Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SHARAF

TASHRIF FIIL TSULATSI MAZID SATU HURUF


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sharaf

Dosen Pengampu :
Dr. NURIL MUFIDAH, M.Pd

OLEH :
Aminatul Fauzia (220104110100)
Azizatiz Zahra (220104110061)
Radinna Maulida Mahezwari (220104110101)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN 2022

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Sholawat dan salam semoga tersampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan berkah-Nya, penyusun
mampu menyelasaikan makalah “Tashrif fi’il tsulasi mazid biharfin wahid” guna
memenuhi tugas sebagai seorang mahasiswa/i UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
yang juga taat kepada orang tua dan guru.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua
dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik moral maupun material
kepada penulis setiap saat. Sehingga, para penulis memiliki kekuatan dalam
menyelesaikan makalah ini, Selanjutnya kepada Ustadzah Dr. Nuril Mufidah, M.Pd
yang selalu membimbing dan memberikan ilmunya dengan ikhlas kepada kami
selaku mahasiswa, dan teman-teman yang selalu mengingatkan akan semua tugas
kampus khususnya mata kuliah Sharaf.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh para
penulis. Namun dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Semoga makalah ini dapat menambah
khazanah keilmuan di kelas. Kami sadar bahwa makalah rancangan ini masih
memiliki banyak kekurangan dan juga jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
memohon masukan demi perbaikan di masa yang akan datang dan memohon kritik
dan saran dari para pembaca, khususnya dosen kami Ustadzah Dr. Nuril Mufidah,
M.Pd

Malang, 30 Oktober 2022

3
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.A Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.B Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.C Tujuan Penulisan ...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.A Pengertian Tashrif..................................................................................................................6
2.B Pembagian Fi’il Tsulasi Mazid Biharfin Wahid.....................................................................8
2.C Skema Wazan dan Tashrif Fi’il Tsulasi Mazid......................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12


3.A Kesimpulan............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

4
PENDAHULUAN

1.A. Latar Belakang


Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat cermat dan komplek. Disamping itu bahasa
arab juga merupakan bahasa dengan kosakata terbanyak didunia. Pemaknaannya bisa dilihat dari
susunan bahasanya atau hubungannya dengan huruf. Perubahan bentuk kata dapat
mempengaruhi makna dalam struktur bahasa. Prinsip keseuaian sangat penting dalam
penyusunan kalimat.
Dari karakteristik hurufnya sudah memiliki simbol, tanda dan arti yang tersendiri.
Sedangkan dari segi morfologinya, bahasa arab dapat terbentuk hanya dari tiga huruf,namun
mempunyai beberapa derivasi yang menunjukkan makna yang berbeda-beda. Contoh seperti kata
dharaba (telah memukul), yadhribu (mau memukul), dharibun (pemukul), madhruubun (obyek
yang dipukul), idhrib (pukullah) dan lain-lain. Dari segi sintaksisnya satu kalimah (kata) sudah
terdiri dari dua atau tiga struktur, yakni subyek dan predikat, contoh aqumu (saya berdiri),
subyek, predikat dan obyek contoh dlorobtuhu (saya memukul dia) dan lain-lain. Dan dari segi
semantiknya satu wazan (bentuk kata) dapat mempunyai beberapa makna, contoh wazan fa’ala
(bertasdid ain fi’ilnya) mempunyai banyak makna seperti taksir, musyarokah, lisalbi dan lain-
lain.
Dari beberapa contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap kata kerja yang berubah-
ubah memiliki makna yang berbeda-beda. Sehingga, perlu diketahui juga bahwa dari segi jumlah
huruf pada setiap kata kerja (Fi’il) terbagi kepada mujarrod dan mazid. Dari masing-masing
mujarrod dan mazid tersebut juga mempunyai beberapa pembagian. Disini, penulis akan
memaparkan karakteristik dari fiil mazid biharfin wahid (satu huruf).

1.1 RUMUSAN MASALAH


1.1.1 Apa pengertian tashrif?
1.1.2 Apa saja pembagian, wazan dan contoh fi'il tsulatsi mazid biharfin wahid?
1.2.3 Apa saja tashrifan fi'il tsulasi mazid biharfin wahid?

5
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Mengetahui pengertian fi'il tsulasi mazid biharfin wahid
1.2.2 Mengetahui pembagian fi'il tsulatsi mazid biharfin wahid
1.3.3 Mengetahui wazan dan contoh fi’il tsulasi mazid biharfin wahid
PEMBAHASAN

2.A Pengertian Tashrif


Tashrif atau ‫ التصريف‬ditinjau dari segi pengertiannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pengertian tashrif secara bahasa dan secara istilah. Secara bahasa tashrif bermaksud perubahan (
‫)التغير‬, pergantian (‫ )التبديل‬dan konversi (‫)التحويل‬, sementara pengertian tashrif dalam ilmu sharaf
dibagi menjadi dua macam sesuai dengan tujuannya. Kedua tujuan tersebut adalah tujuan
pemaknaan dan tujuan pelafadzan. Istilah tashrif menurut tujuan pemaknannya, bermaksud
perubahan kalimat asal pada bentuk yang berneka ragam untuk mendapatkan makna yang
bergam. Seperti contohnya perubahan kalimat "‫ "كتب‬yang berarti "telah menulis" menjadi
kalimat "‫ "كاتب‬yang mempunyai makna "Penulis".
Pengertian Tashrif ditinjau dari tujuan pelafalannya bermaksud perubahan kalimat dari
asalnya dengan maksud mempermudah pelafalan saja sehingga tidak mempengaruhi makna asal
kalimat. Contohnya seperti pergantian huruf ‫ و‬dengan ‫ أ‬pada kalimat ‫ قال‬asal kata dari kalimat
tersebut adalah ‫ق]]ول‬. Meskipun kata tersebut mengalami perubahan huruf akan tetapi tidak
merubah makna. Tashrif ditinjau dari tujuan pemaknaanya dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu
secara istilah dan secara bahasa. Secara istilah pengertian tashrif dalam tinjuaan pemaknaannya

adalah ُ ْ‫اح ِد ِإلَى َأ ْمثِلَ ٍة ُم ْختَلِفَ ٍة لِ َم َعا ٍن َم ْقصُو َد ٍة الَتَح‬


‫ص ُل ِإالَّ بِهَا‬ َ ‫“ تَحْ ِوي ُل اَألصْ ِل‬berubahnya satu
ِ ‫الو‬
bentuk kosakata baku kalimat (bahasa arab) dari satu bentuk asal (masrad/fi’il madhi) ke dalam
bentuk-bentuk berbeda untuk makna-makna yang dimaksud yang tidak akan bisa dilakukan
kecuali dengan shorof ini.”.1 Seperti kata perubahan kata ‫ قال‬menjadi ‫قائل‬-‫قوال‬-‫يقول‬ dan seterusnya.
Secara bahasa pengertian tashrif dalam tinjuaan pemaknaannya adalah perubahan kalimat dari
asalnya menjadi berbagai macam pembahasan sesuai dengan macam-macam dhamir yang
tersmbung dengannya. Contohnya perubahan kalimat ‫ قال‬menjadai ‫قلن‬-‫قالو‬-‫ قاال‬dan sebagainya.

1
Syarh kailany oleh abul hasan ali bin hisyam al kailany

6
Dalam ilmu shorof, para ulama telah membagi tashrif ini menjadi dua macam, yaitu tashrif
lughawi dan tashrif istilahi.

1. Tashrif Lughowi adalah tashrifan untuk mengetahui pelaku dari fi’il tersebut yang
berdasarkan dhomir. Contoh dari tashrif ini adalah apa yang telah kita bahas dalam
pembahasan fi’il, dimana kita sebutkan tashrif dari fi’il madhi, fi’il mudhori dan amr.
2. Tashrif Istilahi adalah tashrifan yang digunakan untuk mengetahui bentuk shighot dari
suatu kata, dari fi’il madhi sampai dengan isim alat.

2. B Pembagian Fi’il Tsulasi Mazid Biharfin Wahid


Fi’il Tsulasi Mazid adalah kalimat yang fi’il madhinya memuat lebih dari tiga huruf,
dengan rincian yang tiga adalah huruf asal dan yang lainnya berupa huruf tambahan. Fi’il
tsulasy mazid mempunyai beberapa pembagian. Masing-masing dari pembagian akan

َ ‫ )َأ ْك‬yang berarti memuliakan,


memperoleh makna yang berbeda-beda. Seperti akrama ( ‫ر َم‬

kaarama (‫) َكا َر َم‬ yang berarti saling memuliakan. Secara garis besar fi’il tsulatsy mazid
terbagi tiga macam, Berikut adalah pembagian fi’il, yaitu;
1. Fi’il tsulatsy mazid biharfin wahid yaitu: Kalimah yang fi’il madhinya terdiri dari 4
huruf, 3 berupa huruf asal ditambah 1 huruf tambahan berupa; hamzah qotho’, tadl’if
dan alif.
2. Fi’il tsulatsy mazid biharfain, yaitu: Kalimah yang fi’il madzinya terdiri dari 5 huruf, 3
berupa huruf asal ditambah 2 huruf tambahan berupa; hamzah washol, nun, ta’, tadl’if
dan alif.
3. Fi’il tsulatsy mazid bitsalaatsati ahruf, yaitu: Kalimah yang fi’il madzinya terdiri dari 6
huruf, 3 berupa huruf asal ditambah 3 huruf tambahan berupa; hamzah washol, alif, sin,
ta’, tadl’if, wawu, nun, ya’ dan lam.

Adapun fi’il tsulasi mazid biharfin wahid (yang bertambah satu huruf) ini terbagi menjadi
tiga bab:

1. ‫اَ ْك َر َم – يُ ْك ِر ُم – اِ ْك َرا ًما‬ mauzunnya ً‫ اِ ْف َعاال‬- ‫اَ ْف َع َل – يُ ْف ِع ُل‬


7
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid pada bab ini adalah pada fi’il madhinya terdiri atas

empat huruf, atau juga bisa disebut dengan ruba’I ( ‫ )رباعى‬dengan bertambah hamzah
qatha’ pada awal kalimat fi’ilnya. Pada kalimat fi’il mudhari’ nya diawali dengan huruf
mudhara’ah yang berharokat dhommah. Sedangkan pada kalimat mashdarnya dengan
hamzah yang berharokat kasroh. Dan untuk bina’nya terbagi menjadi beberapa bagian:

a. Muta’addi, contoh: ‫َأك َر َم َز ْي ٌد َع ْمرًا‬,


“Zaid telah memuliakan Amar”

b. Lazim, contoh: ‫َأصْ بَ َح ال َّر ُج ُل‬


“Seorang laki-laki telah berpagi-pagi”

2. ‫فَ َّر َم – يُفَ ِّر ُم – تَ ْف ِر ْيحًا‬ mauzunnya ‫فَع ََّل – يُفَ ِّع ُل – تَ ْف ِعيْال‬
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid pada bab ini adalah pada fi’il madhinya terdiri atas

empat huruf, atau juga bisa disebut dengan ruba’I ( ‫ )رباعى‬dengan bertambah satu huruf
diantara fa’ fi’ilnya dan ‘ain fi’ilnya, yang mana huruf tersebut adalah huruf yang sama
dengan ‘ain fi’ilnya. Pada kalimat fi’il mudhari’ nya diawali dengan huruf mudhara’ah
yang berharokat dhommah. Dan untuk bina’nya terbagi menjadi beberapa bagian:
a. Taksir, Adapun taksir juga terbagi kepada 3 pembagian:
ْ
1.Taksir fil fi’il, contoh: َ‫ال َك ْعبَة‬ ‫طَوَّفَ َز ْي ٌد‬
“Zaid telah melakukan tawaf yang banyak di Ka’bah”

2.Taksir fil fa’il, contoh: ‫ُ َم ّوتَ اإلبِل‬


“Unta itu telah banyak yang mati”

3.Taksir fil maf’ul, contoh:‫اب‬


َ َ‫الب‬ َ َّ‫َغل‬
‫ق زَ ْي ٌد‬
“Zaid telah mengunci banyak pintu”

3. ً‫قَاتَ َل – يُقَاتِ ُل – ُمقَاتَلَة‬ mauzunnya َ‫ ُمفَا َعلَة‬- ‫اع ُل‬


ِ َ‫فَا َع َل – يُف‬
8
Tanda-tanda fi’il tsulasi mazid pada bab ini adalah pada fi’il madhinya terdiri atas

empat huruf, atau juga bisa disebut dengan ruba’I (‫) رباعى‬ dengan bertambah alif
diantara fa’ fi’ilnya dan ‘ain fi’ilnya. Pada kalimat fi’il mudhari’ nya diawali dengan
huruf mudhara’ah yang berharokat dhommah. Dan untuk bina’nya terbagi menjadi
beberapa bagian:

a. Musyarakah Bainal Itsnain, contoh: ً‫قَات ََل َز ْي ٌد َع ْمرا‬


“Zaid saling memukul (berpukulan) dengan amar”

Terkadang binanya lil wahid, seperti contoh: ُ ‫قاَتَلَهُ ُم هّللا‬


“Allah telah memerangi mereka”2

2
Matan bina' wal asas oleh imam mala abdullah ad danqozi

9
2.C Skema dan Tashrif Fi’il Tsulasi Mazid Biharfin Wahid

1. Tashrif lughawi dari Fi’il Tsulatsi Mazid Biharfin Wahid

Keterangan jamak Double Tunggal


(>2) (2) (1)
Orang III (Pa) ‫للغائب‬ ‫صبَ ُحوا‬ ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ َحا‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ َح‬
Orang III (Pi) ‫للغائبة‬ ْ ‫َأ‬
َ‫صبَ ْحن‬ ‫صبَ َحتا‬ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
ْ‫صبَ َحت‬
Orang II (Pa) ‫للمخاطب‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ ْحتُ ْم‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ ْحتُ َما‬ ْ ‫َأ‬
َ‫صبَ ْحت‬
Orang II (Pi) ‫للمخاطبة‬ َّ‫صبَ ْحتُن‬ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ ْحتُ َما‬ ‫ت‬
ِ ‫صبَ ْح‬ْ ‫َأ‬
Orang I (Pa/Pi) ‫للمتكلم‬ ْ ‫َأ‬
‫صبَ ْحنَا‬ ُ‫صبَ ْحت‬ْ ‫َأ‬

2. Tashrif Istilahi dari Fi’il Tsulatsi Mazid Biharfin Wahid

10
11
Bab 1

Bab 2

12
Bab 3

BAB III

PENUTUP

13
3.A Kesimpulan
Sebagaimana yang telah kita pelajari, bahwa fi’il tsulasi mazid biharfin wahid (satu
huruf) itu merupakan fi’il yang terdiri dari empat huruf, yang mana tiga huruf diantaranya
adalah huruf asli dan salah satunya adalah huruf tambahan (mazid). Sehingga, dari setiap
penambahan tersebut terjadinya pergeseran dari segi makna, fungsi, serta binanya.

Fi’il tsulasi mazid biharfin wahid (yang bertambah satu huruf) itu terbagi atas tiga bab,

yaitu biasa disebut bab if’al (‫ )اَ ْف َع َل – يُ ْف ِع ُل – اِ ْف َعاال‬dengan bertambahnya hamzah qatha’ pada
awal kalimat fi’il madhinya dan memiliki faedah atau bina muta’addi dan lazim. Yang kedua

yaitu bab taf’il (‫)فَ َّع َل – يُفَ ِّع ُل – تَ ْف ِعيْل‬ dengan bertambahnya huruf yang sama dari jenis ‘ain

fi’ilnya dan faedah atau binanya taksir. Yang ketiga yaitu bab mufa’alah ( - ِ َ‫فَا َع َل – يُف‬
‫اع ُل‬
َ‫ ) ُمفَا َعلَة‬dengan bertambahnya alif diantara fa fi’ilnya dan ‘ain fi’ilnya dan faedah atau binanya
adalah musyarakah bainal isnain. Jadi pada setiap kalimat fi’il yang yang ditashrifkan secara
istilahi maka menimbulkan perubahan bentuk dan maknanya.

DAFTAR PUSTAKA

14
As-Salsal mudkhal fii ilmi Sharaf, Abi Hamid Muhammad bin Alqadhi bin M. Ilyas

Al Ibna’ bi syarhi matan bina fii limit tashrif, Abi ziyad Muhammad bin said al buhairy

Syarh kailany, Abul hasan ali bin hisyam al kailany

Matan bina’ wal asas, Imam mala Abdullah ad danqozi

Nahwu Shorof Online, (2021, Agustus 2). Wazan Tsulasi Mazid: Pengertian, faedah, contoh
serta Maknanya. Diakses pada 30 Oktober 2022 melalui
https://www.maskuns.my.id/2021/08/wazan-tsulasi-mazid.html

Faizz, Noora (2020). TSULASI MUJAROD DAN MAZID. Diakses pada 30 Oktober 2022
melalui
https://www.academia.edu/checkout?feature=BULK_DOWNLOAD&trigger=swp-
sticky-header-work-card-download-button&upgradeRedirect=%2F
%2Fwww.academia.edu%2F50654817%3FbulkDownload%3Dtrue

Admin, (2019, November 30). Pengertian Tashrif. Diakses pada 30 Oktober 2022 melalui
https://www.bungfei.com/2019/11/pengertin-tashrif.html

Kibrispdr.org

Elzeno, (2021, November 3). Pengertian dan Pembagian Shorof - elzeno.web.id. Diakses pada 30
Oktober 2022 melalui
https://sinau-arab.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-pembagian-shorof.html

15

Anda mungkin juga menyukai