Anda di halaman 1dari 19

PRINSIP PEMILIHAN PENGGUNAAN MEDIA

(Makalah)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Pengembangan media dan sumber belajar PAI
Dosen pengampu : Khomsinnudin, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama NPM

Imam Mustaqim 213000..


Fajar Ramadhan 213000..

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)DARUL ISHLAH

TULANG BAWANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Puji syukur penulis ucapan kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan
karunianya. penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan
lancar tanpa halangan suatu apapun. Sholawat seiring salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda Nabiyullah Muhammad SAW, Sahabat, Tabi`in dan
generasi selanjutnya sampai hari kiamat.
Makalah yang berjudul “implementasi madzhab imam syafi’I di
indonesia” ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Ahlusunnah wal jama’ah. Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam
makalah ini. Penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Sebab, makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan.
Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis
makalah lainnya.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb,.

Tulang Bawang, 11 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

 A. LATAR BELAKANG

                Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas pada hakikatnya itu proses


komunikasi tersendiri bagi guru dan siswa dimana guru dan siswa bertukar pikiran
atau pendapat untuk mengembangkan ide. Terkadang dalam komunikasi timbul
penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi antara gru dan siswa tidak
efektif dan efisien, bisa disebabkan oleh kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan
siswa, ataupun kurangnya minat.

Untuk mengatasi keadaan seperti itu salah satu usahanya yaitu pemilihan dan
penggunaan media secara terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
kegiatan tersebut, fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping penyaji
stimulus informasi, sikap dan lain sebagainya, juga untuk meningkatkan
keserasian dalam penerimaan informasi.

Media sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena merupakan salah satu
sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Dan masing-masing media
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu sekali memilih
dengan cermat dan tepat agar bisa digunkan secara tepat .

Berikut pembahsan yang akan dijelaskan tentang pemilihan dan penggunaan


media pembelajaran yang tepat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana bentuk pemilihan media pembelajaran?


2. Apa saja kriteria pemilihan dalam media pembelajaran ?
3. Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?

1
C. TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas Media Pembelajaran.


2. Agar bisa memahami ruang lingkup pemilihan Media Pembelajaran.
3. Agar mengetahui dan memahami penggunaan Media Pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pada dasarnya adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Dengan kata lain media adalah perantara antara guru dan
siswanya dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini maka guru harus bisa
memilih media mana yang baik untuk siswanya.

1. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Dasar pertimbangan orang-orang memilih media antara lain adalah a. Merasa


sudah akrab dengan media tersebur, b. Merasa media bisa berbuat lebih dari apa
yang dilakukannya, misal untuk menarik minat, c. untuk memberi gambaran yang
konkrit bagi anak didik. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media
sangatlah sederhana yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang
diinginkan atau tidak. Mc. Connel (1974) mengatkan bila media itu sesuai
pakailah,”if the medium fits use it!”.[1]

2. Kriteria Pemilihan Media

Kriteria pemilihan media itu harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan, kondisi dan  keterbatasan dengan mengingat kemampuan dan sifat-
sifat karakteristik media yang bersangkutan.

Seperti telah diuraikan, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media merupakan bagiandari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu,
ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara
umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah yaitu
kognitif, efektif, dan psikomotor.

3
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi.

Media yang berbeda. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif
media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan
kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes, dan bertahan

Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainya untuk memproduksi, tidak
perlu dipaksakan.

4. Guru terampil menggunakannya

Ini merupaka salah satu kriteria utama, apapun media itu, guru harus mampu
menggunkannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat
ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran

Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika
digunakan pada kelompok kecil atau perorangan

6. Mutu teknis

Pengembangan visual baik gabar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan


teknis tertentu.[2]

3. Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangan Dalam Pemilihan Media

1. Objektifitas

Unsur subjektifitas guru di dalam memilih  media pengajaran harus dihindari.


Artinya guru tidak boleh memilih media pengajaran sesuka hati atau kesenangan
pribadi.

2. Program pengajaran

4
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupaun kedalamanya.
Terkecuali jika program itu hanya dikasutkan untuk mengidi waktu senggang saja,
daripada anak didik bermain tidak karuan.

3. Sasaran program

Yang dimaksut adaalah anak didik yang menerima informasi pengajaran melalui
media pembelajaran. Pad usia tertentu atau tingkat tertentu anak didik mempunyai
kemampuan tertentu pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhan,
ataupun  daya tahan dalam beljar. Maka media yang akan digunakan harus sesuai
dengan tingkat perkembangannya.

4. Situasai dan kondisi

Yang dimaksut disini yaitu situasi dan kondisi di sekolah dan anak didik yang
akan mengikuti pelajaran.

5. Kualitas teknik

Apakah media pengajaran yang akan digunakan itu sudah sesuai atau memenuhi
syarat belom, jadi media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan.

6. Efektifitas dan efisiensi penggunaan

Keefektifan berkenaan dengan hasil yang ingin dicapai, sedanglan efisiensi


berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Dalam penggunaan media
keefektifan meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi
pengajaran dapat diserap oleh anak didik, sedangkan efisiensi itu apakah dengan
mengunakan media tersebut waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin .[3]

4. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media

5
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai
berikut:

1. Motivasi, Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari


pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan.
2. Perbedaan individual, Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda.
3. Tujuan pembelajaran, jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan ereka
pelajri melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar.
4. Organisasi isi, pembelajaran akan semakin mudah jika isi dan prosedur
atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan
kedalam urutan yang bermakna.
5. Persiapan sebeum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik
pelajarn dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai.
6. Emosi, pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan akan sangat
berpengaruh dan bertahan.
7. Partisipasi, agar pembelajaran berjalan dengan baik seoarang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya.
8. Umpan balik, hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa
diinformasikan kemajuan belajarnya.
9. Penguatan (reinforcement), pembelajaran yang didorong oleh keerhasialan
amat bermanfaat, dapat mebangun kepercayaan diri, dan secara positif
mempengaruhi perilaku dimasa-masa yang datang.
10. Latihan dan pengulangan, agar pengetahuan atau keterampilan dapat
menjadi bagian yang kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang,
haruslah pengetahuan itu sering diulangi dan dilatih dalm berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.
11. Penerapan, hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan seseoarng untukmenerapkan atau mentransfer hasil belajar
pada masalah atau situasi baru.[4]

6
5. Model / Prosedur Pemilihan Media

Ada tiga model prosedur pemilihan media yang dikemukakan oleh Arif S
Sadiman yaitu:

1. Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan


keputsan pemilihan.
2. Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan,
pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya teridentifikasi
3. Model cheklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan.[5]

Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini, tampaknya


model cheklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media jadi,
model matrix laenih serasi untuk digunakn pada media rancangan, sedangkan
model flowchart dapat digunakan baik untuk maenggambarkan proses pemilihan
media jadi maupun media rancang.[6]

Pada umumnya prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:

1. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan


pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan
2. Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran
atau instrksional atau alat bantu mengajar (peraga)
3. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut
akan digunakan strategi afektif, kogmnitif atau psikomotorik
4. Menentukan media yang sesuai dari kelmpo media yang cocok untuk
satrategi yang dipilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau kriteria,
kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya
5. Mereview kembali kelebihan dan kelemahan media yang dipilih, bila
mengkaji kembali alternatif- alternatif yang ada
6. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.[7]

7
Baca juga: Macam-macam media pembelajaran dan penggunaannya

B. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut akan mengikuti


taksonomi Leshin dkk (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur,
tutor, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, iembaran
lapis, buku, kerja/latihan), media berbasis visual (grafik, peta, buku,film
bingkai/slide), media berbasis audio-visual (vidio, film), dan media berbasis
komputer dan vidio interaktif.

1. Media Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk


mengirimkan dan mgkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu yang
terkenal adalah gaya tutorial socrates. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan
kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan
pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya media manusia dapat mengrahkan dan
mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis
dari waktu kewaktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.

Medis berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan
yang berpusat pada maslah dan bertanya ala socrates dan rancangan pembelajran
yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah  yang harus
dipecahkan oleh pelajar.

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran media berbasis manusia ialah
rancangan pelajran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran
utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar.
Pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan jia digunakan dengan baik
dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan. Pembelajarn
interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk diantaranya adalah:

1. Pembelajaran partisipatori

8
Jenis pembelajaran yang dimulai dengan sesi curah pendapat dari seluruh siswa.

2. Pembelajaran main peran

Pembelajaran yang dimulai dengan main peran yang diberita tahapan dengan
pelaku yang terdiri dari siswa dengan sukarela.

3. Pembelajaran kuistim

Dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran.

4. Pembelajaran kooperatif

Dimulai dengan menciptakan tim-tim atau kelompo yang bertanggungjawab


untuks saling mengajar pengetahuan atau keterampian khusus.

5. Debat terstruktur

Amat bermanfaat jika ada bitur-butir informasi penting atau pandangan yang
berlawanan.

6. Pembelajaran 99 detik

Merupakan rancangan pembelajaran yang membantu siswa memproses informasi


dengan meminta siswa mengorganisasikan seara singkat informasi kedalam
penyajian yang tidak lebih dari 99 detik.

2. Media Berbasis Cetakan

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku
teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan
emnuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu
konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi
kosong.

9
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun1960-an
dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupkan
materi untuk belajar mandiri.

3. Media Berbasis Visual

Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.
Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubngan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Bentuk visual bisa berupa gambar representasi (gambar, lukisan, atau


foto), diagram (melukiskan hubungan- hubungan konsep, organisasi, dan struktur
isi materi), peta (menunjukan hubungan-hubungan ruang), grafik (tabel, grafik,
chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antara
hubungan seperangkat gambar atau angka-angka).

4. Media Berbasis Audio-Visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan


tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan
dalm media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang
memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.

5. Media Berbasis Komputer

Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan


latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang
dikenal dengan nama computer-Managed Instruction (CMI). Ada juga peran
komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi
penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau keduanya. Modus ini dikenal
dengan Computer- Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan
pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama.

10
Secara umum penggunaan medi berbasis komputer sebagai media pembelajaran
mengikuti proses instruksional yaitu:

1. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan dan menjadwalkan


pengajaran
2. Mengevaluasi siswa (tes)
3. Mengumpulkan data mengenai siswa
4. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran
5. Membuat catatan perkembangan pembelajran (kelompok atau perorangan).
[8]

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Media sangat berpengaruh dalm setiap proses kegiatan belajar mengajar, dari
pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran
pasti membutuhkan media pembelajaran unuk menunjang proses pembelajaran,
dan disamping itu juga apa tujuan kita memilih media pembelajaran dan
penggunaanya media pembelajaran yaitu:

1. Tujuan memilih media pembelajaran yaitu untuk memudahkan seoarng


siswa atau anak didik dalam proses pembelajaran
2. Penggunaan media dalam pembelajaranmeliputi: a. Media berbasis
manusia (guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media
berbasis cetakan (buku, iembaran lapis, buku, kerja/latihan), media
berbasis visual (grafik, peta, buku,film bingkai/slide), media berbasis
audio-visual (vidio, film), dan media berbasis komputer dan vidio
interaktif.

Demikian dari kami para pemakalah, semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan
mungkin jika dalam penulisan tugas makalah kami banyak kesalahan maupun
kekurangan kami mohon maaf yang sebesar- besarnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: 1997), PT Rineka Cipta.

Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: 2006), PT


RajaGrafindo Persada.

Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran (Jakarta: 2007), PT


RajaGrafindo Persada.

Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
2010), Rineka Cipta.

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: 2003), Misaka


Galiza.

Referensi Buku

13
[1] Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: 2006), PT
RajaGrafindo Persada, hal. 84

[2] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran (Jakarta: 2007), PT


RajaGrafindo Persada, hal. 75-76

[3] Syaiful Bahri Djamaroh, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,


(Jakarta: 2010), Rineka Cipta, hal. 215-217.

[4] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran (Jakarta: 2007), PT


RajaGrafindo Persada, hal. 72-74

[5] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: 1997), PT Rineka


Cipta, hal. 34

[6] Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: 2006), PT


RajaGrafindo Persada, hal. 87

[7] Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: 2003),


Misaka Galiza, hal. 119.

[8] Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran (Jakarta: 2007), PT


RajaGrafindo Persada, hal. 81-96

14
ASPEK PENILAIAN

Nama Kelompok Dan Anggota (NPM) Meidi Efendi21300024 -Istiqo Hadi Susanto 21300036
Judul makalah : IMPLEMENTASI MADZHAB IMAM SYAF’I DI INDONESIA
Tempat, hari/ tanggal : Ruang PAI II, / Juni 2022

No Aspek Rubrik Nilai


sangat sesuai (81- 100)
Penulisan sesuai dengan
Sesuai (71-80,9)
1 pedoman penulisan
Cukup sesuai (61-70,9)
makalah
Kurang sesuai (0 - 60,9)
bahasa yang digunakan, Sangat tepat (81- 100)
konstruksi kalimat,dan tepat (71-80,9)
2
koherensi antar Cukup tepat (61-70,9)
paragraph. Kurang tepat (0 - 60,9)
kesesuaian topik/ materi sangat sesuai (81- 100)
makalah dengan judul, Sesuai (71-80,9)
3
rumusan masalah dan Cukup sesuai (61-70,9)
tujuan penulisan. Kurang sesuai (0 - 60,9)
4 kejelasan pembahasan sangat menguasai (81- 100)

15
yang dijabarkan serta menguasai (71-80,9)
dikaikan dengan teori cukup menguasai (61-70,9)
yang digunakan kurang menguasai (0 - 60,9)
sangat menguasai (81- 100)
kecermatan dalam
menguasai (71-80,9)
5 menyimpulkan hasil
cukup menguasai (61-70,9)
pembahasan
kurang menguasai (0 - 60,9)
kemampuan menguasai sangat menguasai (81- 100)
topik / materi menguasai (71-80,9)
6 makalah ,menjelaskan cukup menguasai (61-70,9)
dan memberikan kurang menguasai
(0 - 60,9)
argumen.
Rata-rata Nilai

16

Anda mungkin juga menyukai