Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA 1

Kode Mata Kuliah / Mata Kuliah PDGK4101 / Keterampilan Berbahasa Indonesia SD


Semester 4
Nama / NIM AJI WIDYANANDA/ 857932268

Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. Ada 3 jenis menyimak lanjutan yaitu menyimak komprehensif, kritis, dan apresiatif.
Jelaskan secara singkat ketiga hal tersebut !
Jawaban :
Jenis menyimak lanjutan ,ada 3 jenis, yaitu :
a. Menyimak komprehensif
Menyimak komprehensif adalah mendengarkan untuk memahami suatu pesan, dan
merupakan tipe menyimak yang paling umum di sekolah. Apakah siswa dapat
mengikuti dan mengingat pesan itu ditentukan oleh banyak faktor antara lain latar
belakang pengetahuan sebelumnya, mempergunakan strategi untuk membantu
mengingat-ingat pesan itu , dan menerapkan apa yang telah didengarkan tadi supaya
ada alasan mengingat informasi itu.
Menyimak komprehensif dapat dilakukan peserta didik dengan mendengarkan
rekaman berita atau video.
b. Menyimak kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan
kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memnyimak kritis yaitu mengamati
tepat tidaknya ujaran pembicara dan mencari jawaban atas pertanyaan “mengapa
menyimak”. Dapatkah penyimak membedakan antara fakta dan opini dalam
menyimak, dapatkah penyimak mengambil simpulan dari hasil menyimak, dapatkah
penyimak menafsirkan makna idiom, ungkapan, dan majas dalam kegiatan menyimak
? (Kamidjan, 2001: 22).Dalam menyimak kritis peserta didik dapat mendengarkan
cara pengucapan sebuah kata dengan benar dan salah.
c. Menyimak apresiatif
Menyimak apresiatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengenal,
menilai, dan menghargai suatu karya seni bahasa. Seperti mendengarkan dan
mengapresiasi cerita anak. Apresiasi dapat dilakukan melaluli pendekatan reseptif dan
produktif.
Pendekatan reseptif dapat dilakukan melalui pendekatan emotif, didaktis, dan
pendekatan analitis (Halik, 2010: 7-12). Pendekatan emotif merupakan pendekatan
yang mengarahkan pembaca untuk mampu menemukan dan menikmati nilai
keindahan (estetis) dalam suatu karya sastra tertentu, baik dari segi bentuk maupun
segi isi. Pendekatan didaktis mengantarkan pembaca untuk memperoleh berbagai
amanat, petuah, nasihat atau pandangan keagamaan yang sarat dengan nilai-nilai yang
dapat memperkaya kehidupan rohaniah pembaca. Pendekatan analitis merupakan
pendekatan yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang
menampilkan gagasan, sikap pengarang, unsur intrinsik dan hubungan antara elemen
itu sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya
totalitas bentuk dan maknanya.

2. Apa yang Anda ketahui tentang “jenis berbicara lanjutan” ? Jelaskan secara singkat !
Jawaban:
Jenis berbicara lanjutan , yaitu sebagai berikut :
a. Bermusyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya
mencapai kata sepakat. Mencapai kat asepakat tentu tidak mudah karena setiap orang
mempunyai kepentingan pribadi. Dalam suatu musyawarah yang penting adalah
kepentingan orang banyak, setiap orang mengesampingkan kepentingan pribadi demi
kepentingan umum.
Dalam suatu musyawarah dipimpin oleh seorang pimpinan musyawarah yang lazim
disebut pimpinan sidang. Pimpinan sidang berhak membuat tata tertib musyawarah
dan tat tertib pelaksanaan. Dalam musyawarah biasanya terdapat perbedaan pendapat,
tetapi perbedaan itu harus dipadukan. Bila tidak maka biasa diambil voting (suara
terbanyak). Itulah hal yang istimewa dari musyawarah yang berbeda dengan diskusi.
Dalam musyawarah selalu ada kesimpulan.
b. Diskusi
Diskusi ialah proses penglibatan dua orang atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan yang sudah tentu melalui tukar-
menukar informasi untuk memecahkan masalah, menurut Nio (dalam Haryadi,
1981:68). Sementara itu, Brilhart (dalam Haryadi, 1997:68) menjelaskan diskusi
adalah bentuk tukar pikiran secara teratur dan terarah dalam kelompok besar atau
kelompok kecil dengan tujuan pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama
mengenai suatu masalah.
Dengan demikian, dalam sebuah diskusi harus ada sebuah masalah yang dibicarakan,
moderator yang memimpin diskusi, da nada diskusi yang dapat mengemukakan
pendapat secara teratur. Bahwa esensi diskusi adalah partisipan lebih dari seorang,
dilaksanakan dengan bertatap muka, menggunakan bahasa lisan, bertujuan untuk
mendapatkan kesepakatan bersama, dilakukan dengan cara bertukar informasi dan
tanya jawab.
Hal yang perlu dijalin dalam diskusi menurut Dipodjoyo dalam Haryadi (1997:69)
yaitu sikap koperatif, semangat berinteraksi, kesadaran berkelompok, bahasa sebagai
alat berkomunikasi, dan kemampuan memahami persoalan. Ketika proses diskusi
berlangsung hendaknya peserta diskusi mendengarkan uraian dengan penuh
perhatian, menghilangkan sikap emosional dan purbasangka, menangkap gagasan
utama dan gagasan penjelas serta mempertimbangkannya.
Ketika menyampaikan sanggahan hendaknya disampaikan dengan santun, yaitu
sanggahan dan pertanyaan diajukan secara jelas dan tidak berbelit-belit; sanggahan
dan pertanyaan diajukan secara santun, menghindari pertanyaan, permintaan ,
perintah secara langsung ; diusahakan agar pertanyaan dan sanggahan tidak
ditafsirkan sebagai bantahan atau debat.
Ketika memberikan tanggapan harus dipenuhi 4 hal yaitu jawaban harus berhubungan
dengan pertanyaan, jawaban harus objektif dan memuaskan berbagai pihak,
prasangka dan emosi harus dihindarkan, bersikap jujur dan terus terang apabila tidak
bisa menjawab.
Proses dan kesimpulan diskusi dilaksanakan berdasarkan alasan yang masuk akal.
Dengan kata lain persetujuan diskusi akan lebih baik apabila diikuti dengan argument.
Sanggahan yang mencemoohkan, patut dihindari. Hasil diskusi harus didasarkan pada
objektivitas dan kemaslahatan bersama. Pengambilan keputusan dilakukan pada saat
yang tepat , yaitu apabila sudah banyak persamaan pendapat, moderator segera
mengambil keputusan.
c. Menyampaikan argumentasi
Proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus mempertahankan
pendapat disebut debat. Setiap pihak yang berdebat akan mengajukan argumentasi
dengan memberikan alasan tertentu agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin dan
berpihak serta setuju terhadap pendapat-pendapanya (Laksono, 2003:20).
Sebelum berdebat, peserta debat harus mempersiapkan penyusunan materi dan
argumentasi dengan referensi yang memadai. Dalam debat, pemimpin berhak
menentukan apakah anggota kelompok (khalayak) dpat bertanya kepada peserta debat
(pembicara) atau tidak. Selain itu, pemimpin debat harus menentukan masalah yag
mengundang perdebatan. Kemudian panitia menyiapkan dua kelompok yang bersedia
memperdebatkan masalah yang sudah ditentukan. Kelompok A adalah kelompok
yang menyetujui masalah sedangkan kelompok B adalah kelompok yang tidak
menyetujui masalah itu.
d. Pidato
Komunikasi lisan, khususnya pidato dapat dilakukan dengan cara impromptu,
menghafal, metode naskah, dan ekstemporan. Selain itu, ketika menyusun pidato
yang perlu diperhatikan yaitu pengumpulan bahan, garis besar pidato dan uraian
secara detail. Pidato yang baik memerlukan latihan , dengan kata lain latihan pidato
mutlak harus dilaksanakan terutama untuk mimic, nada bicara, intonasi, dan waktu.
Hal ini untuk memperoleh hasil yang baik. Biasanya pidato bertujuan untuk
mendorong, meyakinkan, memberitahukan dan menyenangkan.
Pidato yang tersusun dengan baik dan tertib akan menarik dan membangkitkan minat
pendengar, karena dapat menyajikan pesan dengan jelas sehingga memudahkan
pemahaman, mempertegas gagasan pokok, dan menunjukkan susunan pidato yang
baik dan tertib, perlu adanya pengorganisasian pesan yang baik dan tersusun. Garis
besar dalam menyusun dan membawakan pidato yaitu pidato terdapat pengantar, isi,
dan penutup ; lambang-lambang yang digunakan untuk menunjukkan bagian-bagian
tidak membingungkan; penulisan pokok pikiran utama dengan pokok pikiran penjelas
harus dibedakan. Dan dalam berpidato harus menggunakan kata-kata yang tepat, jelas
dan menarik; gunakan kata yang sederhana , spesifik dan gunakan kalimat yang
efektif.
e. Menyampaikan intisari biografi orang terkenal
Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis orang lain. Biasanya mencatat hal-hal yang
menarik atau mengagumkan tentang kehidupan tokoh yang akan dituliskan oleh
penulis. Hal yang penting diperhatikan apabila menceritakan biografi orang lain
adalah prestasi dan kegiatan yang mendukung keilmuan atau kemasyarakatan dan
lain-lainnya.

3. Jelaskan nasihat apa yang dapat diperoleh dari puisi di bawah ini ! (Gunakan pendekatan
didaktis dalam mengapresiasi sastra tersebut)

Doa Seorang Anak


Kutahu engkau letih
Kutahu engkau pusing
Kutahu engkau mengantuk
Kutahu pula engkau ingin beristirahat
Tapi ku tak bisa berbuat apa-apa
Selain berdoa kepada Tuhan

Jawaban : Pendekatan didaktis mengantar pembaca untuk memperoleh berbagai amanat,


petuah, nasihat atau pandangan keagamaan yang sarat dengan nilai-nilai yang dapat
memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.

Nasihat yang diperoleh dari puisi “Doa Seorang Anak” ,yaitu sebagai seorang anak
seharusnya tahu dan mengerti akan keletihan dan kelelahan yang dialami orang tua (ibu
dan ayahnya). Hendaknya kita sebagai seorang anak memberikan waktu kedua orang tua
kita untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan yang sedang dikerjakan. Sebaiknya kita
sebagai anak harus bisa membantu orang tua kita, membantu hal-hal yang kecil atau
ringan sehingga bisa sedikit meringankan beban pekerjaan mereka. Hormatilah selalu
orang tua kita. Dan jangan lupa untuk selalu mendoakan kedua orang tua kita, agar selalu
diberikan kesehatan.
Yang perlu digarisbawahi yaitu pada bunyi baris kelima puisi “Tapi ku tak bisa berbuat
apa-apa”, jadi bisa saja dalam kalimat puisi tersebut keadaan anak sedang dalam keadaan
yang tidak baik atau tidak sehat secara fisik. Sehingga sebagai anak ia hanya bisa
mendoakan kedua orang tuanya tanpa bisa membantu dan berbuat apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai