Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Pemanfaatan Media Dan Upaya Peningkatan Kualitas


Dan Hasil Pembelajaran”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si


Rini Herliani, S.E ., M.Si, AK, CA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

1. Marta Theresia Napitupulu (7191142009)


2. Nina Yurike Simanjuntak (7193342021)
3. Ramania Sthefany Rolenta Parhusip (7193342024)
4. Marrysabell Natalita Sitepu (7193342026)

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Agustus 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kesempatan dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul “Pemanfaatan Media dan Upaya Peningkatan Kualitas dan Hasil Belajar”
diselesaikan tepat pada waktunya. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Dra.
Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si dan Ibu Rini Herliani, S.E., M.Si, Ak, CA selaku
dosen pengampu mata kuliah “Media Pembelajaran”
Selaku manusia biasa kami menyadari dalam tugas ini terdapat kekurangan
dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik
dan saran. Kami harap tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi semua khususnya
mata kuliah Media Pembelajaran jurusan Pendidikan akuntansi di Universitas
Negeri Medan.

Medan, 27 Agustus 2021

Penulis
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pemanfaatan Media Pembelajaran ................................................................ 3
2.1.1 Manfaat Media Dalam Pembelajaran ..................................................... 3
2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran.................................................................... 5
2.1.3 Pola Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran ....................................... 6
2.1.4 Macam-Macam Media Pembelajaran serta Manfaatnya ........................ 8
2.1.5 Strategi Penggunaan Media Pembelajaran ........................................... 11
2.2 Upaya Peningkatan Kualiatas Pembelajaran ............................................... 12
2.2.1 Faktor Dominan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah .. 12
2.2.2 Unsur terlibat dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah ...... 13
2.2.3 Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah ........................... 14
2.3 Hasil Pembelajaran ...................................................................................... 15
2.3.1 Indikator Hasil Belajar .......................................................................... 15
2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ................................ 15
BAB III PENUTUPAN ......................................................................................... 16
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 16
3.2. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan
motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan
media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

Media yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam
mengajar. Misalnya grafik, film, slide, foto, serta pembelajaran dengan
menggunakan komputer. Gunanya adalah untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam
mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi
belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di


setiap jenjang dan tingkat pendidikan, perlu dilakukan upaya inovatif oleh para
guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik.
Terdapat banyak cara dan upaya yang dapat dilakukan oleh para pendidik dalam
mewujudkan tujuan instruksional pendidikan, salah satunya adalah penggunaan
media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga terjadilah suatu proses belajar yang ideal.

Dalam upaya menciptakan suasana yang kondusif itu, alat aatau media
mempunyai peran yang saangat penting. Sebab media merupakan sarana yang
membantu proses pembelajaran terutama berkaitan dengan indra pendengaran dan
penglihatan. Adanya media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran
murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu :

 Apa itu Pemanfaatan Media Pembelajaran?


 Apa upaya dalam peningkatan kualiatas pembelajaran?
 Apa yang menjadi hasil pembelajaran ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran


 Untuk mengetahui Pemanfaatan Media Pembelajaran
 Untuk mengetahui Upaya Peningkatan Kualiatas Pembelajaran
 Untuk mengetahui Hasil Pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Media Pembelajaran


Fungsi pemanfaatan sangatlah penting, karena membicarakan kaitan antara
pemelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Dalam fungsi pemanfaatan
menuntut adanya pengunaan deseminasi, impelementasi dan pelembagaan yang
sistematis.

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.


Sedangkan pemanfaatan media berarti penggunaan yang sistematis dari sumber
untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan
keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya,
bagaimana suatu film diperkenalkan atau “ditindak lanjuti” dan dipolakan sesuai
dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga
dikaitkan dengan karakteristik pemelajar. Seseorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik
keuntungan dari praktek atau sumber belajar.

2.1.1 Manfaat Media Dalam Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan
respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru.

3
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien.

Beberapa manfaat media dalam pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan


Dayton yaitu :

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan


2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Selain beberapa manfaat media pembelajaran diatas, terdapat pula mamfaat


praktis dari media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi


sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan
ke museum atau kebun binatang.

4
2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui.

 Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi
di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi
tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi
sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila
materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya
tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran
dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.

 Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk
belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam
lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber
belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi
ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.

5
2.1.3 Pola Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran

 Pola Pemanfaatan Media Dalam Situasi Kelas

Pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah penggunaannya dipadukan dengan


proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dan dalam merencanakan
pemanfaatannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Tujuan yang akan dicapai.


b. Materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan
c. Strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan.

Jadi penggunaan atau pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah benar-benar
harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Dan yang terpenting adalah media
yang disajikan di ruang kelas di mana guru dan siswa hadir bersama-sama dapat
berinteraksi secara langsung (face to face).

 Pola Pemanfaatan Media Di Luar Situasi Kelas

Dalam pemanfaatan media di luar situasi kelas ini ada beberapa cara, yaitu
pemanfaatan secara bebas, secara terkontrol, perorangan dan cara kelompok.
Pemanfatan media secara bebas adalah media yang digunakan tanpa diawasi dan
dikontrol, pemakai menggunakan menurut kebutuhan masing-masing. Contohnya
adalah pemakaian kaset pelajaran bahasa inggris dan pemanfaatan program siaran
radio pendidikan.

Sebaliknya, pada pola pemanfaatan media di luar situasi kelas yang terkontrol
adalah media yang digunakan dalam rangkaian kegiatan diatur secara sistematik
untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya pemanfaatan siaran radio untuk
penataran guru dan pemanfaatan media untuk mencapai ijazah penyetaraan atau
persamaan. Sedangkan yang terakhir yaitu cara pemanfaatan media untuk
perseorangan atau sendirian saja, dan juga untuk kelompok atau massal.

6
Pemanfaatan media diluar situasi kelas terbagi atas :

a. Pemanfaatan Secara Bebas

Bahwa media ini digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Berikut pemanfaatan
media secara bebas :

 Pemakaian Kaset Pelajaran Bahasa Inggris, Orang yang merasa


perlu program itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakanya
secara bebas juga. Artinya, kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana
saja, dan untuk keperluan apa saja. Semua tergantung pada pemilik kaset
itu sendiri.

 Pemanfaatan Program Siaran Radio Pendidikan, Pada saat ini banyak


siaran radio dan televisi yang bersifat pendidikan. Program-program itu
disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan
tertentu. Misalnya siaran pelajaran bahsa inggris, matematika, bahasa
indonesia, dan lain-lain. Pemanfaatan program itu kebanyakan tidak
dikontrol oleh penyelenggaraan siaran. Program tersebut disiarkan dengan
harapan didengarkan dan dimanfaatkan oleh orang.

 Pemanfaatan Media Secara Terkontrol, Ialah bahwa media itu digunakan


daam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran,
sasaran didik (audience) diorganisasi kan dengan baik

Berikut contoh ini contoh pemanfaatan program media secara terkontrol.

1. Pemanfaatan siaran radio pendidikan untuk penataran guru


2. Pemanfaatan media untuk mencapai ijazah persamaan SMA di AS

7
b. Pemanfaatan Media Secara Perorangan, Kelompok Atau Massa

Berikut dibawah ini pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau


massa yakni :

- Media dapat digunakan secara perorangan, artinya media itu digunakan


oleh orang saja. Banyak media yang dirancang untuk digunakan secara
perorangan. Orang itu tidak perlu bertanya dengan orang lain tentang
bagaimana cara menggunakanya, alat apa yang diprlukan, dan bagaiman
mengetahui bahwa ia telah berhasil belajar.
- Media dapat digunakan secara kelompok, kelompok itu dapat berupa
kelompok kecil dengan anggota 2-8 orang. atau berupa kelompok besar
yang beranggotakan 9-40 orang, media yang dirancang untuk digunakan
secara kelompok juga memerlukan buku petunjuk ini biasanya ditujukan
kepada pimpinan kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar
menggunakan media secara kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang
bahan yang sedang dipelajari.
- Media dapat digunakan secara masal, orang yang jumlahnya puluhan,
ratusan, bahkan ribuan dapatmenggunakan media itu bersama-sama.media
yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancaran, seperti
radio, televisi, atau digunakan dalam ruangan yang besarseperti film 35
mm. Untuk memudahkan orang belajar menggunakan media seperti ini
sebaiknya kepada para peserta diberikan bahkan tercetak sebelumnya.
Dengan demikian para peserta dapat meyiapkan diri dalam mengikuti
program media

2.1.4 Macam – Macam Media Pembelajaran serta Manfaatnya

Berikut ini beberapa media yang biasa digunakan dalam kegiatan pembelajaran:

1. Media yang Diproyeksikan


2. Media Realia

8
Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang
kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung
(obseervasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Relia dapat digunakan dalam
kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi,
tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya.

 Media Model, penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran


dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia.
Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran lebih besar, lebih kecil,
atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam
wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya
menampilkan bagian / ciri yang penting.

 Media Grafis, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas


sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Media
grafis banyak jenisnya, yaitu: gambar dan foto, sketsa, bagan, diagram,
grafik, poster, karikatur, kartun, dan sebagainya

 Media yang Tidak Diproyeksikan

- OHP dan OHT, OHP adalah media yang digunakan untuk


memproyrksikan program-program transparansi pada sebuah layar.
Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis. Se
dangkan OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang di sebut OHP. OHT terbuat dari bahan transparan yang
biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
- Opaque Projektor, tidak memerlukan transparansi, tetapi memerlukan
penggelapan ruangan. Opaque projektor biasanya dapat digunakan
untuk memproyeksi film bingkai/ slide akan tetapi tidak dilengkapi
dengan tape recorder.
- Slide, Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian
diberi bingkai yang terbiat dari karton atau plastik.

9
- Filmstip, adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya
hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip terdiri dari beberapa
film yang merupakan satu kesatuan.

 Media Audio, adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat


diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan
disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa
kata-kata, musik dan sound effect.

 Media video, Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah


bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki
dan memanfaatkan program videopembelajaran di sekolah. pada mata
pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video
sangat diperlukan. Dengan kemampuannya untuk menyajikan gerakan
lambat, maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur
gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.

 Media Bahan Cetak, Media bahan cetak menyajikan pesan melalui huruf
dan gambar-gambar yang diilustraskan untuk lebih memperjelas pesan
atau informasi yang disajikan.

- Multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan


menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu
unit atau paket. Seperti modul belajar yang terdiri atas bahan cetak,
bahan audio, dan bahan audio visual.
- Film, merupakan media yang menyajikan pesan audio visual dan
gerak. Film disebut juga gambar hidup, yaitu serangkaian gambar
diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga
menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
- Televisi, adalah media yang dapat menampilkan pesan secara
audiovisual dan gerak.

10
2.1.5 Strategi Penggunaan Media Pembelajaran

Supaya media dapat digunaka secara efektif dan efisien, ada tiga langkah
utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.

 Persiapan sebelum menggunakan media, supaya penggunaan media


dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula.
Pertama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian ikuti
petunjuk-petunjuk itu. Apabila ada petunjuk kita disarankan untuk
membaca buku tau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan. Peralatan yang diperlukan
untuk menggunakan media juga perlu dipersiapkan sebelumnya. Dengan
demikian, pada saat menggunakannya nanti, kita tidak akan diganggu
dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu.

 Kegiatan selama menggunakan media, Gangguan-gangguan yang dapat


mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Ada
kemungkinan selama sajian media berjalan, kita diminta melakukan
sesuatu.

 Kegiatan tindak lanjut, maksud kegiatan tindak lanjut yaitu untuk


menjajaki apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan melalui media yang
bersangkutan.

11
2.2 Upaya Peningkatan Kualiatas Pembelajaran
Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses
untuk mencapai dan faktor- faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua
aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses
mencapai hasil tersebut.
Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh tiga variabel, yakni kultur
sekolah, proses belajar mengajar, dan realitas sekolah. Kultur sekolah merupakan
nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, upacara-upacara, slogan-slogan, dan berbagai
perilaku yang telah lama terbentuk di sekolah dan diteruskan dari satu angkatan ke
angkatan berikutnya, baik secara sadar maupun tidak. Kultur ini diyakini
mempengaruhi perilaku seluruh komponen sekolah, yaitu: guru, kepala sekolah,
staf administrasi, siswa, dan juga orang tua siswa. Kultur yang kondusif bagi
peningkatan mutu akan mendorong perilaku warga kearah peningkatan mutu
sekolah sebaliknya kultur yang tidak kondusif akan menghambat upaya menuju
peningkatan mutu sekolah.

2.2.1 Faktor – Faktor Dominan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di


Sekolah

Selanjutnya untuk meningkatkan mutu sekolah seperti yang disarankan oleh


Sudarwan Danim ( 2007 : 56 ), yaitu dengan melibatkan lima faktor yang
dominan :

 Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan


memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras,
mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja,
memberikanlayananyang optimal, dan disiplin kerja yang kuat.
 Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah anak sebagai pusat
sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah
dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa .
 Guru; pelibatan guru secara maksimal , dengan meningkatkan kopmetensi
dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, lokakarya serta
pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah.

12
 Kurikulum; sdanya kurikulum yang ajeg / tetap tetapi dinamis , dapat
memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga
goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal;
 Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada
lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat )
tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan / instansi sehingga output
dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja.

Berdasarkan pendapat diatas, perubahan paradigma harus dilakukan secara


bersama-sama antara pimpinan dan karyawan sehingga mereka mempunyai
langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja
khususnya lingkungan kerja pendidikan. Pimpinan dan karyawan harus menjadi
satu tim yang utuh (teamwork ) yangn saling membutuhkan dan saling mengisi
kekurangan yang ada sehingga target (goals ) akan tercipta dengan baik.

2.2.2 Unsur-Unsur yang terlibat dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di


Sekolah

Unsur yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan dapat lihat dari sudut
pandang makro dan mikro pendidikan, seperti yang dijabarkan di bawah ini:

 Pendekatan Mikro Pendidikan


yaitu suatu pendekatan terhadap pendidikan dengan indicator kajiannya
dilihat dari hubungan antara elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi
keduanya dalam usaha pendidikan. Secara lengkap elemen mikro sebagai
berikut :
 Kualitas manajemen
 Pemberdayaan satuan pendidikan
 Profesionalisme dan ketenagaan
 Relevansi dan kebutuhan.
 Pendekatan Makro Pendidikan
yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan elemen
sebagai berikut:
 Standarisasi pengembangan kurikulum

13
 Pemerataan dan persamaan, serta keadilan
 Standar mutu
 Kemampuan bersaing

2.2.3 Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah

Secara umum untuk meingkatkan mutu pendidikan harus diawali dengan


strategi peningkatan pemerataan pendidikan, dimana unsure makro dan mikro
pendidikan ikut terlibat, untuk menciptakan (Equality dan Equity ) , mengutip
pendapat Indra Djati Sidi ( 2001 : 73 ) bahwa pemerataan pendidikan harus
mengambil langkah sebagai berikut :

1. Pemerintah menanggung biaya minimum pendidikan yang diperlukan anak


usia sekolah baik negeri maupun swasta yang diberikan secara individual
kepada siswa.
2. Optimalisasi sumber daya pendidikan yang sudah tersedia, antara lain
melalui double shift ( contoh pemberdayaan SMP terbuka dan kelas Jauh )
3. Memberdayakan sekolah-sekolah swasta melalui bantuan dan subsidi
dalam rangka peningkatan mutu embelajaran siswa dan optimalisasi daya
tampung yang tersedia.
4. Melanjutkan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB ) dan Ruang Kelas
Baru (RKB ) bagi daerah-daerah yang membutuhkan dengan
memperhatikan peta pendidiakn di tiap –tiap daerah sehingga tidak
mengggangu keberadaan sekolah swasta.
5. Memberikan perhatian khusus bagi anak usia sekolah dari keluarga miskin,
masyarakat terpencil, masyarakat terisolasi, dan daerah kumuh. 6.
Meningkatkan partisipasi anggota masyarakat dan pemerintah daerah
untuk ikut serta mengangani penuntansan wajib belajar pendidikan dasar 9
tahun.

14
2.3 Hasil Pembelajaran

Hasil belajar merupakan gambaran tentang bagaimana siswa memahami


materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan output nilai yang
berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah menerima materi
pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Dari hasil
belajar tersebut guru dapat menerima informasi seberapa jauh siswa memahami
materi yang dipelajari.

2.3.1 Indikator Hasil Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah


psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah
mengetahui garis besar indicator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak
diungkapkan atau diukur. Indikator hasil belajar menurut Benjamin S.Bloom
dengan Taxonomy of Education Objectives membagi tujuan pendidikan menjadi
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, psikomotorik.

2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor
intern yang berasal dari siswa tersebut, dan factor ekstern yang berasal dari luar
diri siswa tersebut. Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark, bahwa
hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan.
Selain faktor kemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak
faktor lainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis
dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkahlaku yang
diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar
dan berprestasi.

15
BAB III

PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

Pemanfaatan Media Pembelajaran adalah aktivitas menggunakan proses dan


sumber untuk belajar. Manfaat dalam media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Fungsi media pembelajaran terdiri atas 2 yakni: Fungsi pertama media
adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media
sumber belajar. Pola pemanfaatan media dalam pembelajaran ada 2 yakni: pola
pemanfaatan media didalam kelas dan pola pemanfaatan di luar kelas. Macam-
macam media pembelajaran yakni media yang diproyeksikan dan media relia.
Strategi penggunaan media pembelajaran terdiri atas 3 ialah (1) persiapan sebelum
menggunakan media; (2) kegiatan selama menggunakan media; (3) kegiatan
tindak lanjut.

Upaya peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses
untuk mencapai dan faktor- faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua
aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses
mencapai hasil tersebut. Faktor-Faktor Dominan dalam Peningkatan Mutu
Pembelajaran di Sekolah yakni Kepemimpinan Kepala sekolah, siswa, guru,
kurikulum, jaringan kerjasama. Unsur yang terlibat dalam peningkatan mutu
pendidikan dapat lihat dari sudut pandang makro dan mikro pendidikan yakni
pendekatan mikro pendidikan dan pendekatan makro pendidikan.

Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Indikator hasil belajar menurut Benjamin S.Bloom dengan
Taxonomy of Education Objectives membagi tujuan pendidikan menjadi tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor intern yang berasal dari siswa tersebut,

16
dan factor ekstern yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Cara mengukur hasil
belajar yaitu dengan menggunakan tes,observasi, dan lain-lain.

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Akuntansi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta dapat menjadi referensi bagi yang
ingin mengetahui lebih dalam mengenai “Pemanfaatan Media dan Upaya
Peningkatan Kualitas dan Hasil Belajar” dalam mata kuliah Media Pembelajaran.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO


PERSADA.

Arfandi. 2020. Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran PAI di Sekolah. Jurnal Edupedia.

Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

18

Anda mungkin juga menyukai