Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 9

PAULINUS S. YERDON (2101080116)

FEBRIANA ROSALINA BANSAE (2101080007)

JULIANA YANTI KOA (2101080009)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji syukur kami haturkan kehadiran tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
penggunan media sumber belajar dalam proses belajar mengajar” sesuai dengan waktu
yang di tentukan. Meskipun banyak kekurangan di dalam makalah ini, kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam membawah wawasan serta pengetahuan kita
di masa depan .

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapapun yang
membacanya .
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………
1

1. Latar Belakang……………………………………………………………1

2. Rumusan Masalah………………………………………………………. 1

3. Tujuan Makalah………………………………………………………… 1

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 2

1. Dasar-Dasar pertimbangan pemilihan media……………………… 2

2. Pengembangan dan Pemanfaatan media dari sumber belajar……. 4

BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………… 7

1. Kesimpulan…………………………………………………………….. 7

2. Saran………………………………………………………………… . 7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 8
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan factor utama yang membentuk karakter/perilaku positifmanusia


dalam hidupnya atau bisa dibilang pendidikan ini merupakan sarana yangmembantu
manusia agar mereka mampu untuk bertahan hidup dalam kehidupan sehari-harinya di
tengah masyarakat. Karenanya, Pendidikan sangat berperan penting dalam proses
belajar mengajar, karena pendidikan menjadikan peserta didik agar mereka
menjadiseseorang yang terdidik, baik dalam segi karakter, agama maupun dalam
keilmuannya.Keberhasilan proses belajar mengajar ini tidak terlepas dari media
pembelajaran yangdigunakannya. Yang mana media ini berperan sebagai alat yang
mempermudah proses pembelajaran dan sebagai alat bantu seorang pendidik untuk
menyampaikan sebuah ilmudan materi yang akan disampaikannya kepada peserta
didik.Saat ini merupakan zaman dimana ilmu pengetahuan dan teknologi
semakincanggih dan berkembang yang membuat manusia terus menggunakan teknologi
untukmempermudah kehidupan sehari-harinya. Perkembangan IPTEK juga
berpengaruhterhadap pemilihan dan penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.Yang mana menuntut guru untuk terus melakukan pembaharuan
dalam penggunaan media pembelajaran, menggunakan dan memanfaatkan teknologi
baru serta membuat media pembelajaran baru apabila media tersebut belum tersedia di
sekolah dalam proses belajarmengajarnya. Namun sangat di sayangkan, kenyataan guru
ini masih belum memiliki pengetahuan yang baik mengenai perkembangan teknologi
serta belum memiliki keterampilan yang cukup dalam menyusun rencana-rencana
pengajaran menggunakan sumber belajar termasuk menggunakan media pemenelajaran
di dalamnya. Sehingga guru akan mengalami kesulitan dalam menyusun proses
pembelajarannya karenanya hendaknya agar guru sebagai seorang pendidik untuk
memiliki pengetahuan tentang karakteristik peserta didikdidik, mengetahui teori belajar,
rancangan pembelajaran, penyajian bahan ajar, peguasaan terhadap penggunaan media
pembelajaran dan melakukan penilaian hasil belajar dalam menyususn proses belajar
mengajar.

Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan penting seorang guru maupun calonguru
untuk memiliki pemahaman dan penguasaan yang mendalam mengenai
penggunaanmedia pembelajaran agar proses belajar mengajarnya dapat berlangsung
secara efektif,efisien dan optimal. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai
penggunaan media pembelajaran melalui makalah ini yang berjudul "Penggunaan
Media Sumber BelajarDalam Proses Belajar Mengajar".

B. RUMUSAN MASALAH

1. Dasar-Dasar pertimbangan pemilihan media


2. Pengembangan dan Pemanfaatan media dari sumber belajar

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui Dasar-Dasar pertimbangan pemilihan media


2. Mencari tahu pengembangan dan pemanfaatan media dari sumber belajar

BAB II

PEMBAHASAN
A. Dasar-Dasar pertimbangan pemilihan media
Dasar pertimbangan pemilihan media sangatlah sederhana, yakni dapat
memenuhi kebutuhan pembelajaran dan membantu mencapai tujuan yang
diinginkan. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu: tujuan instruksional, karakteristik siswa dan sasaran, jenis
rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual. Gerak, dan seterusnya),
keadaan lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin
dilayani.
Terdapat dua alasan yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran yaitu alasan teoritis dan alasan praktis. Hal yang menjadi
alasan teoritis yakni pemilihan media dalam pembelajaran. Sedangkan yang
menjadi alasan praktis yakni yang berkaitan dengan pertimbangan-
pertimbangan serta alasan penggunaan suatu media.
Berikut alasan pemilihan media yang di jelaskan oleh arif sadiman.
1. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Hal pokok yang menjadi alasan pemilihan media dalam pembelajaran,
karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang di
dalamnya terdapat suatu totalitas dengan komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat
ditunjang oleh media yang merupakan komponen utama dalam
pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi. Penentuan materi
pembelajaran dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran serta
menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Selain itu, dalam upaya
mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan
materi, strategi, serta karakteristik siswa. Kemudian, untuk mengetahui hasil
belajar, guru dapat menentukan evaluasi sesuai tujuan dan materi
pembelajaran.

2. Alasan Praktis Pemilihan Media

Alasan praktis merupakan hal yang berkaitan dengan pertimbangan-


pertimbangan dan alasan mengapa menggunakan media dalam
pembelajaran.
Berikut beberapa hal yang menjadi alasan orang memilih media :

1. Demonstration, yaitu media berfungsi sebagai alat peraga yang


mendemonstrasikan atau memperagakan suatu konsep, objek, cara
mengoperasikan suatu benda dan lain-lain dalam bentuk nyata maupun tiruan.
Misalnya seorang guru yang ingin menjelaskan struktur dan fungsi tumbuhan,
guru tersebut dapat membawa murid keluar melihat bentuk nyata tumbuhan dan
menunjukkan satu per satu struktur dan fungsi pada tumbuhan. Selain itu untuk
mempersingkat waktu, guru dapat menjelaskan struktur tumbuhan dalam bentuk
dua dimensi sehingga pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan di manapun.
2. Familiarity, yaitu penggunaan media dengan alasan karena sudah terbiasa.
Pengguna merasa lebih menguasai media tersebut dan akan membutuhkan
waktu lebih banyak untuk mempelajari jika harus menggunakan media lain,
sehingga ia akan terus menerus menggunakan media yang sama. Perlu
diketahui, media yang baik adalah media yang sesuai dengan kebutuhan belajar
mengajar di kelas. Tidak ada satu media yang sesuai dengan semua karakteristik
siswa serta sesuai dengan semua tujuan dan situasi pembelajaran. Sehingga,
dengan kata lain penggunaan satu media secara terus menerus tidak selamanya
tepat dan guru harus lebih variatif dalam memilih media dengan mempertahikan
tujuannya.
3. Clarity, yaitu guru dapat memperjelas pesan pembelajaran dan dapat
memberikan penjelasan yang lebih kongkrit melalui media dalam pembelajaran.
Pada praktek pembelajaran dengan metode ceramah tanpa menggunakan media,
sering kali membuat persepsi siswa tidak sama dengan pesan yang disampaikan
oleh guru. Dalam penggunaan metode ceramah, tidak semua guru dapat
menjelaskan pesan pembelajaran secara detail sehingga membutuhkan media
untuk memperjelasnya.
4. Active Learning, yaitu media dapat melakukan lebih dari apa yang dapat
dilakukan oleh guru. Media diperlukan dalam menarik minat belajar siswa
supaya terbentuk proses belajar yang aktif. Misalnya penggunaan CD interaktif
yang dapat menghasilkan kemandirian belajar, sehingga guru hanya perlu
mengamati dan mengevaluasi penguasaan materi siswa.

B.Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sebagai Sumber Belajar

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil
dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1.Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki
siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat
melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka
perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.

Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis
karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan
yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan
yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik
materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada
langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau
diam).

contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:

Siswa MI diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi,
membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih dan
tidak jajan sembarangan. namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan.
dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup
bersih.
Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat media
pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan
baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang
dimiliki siswa.

2.Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan


khas

Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan dapat
memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar mengajar, tujuan
instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan arah
kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi kesana, dan bagaimana ia tahu
bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang
menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses
instruksional tertentu.

3.Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses
belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang
lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.

4.Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah


program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat
pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.

Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji
coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka
siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana
hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek
media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media.
Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa
dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun
efektifitas penyajiannya.

5.Menulis naskah media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan
yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik

seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan
melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang
kita sebut naskah program media.

Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi
media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.
Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau
bunyi dan suara yang harus direkam. Dalam teknis penulisannya, naskah tersebut
dilakukan melalui tahapan-tahapan.

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan
gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data
dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah
atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.

Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya
mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media
pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis
yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat
perekam suara.

6.Mengadakan penilaian (evaluasi media) dan revisi

Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut.
Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program
itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa
yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Evalusi media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan atau tidak.

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, pertanyaan pokok yang


sering muncul adalah apa yang harus dievaluasi. Ini berarti, setiap evaluator untuk
melihat kembali fungsi dan prinsip penggunaan media.

Media pengajaran adalah suatu alat Bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral.
Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.
Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi.
Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori,
sebagai berikut:

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi


tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
siatuasi mengajar.
3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral (tidak terpisahkan)
dengan tujuan dari isi pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan
melainkan proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian
yang diberikan guru.
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar.
Untuk dapat merasakan manfaatnya, guru dapat mempergunakan dan mengembangkan
media dalam proses belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Media
yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan misi tujuan. Cara
memanfaatkan media tergantung dari jenia dan karakteristik suatu media. Cara
pemakaiannya tidak mesti harus guru, tetapi siswa juga bisa, selama untuk mencapai
tujuan pengajaran.

Peranan media akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi
media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan terlihat
peranannnya sebagai berikut:

1. media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu
bahan yang guru sampaikan;
2. media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh para siswa;
3. media sebagai sumber belajar bagi siswa.
4. Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap
media menjadi lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara
sembarangan. Guru dapat mengembangkan media sesuai kemampuannya
dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan
menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

Manfaat media

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, dua hal yang teramat penting adalah metode
mengajar yang digunakan serta dukungan dari media pengajaran. Fungsi dan Manfaat
Media Pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar
berfungsi untuk: “membangkitkan keinginan dan minat baru , membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa”. Dengan demikian penggunaan media pengajaran dapat membawa manfaat besar
terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:


a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik.

d. Merangsang pembelajaran untuk berfikir dan beranalisis.

Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Kemp & Dayton (1995;3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian pembelajaran di
kelas. Sebagaimana telah kita fahami, bahwa dalam proses belajar mengajar antara
pendidik dan peserta didik tidak selamanya dapat berlangsung efektif dan efisien serta
dapat mencapai tujuan secara maksimal. Sering kali muncul adanya gangguan atau
hambatan komunikasi antara pendidik dan peserta didik sehingga tidak berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan bantuan media pembelajaran yang digunakan secara
tepat, hambatan atau gangguan yang terjadi dapat dihindari. Dalam hal ini media
berfungsi untuk menghindari hambatan komunikasi dalam proses belajar mengajar
secara umum.

Langkah-langkah dalam pemanfaatan media:

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.


2. Persiapan guru.
3. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa yang akan
dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
4. Persiapan kelas.
Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan
menggunakan media tertentu. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan
memanfaatkan media pengajaran.

5. Langkah kegiatan belajar siswa.

Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran


6. Langkah evaluasi pengajaran.

Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan
pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media
sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

Berikut ini ada beberapa pertimbangan yang dapat di gunakan guru dalam melakukan
seleksi terhadap media pembelajaran yang di gunakan:

1. .Menyesuaikan jenis media dengan materi kurikulumSewaktu akan memilih


jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu
diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam
kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian,
dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan
materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Karena salah satu prinsip umum
pemilihan/pemanfaatan media adalah bahwa tidak ada satu jenis media yang
cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru
harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah
ada di antara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan
untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada,
maka perlu dijajagi berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan
medianya jika harus dikontrakkan kepada orang lain. Namun sebelum
dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah
apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di pasaran.
Pilihan lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka
panjang sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti
pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu
dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan
guru mengikuti pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki.
Selain itu, perlu juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti
pelatihan tersebut masih mempunyai waktu memadai untuk mengembangkan
media pembelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas pemanfaatannya
sudah tersedia di sekolah? Kalau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya
dalam jumlah minimal misalnya.
3. Ketersediaan Perangkat Keras untuk Pemanfaatan Media PembelajaranTidak
ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau
tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa
artinya tersedia media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia
perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh
Local Area Network (LAN).
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/mempesona atau
menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media
pembelajaran yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media
pembelajarannya (program), sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat
keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media
pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru tidak ada atau belum tahu
bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan pemanfaatan media
pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu, media
pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran sebab
harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.

5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran

Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru
atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila
media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan
pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh
peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan
berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan waktu yang
memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan medianya.
Permasalahan yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media
pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media, masih
sangat kurang sehingga para pengajar menggunakan media secara minimal.
Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku
teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu
sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis/white board dan
kapur/spidol. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio,
overhead transparency,video/film,), dan media elektronik (komputer, internet)
masih belum secara intensif dimanfaatkan. Masalah kedua, pemanfaatan media.
Media cetak merupakan media yang paling sering digunakan oleh pengajar,
karena mudah untuk dikembangkan maupun dicari dari berbagai sumber.
Namun, kebanyakan media cetak sangat tergantung pada verbal symbols (kata-
kata) yang bersifat sangat abstrak, sehingga menuntut kemampuan abstraksi
yang sangat tinggi dari pebelajar, hal inilah yang dapat menyulitkan mereka.
Karena itu dalam pemanfaatan media ini, diperlukan kreativitas pengajar juga
pertimbangan instruksional yang matang dari pengajar. Kenyataan yang sering
terlihat adalah, banyak pengajar menggunakan media pembelajaran “seadanya”
tanpa pertimbangan pembelajaran (instructional consideration), dan ada pula
pengajar yang menggunakan media canggih walaupun sesungguhnya tidak
diperlukan dalam pembelajaran.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Media adalah segalah sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan atau
melancarkan proses pembelajaran dan dapat merasang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar berjalan dengan baik.

Media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang
mempergunakanya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
bembelajaran. Media Pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru
memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media Pendidikan yang di
pergunaakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik.

Media ini mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar sebagaimana dapat mempelancarkan proses pembelajaran.

SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan


tetapi pada kenyataanya masih banyak kekurangan yang penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan pengetahuan yang minimnya penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepanya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.mitrakuliah.com/2020/12/28/dasar-pertimbangan-pemilihan-media/4

https://123dok.com/article/pengembangan-danpemanfaatan-media-sebagai-
sumber-belajar

Anda mungkin juga menyukai