Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN, FUNGSI, MANFAAT, DAN URGENSI MEDIA

PEMBELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Media Pembelajaran
Dosen Pengampu:
Dr. Abdullah, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 1
Mohammad Anshari 2210700032
Lailul Vicky Zawawi Imron 2210700005

KELAS IIIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL JADID
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan hadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Media Pembelajaran,
dengan judul “PENGERTIAN, FUNGSI, MANFAAT, DAN URGENSI MEDIA
PEMBELAJARAN”.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Abdullah, M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan
tugas pada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Paiton, …

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media.........…………………................................................. 5
2.2 Manfaat Media Pembelajaran...............………………............................ 6
2.3 Fungsi Media Pembelajaran...................................................................... 7
2.4 Urgensi Media Pembelajaran.................................................................... 8
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era pendidikan yang terus berkembang dan berubah, penggunaan
media pembelajaran memiliki peran yang semakin penting dalam meningkatkan
efektivitas proses belajar mengajar. Pengertian media pembelajaran mencakup
berbagai alat, perangkat lunak, dan perangkat keras yang digunakan dalam
komunikasi antara guru dan siswa. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat
penting dalam menyampaikan informasi, merangsang proses belajar siswa, dan
menciptakan lingkungan belajar yang interaktif.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan dampaknya pada siswa sangat
penting untuk meningkatkan efektivitas pendidikan di masa depan. Pemahaman ini
juga menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pengajaran yang lebih baik,
merancang kurikulum yang lebih interaktif, dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang lebih inklusif. Dalam konteks tersebut, makalah ini akan
mengeksplorasi lebih jauh tentang penggunaan media pembelajaran dalam
pendidikan dan manfaatnya bagi siswa serta guru.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah itu pengertian, fungsi, manfaat, dan urgensi media pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui tentang definisi, fungsi, manfaat, dan urgensi media
pembelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media


Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang berarti ‘tengah’,
‘perantara’, atau 'pengantar’. Dalam konteks belajar mengajar, media diartikan
sebagai alat/perantara yang dapat merangsang siswa untuk memperoleh pengetahuan
(informasi atau fakta), keterampilan (kemampuan untuk melakukan sesuatu), dan
sikap (nilai atau perilaku). Dalam bahasa Arab media adalah Perantara (‫ )وسا ئل‬atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media ini bisa berupa
manusia (seperti guru), materi, atau kejadian. Lebih spesifik lagi, media bisa berupa
alat grafis, fotografi, atau elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Jadi, dalam konteks ini, guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah semua bisa dianggap sebagai media.
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and
Communication Technology/AECT) di Amerika, media didefinisikan sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Sedangkan menurut Gagne, seorang psikolog pendidikan yang terkenal dengan
teorinya tentang kondisi belajar(1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs (1970)
menambahkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan
merangsang siswa untuk belajar. Beberapa contoh media dalam konteks ini adalah
buku, film, kaset, dan bingkai. Jadi, media dalam pendidikan berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi dan merangsang proses belajar siswa.
menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/
NEA). Menurut NEA, media adalah bentuk komunikasi yang bisa berupa materi
cetak atau audiovisual, serta peralatannya. Media ini harus bisa dimanipulasi, dilihat,
didengar, dan dibaca.

5
Inti dari definisi ini adalah bahwa media adalah segala sesuatu yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim (misalnya guru) ke penerima
(misalnya siswa). Tujuannya adalah untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat siswa sehingga proses belajar dapat terjadi. Jadi, media di sini berfungsi
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat membantu siswa
memahami materi dengan lebih baik.
1.4 Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media, khususnya media visual memiliki empat fungsi menurut Levie
dan Lents yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris. Dalam fungsi atensi, Media dapat menarik dan mempertahankan
perhatian siswa pada materi pembelajaran. Dengan demikian, siswa lebih fokus dan
terlibat dalam proses belajar. Fungsi Afektif, Media dapat mempengaruhi emosi dan
sikap siswa. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
memotivasi siswa untuk belajar. Fungsi Kognitif, Media dapat membantu siswa
dalam memahami dan mengingat materi pembelajaran. Dengan menggunakan media,
informasi dapat disajikan dalam berbagai format yang memudahkan siswa untuk
memahami konsep atau ide. Fungsi Kompensatoris, Media dapat membantu siswa
yang memiliki kesulitan belajar atau kebutuhan khusus. Misalnya, siswa dengan
kesulitan pendengaran dapat memanfaatkan media visual, sementara siswa dengan
kesulitan penglihatan dapat memanfaatkan media audio.
Dari beberapa fungsi media pembelajaran yang telah dijelaskan, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media dalam proses belajar mengajar memiliki
dampak signifikan terhadap indra siswa, artinya media pembelajaran dapat
mempengaruhi cara siswa menerima dan memproses informasi karena dengan media
pembelajaran dapat merangsang satu atau lebih indra siswa, seperti penglihatan,
pendengaran, dan kadang-kadang sentuhan. Dalam konteks pemahaman materi
pelajaran, secara logis dapat dikatakan bahwa penggunaan media akan memastikan
terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Siswa yang belajar hanya melalui

6
mendengarkan akan memiliki tingkat pemahaman dan durasi ingatan yang berbeda
dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui melihat atau mendengarkan
sekaligus melihat. Media pembelajaran juga mampu menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan dan gembira, di mana ada keterlibatan emosional dan mental.
Tentu saja, hal ini berdampak pada semangat belajar mereka dan kondisi
pembelajaran yang lebih interaktif, yang pada akhirnya akan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
1.5 Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran yaitu untuk memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,
mereka adalah penulis buku “media pengajaran: penggunaan dan pembuatannya”.
Manfaat media pembelajaran menurut mereka:
a) Meningkatkan Motivasi: Media pembelajaran dapat membuat proses belajar
menjadi lebih menarik, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b) Memperjelas Materi: Dengan media pembelajaran, makna atau isi dari materi
ajaran dapat disampaikan dengan lebih jelas. Hal ini memungkinkan siswa
untuk lebih memahami dan menguasai materi tersebut.
c) Membervariasikan Metode Mengajar: Penggunaan media pembelajaran
memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai metode mengajar, tidak
hanya berfokus pada komunikasi verbal.
d) Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa: Dengan media pembelajaran, siswa
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga dapat melakukan
berbagai aktivitas lain seperti mengamati, mendemonstrasikan, dan
melakukan langsung.
Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.

7
1.6 Urgensi Media Pembelajaran
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam
pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme (Konstruktivisme adalah paradigma
yang menekankan bahwa pengetahuan dibentuk oleh pemikiran manusia melalui
interaksi dengan sesama, komunitas, dan lingkungan). Jadi, menurut pandangan ini
bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi
pengetahuan tersebut dibentuk atau “dikonstruksi” dalam pikiran siswa itu sendiri
melalui proses belajar mereka. Dalam pendekatan ini, guru bukanlah satu-satunya
sumber belajar. Sebaliknya, yang lebih diharapkan adalah pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student-centered), di mana siswa berperan aktif dalam proses
belajar mereka sendiri. Ini berarti bahwa siswa diberdayakan untuk mengeksplorasi,
memahami, dan menciptakan pengetahuan mereka sendiri.
Dalam pendekatan ini, guru lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator atau
pembimbing belajar, bukan sebagai sumber pengetahuan utama. Dalam konteks ini,
siswa atau pelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa
lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala
sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul,
selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai
sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam
sekitar). Ini menunjukkan bahwa dalam pendekatan konstruktivistik ini, proses
belajar mengajar melibatkan banyak elemen dan sumber belajar.
Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah proses komunikasi. Ini
melibatkan penyampaian pesan, yang bisa berupa isi atau materi ajar, dari sumber
pesan (misalnya guru) melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan
(misalnya siswa). Pesan ini bisa disampaikan melalui simbol-simbol komunikasi,
baik verbal (kata-kata) maupun non-verbal (visual), dan kemudian ditafsirkan oleh
penerima pesan. Ini menunjukkan bahwa komunikasi efektif sangat penting dalam

8
proses belajar mengajar untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami dan
menyerap materi dengan baik.
Berdasarkan definisi dan kriteria media pembelajaran yang telah dijelaskan
sebelumnya, media pembelajaran mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
menyampaikan materi ajar dari sumber belajar ke pelajar. Media pembelajaran ini
dirancang untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pelajar, sehingga
proses belajar menjadi lebih efektif. Ini mencakup berbagai alat dan teknologi yang
digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti buku, video, aplikasi belajar online,
dan lainnya. Tujuannya adalah untuk membuat proses belajar lebih menarik dan
interaktif bagi pelajar.

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pemahaman mendalam tentang pengertian media, fungsi media pembelajaran,
manfaat media, dan urgensi media dalam proses belajar mengajar adalah landasan
yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pendidikan di masa depan.
Media pembelajaran, yang berperan sebagai perantara dalam komunikasi antara guru
dan siswa, memegang peran sentral dalam menciptakan lingkungan belajar yang
interaktif dan inklusif.
Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merangsang perhatian siswa,
memengaruhi emosi dan sikap, serta membantu siswa memahami dan mengingat
materi ajaran. Media pembelajaran juga memungkinkan variasi metode pengajaran
dan meningkatkan aktivitas belajar siswa, yang semuanya berkontribusi pada
efektivitas pembelajaran.
Dalam era pendidikan yang mengadopsi paradigma konstruktivisme, di mana
siswa berperan aktif dalam proses belajar, media pembelajaran menjadi alat penting
dalam mendukung pemahaman siswa yang lebih baik dan pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
Oleh karena itu, penelitian dan eksplorasi lebih lanjut tentang penggunaan
media pembelajaran dalam konteks pendidikan akan membantu membentuk masa
depan pendidikan yang lebih efektif dan inklusif. Media pembelajaran, baik dalam
bentuk fisik maupun teknologi, berperan kunci dalam membangun fondasi
pendidikan yang kuat, mendorong motivasi belajar siswa, dan menciptakan suasana
pembelajaran yang lebih menarik dan berinteraksi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Cetakan ke-15 2011, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Arief S. Sadiman Dkk., 2010, “Media Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Arsyad, Azhar, Cetakan ke-16 2013, “Media Pembelajaran”, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
sereliciouz, “Teori Belajar Konstruktivisme Lengkap dengan Contoh,” Quipper Blog,
diakses 13 Oktober 2023, pada
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-belajar-konstruktivisme/.
“Konstruktivisme Dalam Kurikulum Merdeka Belajar (KMB),” diakses 13 Oktober
2023, pada https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/konstruktivisme-dalam-
kurikulum-merdeka-belajar-%28kmb%29.
“Pengertian, Fungsi, Manfaat, urgensi media pembelajaran ~ Coklat Susu,”
Pengertian, Fungsi, Manfaat, urgensi media pembelajaran ~ Coklat Susu
(blog), diakses 13 Oktober 2023,
https://coklat-manfaat.blogspot.com/2016/01/pengertian-fungsi-manfaat-
urgensi-media.html.

11

Anda mungkin juga menyukai