~1~
Adapun metode-metode yang bisa digunakan oleh guru pada pembelajaran membaca
pada membaca permulaan di kelas rendah adalah sebagai berikut :
a. Metode membaca permulaan
1. Metode abjad/alfabet
Yaitu memulai pembelajaran membaca dengan terlebih dahulu mengenalkan huruf-huruf
secara alfabetis.
2. Metode bunyi
Pada dasarnya metode bunyi ini tidak jauh berbeda dengan metode alfabet. Yang
membedakannya yaitu terletak pada pelafalan-pelafalan hurufnya.
3. Metode suku kata (silaba)
Pembelajaran membaca permulaan dengan metode suku kata (silaba) berangkat dari
pengenalan suku kata atau silaba.
4. Metode kata lambang
Dikenal juga dengan metode kata atau metode lembaga kata. Disebut demikian karena
metode ini diawali dengan kegiatan pengenalan kata tertentu yang dianggap sebagaiblembaga
atau pangkal untuk mempelajari unsur-unsur pembangun terkecilnya, yakni suku kata hingga
huruf
5. Metode global
Disebut juga metode kalimat. Karena pembelajaran membaca diawali oleh sajian kalimat
secara global (utuh).
6. Metode sas
Merupakan singkatan dari struktural analitik sintetik. Pada dasarnya, metode ini hampir
sama dengan metode global. Hanya saja pada metode ini disertai dengan proses perangkaian
kembali (sintesis).
~2~
Tabel 7. 1
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
Membaca di kelas rendah
Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1/I 3. memahami teks 3.1 membaca nyaring suku
pendek dengan kata dan kata dengan nilai
membaca nyaring tepat
3.2 membaca nyaring
kalimat sederhana dengan
lafal dan intonasi yang tepat
1/II 7. Memahami teks 7.1 membaca beberapa
pendek dengan kalimat sederhana
membaca lancar dan yang terdiri atas 3-5
membaca puisi anak kata dengan intonasi
yang tepat
7.2 membaca puisi anak
yang terdiri 2-4 baris
dengan lafal dan
intonasi yang tepat
2/I 3. memahami teks pendek 3.1 menyimpilkan isi teks
dengan membaca lancar dan pendek (10-15 kalimat) yang
membaa puisi anak dibaca dengan membaca
lancar
3.2 menjelaskan isi puisi
anak yang dibaca
2/II 7. memahami ragam wacana 7.1 membaca nyaring teks
tulis dengan membaca (15-20 kalimat) dengan
nyaring dan membaca dalam memperhatikan lafal dan
hati intonasi yang tepat
7.2 menyebutkan isi teks
agak panjang (20-25
kalimat) yang dibaa dalam
hati
3/I 3. memahami teks dengan 3.1 membaca nyaring teks
membaca nyaring, membaca (20-25 kalimat) dengan lafal
~3~
intensif, dan membaca dan intonasi yang tepat
dongeng 3.2 menjelaskan isi teks
(100-150 kata) melalui
membaca intensif
3.3 menceritakan isi
dongeng yang dibaca
3/II 7. memahami teks dengan 7.1 menjawab dan atau
membaca intensif (150-200 mengajukan pertanyaan
kata) dan membaca puisi tentang isi teks agak panjang
(150-200 kata) yang dibaca
seara intensif
7.2 membaca puisi dengan
lafa, lintonasi, dan ekspresi
yang tepat
Materi pembelajaran menulis untuk kelas rendah tercermin dari tuntutan SKKD-nya.
Berdasarkan SKKD membaca di kelas rendah tersebut, guru dapat memetakan materi ajar
membaca apa yang difokus untutk semester dan setiap jjenjang kelasnya. Contoh pemetaan
materi membaca di kelas rendah terlukis dalam tabel berikut :
Tabel 7.2
Pemetaan Materi Menulis Di Kelas Rendah
~4~
2. Menyusun penilaian membaca di kelas rendah
Dalam menyusun penilaian pembelajaaran membaca di kelas rendah, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh guru. Beberapa hal tersebut antara lain kemampuan :
a. Membaca kata atau kalimat sederhana dengan tepat
b. Mengenal dan memahami fungsi pungtuasi
c. Memahami maksud kata atau kalimat yang dibacanya
d. Memahami isi teks bacaan sederhana yang dibacanya.
~5~
Perencanaan pembelajaran merupakan pemikiran awal yang ditulis guru sebelum
melaksanakan proses belajar mengajar ( Rahim, 2008:70 ). Perencanaan yang dipikirkan
dengan matang akan memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga
tujuan yang hendak yang dicapai akan mudah diwujudkan.
b. PENILAIAN
Penilaian membaca di kelas tinggi lebih dititikberatkan pada aspek pemahaman bacaan.
Denagn demikian salah satu alat penilaian yang bisa digunakan adalah tes pemahaman.
Secara umum, bentuk-bentuk penilaiaan membaca di kelas tinggi yang dapat digunakan
oleh guru, yaitu :
1. Tes Respon Jawaban
Merupakan untuk tes mengukur kemampuan membaca peserta didik dengan cara memilih
jawaban yang telah disediakan. Biasanya, bentuk tes semacam ini adalah bentuk tes objektif
pilihan ganda dengan berbagai variasinya bentuk benar-salah, menjodohkan, variasi isian
rumpang yang disediakan alternatif jawaban.
2. Tes Konstruksi Jawaban
Merupakan tes yang menuntut siswa untuk mengemukakan jawaban sendiri berdasarkan
informasi yang diperoleh dari wacana yang disajikan. Dengan demikian, siswa di tuntut untuk
memahami wacana dengan tepat agar dapat mengonstruksi jawaban. Tes konstruksi jawaban
dapat berrbentuk pertanyaan terbuka atau menceritakan kembali.
3. Rublik Penilaian Membaca
Untuk tes-tes bersifat objektif, guru perlu membuat rublik penilaian penilaian sebagai
pedoman dalam menilai kemampuan membaca siswa. Rublik penilaian diperlukan untuk
menilai tes membaca nyaringf (membacakan ), membaca indah ( puisi ), membaca
pemahaman atau membaca dalam hati yang menggunakan jenis tes mengonstruksi jawaban.
MODUL 9
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS
MENULIS
~6~
Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Fokus Menulis Di
Kelas Rendah
Metode atau teknik yang bisa digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa
dengan fokus menulis di kelas rendah antara lain metode atau teknik :
a. Membaca Dan Menulis Permulaan (MMP)
b. Menjiplak
~7~
c. Menebalkan
d. Mencontoh atau menyalin
e. Melengkapi kalimat berdasarkan rangsang gambar
f. Melengkapi puisi berdasarkan rangsang gambar
g. Melengkapi cerita sederhana
h. Dikte
i. Menulis deskripsi benda konkret
j. Menyususn paragraf dari kalimat acak
k. Menulis karangan berdasarkan rangsang gambar seri
l. Menulis puisi berdasarkan gambar
Apabila semua persiapan pembelajaran sudah matang, idealnya tidak ada lagi
hambatan dalam proses pembelajaran di kelas.
Contoh di bawah ini merupakan contoh pelaksanaan model integratif pembelajaran
bahasa indonesia dengan fokus menulis.
Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar yang kondusif
3. Guru mengawali kegiatan dengan berdoa
4. Guru mengecek kehadiran siswa
5. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya-jawab
Kegiatan Inti
1. Siswa diajak untuk menyanyikan salh satu lagu anak yang puitis
2. Beberapa orang siswa diminta melisankan atau membacakan teks lagu itu dengan
menirukan gaya pembacaan puisi
~8~
3. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab tentang isi teks lagu itu untuk menggali nilai-
nilai yangg terkandung di dalamnya
4. Guru membagikan fotokopi puisi anak
5. Guru membacakan isi teks puisi itu dengan lafal dan intonasi yang tepat
6. Siswa diminta membacakan ulang teks puisi tersebut dalam buku latihan mereka
sesuai dengan cara menulisnya masing-masing
7. Guru memberikan penjelasan tentang cara menulis huruf tegak bersambung yang rapi
dan benar berikut contohnya
8. Siswa diminta menyalin ulang puisi anak itu dengan menggunakan huruf tegak
bersambung dengan rapi dan benar
Kegiatan Akhir
1. Guru menyimpulkan apa saja yang telah dipelajari siswa
2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah sebagai bahan remedial atau
bahan pengayaan
Materi Pokok
Lagu anak berjudul : Kasih Ibu
Puisi anak berjudul : Pergi Ke Sekolah
Pergi ke sekolah
c. PENILAIAN
~9~
Zulela (2011:3.22) membatasi silabus sebagai seperangkat rencana tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Artinya, sebuah silabus dalam
pengembangannya dilakukan secara sistematis. Selain itu, silabus juga berisi komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen tersebut meliputi :
1. Identitas (meta pelajaran, setuan pendidikan, kelas/semester, dan lain-lain)
2. Kompetensi dasar, tujuan, indikator
3. Langkah-langkah pembelajaran
4. Materi
5. Sumber belajar
6. Penilaian
Pengembangan silabus dapat dikembangkan oleh guru baik secara individu maupun
berkelompok. Pengembangannya harus memperhatikan keterkaitan antar komponen,
keterbacaan, dan kepraktisan penggunaan.
Berikut ini, beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pembelajarab menulis di
kelas tinggi :
1. Teknik Melanjutkan Cerita
Bahan ajar berupa cerita, baik dalam bentuk dongeng, cerpen, dan sebagainya akan
menarik jika digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia dalam fokus menulis.
2. Permainan Kalimat
Pelaksanaannya akan selalu di sambut gembira oleh siswa. Pada umumnya,
pembelajaran apapun dapat dikembangkan dengan menggunakan metode bermain. Termasuk
di dalamnya adalah pembelajaran bahasa indonesia denganfokus menulis. Salah satu
permainan yang bisa digunakan untuk melatih keterampilan menulis siswa adalah permainan
kalimat.
3. Meniru Model
Kegiatan menulis menjadi mudah dilaksanakan jika siswa dihadapkan pada model-
model tulisan yang ada. Dengan mempelajari model-model tulisan yang sudah ada siswa
dapat gambaran tentang bentuk-bentuk tulisan yang sudah ada. Dengan demikian, siswa tidak
lagi bingung untuk memulai menulis.
c. PENILAIAN
Secara umum, terdapat empat kelompok kemampuan yang harus diperhatikan dalam
penilaian keterampilan menulis, yaitu aspek :
1. Isi tulisan
2. Bahasa : kosakata, gaya bahasa, dan struktur
3. Pengorganisasian tulisan : kesatuan, kepaduan, kesistematisan, kelogisan
~ 10 ~
4. Sistem tata tulis : ejaan dan tanda baca
Keempat komponen penilaian penulis tersebut dapat di tuangkan ke dalam bentuk
skala penilaian. Skala panilaian di maksudkan untuk panduan dalam melaksanakan penilaian
keterampilan menulis di kelas tinggi.
~ 11 ~