Anda di halaman 1dari 11

MODUL 8

Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Fous Belajar

Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca Di Kelas


Rendah

a. PERENCANAAN PEMBELAJARAN : FOKUS MEMBACA DI KELAS


RENDAH

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran bahasa indonesia


dengan fokus membaca di kelas rendah , yaitu :
1. Memilih Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaaran membaca di kelas rendah bisa berasal
dari berbagai sumber, mulai dari buku teks, majalah anak, buku cerita, koran anak, bahkan
bisa dari anak itu sendiri.
Tujuan utama kegiatan membaca ini adalah untuk melek huruf dan kelancaran
membaca. Oleh karena itu, bahan ajar yang dipilih pun biasanya sangat sederhana dan
merupakan teks pendek.
2. Memilih Metode
Metode apapun yang digunakan, keberhasilannya bergantung pada kemampuan guru
dalam menggunakan metode yang sesuai dengan tingkat kecocokan guru dan siswanya.
Artinya, guru yang membawakan metode itu menunjukkan penguasan dan strategi yang tepay
dan siswa yang belajar dengan metode tersebut juga merasa cocok dan lebih memudahkan
dalam menangkap materi pembelajaran yang diberikan guru.
Pembelajaran bahasa indonesia di kelas rendah dengan fokus kompetensi membaca di
kelas rendah terklasifikasi ke dalam dua tahapan, yaitu :
1. Membaca permulaan untuk kelas 1 dan 2
2. Membaca tingkat lanjutan tingkat dasar untuk kelas 3

~1~
Adapun metode-metode yang bisa digunakan oleh guru pada pembelajaran membaca
pada membaca permulaan di kelas rendah adalah sebagai berikut :
a. Metode membaca permulaan
1. Metode abjad/alfabet
Yaitu memulai pembelajaran membaca dengan terlebih dahulu mengenalkan huruf-huruf
secara alfabetis.
2. Metode bunyi
Pada dasarnya metode bunyi ini tidak jauh berbeda dengan metode alfabet. Yang
membedakannya yaitu terletak pada pelafalan-pelafalan hurufnya.
3. Metode suku kata (silaba)
Pembelajaran membaca permulaan dengan metode suku kata (silaba) berangkat dari
pengenalan suku kata atau silaba.
4. Metode kata lambang
Dikenal juga dengan metode kata atau metode lembaga kata. Disebut demikian karena
metode ini diawali dengan kegiatan pengenalan kata tertentu yang dianggap sebagaiblembaga
atau pangkal untuk mempelajari unsur-unsur pembangun terkecilnya, yakni suku kata hingga
huruf
5. Metode global
Disebut juga metode kalimat. Karena pembelajaran membaca diawali oleh sajian kalimat
secara global (utuh).
6. Metode sas
Merupakan singkatan dari struktural analitik sintetik. Pada dasarnya, metode ini hampir
sama dengan metode global. Hanya saja pada metode ini disertai dengan proses perangkaian
kembali (sintesis).

b. Metode Membaca Lanjut di Kelas Rendah


1. Merancang kegiatan pembelajaran
Rancangan kegiatan pembelajaran ini disebut juga dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP berfungsi sebagai pemandu pelaksanaan pembelajaran yang akan
dibawakan guru. Sebelum membuat RPP terlebih dahulu guru harus mencermati tuntutan
standar kompetendi dan kompetensi dasar (SKKD) sebagaimana yang digariskan kurikulum.
Mari kita cermati SKKD membaca untuk siswa SD/MI di kelas rendah dalam tabel berikut :

~2~
Tabel 7. 1
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
Membaca di kelas rendah
Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1/I 3. memahami teks 3.1 membaca nyaring suku
pendek dengan kata dan kata dengan nilai
membaca nyaring tepat
3.2 membaca nyaring
kalimat sederhana dengan
lafal dan intonasi yang tepat
1/II 7. Memahami teks 7.1 membaca beberapa
pendek dengan kalimat sederhana
membaca lancar dan yang terdiri atas 3-5
membaca puisi anak kata dengan intonasi
yang tepat
7.2 membaca puisi anak
yang terdiri 2-4 baris
dengan lafal dan
intonasi yang tepat
2/I 3. memahami teks pendek 3.1 menyimpilkan isi teks
dengan membaca lancar dan pendek (10-15 kalimat) yang
membaa puisi anak dibaca dengan membaca
lancar
3.2 menjelaskan isi puisi
anak yang dibaca
2/II 7. memahami ragam wacana 7.1 membaca nyaring teks
tulis dengan membaca (15-20 kalimat) dengan
nyaring dan membaca dalam memperhatikan lafal dan
hati intonasi yang tepat
7.2 menyebutkan isi teks
agak panjang (20-25
kalimat) yang dibaa dalam
hati
3/I 3. memahami teks dengan 3.1 membaca nyaring teks
membaca nyaring, membaca (20-25 kalimat) dengan lafal

~3~
intensif, dan membaca dan intonasi yang tepat
dongeng 3.2 menjelaskan isi teks
(100-150 kata) melalui
membaca intensif
3.3 menceritakan isi
dongeng yang dibaca
3/II 7. memahami teks dengan 7.1 menjawab dan atau
membaca intensif (150-200 mengajukan pertanyaan
kata) dan membaca puisi tentang isi teks agak panjang
(150-200 kata) yang dibaca
seara intensif
7.2 membaca puisi dengan
lafa, lintonasi, dan ekspresi
yang tepat

Materi pembelajaran menulis untuk kelas rendah tercermin dari tuntutan SKKD-nya.
Berdasarkan SKKD membaca di kelas rendah tersebut, guru dapat memetakan materi ajar
membaca apa yang difokus untutk semester dan setiap jjenjang kelasnya. Contoh pemetaan
materi membaca di kelas rendah terlukis dalam tabel berikut :

Tabel 7.2
Pemetaan Materi Menulis Di Kelas Rendah

Kelas/Semester Materi Menulis


1/I Membaca nyaring :
 Suku kata
 Kata
 Kalimat sederhana
1/II Membaca lancar :
 Beberapa kalimat sederhana (3-5 kata)
 Puisi anak (2-4 baris)
2/I  Teks pendek (10-15 kalimat )
 Puisi anak
2/II  Membaca nyaring : teks agak panjang 15-20 kalimat
 Membaca dalam hati : teks agak panjang 20-25 kalimat
3/I  Membaca nyaring teks yang agak panjang (20-25 kalimat )
 Membaca intensif : teks (100-150 kata ) teks dongeng
3/II  Membaca intensif : teks agak panjang (150-200 kata )
 Membaca puisi : teks peuisi anak
Berdasarkan pemetaan materi tersebut, guru dapat membuat perencanaan pembelajaran
dalam bentuk RPP. Format RPP ada yang berbentuk horizontal dalam bentuk kolom-kolom
dan ada yang berbentuk vertikal dalam bentuk uraian-uraian.

~4~
2. Menyusun penilaian membaca di kelas rendah
Dalam menyusun penilaian pembelajaaran membaca di kelas rendah, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh guru. Beberapa hal tersebut antara lain kemampuan :
a. Membaca kata atau kalimat sederhana dengan tepat
b. Mengenal dan memahami fungsi pungtuasi
c. Memahami maksud kata atau kalimat yang dibacanya
d. Memahami isi teks bacaan sederhana yang dibacanya.

B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : FOKUS MEMBACA

Pada hakikatnya, pelaksanaan pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari


penjabaran persiapan yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaannya, gru hendaknya bertindak
sebagai pembimbing, fasilitator, dan narasumber bagi siswa.

c. PENILAIAN MEMBACA DI KELAS RENDAH

Penilaian dapat di artikan sebagai proses untuk menghimpun informasi secara


menyeluruh berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah dilaksanakan.
Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Bentuk-bentuk tes membaca untuk kelas rendah menurut Madsen (1983), yaitu :
1. Tes Respon Terbatas
Biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengenal bunyi-bunyi
huruf dan suku kata. Tes ini dapat digunakan untuk kelas 1SD.
2. Tes Pemahaman Kalimat
Untuk siswa di kelas rendah biasanya dapat dilakukan dengan beberapa bentuk, yaitu ;
a. Menggunakan gambar
b. Jawaban benar-salah
c. Pilihan ganda
Bentuk tes ini biasanya digunakan untukmengecek pemahaman siswa akan maksud kata
dan atau maksud kalimat yang dibacanya.
3. Tes Pemahaman Wacana Sederhana
Dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi wacana
sederhana yang dibacanya. Dalam menyusun tes pemahaman wacana di kelas rendah,
hendaknya guru bisa memilih bahan wacana yang sesuai dengan kemampuan siswa. Soal
dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang harus dilengkapi (kalimat berita) atau dalam
bentuk pertanyaan kalimat tanya.

Kegiatan Belajar 2 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca dI Kelas


Tinggi

a. PERENCANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS TINGGI

~5~
Perencanaan pembelajaran merupakan pemikiran awal yang ditulis guru sebelum
melaksanakan proses belajar mengajar ( Rahim, 2008:70 ). Perencanaan yang dipikirkan
dengan matang akan memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga
tujuan yang hendak yang dicapai akan mudah diwujudkan.

Beberapa manfaat lain dari perencanaan yang matang, yaitu ;


1. Memberikan rasa percaya diri dan rasa aman pada guru saat melaksanakan
pembelajaran
2. Sebagai pedoman yang jelas saat melaksanakan pembelajaran di kelas
3. Dapat digunakan acuan sebagai sumber perencanaan pembelajaran selanjutnya.

Beberapa komponen yang harus diperhatiakan berkaitan dengan perencanaan


pembelajaran, yaitu :
1. Memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan kognisi siswa di kelas rendah
2. Memilih metode yang sesuai
3. Menyususn rancangan kegiatan pembelajaran
4. Menyususn penilaian

b. PENILAIAN

Penilaian membaca di kelas tinggi lebih dititikberatkan pada aspek pemahaman bacaan.
Denagn demikian salah satu alat penilaian yang bisa digunakan adalah tes pemahaman.

Secara umum, bentuk-bentuk penilaiaan membaca di kelas tinggi yang dapat digunakan
oleh guru, yaitu :
1. Tes Respon Jawaban
Merupakan untuk tes mengukur kemampuan membaca peserta didik dengan cara memilih
jawaban yang telah disediakan. Biasanya, bentuk tes semacam ini adalah bentuk tes objektif
pilihan ganda dengan berbagai variasinya bentuk benar-salah, menjodohkan, variasi isian
rumpang yang disediakan alternatif jawaban.
2. Tes Konstruksi Jawaban
Merupakan tes yang menuntut siswa untuk mengemukakan jawaban sendiri berdasarkan
informasi yang diperoleh dari wacana yang disajikan. Dengan demikian, siswa di tuntut untuk
memahami wacana dengan tepat agar dapat mengonstruksi jawaban. Tes konstruksi jawaban
dapat berrbentuk pertanyaan terbuka atau menceritakan kembali.
3. Rublik Penilaian Membaca
Untuk tes-tes bersifat objektif, guru perlu membuat rublik penilaian penilaian sebagai
pedoman dalam menilai kemampuan membaca siswa. Rublik penilaian diperlukan untuk
menilai tes membaca nyaringf (membacakan ), membaca indah ( puisi ), membaca
pemahaman atau membaca dalam hati yang menggunakan jenis tes mengonstruksi jawaban.

MODUL 9
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA DENGAN FOKUS
MENULIS

~6~
Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Fokus Menulis Di
Kelas Rendah

a. PERENCANAAN PEMBELAJARAN : FOKUS MENULIS DI KELAS


RENDAH

Perencanaan di sini maksudnya adalah perencanaan kegiatan belajar-mengajar yang


berbentuk persiapan mengajar. Secara umum, persiapan belajar-mengajar ini bisa terdiri atas
persiapan yang bersifat fisik maupun nonfisik. Persiapan yang bersifat fisik misalnya berupa
persiapan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), lembar meja siswa,media,
sumber belajar, dan sejenisnya. Adapun kesiapan mental guru, penguasaan materi dan
sebagainya merupakan contoh persiapan yang bersifat nonfisik.
Kurikulum itu merupakan acuan dan pedoman dasar dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai sebuah program pembelajaran. Berdasarkan pedoman tersebut,
selanjutnya akan tampak berbagai tuntutan lain yang harus dipersiapkan seperti materi,
media, instrumen penilaian, an sumber belajar.

Komponen-komponen tersebut meliputi :


1. Standar Kompetensi Dasar Dan Kompetensi Dasar : Fokus Menulis Di Kelas
Rendah
Melalui SK dan KD inilah anda dapat mengembangkan tujuan pembelajaran dan
indikator. Seperti kita ketahui, kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan
kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap
satuan pendidikan dengan memperhatikan SK dan KD. Hal ini sekolah diberikan
keleluasaan untuk menyelenggarakan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber belajar yang tersedia, dan
kekhasan daerah. Kelulasaan ini tentu saja berdampak pada penentuan tujuan
pembelajaran dan indikatornya.

2. Materi Pembelajaran: Fokus Menulis di Kelas Rendah


Materi yang akan dipilih hendaknya menunjang dalam pencapaian hasil belajar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pemilihan materi atau bahan ajar hendaknya
seorang guru berpedoman pada kriteria yang dikemukakan Hartati ( 2006: 147 ), yaitu
nilai kependidikan, kebermaknaan, dan kemanfaatan.
Materi pembelajaran menulis untuk kelas rendah tercermin dari tuntutan SKKD-nya.
Mari kita cermati SKKD di atas, lalu kita petakan materi –materri menulis yang harus
diajarkan itu sesuai dengan tingkatan kelas dan semesternya.

3. Metode Pembelajaran : Fokus Menulis Di Kelas Rendah


Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, guru harus pandai
memilih dan memilah metode mana yang sesuai digunakan, baik ditinjau dari sudut
karakteristik kelas, materi, maupun fokus pembelajarannya.

Metode atau teknik yang bisa digunakan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa
dengan fokus menulis di kelas rendah antara lain metode atau teknik :
a. Membaca Dan Menulis Permulaan (MMP)
b. Menjiplak

~7~
c. Menebalkan
d. Mencontoh atau menyalin
e. Melengkapi kalimat berdasarkan rangsang gambar
f. Melengkapi puisi berdasarkan rangsang gambar
g. Melengkapi cerita sederhana
h. Dikte
i. Menulis deskripsi benda konkret
j. Menyususn paragraf dari kalimat acak
k. Menulis karangan berdasarkan rangsang gambar seri
l. Menulis puisi berdasarkan gambar

4. Penilaian : Fokus Menulis Di Kela Rendah


Secara umum, penilaian dalam pembelajaran menulis dapat dibagi menjadi dua, yaitu
penilaian terhadap proses dan penilaian terhadap hasil menulis. Penilaian yang
pertama dilaksanakan selama proses pembelajaran menulis itu berlangsung. Penilaian
yang kedua dilaksanakan melalui tes menulis formal secara khusus.

b. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : FOKUS MENULIS DI KELAS


RENDAH

Apabila semua persiapan pembelajaran sudah matang, idealnya tidak ada lagi
hambatan dalam proses pembelajaran di kelas.
Contoh di bawah ini merupakan contoh pelaksanaan model integratif pembelajaran
bahasa indonesia dengan fokus menulis.

Tema : kegiatan sehari-hari


Kelas : 1 ( satu )
Semester : II ( dua )

Fokus pembelajaran : menulis (50%)


Aspek yang di padukan : menyanyi/apresiasi sastra (20%), dan membaca (10%)
Kompetensi dasar : menyalin puisi anak dengan huurf tegak bersambung
Indikator : 1. Siswa mampu menyalin puisi anak dengan huruf tegak
bersambung
2. siswa mampu menulis dengan benar

Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar yang kondusif
3. Guru mengawali kegiatan dengan berdoa
4. Guru mengecek kehadiran siswa
5. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya-jawab
Kegiatan Inti
1. Siswa diajak untuk menyanyikan salh satu lagu anak yang puitis
2. Beberapa orang siswa diminta melisankan atau membacakan teks lagu itu dengan
menirukan gaya pembacaan puisi

~8~
3. Guru dan siswa melakukan tanya-jawab tentang isi teks lagu itu untuk menggali nilai-
nilai yangg terkandung di dalamnya
4. Guru membagikan fotokopi puisi anak
5. Guru membacakan isi teks puisi itu dengan lafal dan intonasi yang tepat
6. Siswa diminta membacakan ulang teks puisi tersebut dalam buku latihan mereka
sesuai dengan cara menulisnya masing-masing
7. Guru memberikan penjelasan tentang cara menulis huruf tegak bersambung yang rapi
dan benar berikut contohnya
8. Siswa diminta menyalin ulang puisi anak itu dengan menggunakan huruf tegak
bersambung dengan rapi dan benar

Kegiatan Akhir
1. Guru menyimpulkan apa saja yang telah dipelajari siswa
2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah sebagai bahan remedial atau
bahan pengayaan

Materi Pokok
Lagu anak berjudul : Kasih Ibu
Puisi anak berjudul : Pergi Ke Sekolah

Pergi ke sekolah

Pagi ini cuca cerah


Pagi ini cuaca segar
Aku pergi ke sekolah
Aku pergi untuk belajar

Pergi sekolah bersama teman


penuh canda dan tawa riang
pergi sekolah naik sepeda
Badan sehat ilmu dapat

Contoh pembelajaran di atas dilaksanakan secara integratif. Siswa menyimak


pembacaan teks lagu yang dipuisikan diikuti oleh kegiatan tanya-jawab mengenai isi teks
lagu itu. Siswa diberi kesempatan untuk belajar membaca puisi anak dengan intonasi yang
benar. Kegiatan tersebut diakhiri dengan kegiatan menyalin puisi anak dengan huruf tegak
bersambung.

c. PENILAIAN

Penilaian dapat diartikan sebagai prosess untuk menghimpun informasi secara


menyeluruh berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah dilaksanakan.
Penilaian terhadap pembelajaran bahasa indonesia dengan fokus menulis ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu penilaian terhadap hasil latihan menulis dan penilaian tehadap hasil tes
menulis.
Kegiatan Belajar 2 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menulis di Kelas
Tinggi

a. PERENCANAAN : FOKUS MENULIS DI KELAS TINGGI

~9~
Zulela (2011:3.22) membatasi silabus sebagai seperangkat rencana tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Artinya, sebuah silabus dalam
pengembangannya dilakukan secara sistematis. Selain itu, silabus juga berisi komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen-komponen tersebut meliputi :
1. Identitas (meta pelajaran, setuan pendidikan, kelas/semester, dan lain-lain)
2. Kompetensi dasar, tujuan, indikator
3. Langkah-langkah pembelajaran
4. Materi
5. Sumber belajar
6. Penilaian
Pengembangan silabus dapat dikembangkan oleh guru baik secara individu maupun
berkelompok. Pengembangannya harus memperhatikan keterkaitan antar komponen,
keterbacaan, dan kepraktisan penggunaan.

b. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : FOKUS MENULIS DI KELAS TINGGI

Berikut ini, beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pembelajarab menulis di
kelas tinggi :
1. Teknik Melanjutkan Cerita
Bahan ajar berupa cerita, baik dalam bentuk dongeng, cerpen, dan sebagainya akan
menarik jika digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia dalam fokus menulis.
2. Permainan Kalimat
Pelaksanaannya akan selalu di sambut gembira oleh siswa. Pada umumnya,
pembelajaran apapun dapat dikembangkan dengan menggunakan metode bermain. Termasuk
di dalamnya adalah pembelajaran bahasa indonesia denganfokus menulis. Salah satu
permainan yang bisa digunakan untuk melatih keterampilan menulis siswa adalah permainan
kalimat.
3. Meniru Model
Kegiatan menulis menjadi mudah dilaksanakan jika siswa dihadapkan pada model-
model tulisan yang ada. Dengan mempelajari model-model tulisan yang sudah ada siswa
dapat gambaran tentang bentuk-bentuk tulisan yang sudah ada. Dengan demikian, siswa tidak
lagi bingung untuk memulai menulis.

c. PENILAIAN

Melalui penilaian, guru akan mengetahui keberhasilan atau kegagalan kegiatan


pembelajaran yang telah dilaksanakanya. Dengan mengetahui keberhasilan atau kegagalan
tersebut guru dapat mimikirkan tindakan yang akan diambilnya. Hasil penilaian tersebut juga
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pelaksanaan pembelajaran
selanjutnya.

Secara umum, terdapat empat kelompok kemampuan yang harus diperhatikan dalam
penilaian keterampilan menulis, yaitu aspek :
1. Isi tulisan
2. Bahasa : kosakata, gaya bahasa, dan struktur
3. Pengorganisasian tulisan : kesatuan, kepaduan, kesistematisan, kelogisan

~ 10 ~
4. Sistem tata tulis : ejaan dan tanda baca
Keempat komponen penilaian penulis tersebut dapat di tuangkan ke dalam bentuk
skala penilaian. Skala panilaian di maksudkan untuk panduan dalam melaksanakan penilaian
keterampilan menulis di kelas tinggi.

~ 11 ~

Anda mungkin juga menyukai