Anda di halaman 1dari 13

PEMAKAIAN KATA PERANGKAI

(makalah)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah B.INDONESIA

Dosen pengampu:Pondra muliawan,m.pd.

Disusun oleh:

Rian susanti 21300001

Sin hulaidah 21300022

Yuda suhendar 21300006

Toni mukhlis 21300028

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH DARUL ISLAH

TULANG BAWANG

TH 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3

1.1 latar Belakang...


1.2 Rumusan masalah..
1.3 Tujuan penulisan.

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4-10

2.1 pengertian kata perangkai.


2.2 macam-macam kata perangkai.
2.3 fungsi dan kegunaan kata perangkai.
2.4 mengunakan kata depan dan penghubung.

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................11


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia yang dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Materi yang ditulis dalam makalah kami yaitu
mengenai “Pemakaian Kata Perangkai”.Dalam rangka partisipasi dalam
perkuliahan,

kami tim penyusun telah menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Dengan adanya tugas ini diharapkan pengetahuan dan
keterampilan kami dalam memahami materi “Pemakaian Kata
Perangkai”akan berkembang

.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam


penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun penyusunan kata.
Oleh karena itu, saran dan kritik akan selalu kami terima dengan hati lapang
demi kesempurnaan makalah ini.

2
BAB I
PENDAHULUAN

Bahasa terdiri atas beberapa gramatikal antara lain kata, frase, klausa,
dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah dan kalimat merupakan tataran
tertinggi. Ketika ingin menulis,kata merupakan kunci utama dalam upaya
membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia
harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat mudah
dimengerti. Kurang cermat dalam pemilihan kata, dapat berakibat sebuah
tulisan kurang enak dibaca bahkan menimbulkan kesalahan. Dan di makalah ini,
kami akan membicarakan tentang kata perangkai.
Kata perangkai adalah sekelompok kata yang berfungsi untuk
merangkaikan atau menghubungkan kata-kata atau bagian-bagian kalimat,
ataupun kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dan sekaligus
menentukan jenis hubungannya. Yang termasuk kata perangkai adalah kata
depan dan kata penghubung. Keduanya merupakan bentuk terikat secara sintaksis.

1.2 rumusan masalah


1. Apa pengertian kata perangkai ?
2. Apa saja macam-macam kata perangkai ?
3. Apa saja fungsi kata perangkai
4. Bagaimana mengunakan kata depan dan penghubung ?

1.3 Tujuan penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian kata perangkai
2. Mengetahui macam-macam kata perangkai
3. Menguraikan fungsi kata perangkai
4. Mengetahui pengunaan kata depan dan penghubung

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kata Perangkai

Kata perangkai adalah sekelompok kata yang berfungsi untuk merangkaikan


atau menghubungkan kata-kata atau bagian-bagian kalimat atau kalimat satu
dengan kalimat yang lain dan sekaligus menentukan jenis hubungan.
Kata perangkai terdiri dari kata depan dan kata penghubung.
Yang bertujuan untuk merangkaiakan kalimat bahasa indonesia mengunakan
kata-kata perangkai yang tepat dan mengunakan kaidah pemakaian kata-kata
perangkai yang tepat dalam berbahasa indonesia baik lisan dan tertulis.

2.2 macam macam kata perangkai

A. Pemakaian Kata “Dari”

Fungsi-fungsi kata perangkai “dari”, sebagai berikut.


1. Untuk menyatakan keterangan tempat asal sesuatu.
contoh :
 Ayah baru datang dari Sumatra.
 Kemarin adik naik sepeda dari rumah ke sekolah.
 Kalung mainan itu oleh-oleh dari kalimantan.
 Ia datang dari Surabaya kemarin.
 Ibu membawa sayur itu dari rumah nenek.

2. Untuk menyatakan asal sesuatu dibuat.


contoh :
 Pemahat itu membuat ukiran dari pohon cendana.
 Baju itu terbuat dari kain sutra.
 Tas itu dari kulit sapi muda.
 Dompet dari kulit buaya, mahal harganya.
 Adik membuat lukisan itu dari papan bekas

3. Untuk menyatakan keterangan sebab,


contoh :
 Dari peristiwa Kongres Pemuda II lahirlah Sumpah pemuda
 Dari kelalaian mematikan kompor terjadilah kebakaran itu
 Antrian tiket itu timbul dari banyaknya pengunjung

4. Untuk menyatakan bahwa sesuatu merupakan anggota dari satu kelompok,

4
contoh :
 Satu dari kelima orang itu dapat menyelamatkan diri.
 Dari semua barang yang ada hanya satu yang terpilih
 Kunjungannya itu merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan
sosial.
5. Dipakai bersama-sama kata tergantung membentuk ungkapan tetap,
contoh :
 Kebersihan seseorang tergantung dari usaha yang     dilakukannya.
 Berkembang tidaknya pengusaha kecil tergantung dari bantuan
pemerintah.
 Baik atau tidaknya perilaku seseorang tergantung dari perhatian orang
tuanya.

6. Untuk menyatakan kekhususan atau pembatasan suatu masalah atau hal,


contoh :
 Dia sedang bersedih dilihat dari ekspresi wajahnya.
 Perbuatan orang itu sangat terpuji dari segi kemanusiaan.
 Dari segi kedokteran, penyakitnya sulit disembuhkan.
 Dari pihak istri tidak ada masalah.
7. Untuk menyatakan alasan. Dalam hal ini kata dari dapat bervariasi dengan
kata berdasarkan, contoh :
 Dari keterangan beberapa orang saksi, dia memang tidak  bersalah.
 Puisi itu ditulis dari pengalamannya selama di penjara.
 Dari catatannya dapat dikatakan bahwa anak itu memang ulet.

Uraian di atas merupakan keseluruhan fungsi kata perangkai “dari”. Akan


tetapi dalam kehidupan berbahasa sering kita jumpai pemakaian kata “dari” yang
menyimpang. Dalam hal ini kata “dari” menyatakan milik.
contoh :
 Anak dari Pak Lurah baru pulang dari Irian.
 Ayah dari teman saya sedang dirawat di rumah sakit.
 Kesimpulan dari diskusi itu sudah dirumuskan.
 Para pelajar dari SMP II sedang mengadakan karya wisata.

Pemakaian kata dari dalam kalimat di atas merupakan pemakaian yang


salah, sebab dalam bahasa Indonesia kata yang menyatakan pemilik dapat
berhubungan langsung dengan sesuatu yang dimilikinya. Akan tetapi, kata dari
yang menyatakan milik dalam kalimat di bawah ini harus ada karena apabila
dihilangkan akan menimbulkan kerancuan makna kalimat, contoh :
.
 Anak dari Pak Lurah baru pulang dari Irian.
 Ayah dari teman saya sedang dirawat di rumah sakit.
 Kesimpulan dari diskusi itu sudah dirumuskan.
 Para pelajar dari SMP II sedang mengadakan karya wisata.

5
Kata dari dalam kalimat di atas tidak dapat dihilangkan, karena akan
mengaburkan makna kalimat tersebut. Kata dari pada kalimat di atas untuk
memperjelas hubungan milik antar kata yang dihubungkan.

B. Pemakaian Kata “Pada”

Untuk memahami pemakaian kata “pada” yang tepat dalam sebuah kontek


kalimat, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu fungsi kata “pada” dalam
kalimat bahasa Indonesia.
Ada empat fungsi kata “pada” dalam bahasa Indonesia, yaitu :

1. Sebagai pengantar keterangan tempat (penganti di) untuk orang atau


binatang.
contoh :
a.   Gading hanya terdapat pada gajah.
b.   Sekarang surat itu ada pada orang tuanya

2. Sebagai pengantar keterangan waktu,


contoh :
a.     Pada hari Minggu yang lalu kami sekeluarga pergi ke Garut.
b.     Tumbuh-tumbuhan banyak yang layu pada musim kemarau.
c.     Pertemuan yang mengesankan itu terjadi pada sore hari.

3. Bersama-sama dengan kata ter tentu membentuk  suatu ungkapan


dengan arti menurut,
contoh :
a. Pada hakekatnya manusia mempunyai kodrat yang sama.
b. Pada dasarnya saya tidak berkeberatan memberikan bantuan
sebesar ini.
c. Pada prinsipnya saya menyetujui usul itu.

4. Dipakai bersama dengan kata bergantung, yaitu artinya dengan


tergantung dari,
contoh :

a.     Keberhasilan itu sangat bergantung pada keuletan kita sendiri


b.     Boleh atau tidaknya barang itu dibawa bergantung pada yang
punya.

Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari, kita sering menjumpai kalimat-


kalimat yang menggunakan kata “pada” yang  tidak tepat. Pemakaian
kata “pada” sering bertukar tempat dengan kata depan di. Perhatikan contoh
berikut ini:

6
a.     Pada dinding tergantung sebuah lukisan.
b.     Tolong ambilkan buku saya pada laci kamarku.

C. Pemakaian Kata“Daripada”

Kata “daripada" berasal dari kata “dari” dan “pada”, penulisannya harus


serangkai. Kata ini hanya memiliki satu fungsi, yaitu untuk menyatakan  suatu
perbandingan.
contoh :

a. Kebenaran daripada kata-katanya masih diragukan.


b. Hidup di desa lebih nyaman daripada hidup di kota.
c. Daripada  bermain terus lebih baik belajar.
d. Si Amin lebih tua daripada Si Ahmad.

Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari, kita sering menemukan


pemakaian kata “daripada” yang menyimpang dari makna yang seharusnya. Kata
ini digunakan  untuk mengamati kata “dari” yang menyatakan milik. Perhatikan
kalimat-kalimat berikut ini. Kita sering menemukan bentuk penyimpangan, yaitu :

1.  Untuk menunjukkan bahwa sesuatu atau seseorang merupakan anggota


dari satu kelompok, contoh :
a.     Sebagian daripada utangnya telah dibayar.
b.     Dua orang daripada regu pecinta alam itu dikabarkan meninggal.
2.    Untuk menyatakan perbandingan yang menunjukkan tingkat yang
sama, contoh :
a.     Daripada Siti, Aminah sama pandainya.
b.    Pada zaman dahulu harga rempah-rempah sama
mahalnya daripada emas.
3.    Dipakai bersama-sama dengan kata tergantung, contoh :
a.  Semua itu tergantung daripada sarana yang ada.
b. Maju atau mundurnya suatu perubahan,
tergantung daripada mengelolanya.

D. Pemakaian Kata“Untuk”

Fungsi-fungsi kata “untuk” adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengantar objek  penyataan. Dalam hal ini  kata “untuk” berarti


demi,
contoh :
> Dikorbankanlah jiwa raganya untuk nusa dan bangsa.
> Ibu membeli baju untuk adik.

7
> Ayah sudah menulis surat untuk paman.
>  Hadiah itu diberikan Bapak Lurah untuk ketua Karang Taruna.

2. Kata “untuk” tidak boleh mengikuti kata kerja transitif yang


berakhiran “kan”, yang maknanya melakukan pekerjaan untuk orang
lain. Perhatikan kalimat di bawah ini.
contoh :
> Ibu mengambilkan untuk ayah segelas kopi
> Ani membawakan untuk Siti sepiring nasi.

Pemakaian kata “untuk” dalam kedua kalimat di atas tidak tepat dan


merupakan penyimpangan. Oleh karena itu, kata “untuk” dalam kalimat di atas
harus dihilangkan sehingga kalimat itu menjadi efekif,
contoh :
- Untuk masalah itu, saya belum bisa berkomunikasi.
- Saya masih harus banyak belajar untuk diri sendiri.
- Dia sulit mencapai angka 7 untuk mata pelajaran IPS.

Dalam penggunaan bahasa setiap hari kita akan menemukan bentuk


penyimpangan kata “untuk” dalam kalimat sebagai berikut :
a.   Dipakai di antara dua kata kerja yang letaknya berurutan dan keduanya
dapat berhubungan langsung.
contoh :
 Hadirin dimohon untuk berdiri.
Ketua OSIS ditugasi untuk menyusun program kerja.

Supaya contoh di atas menjadi kalimat efektif , maka


kata “untuk” harus dihilangkan.

b.   Dipakai sebagai pengantar subyek dalam kalimat,


contoh :
Untuk dia perlu mendapat perhatian khusus.
Untuk kalimat itu memerlukan obyek langsung.

E. pemakaian kata’’ kepada’’

Fungsi kata depan kepada dipakai untuk mengantar objek tak langsung
dalam suatu kalimat.alasanya, didalam kalimat bahasa indonesia, hanya objek
penderita dan objek pelaku yang dapat berhubungan langsungdengan
prediketnya,sedang objek yang lainya,objek penyerta dan objek berkata depan
tidak dapat berhubungan langsung dengan prediketnya, karena itu unyuk
menyatakan adanya hubungan arti dan fungsi kedua objek yang terahir harus
dibantu dengan kata depan.
Contoh pemakaian dalam kalimat:
a. Anak itu sering mengadu kepada ibunya.
b. Saya sudah mengirim surat kepada paman.

8
c. Marilah kita tanyakan masalah itu kepada bapak dekan.

F. pemakaian kata ‘’DI’’

Kata di mempunyai dua kemungkinan fungsi;sebagai kata depan dan awalan,


adapun fungsi di sebagai kata depan, adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyatakan atau mengantar kata keterangan tempat,selain manusia
atau binatangbaik tertentu maupun tak tentu.
Contoh: saya memfotokopi dokumen ditoko serba guna.
b. Menyatakan atau mengatar keterangan waktu tak tentu.
Contoh:disaat usianya sudah lanjut orang itu semakin tekun beribadah.
c. Bersama-sama dengan kata lain akan membentuk kata bantu tanya yang
berhubungan dengan tempat.
Contoh:di mana teman-teman sekelasku.

G. pemakaian kata ‘’KE’’

Pemakaian kata ke mempunyai dua fungsi yaitu sebagai awalan dan


kata depan.
Sebagai awalan ke harus disambung dengan yang mengikutinya.sedangkan
sebagai kata depan, ke harus dipisahdengan kata yang mengikutinya,
sebagai awalan ke dengan atau tanpa akhiran berfungsi sebagai:
a. Membentuk kata benda:
Contoh: kekasih ,ketua, kehendak,keadilan,kebenaran,keberangkatan,
kesulitan,dll
b. Membentuk kata kerja dengan arti ’’sesuatu yang terjadi tanpa
disengaja’’atau kena/merasa.
Contoh:kejatuhan,ketinggalan,kesulitan,keberatan.dll
.

H. Pemakaian kata karena

Kata penghubung karena fungsi untuk menyatakan keterangan sebabdalam suatu


kalimat. Salam pemakainya, kita sering menjumpai kata karenadigabungkan
dengan kata oleh. Pemakaian yang demikian tidak benar,sebab kata karena sudah
secara jelasmenyatakan hubungan sebab.pemakaian kata olehyang digabungkan
kata karena sebetulya juga berarti sebabab atau karena.
Contoh: anak itu celaka karena ulahnya sendiri.

I. pemakaian kata agar dan supaya

Kata penghubung agar berfungsi sebagai pengantar keterangan tujuan dari


suatu perbuatan atau tindakan.sama dengan arti dan fungsi kata penghubung
supaya. Perhatikan kalimat berikut ini.

Contoh: amir belajar dengan rajin agar naik kelas.

J. pemakaian kata tidak dan bukan

9
Kata tidak dan bukan, sama –sama ingkar. Seperti halnya kata perlombaan dan
pertandingan, kedua kata itu mempunyai kemiripan yang makna. Namun
demikian keduanya tidak dapat bervariasi secara bebas,karena keduanya
mempunyai fungsiyang berbeda. Kata tidak dipakai untuk menginkari kata
kerja,kata sifat, kata keterangan,dan perluasanya.

Sedangkan kata bukan adalah kata ingkaryang dipakai untuk mengingkari kata
benda,kata ganti dan kata bilangan.

Contoh: anak kecil itu tidak menangis ditinggal ibunya pergi.

K. pemakaian kata antar dan antara

Disamping mempunyai kemiripan makna, kata antar dan antara juga


mempunyai kemiripan bentuk. Akan tetapi fungsi yang dimiliki berbeda,sehingga
keduanya tidak dapat bervariasi berbeda.
Kata antara dipakai apabila diikuti oleh kedua objek atau dua hal,yang
biasanya dikombinaskan dengan pemakaian kata karena,dan kadang-kadang
didahului dengan kata depan di (di antara)

Contoh: tidak ada masalah apa-apa antara saya dan dia

10
BAB III

KESIMPULAN

Bedasarkan uraian pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kata


perangkai,adalah alat untuk merangkai arti lainya dari perangkai adalah orang atau
perkakas yang merangkai.

Perangkai memiliki dua arti. Perangkai berasal dari kata dasar rangkai. perangkai adalah
sebuah Homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi
maknanya berbeda. Perangkai memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
perangkai dapat menyatakan nama seseorang, tempat, atau benda dan segala yang
dibedakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pamungkas,sri.2013. bahasa indonesia dalam berbagai


perspektif.yogyakarta:penerbit and

https://www.kumpulan makalah. 2013/02/pemakaian kata perangkai.

https://www. aimacifnance.blogspot.com .2015/kata perangkai.

https://www.materi mata kuliyah.blogspot.co.id/2014/09/macam-macam kata perangkai.

12

Anda mungkin juga menyukai