lengkap-contoh-irab/

http://hamsiatibadawi.blogspot.com/2015/10/makalah-bahasa-arab-tamyiz.html

https://yusronhadi.blogspot.com/2019/02/1854-aneka-mumayaz.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai