Anda di halaman 1dari 4

1.

Social studies menjalani periode yang sulit seperti digambarkan oleh Barr Barth dan Shermis (1977
: 33 – 46). Antara tahun 1940 – 1950-an, social studies mendapat serangan dari segala penjuru. Pada
tahun 1960-an, dipandang sebagai suatu resolusi dalam social studies yang dipelopori oleh para
sejarawa dan ahli –ahli ilmu sosial. Sampai tahun 1970-an, gerakan akademis atau yang disebut the
news social studies belum menjadi kenyataan. Pada tahun 1940 – 1960, ditegaskan oleh Barr dan
kawan – kawan (1997 : 36) adalah terjadinya tarik – menarik antara dua visi social studies. Di satu
pihak, adanya gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial untuk tujuan citizenship
education yang terus bergulir sampai mencapai tahap yang lebih canggih. Di lain pihak, terus bergulir
gerakan pemisahan berbagai disiplin ilmu sosial yang cenderug memperlemah konsepsi social
studies education.
Dilihat dari visi, misi, dan strateginya, Barr dan kawan – kawan (1987 : 17 – 19), social studies dapat
dikembangkan dalam tiga tradisi, yakni :
 Social studies taught as citizenship transmission
 Social studies taught as social science
 Social studies taught as reflective enguing
Empat hal yang tersirat dan tersurat dalam definisi social studies menurut Barr adalah,
1. Social studies merupakan suatu sistem pengetahuan terpadu.
2. Misi utama social studies adlah pendidikan kewarganegaraan dalam suatu masyarakat yang
demokratis.
3. Sumber utama konten social studies  adalah  social sciense dan humanities.
4. Dalam upaya penyiapan warga negara yang demokratis, terbuka kemungkinan dalam
orientasi, visi, tujuan, dan metode pembelajaran.
Dilihat dari definisi dan tujuannya, social studies menyiratkan dan menyuratkan hal – hal sebagai
berikut :
1. Social studies merupakan mata pelajaran diseluruh jenjang pendidikan persekolahan.
2. Tujuan utama pelajaran ini adalah mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang
memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk berperan serta
dalam kehidupan demokrasi.
3. Konten pelajarannya digali dan diseleksi dari sejarah dari ilmu – ilmu sosial serta dalam
banyak hal dari humoniora dan sains.
4. Pembelajarannya menggunakan cara – cara yang mencerminkan kesadaran pribadi
kemasyarakatan, pengalaman budaya, dan perkembangan pribadi siswa.

2. a. Jadi, konsep kesinambungan itu maksudnya waktu masa lalu sangatlah menentukan apa yang
terjadi pada masa sekarang ini, kemudian masa sekarang menentukan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Jadi, dalam sejarah kehidupan manusia, seluruh manusia akan tumbuh
bergerak dengan seiring perjalanan waktu dan ruang di mana manusia itu berada.

Peristiwa sejarah manusia berjalan dengan dinamis, bukan statis. Mulai dari manusia itu berada
dalam kandungan, kemudian lahir, hingga beranjak dewasa, dan menjadi orang tua. Kalau kita
melihat hal itu, kita bisa menyadari bahwa fase kehidupan manusia menunjukkan adanya
kesinambungan dalam kehidupan manusia, dan kehidupan itu terikat oleh ruang dan waktu.
b. Dengan mempelajari sejarahnya secara langsung pada saat peristiwa itu sendiri terjadi.
Contohnya adalah demokrasi Amerika yang semakin berkembang akibat dari perkembangan struktur
kota yang semakin kompleks.

3. c. Pendekatan konsep  adalah suatu pendekatan pengajaran yang secra langsung menyajikan
konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh (Sagala, 2008: 71).  Pengajaran konsep (concept teaching), adalah cara di mana guru dapat
membantu siswa untuk memperoleh dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan
untuk pembelajaran lebih lanjut dan pemikiran tingkat tinggi. Model pengajaran konsep tidak
dirancang untuk mengajarkan sejumlah besar informasi kepada siswa. Tetapi dengan mempelajari
dan menerapakan konsep-konsep kunci dalam subjek tertentu, siswa akan mampu mentransfer
berbagai pembelajaran spesifik ke bidang-bidang yang lebih umum. Faktanya, tanpa pemahaman
yang sama tentang konsep-konsep kunci, pembelajaran tentang isi dalam bidang-bidang studi
tertentu nyaris mustahil terjadi.

Ada dua pendekatan pengajaran konsep yaitu pendekatan direct presentation (prosentasi langsung)


dan pendekatan concept attainment (pencapaian konsep).

Contoh rpp

Satuan Pendidikan : SD / MI

Kelas / Semester : 1 /1

Tema : Diriku (Tema 1)

Sub Tema : Aku dan Teman Baru (Sub Tema 1)

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dibimbing melalui WA, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama
panggilan.
2. Melalui permainan “Suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan warna suara
teman.
3. Dibimbing melalui WA siswa dapat menyebut nama teman dengan benar.
4. Setelah selesai bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat mengingat semua nama
teman dengan
5. Benar dan warna suara masing-masing teman. Dibimbing melalui WA siswa dapat
memberikan informasi dan memeragakan tentang aturan di rumah
6. Dengan memberi salam pada orang tua saat ke luar rumah.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Pendahuluan  Memulai dengan salam dan menyapa siswa 10


 Siswa memperhatikan guru dan bersama-sama menit
menyanyikan lagu “pergi ke sekolah”
Kegiatan Inti  Secara bersamaan siswa menyebutkan kata ayah dan ibu 55
 Secara perorangan/bersama siswa menyebutkan anggota menit
keluarga
 Menyebutkan anggota keluarga pada alat peraga yang
digunakan

Penutup  Guru memberikan dukungan atas materi tentang membaca 5 menit


anggota keluarga

d.

 Alat peraga yang digunakan sangat lengkap sehingga mempermudah peserta didik dalam
proses ajar mengajar
 Para peserta didik menikmati waktu belajar dan senang pada materi yang diberikan karena
pernah dialami oleh peserta didik/pengalaman pribadi

4. Komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016, terdiri atas:

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;


2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kd dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kd yang
harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan kd, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8.  Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa mencapai kd yang disesuaikan dengan karakteristik siswa
dan kd yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
12. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;
dan
13. Penilaian hasil pembelajaran.

Komponen RPP tersebut di atas bersifat minimal, artinya setiap satuan pendidikan diberikan peluang
untuk menambah komponen lain, selama komponen tersebut memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai