Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEDUDUKAN PENGAJARAN MIKRO DAN SUPERVISOR DALAM


RUANG LINGKUP PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

Dosen Pengampu :

Drs. Togi Tampubolon, S.Th. M.Si., P.hD

OLEH :

KELOMPOK 3

CHYNTIA KASIH SITUMEANG (4193121027)

DANIEL THOMSON PURBA (4183121045)

TRESIA LESTARI SILABAN (4193121002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kami telah
menyelesaikan tugas rutin Microteaching. Adapun tugas ini membahas tentang
“Kedudukan Pengajaran Mikro dan Supervisor Dalam Ruang Lingkup Program
Pengalaman Lapangan”.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan kami
hadapi. Namun kami menyadari kelancaran dalam menyusun materi materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen-dosen, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi telah teratasi.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi suatu tabungan bagi
kedepannya. Terlebih bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Kami
juga memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, Maret 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Kedudukan Pengajaran Mikro dalm PPL.......................................................3

2.2 Peran Supervisor Dalam Rangka Pengajaran Mikro......................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................6

3.2 Saran...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang komplek. Dalam pembelajaran menyatukan
komponen-komponen pembelajaran secara terintegrasi, antara lain seperti:
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang harus dicapai siswa, materi yang
akan menjadi bahan ajar bagi siswa, metode, media dan sumber pembelajaran,
evaluasi, siswa, guru dan lingkungan pembelajaran lainnya.

Ketika kita sebagai seorang guru berdiri di depan kelas melaksanakan


kegiatan pembelajaran, tidak cukup hanya dengan telah dikuasainya materi
pembelajaran yang harus disampaikan kepada siswa. Akan tetapi masih
banyak tuntutan lain yang harus dikuasai oleh setiap guru yaitu mengelola
seluruh unsur pembelajaran yang telah disebutkan di atas, agar berinetraksi
dengan siswa sehingga memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Disinilah letaknya pembelajaran merupakan suatu proses
yang komplek.

Salah satu upaya untuk mempersiapkan kemampuan para calon guru atau
untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam menghadapi tugas
pembelajaran yang serba komplek itu, dapat dilakukan melalui suatu proses
latihan atau pembelajaran dengan menggunakan model atau pendekatan
pembelajaran yang lebih disederhanakan atau yang lebih populer disebut
dengan pembelajaran mikro (micro teaching).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kedudukan pengajaran mikro dalam PPL?

2. Bagaimana peran supervisor dalam pemgajaran mikro?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kedudukan pengajaran mikro dalam PPL

2. Untuk mengetahui peran supervisor dalam pemgajaran mikro

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Pengajaran Mikro dalam PPL

Program pengajaran mikro tidak dimaksudkan sebagai program pengganti


program praktek mengajar, melainkan sebagai bagian dari program mengajar
dan merupakan bagian dari program pengalaman lapangan. Program
pengajaran mikro dikembangkan untuk menimbulkan serta membina
keterampilan-keterampilan dasar dari calon guru dalam dalam menghadapi
kelas.

Alternatif 1 pengajaran mikro dan PPL :

 Observasi kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas


 Pelaksanaan mikro teaching
 Praktek mengajar (real class room teaching)

Alternatif 2 pengajaran mikro dan PPL :

 Observasi kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas


 Praktek mengajar (real class room teaching)
 Melaksanakan microteaching (peer/real teaching)
 Praktek mengajar (real class room teaching)

Agar penelitian pengajaran mikro tersebut dapat terlaksana dengan baik,


diperlukan staf yang memiliki keahlihan yang berbeda-beda, antara lain:

a. Pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan serta kerja dari


unit pengajaran mikro, serta bertanggung jawab dalam mengadakan
hubungan ke luar demi kelancaran pelaksanaan pengajaran mikro.

b. Staf teknis menangani dan bertanggung jawab terhadap alat-alat yang


diperlukan dalm pengajaran mikro.

3
c. Staf peneliti, mengadakan penelitian guna mengembangkan program
pengajaran mikro

d. Staf dosen pembimbing (supervisor), membimbing calon guru yang


sedang melaksanakan pengajaran mikro.

2.2 Peran Supervisor Dalam Pemgajaran Mikro


Peran supervisor baik dosen pembimbing maupun guru pamong
merupakan salah satu unsur penting dalam setiap latihan praktek mengajar.
Dalam pelatihan proses belajar-mengajar, supervisor bukan hanya berfungsi
membantu calon guru untuk mencapai tujuan latihan, tetapi juga harus
mengadakan evaluasi tentang efisien dan efektivitas dari program latihan
tersebut secara keseluruhan.

Dalam latihan pengajaran mikro, peran supervisor meliputi seluruh tahap


prosedur pelaksanaan, misalnya : pemilihan model pengajaran yang tepat,
mengarahkan dalam diskusi, membantu calon guru dalam menyusun rencana
atau persiapan mengajar dan terutama membantu dalam pemanfaatan bahkan
untuk latihan berikutnya, dan seterusnya .

Untuk melancarkan tugasnya sebagai supervisor maka seyogyanya supervisor


memiliki :
a. Keterampilan mengobservasi proses belajar-mengajar;
b. Keterampilan menganalisa proses belajar-mengajar;
c. Keterampilan dalam menggunakan alat-alat;
d. Keterampilan dalam membantu calon guru meningkatkan penampilannya
di depan kelas dalam berbagai keterampilan mengajar, dan lain-lain.

Pada umunya terdapat tiga strategi yang dapat ditempuh dalam


pembimbingan latihan praktek mengajar, seperti dikatakan MAIRE yakni
“Tell, Listen, and Listen”. Ketiga strategi tersebut sebagai berikut :

1. Strategi “Tell” merupakan strategi yang agak otoritatif, karena peranan


supervisor terutama memberitahu kepada calon guru tentang hal-hal yang
menurut pendapatnya dan tentang hal yang masih lemah/kurang

4
2. Strategi “Listen and Tell” merupakan strategi yang direktif non otoritatif,
karena supervisor mendorong calon guru untuk menganalisa dirinya
melalui pertanyaam yang menuntut ataupun menggali ataupun memperluas
serta mempertajam analisinya.
3. Strategi “Listen” merupakan strategi yang non direktif, karena supervisor
akan lebih banyak menjadi pendengar saja tanpa mencoba mempengaruhi
calon tersebut.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah ini dapat disimpulkan bahwa program pengajaran
mikro dikembangkan untuk menimbulkan serta membina keterampilan-
keterampilan dasar dari calon guru dalam dalam menghadapi kelas. Peran
supervisor baik dosen pembimbing maupun guru pamong merupakan salah
satu unsur penting dalam setiap latihan praktek mengajar. Dalam pelatihan
proses belajar-mengajar, supervisor bukan hanya berfungsi membantu calon
guru untuk mencapai tujuan latihan, tetapi juga harus mengadakan evaluasi
tentang efisien dan efektivitas dari program latihan tersebut secara
keseluruhan.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami materi mengenai “Kedudukan Pengajaran Mikro
dan Supervisor Dalam Ruang Lingkup Program Pengalaman Lapangan” serta
dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan
semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA
.

Sukirman. D. 2012. Micro Teaching. Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

UPPL Unimed. 2013. Mikroteaching Berbasis Kompetensi. Unimed Press:


Medan.

Anda mungkin juga menyukai