Anda di halaman 1dari 12

Penggunaan Keterangan dalam Jurnalistik Arab

Makalah ini ditujukan sebagai tugas kelompok pada Mata Kuliah Ragam Bahasa Jurnalistik
Kelas V A
Dosen Pengampu:
Yadi Mardiansyah, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Ahmad Rizal Sabani 1195020003

Ai Rabiah Nur Syabani 1195020004

Ayu Andika 1195020023

Dieni Fauziah Addha 1195020034

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penggunaan Keterangan
dalam Jurnalistik Arab” tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan,
saran, serta bantuan yang telah diberikan untuk menjadikan makalah ini lebih baik, kepada:

1.   selaku dosen pengampu mata kuliah Ragam Bahasa Jurnalistik,

2.   Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doanya
selama ini sehingga makalah ini selesai tepat waktu,

3.   Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya atas segala amal perbuatan yang
diberikan.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis juga berusaha
semaksimal mungkin dalam  penyelesaiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat menyempurnakan penulisan makalah ini.

 Akhir kata, penulis mengharapkan semoga penyusunan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Bandung, 16 November 2021


Penulis  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran yang sangat penting.
Menurut Chaer (2012:32), Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa juga tidak terlepas dari sebuah kalimat. Kalimat sebagai
bagian terkecil ujaran. Kalimat ialah satuan kumpulan kata yang terkecil yang
mengandung pikiran yang lengkap. Menurut Kusno dalam Markamah (2009:9) kalimat
adalah rangkaian kata-kata yang berstruktur, dengan menggunakan kerangka acuan yang
berupa teori ilmu bahasa. Sebagai alat komunikasi bersistem, kalimat tidak hanya berupa
kumpulan kata-kata pendukung makna tertentu, melainkan kata-kata tersebut harus
disusun sedemikian rupa sesuai dengan sistem yang ada. Didalam kalimat terdapat
sebuah unsur salah satunya yaitu kata keterangan. Kata keterangan merupakan kata yang
memberikan penjelasan (keterangan) tentang kata lain seperti kata bilangan, kata kerja,
dan kata sifat dalam sebuah kalimat. Kata keterangan tidak dapat menerangkan kata
benda dan kata ganti benda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kata keterangan ?
2. Macam-macam kata keterangan
3. Contoh kata keterangan
C. Tujuan Kepenulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kata keterangan
2. Untuk mengetahui macam-macam kata keterangan
3. Untuk mengetahui contoh dari kata keterangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Menurut versi indonesia

Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pel dan klausa dalam sebuah
kalimat. Pengisi Ket adalah adverbial, frasa nominal, frasa proposisional, atau klausa.
Posisi Ket boleh manasuka, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Contoh :Fatimah //
membeli // sayuran // kemarin pagi.S P O Ket

Sedangkan keterangan menurut versi Arab fadlah fadlah bukan mudah,apa itu fadlah?
Fadhlah

‫ وليس أَح َد رُكنَيها‬،‫اس ٌم يُذك ُر لتتميم معنى الجملة‬

Fadhlah adalah isim yang disebutkan dalam sebuah jumlah untuk kesempurnaannya
dan tidak termasuk dalam rukun-rukun kalam sedangkan

Umdah dalam sebuah kalam adalah rukun-rukunnya,

B. Macam-macam Kata Keterangan

Kata keterangan di terbagi menjadi beberapa macam jenis diantaranya yaitu :

 Kata Keterangan Alat

Kata keterangan alat merupakan kata keterangan yang digunakan menjelaskan alat dalam
perlakukan terhadap suatu hal. Contoh dari kata keterangan alat biasanya diiringi dengan kata
“dengan ” dan “menggunakan”.

Contoh kata keterangan alat dalam kalimat yakni ;

 Dinda mencuci pakaiannya menggunakan sabun sachet


 Ilham mengandarai mobil dengan kecepatan tinggi

 Kata Keterangan Cara


Merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menjelaskan cara perlakuan terhadap sesuatu
biasanya digunakan untuk menjelaskan kata kerja. jenis kata ini diiringi kata “dengan” dan
”secara”.

Contoh kata keterangan cara dalam kalimat yakni:

 Andre mengendarai sepeda dengan cepat.


 Kami bertatap muka secara langsung

 Kata Keterangan Sebab

Kata keterangan sebab yakni merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menjelaskan
sebab suatu kejadian atau perlakuan tertentu. Kata keterangan sebab biasanya diiringi kata
“karena”. 

Contoh kata keterangan sebab dalam kalimat yakni:

 Saroh terkena pisau karena dia tidak hati-hati saat memotong bawang
 Banyak hewan yang ternak mati karena keracunan makanan

 Kata Keterangan Tujuan

Kata keterangan tujuan merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menerangkan tentang
tujuan perlakuan tertentu. Kata keterangan tujuan biasanya diiringi kata “untuk” dan
”supaya” atau ”agar”.

Contoh kata keterangan tujuan dalam kalimat yakni:

 Kamu harus belajar lebih giat lagi agar lebih pintar


 Wortel baik untuk kesehatan mata
 Kata Keterangan Akibat

Kata keterangan akibat yakni merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menjelaskan
akibat dari sebuah kejadian atau perlakuan tertentu. Kata keterangan akibat biasanya diiringi
dengan kata “akibat”,dan ”sehingga” serta ”menjadi”.

Contoh kata keterangan akibat dalam kalimat yakni:

 Jakarta sering terjadi banjir akibat hujan deras.


 Luna terjatuh saat bersepeda sehingga kaki nya patah

 Kata Keterangan Sebab

Kata keterangan sebab yakni merupakan kata keterangan yang dipakai untuk menjelaskan
sebab suatu kejadian atau perlakuan tertentu. Kata keterangan sebab biasanya diiringi kata
“karena”. Contoh kata keterangan sebab dalam kalimat yakni ;

 Dia terkena penyakit kulit karena tidak menjaga kebersihan tubuhnya


 Kucing dinda mati karena tidak diberi makan

 Kata Keterangan Tempat

Kata keterangan tempat yakni merupakan kata keterangan yang menjelaskan tempat kejadian
dari suatu peristiwa atau perlakuan. Kata keterangan tempat ini diiringi kata “di” dan ”ke”
serta ”dari”.

Contoh kata keterangan tempat dalam kalimat yakni ;

 Nenek membeli sayuran di pasar.


 Ibu baru pulang dari pasar.
 Dia akan pergi ke bali.

 Kata Keterangan Waktu

Kata keterangan waktu yakni merupakan kata keterangan yang menjelaskan waktu terjadinya
suatu peristiwa atau perlakuan. Kata keterangan waktu ini disertai dengan kata “sekarang”,
“besok”, “lusa”, “kemarin”, “hari ini”, dan lain sebagainya.

Contoh kata keterangan waktu dalam kalimat yakni ;

 Ayah sudah berangkat sejak tadi pagi.


 Ilham ingin berlibur ke bali lusa.
 Kata Keterangan Pelaku

Kata keterangan pelaku yakni merupakan kata keterangan yang menjelaskan tentang pelaku
suatu peristiwa atau perlakuan tertentu. Kata keterangan pelaku ini disertai dengan kata
“dari”,”oleh”.

Contoh kata keterangan pelaku dalam kalimat yakni ;

 Dinda mendapatkan hadiah motor dari ibunya.


 Halaman rumah sudah dibersihkan oleh bibi.
 Dinda membawa oleh-oleh untuk adiknya.

 Kata Keterangan Derajat

Kata keterangan derajat yakni merupakan kata keterangan yang digunakan untuk menjelaskan
kuantitas suatu peristiwa atau perlakuan tertentu. Contoh kata keterangan derajat
menggunakan kata “sangat banyak”, “dua kali sehari”,” sebesar”.

Contoh kata keterangan derajat dalam kalimat yakni ;

 Konsumsilah obat ini dua kali sehari.


 Pak Supri mendapat ikan yang sangat banyak dari hasilnya memancing.

 Kata Keterangan Kepastian

Kata keterangan kepastian yakni merupakan kata keterangan yang menjelaskan tentang
kepastian atas suatu peristiwa yang terjadi atau yang akan terjadi. Kata keterangan kepastian
biasanya sertai dengan kata “mungkin”, “pasti”.

Berikut Contoh kata keterangan kepastian dalam kalimat yakni :

 Awan nya sangat mendung, Mungkin akan turun hujan


 Aku tidak belajar sama sekali, pasti nilaiku tidak bagus.
 Kata Keterangan Kesertaan

Kata keterangan kesertaan yakni merupakan kata keterangan yang menjelaskan kesertaan
suatu hal atau perlakuan tertentu. Kata keterangan kesertaan biasanya disertai dengan kata
“bersama” dan ”dengan”.
Contoh kata keterangan kesertaan dalam kalimat yakni ;

 Ayahku pergi berlibur ke Korea bersama teman kantornya.


 Ais pergi ke laut dengan temannya.
 Kata Keterangan Perlawanan

Kata keterangan perlawanan yakni merupakan kata keterangan yang dipakai untuk
menjelaskan perlawanan, pertentangan, atau pengecualian atas suatu hal tertentu dalam suatu
peristiwa. Kata keterangan perlawanan ini biasanya disertai dengan kata
“kecuali”,”selain”,”tetapi”.

Contoh kata keterangan perlawanan dalam kalimat yakni ;

 Semua murid di kelas ini mampu mengerjakan tugas sekolah kecuali andre.
 Selain kuliah, dia juga bekerja.

J. A. Haywood dan H. M. Nahmad dalam bukunya A New Arabic Grammar Of The


Written Language (1962: 426) menyebutkan bahwa bahasa Arab tidak memiliki konsep
adverbia. Konsep ini pada umumnya hanya dalam tataran percakapan dan kurang
menunjukkan fleksibelitas penggunaan dalam ekspresi bahasa Arab. Hanya saja dalam
penulisan (writing aspect), kejanggalan konstruksi dan makna sangat minim intensitas
kemunculannya dalam bahasa Arab. Oleh karena itu ada beberapa cara untuk menunjukkan
konsep adverbia dalam sebuah bahasa, terutama bahasa Arab.

Adverbia atau keterangan dalam bahasa Arab masih tersegmentasikan ke dalam sub-
sub bagian yang berdiri sendiri dengan fungsi dan peranannya masing-masing dalam sebuah
kalimat.Belum ada kerangka umum yang memayungi keseluruhan konsep adverbia ini.
Adverbia dalam bahasa Arab hanya menerangkan posisinya masing-masing sebuah kalimat.
Misalnya keterangan tempat/zharful-makân yang merupakan bagian dari kajian ilmu nahwu
secara keseluruhan dan belum terklarifikasikan sesuai dengan struktur sintaksisnya dalam
sebuah kalimat seperti part of speech, apakah termasuk ke dalam adjektiva atau adverbia dan
lain sebagainya. Padahal dalam tinjauan lingusitik umum (dalam hal ini bahasa Inggris dan
Indonesia) klarifikasi tersebut telah terbentuk dan memberikan gambaran berdasarkan
kategori, fungsi, dan peran dalam sistem sintaksis.
Terlepas dari kerangka umum adverbia, bahasa Arab memiliki konsep-konsep adverbia
yang berperan dalam kontruksi kalimat. Adverbia dalam bahasa Arab merupakan bagian dari
fudhlah (complement) atau al-mukammilât. Fudhlah atau al-mukammilât merupakan bentuk
pelengkap dalam sebuah kalimat yang memiliki fungsi dan peran sebagai keterangan (adverb
function). Keterangan yang diusung oleh setiap bentuk dalam bahasa Arab memiliki fungsi
dan peran masing-masing dalam sebuah kalimat walaupun pada dasarnya masih termasuk
dalam kategori yang sama.

1. Al-Mukammilat Al-Majrurah

Konsep pelengkap yang berperan aktif sebagai keterangan atau


adverbia dalam bahasa Arab yang berbentuk al-mukammilât almajrûrah direpresentasikan
dalam kata yang didahului oleh harfu-jarr (preposition) atau dalam bentuk idhâfah
(Anexation/Prothesis). Al-majrûrah dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua bentuk yaitu al-
majrûrah dengan charful-jarr dan al-majrûrah dengan idhâfah.

‫رميت السهم عن القوس‬


“saya telah melempar anak panah dari busur”

‫وكتب احلسيين على صفحته الموثقة عرب موقع تويرت‬

“Al-Hussaini menulis di halaman yang didokumentasikan di Twitter”

2. Al-Mukammilât Al-Manshubah

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan secara komprehensif setiap bentuk konsep adverbia
dalam bahasa Arab terutama yang berkaitan dengan al-mukammilât al-manshûbah. Pemilihan
ini didasarkan pada kecenderungan bentuk ini dalam menunjukkan keterangan dalam bahasa
Arab. Di antara bentuk al-mukammilât al-manshûbah (complement accusative) adalah
sebagai berikut:

 Maf’ul-Muthlaq

Merupakan salah satu bentuk adverbia dalam bahasa Arab. Maf’ûl muthlaq adalah ism
manshub dalam bentuk mashdar yang bersatu dengan ‘âmil nya baik secara lafdzi (lafadz)
maupun secara maknawi memiliki spesifkasi tersendiri sebagai bentuk nâib. Abdul ‘Husain
Al-Fatalî (1996: 159) dalam bukunya Al-Ushûl Fî’n-Nachwi menyebutkan bahwa maf’ûl-
muthlaq adalah masdhar itu sendiri. Dalam pengertian ini mashdarul-fi’il yang berperan
sebagai pelaku fi’il itu sendiri baik sebagai bentuk penegasan maupun memberikan manfaat.
Pada hakekatnya maf’ûl-muthlaq adalah mashdar dalam segi struktur yaitu ism (noun) yang
merupakan hasil dari suatu perbuatan tertentu dan memiliki keterikatan secara lafadz dan
makna atau
dalam istilah ‘Abbâs Hasan berarti al-mashdar al-manshûb almubham. Apabila dilihat dalam
telaah linguistik umum, maka maf’ul muthlaq dapat memberikan bentuk keterangan atau
adverbia yang lebih spesifik. Misalnya saja maf’ul muthlaq yang berfungsi memberikan
makna penekanan terhadap kata kerja.

‫قل قوال خريا‬

“Katakanlah perkataan yang baik”

 Maf’ul Li Ajlih

Yang menunjukkan makna sebab akibat. Maf’ul li ajlihi adalah setiap mashdar yang
berfungsi menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa dan memiliki kesatuan aspek
didalamnya. Apabila kita telaah bentuk ini dengan seksama, maka akan kita temukan bentuk
keterangan khusus yang menunjukkan fungsi dan peran yang khusus dalam sebuah kalimat.
Misalnya kata “saya berhenti semata-mata sebagai penghormatan kepadamu” menunjukkan
keterangan khusus yang menjelaskan berhentinya saya untuk memberikan penghormatan.
Secara semantik, kata tersebut menunjukkan keterangan maksud yang menyatakan dan
menjelaskan berhentinya saya.

‫ضربت الولد تأدبا له‬

“Saya memukul anak itu untuk memberi pengajaran kepadanya”

 Maf’ul Fih

Bentuk adverbia ini menunjukkan keterangan yang berkaitan dengan waktu dan tempat
terjadinya perbuatan atau peristiwa. Dalam linguistik umum konsep ini dikenal dengan
locative adverb yang meliputi adverb of time dan adverb of place. Maf’ul fîh adalah
ism manshûb yang menunjukkan keterangan waktu dan tempat berlangsungnya perbuatan
atau pekerjaan.

‫عاشت فامطة في العاصمة ملدة شهر‬


“Fatimah telah tinggal di Ibu Kota selama satu bulan”

‫عثر على جثته شاب سوري السبت في غابات قرب الحدود بني بولندا وبيالروسيا‬
“Jenazah seorang pemuda Suriah ditemukan pda hari Sabtu di hutan dekat perbatasan antara
Polandia dan Belarusia”

 Maf’ul Ma’ah

Maf’ul ma’ah adalah ism manshûb (accusative noun) yang muncul setelah wâwu yang
menunjukkan kebersamaan dan didahului oleh kata kerja (verb).

‫جاء ايب وغروب الشمس‬


“Ayah saya datang saat matahari terbenam”
 Al-Hal

Pembahasan mengenai Al-Haal merupakan salah satu pembahasan bentuk pelengkap yang
berperan aktif sebagai adverbial dalam bahasa Arab. Bentuk ini menitikberatkan pada aspek
keterangan keadaan dan dapat juga menjelaskan cara (manner) dan kualitas (quality).
Keadaan yang dijelaskan oleh al-châl adalah keadaan subjek, predikat, objek, bahkan
adverbia itu sendiri.

‫تبكي فتاة جالسا يف ركن الغرفة‬

“Anak Perempuan itu sedang menangis di pojok kamar”

 Al-Ististna’

Al-ististna’ memberikan kontribusi sebagai keterangan atau adverbia dalam bahasa Arab. Al-
ististnâ’ merupakan ism (noun) yang berada setelah kata illa atau salah satu
dari kata-kata yang memiliki kesetaraan morfologis dengannya. Keseteraan ini digunakan
untuk menjelaskan konsepsi pertentangan.

)249 : ‫فشربوا منه اال قليال منهم (البقرة‬

“Maka mereka meminumnya kecuali sebagian kecil dari mereka”


DAFTAR PUSTAKA

Zaakaria, Aceng. 2015. Al-Muyassar fi ‘ilmu Nahwi. Garut : Ibn Azka Press

Anda mungkin juga menyukai