Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No.

4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MEMBACA NYARING DENGAN METODE
DEMONSTRASI SISWA KELAS III SD NEGERI NO. 071096 MANDREHE KECAMATAN MANDREHE KABUPATEN NIAS
BARATSEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2018/2019

TOLONA GULO
GURU SD NEGERI NO. 071096 MANDREHE KAB. NIAS BARAT

ABSTRACT

This study aims to improve student learning outcomes in Indonesian subjects through demonstration methods in third grade
students of SD Negeri No. 071096 Mandrehe Kab. West Nias. This research is a Classroom Action Research (CAR) with a
cycle model that is carried out repeatedly and continuously. The subjects of this study were 27 students in grade II and the
object was the learning of students in Indonesian. Data collection methods are done through documentation, observation,
tests. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. The results showed an increase in Indonesian
learning outcomes. Improved learning outcomes can be seen from the increase in student learning motivation that has an
impact on student completeness of the average value in the initial data of students that is 50.3 and has a learning
completeness of 37% and at the end of the first cycle the average value of students to 78.8 with completeness learning
becomes 81.4% and at the end of the second cycle the average value of students rose to 86.2 with student learning
completeness reaching 92.5%. Apart from the increase in learning outcomes, student activity in the learning process in class
also increased.

Keywords: Learning Outcomes, Demonstration Learning

PENDAHULUAN
Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan. dalam rangka pelaksanaan
tugasnya, guru dituntut untuk selalu inovatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran yang dilakukannya, sehingga
terbentuk suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, terbangunnya kemampuan berprakarsa, berkembangnya kreatifitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan
bakat, minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Pada dasarnya keterampilan membaca dan menulis sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena
pengetahuan apapun tidak terlepas dari membaca dan menulis. Tanpa memiliki ketrampilan tersebut, maka pengetahuan
apapun yang diberikan akan sia-sia dan tidak berarti, mengingat saat ini merupakan era globalisasi yang banyak menuntut
berbagai ketrampilan. Oleh sebab itu, penguasaan ketrampilan membaca dan menulis sangat diperlukan.
Di Sekolah Dasar, pengajaran membaca dan menulis merupakan salah satu bidang garapan yang memegang peranan
penting dalam pengajaran Bahasa Indonesia, karena tanpa memiliki pengetahuan dan ketrampilan membaca dan menulis
maka akan mengalami kesulitan belajar di masa mendatang atau tingkat sekolah lanjutnya. Ketrampilan membaca dan
menulis menjadi dasar utama, tidak hanya bagi bidang pengajaran bahasa, tetapi bidang pengajaran lainnya, seperti PKn,
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Kebiasaan membaca tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan menulis, sebaliknya kebiasaan menulis tidak akan
bermakna tanpa kegiatan membaca. Minat membaca dan menulis peserta didik relatif menurun dikarenakan efek globalisasi
yang menyita perhatian dengan banyaknya tayangan informasi dan hiburan dari dunia maya.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas III SD
Negeri No. 071096 Mandrehe Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 masih
rendah khususnya Bahasa Indonesia. Ini dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar pra siklus 66,66% dari jumlah siswa,
memperoleh nilai dibawah KKM 75 dan hasil rata-rata kelas 72,56.Untuk meningkatkan hasil belajar diperlukan penggunaan
metode demonstrasi, untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan.

1
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut Apakah dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia tentang membaca nyaring pada siswa kelas III SD Negeri No.071096 semester I tahun pelajaran 2018/2019.

Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran tipe demonstrasi.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran demonstrasi pada pokok bahasan
Membaca Nyaring di kelas III SD Negeri No.071096 semester I tahun pelajaran 2018/2019.

KERANGKA TEORITIS
Defenisi dari belajar adalah:“belajar adalah suatu proses usaha yang baru sebagai keselurhan sebagai hasil pengalaman
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Selanjutnya Sardiman (2003:21) mendefenisikan:“Belajar adalah berubah”.
Dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah tingkah laku.Jadi belajarakan membawa suatu perubahan
individu-ndividu yang belajar. Sedangkan H.Oemar (2009:27) Mendefenisikan belajar adalah merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihyan melainkan pengubahan kelakuan.
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang dikelompokan dalam dua faktor sebagai berikut:
A. Faktor internal yaitu:
1. Fator jasmani: kesehatan dan cacat tuuh akan mempengaruhi belajar
2. Factor psikologis: intelegrasi, perhatian,minat,bakat,motif kematangan dan kesiapan merupakan factor-faktor yang
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
3. Factor kelelahan: kelelahan jasmani dan kelelahan roani jelas akan berpengaruh terhadap pembelajaran.
B. Faktor eksternal yaitu:
1. Faktor keluarga: Cara orang tua mendidik, relasi dalam keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi pengertian
latar belakang keduanaya akan mempengaruhi faktor karakter dan perkembangan anak dalam belajar.
2. Faktor sekolah: Kurikulum,metode,mengajar,relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pengajaran, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah semua
akan berdampak pada terhadap pembelajaran.
3. Faktor masyarakat: Kegiatan ekstra, media massa, tema bergaul, bentk kehidupan masyarakat jga akan
mempengaruhi pelajaran
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi dan sistim lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Kalau belajar dikatakan milik siswa, maka mengajar sebagai kegiatan
guru.
Guru menyampaian pengetahuan agar anak didik mengetahui tentang pengetahuan yang disamapaikan oleh guru. Oleh
karena itu pengajaran seperti ini ada juga yang menyebutkan dengan pengajaran intelektualitis. Kelanjutan dari pengertian
mengaja seperti diatas, adalah menanamkan pengetahuan itu kepada anak didik dengan suatu harapan terjadi proses
pemahaman. Dalam proses ini pula siswa/anak didik mengenal dan menguasai budaya bangsa untuk kemudian dapat
memperkayainya. Hal ini berarti berangkat dari intelektualnya, siswa dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dengan
demikian tugas guru adalah mengorganisasi prses belajar. Masalah yang dihadapi oleh belajar. Permasalahan yang
dihadapi oleh pengajar adalah bagai maa mengorganisasikan proses belajar secara baik, maka guru sebagai pengajara
harus berperan sebagai organisator yang baik pula. Secara makro guru dituntut untuk dapat mengorganisasikan komponen-
komponen yang terkibat didalam proses belajar–mengajar, sehingga diharapkan terjadi proses pengajaran yang optimal.
Metode demonstrasi menurut Fat Hurrahman (2011), menyatakan bahwa “yang dimaksud dengan metode demonstrasi ialah
suatu upaya atau praktek dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa yang tujuannya ialah agar supaya
semua siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktekkan dari apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi
suatu permasalahan apabila terdapat perbedaan”.
Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan, fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi sebagaimana yang dipaparkan dalam htp:// education-

2
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
mantap.blogspot.com. Download Proposal Bahasa Indonesia SD 09 November 2011 adalah metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau sekedar tiruan.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Penggunaan metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia tentang membaca nyaring pada siswa kelas III SD Negeri
071096 Mandrehe Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 071096 Mandrehe, yang berlokasi di Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias
Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IIISD Negeri No. 071096 MandreheTahun Pelajaran 2018/2019 yang
berjumlah 34 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran demonstrasi sebagai upaya
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Membaca Nyaring di SD Negeri No. 071096 TP. 2018/2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menerapkan medel pembelajan
Tame Games Turnament yang bertujuan untuk mengungkap kendala dan kesulitan yang dialami siswa dalam
menyelesaikan permasalahan Aritmatika Sosial dan menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia pada materi Membaca Nyaring. Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
tindakan kelas, maka penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang berupa siklus sebagai berikut

Permasalahan

Perencanaan

Refleksif Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Permasalahan Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari wawancara yang telah
dilakukan oleh penelitian dengan subjek terkait dengan strategi, metode atau media pembelajaran yang digunakan waktu
pembelajaran Bahasa Indonesiadan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri No. 071096 Mandrehe terhadap materi membaca
dapat dijelaskan bahwa metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan penugasan.
Dari keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat hasil belajar siswa kelas III SD Negeri No. 071096 Mandrehe
pada mata pelajaran Bahasa Indonesiamateri membaca di bawah rata-rata atau rendah. Adapun data hasil belajar Bahasa
Indonesiamateri Membaca Nyaring sebelum diberi tindakan sebagai berikut :

3
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019

Tabel 1. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I


No Kode Nilai Ket
Siswa
1 A1 60 Tuntas
2 A2 50 Belum Tuntas
3 A3 60 Tuntas
4 A4 60 Tuntas
5 A5 50 Belum Tuntas
6 A6 40 Belum Tuntas
7 A7 50 Belum Tuntas
8 A8 40 Belum Tuntas
9 A9 40 Belum Tuntas
10 A10 60 Tuntas
11 A11 40 Belum Tuntas
12 A12 40 Belum Tuntas
13 A13 40 Belum Tuntas
14 A14 50 Belum Tuntas
15 A15 70 Tuntas
16 A16 60 Tuntas
17 A17 40 Belum Tuntas
18 A18 60 Tuntas
19 A19 50 Belum Tuntas
20 A20 70 Tuntas
21 A21 40 Belum Tuntas
22 A22 60 Tuntas
23 A23 40 Belum Tuntas
24 A24 60 Tuntas
25 A25 40 Belum Tuntas
26 A26 50 Belum Tuntas
27 A27 40 Belum Tuntas
Nilai Rata- 50.3
Rata
Presentase 37%
Ketuntasan
Belajar

Berdasarkan nilai dari hasil pre tes diatas dapat disimpulkan bahwa nilai siswa masih rendah atau di bawah KKM. Nilai rata-
rata siswa hanya 50.3 dan presentase ketuntasan belajar siswa hanya 37%, maka dari itu peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri
No. 071096 Mandrehe pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi tentang membaca. Penelitian tindakan
kelas berlangsung selama dua siklus. Berikut deskr Bahasa Indonesiai pelaksanaan tindakan Siklus I dan Siklus II.

Analisis Penelitian Siklus I


Tabel 2. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Kode Siswa Nilai Ket
1 A1 90 Tuntas
2 A2 75 Tuntas
4
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
3 A3 90 Tuntas
4 A4 45 Tuntas
5 A5 50 Belum Tuntas
6 A6 85 Tuntas
7 A7 85 Tuntas
8 A8 85 Tuntas
9 A9 100 Tuntas
10 A10 95 Tuntas
11 A11 50 Belum Tuntas
12 A12 95 Tuntas
13 A13 100 Tuntas
14 A14 70 Tuntas
15 A15 85 Tuntas
16 A16 55 Belum Tuntas
17 A17 80 Tuntas
18 A18 75 Tuntas
19 A19 85 Tuntas
20 A20 55 Belum Tuntas
21 A21 100 Tuntas
22 A22 70 Tuntas
23 A23 75 Tuntas
24 A24 90 Tuntas
25 A25 75 Belum Tuntas
26 A26 80 Tuntas
27 A27 90 Tuntas
Nilai Rata-Rata 78.8
Presentase Ketuntasan Belajar 81.40%

Berdasarkan Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kondisi awal.Nilai rata-rata siswa meningkat menjadi sebesar 78.8.Sebagian besar siswa atau 81.40 % siswa juga sudah
memenuhi nilai KKM.
Observasi tehadap siswa dilakukan oleh peneliti dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui bagaimana perhatian siswa terhadap proses pembelajaran, ketekunan dan keaktifan siswa ketika
pelaksanaan pembelajaran, keseriusan dalam menjalankan tugas yang diberikan, pengetahuan siswaterhadap
permasalahan yang diberikan, keaktifan dalam kelompok dan kejujuran dalam mengerjakan tes yang dilaksanakan. Pada
pertemuan pertama kebanyakan siswa masih canggung dalam penggunaan metode Demonstrasi.Dengan suasana
pembelajaran yang menyenangkan siswa terlihat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran melalui permainan peran
tersebut. Hasil terhadap siswa pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Observasi Siswa pada Siklus I


Aspek yang diamati
Perhatian Keseriusan Mengetahui Keaktifan Kejujuran
siswa Dalam permasalahan Dalam Dalam
Kriteria ketika Menjalankan Yang Diberikan Kelompok Mengerjakan
menerima tugas yang Tes
pelajaran diberikan
Baik 16 12 9 15 12
Cukup 7 9 8 8 8
5
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
Kurang 4 6 10 4 7

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada aspek perhatian
siswa ketika menerima pelajaran sebagian besar (7 siswa) pada kategori cukup, aspek keseriusan dalam menjalankan tugas
yang diberikan sebagian besar (6 siswa)padakategorikurang,aspekmengetahuipermasalahanyangdiberikan sebagian besar
(10 siswa) pada kategori cukup, aspek keaktifan dalam kelompok sebagian besar (15 siswa) pada kategori baik, dan pada
aspek kejujuran dalam mengerjakan tes sebagian besar (12 siswa) pada kategori baik. Dari keseluruhan observasi yang
dilakukan ada peningkatan proses pembelajaran baik dari hasil, kegiatan, keaktifan dan perhatian siswa di dalam kelas. Jika
dibandingkan dengan keadaan sebelum di adakan tindakan.Data hasil observasi aktivitas siswa secara lengkap dapat dilihat
dalamlampiran.

Analisis Penelitian Siklus II


Tabel 4. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Kode Siswa Nilai Ket
1 A1 100 Tuntas
2 A2 50 Belum Tuntas
3 A3 80 Tuntas
4 A4 100 Tuntas
5 A5 80 Tuntas
6 A6 90 Tuntas
7 A7 95 Tuntas
8 A8 90 Tuntas
9 A9 60 Tuntas
10 A10 100 Tuntas
11 A11 60 Tuntas
12 A12 90 Tuntas
13 A13 100 Tuntas
14 A14 90 Tuntas
15 A15 95 Tuntas
16 A16 75 Tuntas
17 A17 85 Tuntas
18 A18 90 Tuntas
19 A19 95 Tuntas
20 A20 90 Tuntas
21 A21 100 Tuntas
22 A22 95 Tuntas
23 A23 55 Belum Tuntas
24 A24 95 Tuntas
25 A25 75 Tuntas
26 A26 100 Tuntas
27 A27 95 Tuntas
6
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
Nilai Rata-Rata 86.2
Presentase Ketuntasan Belajar 92.50%

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
Siklus I. Nilai rata-rata siswa meningkat menjadi sebesar 86.2. Sebagian besar siswa atau 92.50 % siswa juga sudah
memenuhi nilai KKM.

Tabel 5. Hasil Observasi Siswa pada Siklus II


Aspek yang diamati
Perhatian Keseriusan Mengetahui Keaktifan Kejujuran Dalam
siswa ketika Dalam permasalahan Dalam Mengerjakan Tes
Kriteria menerima menjalankan Yang diberikan kelompok
pelajaran tugas yang
Diberikan
Baik 14 11 16 9 11
Cukup 7 10 8 11 13
Kurang 6 6 3 7 3

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada aspek perhatian
siswa ketika menerima pelajaran sebagian besar (7 siswa) pada kategori cukup, aspek keseriusan dalam menjalankan tugas
yang diberikan sebagian besar (6 siswa) pada kategori kurang, aspek mengetahui permasalahan yang diberikan sebagian
besar (8 siswa) pada kategori cukup, aspek keaktifan dalam kelompok sebagian besar (9 siswa) pada kategori baik, dan
pada aspek kejujuran dalam mengerjakan tes sebagian besar (11 siswa) pada kategori baik. Dari keseluruhan observasi
yang dilakukan ada peningkatan proses pembelajaran baik dari hasil, kegiatan, keaktifan dan perhatian siswa di dalam
kelas. Data hasil observasi aktivitas siswa secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran.

PEMBAHASAN
Setelah diadakan pos tes, siklus I dan kemudian siklus II maka akan dibahas tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukan
oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri No. 071096 Mandrehe khususnya
materi tentang Membaca.
Sebelum diadakan tindakan nilai siswa masih rendah dan itu terlihat dari hasil nilai pre test yang dilakukan guru kepada
siswa sebelum tindakan siklus I dan II di laksanakan. Hal lain yang mendukung yaitu kurang aktifnya siswa dalam mengikuti
pelajaran, proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, sehingga siswa terlihat pasif dalam proses pembelajaran
sesuai pengamatan yangdilakukan.Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menjadikan perhatian dan
motivasi siswa kurang terhadap materi yang dipelajari, sehingga tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
juga rendah. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari berdampak terhadap hasil belajar yang
diperoleh siswa. Berdasarkan dokumen guru berupa nilai ulangan harian sebelum pelaksanaan tindakan, diketahui bahwa
hasil belajar Bahasa Indonesia siswa masih rendah yaitu 75 % siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (75).
Berdasarkan kondisi pada saat tersebut, peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menerapkan metode pembelajaran
demonstrasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia tepat karena ciri khas pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menekankan pada aspek pendidikan, yaitu
siswa diharapkan memperoleh pemahaman konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan
keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya serta penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran akan
menambah pemahaman siswa tentag materi yang sedangdipelajari.
Pemilihan metode pembelajaran demonstrasi dirasa sangat tepat karena pada dasarnya metode demonstrasi ini
menekankan kepada siswa agar aktif dalam proses belajar mengajar serta dengan adanya alat peraga diharapkan siswa
lebih memahami materi-materi yang sedang diajarkan karena pada dasarnya pemahaman siswa ini akan lebih bias
dimengeri jika dalam proses pembelajaran ini langsung diberikan contoh-contoh tentang materi terkait.

7
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019
Berdasarkan hasil pengamatan dan tes evaluasi hasil belajar yang dikerjakan oleh siswa, terlihat adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa dan peningkatan hasil belajar siswa pada saat Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II.Nilai rata-rata pada
kondisi awal/pra tindakan hanya sebesar 50.3, meningkat pada Siklus I menjadi 78.8, dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 86.2.Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan bahwa nilai belajar siswa mengalami peningkatan.Selain itu,
peningkatan nilai siswa juga berdampak positif pada peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar.Peningkatan ketuntasan
belajar secara klasikal dapat dilihat dari adanya peningkatan persentase jumlah siswa yang sudah tuntas.Persentase
ketuntasan belajar pada kondisi awal/pra tindakan hanya sebesar 37%, meningkat pada Siklus I menjadi 81.4%, dan
meningkat lagi pada siklus II menjadi92.5%.
Adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa bertambah sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa yang mengalami peningkatan.Peningkatan tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.Nilai
siswa secara individu mengalami peningkatan yang cukup baik.Hal ini menjadikan nilai rata- rata kelas dan persentase
ketuntasan secara klasikal juga meningkat.Dengan adanya peningkatan tersebut, maka terbukti bahwa penerapan metode
pembelajaran demonstrasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Penerapan metode Demonstrasi kelas II MI Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada materi pokok
dokumen dan benda berharga. tahap-tahap pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan awal: guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, do’a danabsensi, menyampaikan tujuan,
memotivasi siswa, serta apersepsi terkait materi yang akandisampaikan.
b. Kegiatan inti: guru menjelaskan materi dokumen dan benda berharga dan menjelaskan contoh-contoh dokumen
dan benda berharga di lingkungan rumah dan sekolah.
c. Kegiatan penutup: guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan merefleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dipelajari, kemudian guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah bersama
dan mengucapkansalam.
2. Penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri No. 071096 Mandrehe
pada materi membaca. Dalam penelitian terbukti bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah
meningkat. Untuk hasil tes juga mengalami peningkatan pada tes akhir siklus I nilai rata-rata siswa 78.8 dan pada tes
akhir siklus II nilai rata- ratanya 86.2. Demikian juga mengalami peningkatan pada ketuntasan yaitu pada siklus I 81.4%
meningkat menjadi 92.5% pada siklusII.

Saran
Dalam rangka rangka meningkatkan mutu pembelajaran, maka dari pengalaman selama melakukan penelitian di kelas III SD
Negeri No. 070196 Mandrehe, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau sumbangan pemikiran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. SD Negeri No. 071096 Mandrehe diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap guna
mendukung aktivitas pembelajaran.
2. Bagi guru, hendaknya selalu meningkatkan keilmuan tentang metode atau model yang berhubungan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu siswa juga akan lebih bersemangat jika menjalani sistem pembelajaran
yang bervariasi dan kerja sama yang erat dengan sesama guru dilingkungan kerja mereka.
3. Bagi siswa, demi nama baik sekolah, orang tua, dan terutama dari masa depan diri sendiri yang gemilang, hendaknya
siswa belajar dengan lebih giat dan aktif dalam proses pembelajaran serta tidak menggantungkan segala sesuatunya
pada temannya sehingga hasil belajarnya terus meningkat dan mendapatkan nilai bagus demi menyongsong masa
depan yang gemilang.

DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul, Pembelajaran tematik terpadu, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

8
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 4 No. 4
ISSN. 2655-4399 Desember 2019

Tampubolon Saur, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Erlangga, 2013.

Suprijono, Agus,Cooperative Learning: Teori dan AplikasiPAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Arifin, Mulyati, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung, 2000.

Sri Anitah W. dkk, Materi Pokok Strategi Pembelajaran SD, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Hardini dan Puspitasari, Strategi Pembelajaran:Teori, Konsepdan Implementasi. Yogyakarta: Familia, 2012.

Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, PTRemaja Rosdakarya, 2011.

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktek, Surabaya: Prestasi Pustaka, 2010.

Sri Anitah,dkk., Strategi Pembelajaran di SD, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2012.

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014.

Anda mungkin juga menyukai