Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA 3

Nama Aji Widyananda


NIM 857932268
Semester 4
Kode Mata Kuliah PDGK4101
Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

Kerjakan tugas di bawah ini!

1. Salah satu karakteristik pembelajaran di kelas rendah adalah penggunaan


“pembelajaran tematik”.
a. Jelaskan peran “tema” dalam pembelajaran tematik!
b. Sebutkan hal-hal yang perlu mendapat perhatian di dalam pembelajaran
tematik!
Jawaban:
a. Peran tema dalam pembelajaran tematik:
1. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
2. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dan pengalaman pribadi peserta didik.
5. Peserta didik lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajika
dalam konteks tema yang jelas.
6. Peserta didik lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi,, menulis surat,
dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk
mempelajari mata pelajaran lain.
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali
pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,
pemantapan, atau pengayaan.
b. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian di dalam pembelajaran tematik:
1. Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih bermakna dan utuh.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu dipertimbangkan antara lain
alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang
ada di lingkungan.
3. Pilih tema yang terdekat dengan peserta didik.
4. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema.
2. Memilih bahan ajar merupakan hal yang penting dalam perencanaan pembelajaran
membaca.
Jelaskan kriteria pemilihan materi/ bahan pembelajaran membaca yang anda
ketahui!
Jawaban:
a. Perencanaan pembelajaran membaca di kelas rendah.
Seorang guru yang professional dalam menangani bidang garapannya sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran di kelas. Salah satu ciri guru yang
professional adalah selalu merencanakan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
baik. Hal-hal yang harus dilakukan guru sebelum pelaksanaan pembelajaran
membaca antara lain: (1) memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan kognisi
siswa di kelas rendah; (2) memilih metode yang sesuai ; (3) Menyusun rancangan
kegiatan pembelajaran; (4) Menyusun penilaian.

 Kriteria pemilihan materi/ bahan pembelajaran membaca di kelas rendah.


Memilih bahan ajar merupakan kegiatan penting dalam perencanaan pembelajaran
membaca. Materi yang dipilih hendaknya menunjang dalam pencapaian hasil belajar
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pemilihan materi atau bahan ajar,
hendaknya seorang guru berpedoman pada kriteria yang dikemukakan Hartati
(2006:147), yakni (1) nilai kependidikan; (2) kebermaknaan; dan (3) kemanfaatan.
Di samping itu, guru juga harus memperhatikan hierarki penyajian bahan, termasuk di
dalamnya pemilihan bahan ajar, yang mengacu pada prinsip: mudah-sukar, sederhana-
kompleks, dekat-jauh, familier-asing.
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran membaca di kelas rendah bisa berasal
dari berbagai sumber, mulai dari buku teks, majalah anak, buku cerita, Koran anak,
bahkan bisa dari anak itu sendiri. guru juga dapat membuat sendiri atau memodifikasi
bahan ajar membaca yang tersedia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan usia siswa.
Memilih bahan ajar juga harus mempertimbangkan jenis kegiatan membaca yang akan
dilakukan. Untuk siswa di kelas rendah, jenis membaca yang digunakan masih di
seputar membaca teknik. Tujuan utama kegiatan membaca ini adalah untuk melek
huruf dan kelancaran membaca. Oleh karena itu, bahan ajar yang dipilih pun biasanya
sangat sederhana dan berupa teks pendek.
Dalam kegiatan membaca teknik ini, guru perlu memperhatikan pelafalan kata dengan
baik. Pungtuasi atau tanda baca dalam tata tulis bahasa Indonesia pun tidak boleh
diabaikan. Siswa diarahkan untuk mampu membedakan antara intonasi kalimat berita,
kalimat tanya, kalimat perintah, jeda pendek, dan jeda panjang. Dengan demikian,
guru perlu memilih bahan ajar yang kaya akan variasi tanda baca.
b. Perencanaan pembelajaran membaca di kelas tinggi.
Perencanaan pembelajaran merupakan pemikiran awal yang ditulis guru sebelum
melaksanakan proses be;ajar mengajar (Rahim,2008:70). Untuk mencapai tujuan
umum dalam suatu pembelajaran, dibutuhkan suatu perencanaan yang matang.
Perencanaan yang dipikirkan dengan matang akan memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga tujuan yang hendak dicapai akan
mudah diwujudkan. Selain itu, dengan perencanaan yang matang guru juga dapat
melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kondisi yang terjadi saat
pembelajaran berlangsung. Ada beberapa komponen yang harus dipehatikan
berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara
lain: (1) memilih bahan ajar membaca sesuai denga kognisi siswa di kelas tinggi; (2)
memilih metode yang sesuai; (3) menyusun rancangan kegiatan pembelajaran; dan (4)
menyusun penilaian.

 Kriteria pemilihan materi/ bahan pembelajaran membaca di kelas tinggi.


Hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pembelajaran adalah memilih bahan
ajar yang sesuai. Dalam menentukan bahan ajar membaca, guru harus pandai
memilih dan memilahnya. Materi yang memiliki daya tarik dan mudah dipahami
akan memotivasi siswa membaca teks tersebut dengan sungguh-sungguh yang
selanjutnya akan memnunjang pemahaman membaca siswa (Harris & Smith dalam
Rahmi, 2008:85). Selain itu, pemilihan bahan ajar juga harus mempertimbangkan
jenis kegiatan membaca yang akan dilakukan. Kegiatan membaca di kelas tinggi
lebih diarahkan kepada membaca pemahaman yang dilakukan dengan cara membaca
dalam hati. Dengan demikian, bahan ajar yang dipilih pun biasanya berupa wacana
yang otentik. Sama halnya dengan pemilihan bahan ajar di kelas rendah, bahan ajar
membaca di kelas tinggi juga dapat berasal dari berbagai sumber. Misalnya berasal
dari buku teks, buku sastra anak, majalah anak, surat kabar, buku referensi, surat
dinas, kemasan produk, petunjuk penggunaan produk, jadwal perjalanan, pamflet,
dan lain-lain. Materi yang dipilih pun hendaknya disesuaikan dengan tingkat kognisi
siswa.

3. Terdapat beberapa metode membaca permulaan yang bisa digunakan oleh guru
kelas rendah, antara lain: metode kata lembaga, metode global, dan metode SAS.
Jelaskan ketiga model tersebut secara singkat!
Jawaban:
Beberapa metode membaca permulaan yang digunakan oleh guru di kelas rendah:
a. Metode kata lembaga
Metode kata lembaga ini dikenal juga dengan metode kata atau metode lembaga kata.
Disebut demikian karena metode ini diawali dengan kegiatan pengenalan kata tertentu
yang dianggap sebagai lembaga atau pangkal untuk mempelajari unsur-unsur
pembangun terkecilnya, yakni suku kata hingga huruf. Proses pembelajaran membaca
dengan metode ini lebih mencerminkan proses pengupasan bentuk-bentuk yang lebih
besar menjadi unsur langsung terkecil di bawahnya. Misalnya, kata menjadi suku
kata, suku kata menjadi fonem/huruf. Untuk membantu skemata siswa, kata yang
dijadikan lembaga bisa disertai dengan gambar.

bola

bo – la

b-o l-a
bola
b–o–l–a

b. Metode global
Metode global sering disebut metode kalimat. Dikatakan global karena pembelajaran
membaca diawali oleh sajian kalimat secara global (utuh). Kalimat dianggap sebagai
satuan bahasa yang memberikan makna utuh. Materi bermakna dipandang
memudahkan siswa dalam belajar ketimbang menyajikan sesuatu yang bermakna.
Gagasan ini sudah dirintis sejak diperkenalkannya metode kata lembaga. Satuan
bahasa terkecil yang memiliki makna, memang berada di tataran kata. Meskipun kata-
kata itu memilih makna, namun tingkat kejelasan informasi yang diusungnya baru
akan terlihat setelah didudukkan dalam konteks kalimat.
Seperti halnya dalam metode kata lembaga, penyajian kalimat pada awal
pembelajaran membaca (membaca permulaan) biasanya disertai dengan gambar.
Gambar dimaksud dapat membantu siswa dalam pengingat dan memperlajari satuan-
satuan bahasa yang lebih kecil dari kalimat, yakni kata. Proses selanjutnya dilakukan
pengupasan dari kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Prses pengupasan
satuan bahasa dalam metode ini tidak disertai dengan proses perangkaian seperti
halnya dalam metode SAS.
Contoh membaca metode global:

ini ayah
ini ayah
i – ni a – yah
i–n–i a–y–a–h

ini ayah

c. Metode SAS
Metode SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sintetik. Pada dasarnya,
metode ini hampir sama dengan metode global. Hanya saja pada metode ini disertai
dengan proses perangkaian kembali (sintesis).

ini rumah
ini rumah
i – ni ru – mah
i–n–i r–u–m–a–h
ini rumah i – ni ru – mah
ini rumah
ini rumah

Anda mungkin juga menyukai