Anda di halaman 1dari 22

PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN BERBAHASA
DENGAN FOKUS MEMBACA
Disusun oleh :
1. Anggina Ayu Ditiya (836686012)
2. Mayang Tamara (836684792)
3. Risa Novi K. (836719031)
4. Yenikka Wulandari (836719181)
KB 1
PEMBELAJARAN BERBAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS MEMBACA DI KELAS RENDAH

Untuk mampu mewujudkan


pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan fokus membaca yang
terintegrasi di kelas rendah, seorang
guru tentu dituntut untuk mampu
membuat perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian pembelajaran yang baik
A. Perencanaan Pembelajaran : Fokus
Membaca di Kelas Rendah
Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia
dengan fokus membaca di kelas rendah :
1. Memilih Bahan Ajar
a. Nilai kependidikan
b. Kebermaknaan
c. Kemanfaatan
2. Memilih Metode
 Metode membaca permulaan
1. Metode abjad/alfabet
contoh : bentuk huruf / a, b, c, d, e, f, g/ dan
seterusnya
2. Metode bunyi
contoh : metode alfabet huruf /b/ dilafalkan [be]
3. Metode suku kata (Silaba)
contoh : /bo/ dan /bo/ akan membentuk /bo-bo/
4. Metode kata lembaga
contoh : baca
ba-ca
b-a c-a
b-a-c-a

5. Metode Global
contoh : Ini ibu
Ini ibu
i-ni i-ibu
i-n-i i-b-u

6. Metode SAS ( Struktural Analitik Sintetik)


contoh : Ini nani
i-ni na-ni
i-n-i n-a-n-i
i-ni na-ni
Ini nani
 Metode membaca lanjut di kelas rendah
3. Merancang kegiatan pembelajaran
Rencana pelaksanaan kegitan itu disebut
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berfungsi sebagai pemandu pelaksanaan
pembelajaran yang akan dibawakan guru.
RPP menuntut standar kompetensi dan
kompetensi dasar (SKKD)
4. Menyusun Penilaian Membaca di Kelas
Rendah
Dalam menyusun penilaian pembelajaran
membaca di kelas rendah, ada beberapa hal
yang harusdiperhatikan :
Membaca kata atau kalimat sederhana dengan
tepat
Mengenal dan memahami fungsi pungtuasi
Memahami maksud kata atau kalimat yang
dibacanya
Memahami isi teks bacaan sederhana yang
dibacanya
B. Pelaksanaan Pembelajaran Fokus Membaca
Pelaksanaan Pembelajaran merupakan wujud
nyata dari perencanaan yang telah disusun
oleh guru. Dalam pelaksanaannya, guru
hendaknya bertindak sebagai pembimbing ,
fasilitator, dan narasumber bagi siswa.

C. Penilaian Membaca di kelas Rendah


Bentuk-bentuk tes membaca di kelas rendah
antara lain tes respon terbatas, tes
pemahaman kalimat, tes pemahaman wacana
sederhana.
• PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS MEMBACA DI KELAS
TINGGI
•  Perencanaan Pembelajaran Membaca di
Kelas Tinggi
• Untuk mencapai tujuan umum dalam suatu
pembelajaran, dibutuhkan suatu
perencanaan yang matang, dengan
perencanaan yang matang guru juga dapat
melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan kondisi yang terjadi saat
pembelajaran berlangsung
• . Beberapa manfaat lain dari perencanaan yang
matang, adalah (1) memberikan rasa percaya
diri dan rasa aman kepada guru saat
melaksanakan pembelajaran; (2) sebagai
pedoman yang jelas saat melaksanakan
pembelajaran di kelas, (3) dapat digunakan
acuan sebagai sumber perencanaan
pembelajaran selanjutnya.
• Seperti yang telah dipahami pada kegiatan
belajar yang lalu, ada beberapa komponen
yang harus diperhatikan berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran
• Komponen-komponen tersebut diantaranya :
(1) memilih bahan ajar membaca yang sesuai
dengan kognisi siswa di kelas rendah; (2)
memilih metode yang sesuai; (3) menyusun
rancangan kegiatan pembelajaran, dan (4)
menyusun penilaian.
• Memilih Bahan Ajar
• Kegiatan membaca di kelas tinggi lebih
diarahkan kepada membaca pemahaman yang
dilakukan dengan cara membaca dalam hati.
Dengan demikian, bahan ajar yang dipilihpun
biasanya berupa wacara yang otentik. Sama
halnya dengan pemilihan bahan ajar di kelas
• Misalnya, berasal dari buku teks, buku sastra
anak, majalah anak, surat kabar, buku
referensi, surat dinas, kemasan produk,
petunjuk penggunaan produk, jadwal
perjalanan, pamflet, dan lain-lain. Materi yang
dipilih pun hendaknya disesuaikan dengan
tingkat kognisi siswa.
• 2. Memilih Metode
• Langkah selanjutnya dalam pembelajaran
adalah memilih metode pembelajaran.
Pemilihan metode ini harus disesuaikan
dengan kondisi kelas dan kemampuan guru
dalam menggunakan metode tersebut. Berikut
– A. Know-want to know-learned (KWL)
• Metode KWL ini membantu siswa memikirkan
informasi baru yang akan mereka terima.
Metode ini terdiri atas tiga langkah. Pertama,
apa yang saya ketahui (K), merupakan
kegiatan sumbang saran pengetahuan dan
pengalaman sebelumnya tentang topik. Kedua,
apa yang ingin saya ketahui (W), merupakan
kegiatan yang dilakukan guru untuk menuntun
siswa menyusun tujuan khusus membaca.
Ketiga, apa yang telah saya pelajari,
merupakan kegiatan tindak lanjut untuk
menentukan, memperluas, dan menemukan
seperangkat tujuan membaca.
– B.Directed reading activity (DRA)
• Metode ini dimaksudkan agar siswa
mempunyai tujuan membaca yang jelas
dengan menghubungkan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa sebelumnya untuk
membangun pemahaman. Komponen-
komponen DRA meliputi prabaca, saat baca,
dan pascabaca.
– C.Directed reading thinking activity (DRTA)
• Metode ini lebih memfokuskan keterlibatan
siswa dengan teks dengan cara mengarahkan
siswa untuk mampu memprediksi dan
membuktikan informasi pada teks ketika
• Beberapa langkah yang ditempuh dalam
metode ini meliputi (1) membuat prediksi
informasi isi teks berdasarkan judul atau
petunjuk gambar pada teks yang akan dibaca,
(2) membaca bahan bacaan atau teks, (3)
menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan
prediksi, dan (4) membuat ringkasan cerit
sesuai dengan versi siswa.
• 3.Merancang Kegiatan Pembelajaran
• Ada beberapa komponen yang perlu dicermati dalam
penyusunan RPP, yang meliputi : (1) standar komponen,
(2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) materi pokok, (5)
alokasi waktu, (6) kegiatan belajar mengajar, (7)
sumber/bahan/ media, dan (8) penilaian.
• Berikut ini uraian singkat mengenai
komponen-komponen tersebut:
– A.Standar kompetensi
• Standar kompetensi merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam
suatu mata pelajaran.
– B. Kompetensi dasar
• Kompetensi dasar merupakan unjuk kerja
yang diharapkan bisa dicapai setelah siswa
mengalami pembelajaran dalam kompetensi
tertentu.
– C.Indikator
• Indikator merupakan kompetensi dasar yang
lebih spesifik. Melalui indikator guru dapat
menentukan apakah tujuan pembelajaran
sudah tercapai atau belum.
– d. Materi pokok
• Materi pokok dapat berupa pengertian,
konseptual, gugus isi atau konteks, proses,
bidang ajar, dan keterampilan.
– E.Alokasi waktu
• Penentuan lamanya waktu yang dibutuhkan
berdasarkan jumlah minggu yang efektif dan
alokasi waktu untuk mata pelajaran tersebut.
– F. Kegiatan belajar mengajar
• Kegiatan belajar mengajar ini berisi rangkaian
kegiatan yang dilakukan siswa secara
berurutan guna mencapai kompetensi dasar.
– G.Sumber/bahan/media
• Sumber/bahan/media dapat berasal dari
berbagai sumber.
– H. Penilaian
• Kegiatan penilaian bertujuan untuk melihat
kemampuan belajar siswa.
• 4.Menyusun Penilaian
• Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan penilaian (Rahmi, 2008:75). Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:
– Tujuan penilaian adalah memberikan umpan balik kepada
siswa, memberikan informasi kepada siswa tentang
tingkat kemajuan belajarnya, dan memberikan laporan
kepada orang tua.
– Alat penilaian harus mendorong siswa untuk
menggunakan penalaran dan membangkitkan kreatifitas
siswa.
– Penilaian dapat menggunakan berbagai cara seperti tes,
portofolio, wawancara, observasi, mengajukan
pertanyaan, dan sebagainya.
– Penilaian harus bersifat adil, artinya setiap siswa
mendapat peluang untuk meningkatkan kemampuannya
• 4.Penilaian
• Seperti yang telah disampaikan sebelumnya,
bahwa pembelajaran membaca di kelas tinggi
lebih diarahkan pada kegiatan membaca
pemahaman. Penilaian membaca di kelas tinggi
yang dapat digunakan oleh guru terbagi menjadi
dua, yakni tes respon jawaban dan tes konstruksi
jawaban (Nurgiyanto, 2012:376). Masing-masing
akan dijelaskan sebagai berikut :
– 1. Tes Respon Jawaban
• Tes respon jawaban merupakan bentuk tes untuk
mengukur kemampuan membaca peserta ddik
dengan cara memilih jawaban yang telah
disediakan.
2. Tes Konstruksi Jawaban
• Tes konstruksi jawaban merupakan tes yang
menuntut siswa untuk mengemukakan jawaban
sendiri berdasarkan informasi yang diperoleh dari
wacana yang disajikan.
3. Rubrik Penilaian Membaca
• Untuk tes-tes yang bersifat subjektif, guru perlu
membuat rubrik penilaian sebagai pedoman
dalam menilai kemampuan membaca siswa.
Rubrik penilaian diperlukan untuk menilai tes
membaca nyaring (membacakan), membaca
indah (puisi), membaca pemahaman atau
membaca dalam hati yang menggunakan jenis
tes mengonstruksi jawaban.
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai