Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 9
KUPANG 2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji syukur kami haturkan kehadiran tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
penggunan media sumber belajar dalam proses belajar mengajar” sesuai dengan waktu
yang di tentukan. Meskipun banyak kekurangan di dalam makalah ini, kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam membawah wawasan serta pengetahuan kita
di masa depan .
Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapapun yang
membacanya .
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………
1
1. Latar Belakang……………………………………………………………1
2. Rumusan Masalah………………………………………………………. 1
3. Tujuan Makalah………………………………………………………… 1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 2
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………… 7
1. Kesimpulan…………………………………………………………….. 7
2. Saran………………………………………………………………… . 7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN
Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan penting seorang guru maupun calonguru
untuk memiliki pemahaman dan penguasaan yang mendalam mengenai
penggunaanmedia pembelajaran agar proses belajar mengajarnya dapat berlangsung
secara efektif,efisien dan optimal. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai
penggunaan media pembelajaran melalui makalah ini yang berjudul "Penggunaan
Media Sumber BelajarDalam Proses Belajar Mengajar".
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar-Dasar pertimbangan pemilihan media
Dasar pertimbangan pemilihan media sangatlah sederhana, yakni dapat
memenuhi kebutuhan pembelajaran dan membantu mencapai tujuan yang
diinginkan. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu: tujuan instruksional, karakteristik siswa dan sasaran, jenis
rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual. Gerak, dan seterusnya),
keadaan lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin
dilayani.
Terdapat dua alasan yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran yaitu alasan teoritis dan alasan praktis. Hal yang menjadi
alasan teoritis yakni pemilihan media dalam pembelajaran. Sedangkan yang
menjadi alasan praktis yakni yang berkaitan dengan pertimbangan-
pertimbangan serta alasan penggunaan suatu media.
Berikut alasan pemilihan media yang di jelaskan oleh arif sadiman.
1. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Hal pokok yang menjadi alasan pemilihan media dalam pembelajaran,
karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang di
dalamnya terdapat suatu totalitas dengan komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat
ditunjang oleh media yang merupakan komponen utama dalam
pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi. Penentuan materi
pembelajaran dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran serta
menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Selain itu, dalam upaya
mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan
materi, strategi, serta karakteristik siswa. Kemudian, untuk mengetahui hasil
belajar, guru dapat menentukan evaluasi sesuai tujuan dan materi
pembelajaran.
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil
dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki
siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat
melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka
perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis
karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan
yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan
yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik
materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada
langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau
diam).
Siswa MI diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi,
membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih dan
tidak jajan sembarangan. namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan.
dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup
bersih.
Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat media
pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan
baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan yang
dimiliki siswa.
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan dapat
memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar mengajar, tujuan
instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan arah
kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi kesana, dan bagaimana ia tahu
bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang
menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses
instruksional tertentu.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang
disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses
belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang
lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji
coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka
siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana
hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek
media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media.
Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa
dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun
efektifitas penyajiannya.
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan
yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik
seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan
melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang
kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi
media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara.
Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau
bunyi dan suara yang harus direkam. Dalam teknis penulisannya, naskah tersebut
dilakukan melalui tahapan-tahapan.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan
gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data
dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah
atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya
mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media
pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis
yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat
perekam suara.
Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut.
Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program
itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa
yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Evalusi media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan atau tidak.
Media pengajaran adalah suatu alat Bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral.
Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.
Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi.
Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori,
sebagai berikut:
Peranan media akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi
media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan terlihat
peranannnya sebagai berikut:
1. media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu
bahan yang guru sampaikan;
2. media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh para siswa;
3. media sebagai sumber belajar bagi siswa.
4. Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap
media menjadi lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara
sembarangan. Guru dapat mengembangkan media sesuai kemampuannya
dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan
menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Manfaat media
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, dua hal yang teramat penting adalah metode
mengajar yang digunakan serta dukungan dari media pengajaran. Fungsi dan Manfaat
Media Pengajaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar
berfungsi untuk: “membangkitkan keinginan dan minat baru , membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa”. Dengan demikian penggunaan media pengajaran dapat membawa manfaat besar
terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik.
Menurut Kemp & Dayton (1995;3-4) mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian pembelajaran di
kelas. Sebagaimana telah kita fahami, bahwa dalam proses belajar mengajar antara
pendidik dan peserta didik tidak selamanya dapat berlangsung efektif dan efisien serta
dapat mencapai tujuan secara maksimal. Sering kali muncul adanya gangguan atau
hambatan komunikasi antara pendidik dan peserta didik sehingga tidak berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan bantuan media pembelajaran yang digunakan secara
tepat, hambatan atau gangguan yang terjadi dapat dihindari. Dalam hal ini media
berfungsi untuk menghindari hambatan komunikasi dalam proses belajar mengajar
secara umum.
Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan
pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media
sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Berikut ini ada beberapa pertimbangan yang dapat di gunakan guru dalam melakukan
seleksi terhadap media pembelajaran yang di gunakan:
Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru
atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila
media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan
pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh
peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan
berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah. Atau, dibutuhkan waktu yang
memadai untuk melatih guru tertentu sehingga terampil untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan medianya.
Permasalahan yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media
pembelajaran, yakni ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media, masih
sangat kurang sehingga para pengajar menggunakan media secara minimal.
Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku
teks, majalah, surat kabar, dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu
sederhana yang masih tetap digunakan seperti papan tulis/white board dan
kapur/spidol. Sedangkan media audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio,
overhead transparency,video/film,), dan media elektronik (komputer, internet)
masih belum secara intensif dimanfaatkan. Masalah kedua, pemanfaatan media.
Media cetak merupakan media yang paling sering digunakan oleh pengajar,
karena mudah untuk dikembangkan maupun dicari dari berbagai sumber.
Namun, kebanyakan media cetak sangat tergantung pada verbal symbols (kata-
kata) yang bersifat sangat abstrak, sehingga menuntut kemampuan abstraksi
yang sangat tinggi dari pebelajar, hal inilah yang dapat menyulitkan mereka.
Karena itu dalam pemanfaatan media ini, diperlukan kreativitas pengajar juga
pertimbangan instruksional yang matang dari pengajar. Kenyataan yang sering
terlihat adalah, banyak pengajar menggunakan media pembelajaran “seadanya”
tanpa pertimbangan pembelajaran (instructional consideration), dan ada pula
pengajar yang menggunakan media canggih walaupun sesungguhnya tidak
diperlukan dalam pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Media adalah segalah sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan atau
melancarkan proses pembelajaran dan dapat merasang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar berjalan dengan baik.
Media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan gurulah yang
mempergunakanya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan
bembelajaran. Media Pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru
memperkaya wawasan anak didik. Aneka bentuk dan jenis media Pendidikan yang di
pergunaakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik.
Media ini mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar sebagaimana dapat mempelancarkan proses pembelajaran.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mitrakuliah.com/2020/12/28/dasar-pertimbangan-pemilihan-media/4
https://123dok.com/article/pengembangan-danpemanfaatan-media-sebagai-
sumber-belajar