(Khabar lebih dari satu, Khabar yang dijatuhkan, dan Khabar yang mendahului
Mubtada)
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab pada
Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah
Sengkang
Oleh
ARINI
NIM. 21310078
2023
KATA PENGANTAR
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini di luar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Khabar lebih dari satu
B. Khabar yang dijatuhkan
C. Khabar yang mendahului mubtada
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam al-Qur’an dan sebagian
besar kitab kitab hukum Islam dan bahasa yang akan digunakan kelak di
akhirat. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab merupakan hal yang penting
bahasa bahasa yang lainnya, tapi kosakata dalam bahasa Arab memiliki bentuk
bentuk yang lebih komplek dan sedikit sulit di pahami terutama bagi pemula.
Oleh karena itu penulis berniat untuk mencoba memaparkan tentang salah satu
bentuk kalimat dalam bahasa Arab, yaitu Khabar. Akhirnya semoga tulisan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh umat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat di dalam kitab Alfiyah bab ‘Ibtida paling akhir, Imam Ibnu
Malik menjelaskan mengenai khabar tsani atau dua bahkan lebih dengan
Dari contoh kalimat dalam bait syair Arab tersebut, dhamir “ ” ُه ْمadalah
menunjukkan bahwa dalam bab ibtida', khabar boleh lebih dari satu. Hal ini
tadi “ ”هم س راة ش عراءkarena khabar pada dasarnya itu menjadi sifat bagi
mubtada’ dalam hal waqi’-nya, jika boleh memperbanyak sifat, maka hal ini
memisahkan antara dua khabar dengan wawu athaf, misalnya kalimat di atas
1
Nahwushorof.id, Mubtada Khobar: Contoh, Rumus, Pengertian, Pembagian dan
Syaratnya, 7 Juli 2021, https://www.nahwushorof.id/2021/07/mubtada-khobar.html?m=1.
2
3
wahid), dan khabar tersebut memiliki makna yang satu (wahid), maka
shifat wahidah.
Contoh:
ض ِ
ُ برتقايل حلو َحام
Jeruk itu manis-manis asam.
ِ برتق ايل حلو و حsebab apabila diucapkan
Tidak boleh diucapkan امض َ َ
demikian akan merusak makna dan menjadikannya memiliki dua rasa,
yaitu manis dan asam. Padahal yang dikehendaki adalah campuran antara
Contoh:
ِ ٌّ بنو َك شعِر ومهْن ِدس و حَن ِو
ٌي َوفَقْيه ْ َ ُ َ ُ َ ٌ َ ْ َُ
2
Ibid.
4
dimaksud adalah anak pertama ahli syair, anak kedua ahli dalam
merancang, anak ketiga ahli ilmu nahwu dan anak keempat ahli dibidang
fiqh, oleh karena itu wajib memisahkan antara satu khabar dengan lainnya
Contoh:
ِ ِ
ُ يب َما ُشف َي املَِر
يض ُ لَ ْوالَ الطَّب
3
Ibid.
5
Maka khabar yang dibuang dalam kalimat ini adalah kata “ج ٌد
ُ ْ” َمو.
2. Jika khabarnya diawali oleh huruf/kata yang digunakan untuk bersumpah
secara jelas.
Contoh:
ِ
ٌ لَعُ ْم ُر َك ِإ َّن احلَيَاةَ ك
فاح
Demi umurmu, sesungguhnya hidup ini perjuangan.
mushahabah (kebersamaan).
Contoh:
ِ ٍّ ُكل جْن ِد
ُي َو ساَل ُحه ُ ٌ
Setiap prajurit bersama senjatanya.
4
Fuad Ni’mah, Mulakhkhos Qowaid al-Lughah al-Arabiyah. Terj. Abu Ahmad Al
Mutarjim, Terjemah Mulakhkhos: Terjemah Kitab Mulakhkhos Qowaid al-Lughah al-Arabiyah
karya Fuad Ni’mah (Jakarta: 2015), h. 54.
5
Ibid, h. 55.
6
posisi khabar atas mubtada` akan merubah makna dari struktur jumlah tersebut.
Oleh karena itu, kondisi di mana khabar boleh memilih satu dari dua
pilihan apabila fungsi khabar diisi oleh syibhul jumlah (semi jumlah) partikel
preposisi (jar) atau zharaf baik zamân (keterangan waktu ) atau makân
ma’rifah, sedangkan mubtada`pada contoh kedua ْال َما ُءal-mâ`u ‘air’ juga dalam
bentuk ma’rifah. Kedua mubtada` ini boleh diakhirkan karena khabar masing-
masing terbentuk dari syibhul-jumlah dari preposisi jar. Khabar pada contoh
pertama َر ِةffْ ِذ ِه ْالحُجffَ فِ ْي هfi hadzihil-chujrati ‘di dalam kamar ini’, sedangkan
Talqis Nurdianto dan Agus Hidayatulloh, Kalimat Ismiyyah dan Fi’liyyah Bahasa Arab
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Terdapat di dalam kitab Alfiyah bab ‘Ibtida paling akhir, Imam Ibnu
Malik menjelaskan mengenai khabar tsani atau dua bahkan lebih dengan
Perubahan posisi khabar atas mubtada` akan merubah makna dari struktur
jumlah tersebut.
B. Saran
banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah yang singkat ini, untuk itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
7
Nahwushorof.id, Mubtada Khobar: Contoh, Rumus, Pengertian, Pembagian dan
Syaratnya, 7 Juli 2021, https://www.nahwushorof.id/2021/07/mubtada-
khobar.html?m=1.
Ni’mah, Fuad. Mulakhkhos Qowaid al-Lughah al-Arabiyah. Terj. Abu Ahmad Al
Mutarjim, Terjemah Mulakhkhos: Terjemah Kitab Mulakhkhos Qowaid
al-Lughah al-Arabiyah karya Fuad Ni’mah. Jakarta: 2015.
Nurdianto, Talqis dan Agus Hidayatulloh. Kalimat Ismiyyah dan Fi’liyyah
Bahasa Arab, Cet. I; Yogyakarta: Quantum Sinergis Media, 2017.