Anda di halaman 1dari 35

MODUL 2

KETERAMPILAN
MENYIMAK

OLEH

KELOMPOK SATU
Kegiatan Belajar 1 Keterampilan Menyimak Permulaan
A. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang bunyi
bahasa lisan dengan penuh perhatian sehingga pendengar mampu
menangkap, mengolah, dan memahami makna pesan bunyi bahasa
lisan. Seperti yang diungkapkan Tarigan, “mendengar adalah suatu
proses menerima bunyi bahasa tanpa adanya unsur kesengajaan,
perhatian, dan pemahaman. Sementara itu, menyimak adalah suatu
proses mendengarkan bunyi bahasa tersebut menjadi bermakna.
Lanjutan

Dengan menyimak seseorang dapat meyerap informasi atau


pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar
keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak
seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau
pengetahuan yang disimaknya.
Untuk itu dalam menyimak diperlukan suatu kemampuan khusus.
Kemampuan ini berarti kesanggupan, Kecakapan, dan kekuatan
(Poerwadarminya, 1983:628).
Menyimak dapat juga diartikan sebagai memperhatikan baik-baik yang
di ucapkan atau dibaca orang (Pusbinbangsa 1988:840).
Lanjutan

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat dirumuskan kemampuan


menyimak itu adalah kemampuan, kesanggupan, kecakapan siswa
menerima dan memahami apa yang diucapkan atau dibaca orang lain.
Urias (1987:21) juga memperjelas bahwa kemampuan menyimak
merupakan proses belajar mengajar dan pembentuykan kebiasaan yang
terus-menerus.
B. Tujuan Menyimak
• Untuk belajar
• Untuk menikmati keindahan audial
• Untuk mengapresiasi
• Untuk mengkomunikasikan ide-ide
• Untuk dapat membedakan bunyi-bunyi yang tepat
• Untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis
Lanjutan

Menurut Djago Tarigan (Ade Hilma, 2006:10), tujuab menyimak terdiri


atas enam tujuan, sebagai berikut.
• Mendapatkan fakta
• Menganalisis fakta
• Mengevaluasi fakta
• Mendapatkan inspirasi
• Menhibur diri
• Meningkatkan kemampuan berbicara
C. Fungsi Menyimak
• Agar dapat memberikan responsi yang tepat
• Memperoleh informasi yang berkaitan dengan profesi
• Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal
• Membuat hubungan antarpribadi lebih efektif
D. Jenis-Jenis Menyimak
Secara garis besar menyimak dibagi menjadi dua jenis (Tarigan
1986:35), yakni menyimak ekstensif dan menyimak intensif

Menyimak ekstensif Menyimak sosial


(extensif listening)
adalah sejenis kegiatan
menyimak mengenai Menyimak sekunder
hal-hal yang lebih
umum dan lebih bebas
terhadap suatu ujaran, Menyimak extetik
tidak perlu dibawah
bimbingan langsung dari
seorang guru Menyimak pasif
Menyimak Kritis
Menyimak intensif
adalah kegiatan Menyimak konsentratif
menyimak yang harus
dilakukan dengan Menyimak kreatif
sungguh-sungguh dan
penuh konsentrasi Menyimak eksplorasif
agar dapat menangkap
makna yang Menyimak introgatif
dikehendaki.
Menyimak selektif
3. Ciri-ciri Menyimak Intensif
• Menyimak intensif adalah menyimak pemahaman
• Menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi
• Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal
• Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan
4. Tahap-tahap menyimak
• Mendengarkan (hearing)
• Memahami (understanding)
• Menginterpretasi (interpreting)
• Mengevaluasi (evaluating)
• Menanggapi (responding)
Faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak, diantaranya berikut ini
• Alat dengar di pemdemgar (penyimak) dan alat bicara si pembicara
harus baik
• Situasi dan lingkungan pembicaraan itu harus baik.
• Konsentrasi penyimak kepada pembicaraan
• Pengenalan tujuan pembicaraan
• Pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan
kalimat-kalimat inti pembicaraan
• Kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat
Kegiatan Belajar 2 Keterampilan Menyimak Lanjutan
Menyimak merupakan proses interaktif yang sangat kompleks. Dengan
kata lain, menyimak tidaklah sekedar mendengar melainkan
terintegrasi dengan berpikir. Proses berpikir dapat mengubah bunyi
menjadi bermakna. Pada menyimak lanjutan para siswa diharapkan
mampu mengikuti menyimak dengan berbagai strategi. Hal ini sekaitan
dengan proses mendengarkan yang terdiri atas menerima simakan,
memberi perhatian, mengikuti pesan, dan memberi tanggapan
terhadap informasi.
A. Pengertian
Kemampuan menyimak lanjutan dimaknai sebagai kegiatan
mendengarkan informasi dan kemampuan memberikan tanggapan
terhadap informasi tersebut. Tanggapan tersebut dapat dilakukan
secara reseptif dan produktif.
B. Tujuan
Kemampuan menyimak lanjutan lebih diarahkan pada mendengarkan
komperhensif, kritis, dan mendengarkan apresiatif. Dengan demikian
tujuan menyimak lanjut diantaranya untuk :
• Memahami pesan
• Mendengarkan secara kritis
• Mendengarka untuk kesenangan
C. Fungsi
Fungsi menyimak lanjutan diantaranya, yaitu
• Menentukan tujuan penutur dan kemudian mengorganisasikan
informasi tutur tersebut supaya mengingatnya
• Menyaring pesan untuk mendeteksi alat propaganda dan bahasa
persuasif
• Mendengarkan seorang penutur atau pembaca untuk kesenangan
D. Jenis-Jenis Menyimak Lanjutan
Beberapa kegiatan menyimak yang dapat diterapkan pada menyimak
lanjut berdasarkan pertimbangan tuntutan KTSP, yaitu menyimak
• Komprehensif
• Kritis
• Apresiatif
MODUL 3

KETERAMPILAN BERBICARA
Kegiatan Belajar 1 Keterampilan Berbicara Permulaan
A. Pengertian
Tarigan (1991:15) mengemukakan bahwa keterampilan berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan,
dan penempatan persendian.
Djago Tarigan (1990:149) menyatakan bahwa berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
Arsjad dan Mukti (1993:23) mengemukakan pula bahwa kemampuan berbicara
adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan,
menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Beberapa pendapat diatas dapat disimpulak bahwa berbicara itu lebih
dari sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata saja, melainkan
suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun
serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar
atau penyimak.
B. Tujuan
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif maka seyogyanyalah pembicara
memahami makna segala sesuatu yang ingin disampaikan, pembicara
harus mengevaluasi efek komunikasinya terhadap para pendengarnya.
Djago Tarigan (1990:149) menyampaikan 4 golongan tujuan umum
berbicara :
• Menghibur
• Menginformasikan
• Menstimulasi
• Menggerakan
C. Fungsi
• Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi
• Menggambarkan sesuatu baik benda, tempat, orang ataupun suasana
• Menjelaskan prosedur secara sistematis
• Memerankan tokoh, cerita, dan deklamasi
• Menceritakan pengalaman, menanggapi, dan menyarankan
• Melakukan komunikasi melalui elektronik
D. Jenis-Jenis Berbicara Permulaan
1. Berbicara berdasarkan permukaan
• Berbicara untuk memberitahukan, melaporkan, dan
menginformasikan
• Bicara untuk membujuk, mengajak, meyakinkan
• Merayu, mempengaruhi,
• Bicara untuk menghibur
2. Berbicara berdasarkan situasi
• Berbicara formal
• Berbicara nonformal
3. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya
• Berbicara mendadak (spontan)
• Berbicara berdasarkan catatan
• Berbicara berdasarkan hafalan
• Berbicara berdasarkan naskah
4. Berbicara Berdasarkan Jumlah Pendengarnya
• Berbicara antarpribadi (bicara empat mata)
• Berbicara dalam kelompok kecil (3-5 orang)
• Berbicara dalam kelompok besar (massa)

5. Berbicara berdasarkan peristiwa khusus


• Pidato presentasi
• Pidato penyambutan
• Pidato perpisahan
• Pidato perjamuan (makan malam)
• Pidato perkenalan
• Pidato nominasi (mengunggulkan) (logan dalam Tarigan, 1998:56)
Secara garis besar jenis-jenis berbicara dibagi dalam dua jenis, yaitu
berbicara di muka umum dan berbicara pada konferensi. Guntur
Tarigan (1981:22-23) memasukkan beberapa kegiatan berbicara
kedalam kategori tersebut.
• Berbicara di muka umum
• Diskusi kelompok
• Prosedur parlementer
• Debat
Kemampuan berbicara permulaan yang sesuai dengan KTSP adalah
sebagai berikut :
1. Berdialog
Berdialog dapat diartikan sebagai pertukaran pikiran atau pendapat
mengenai suatu topik tertentu antara dua orang atau lebih di sebut
dialog. Fungsi utama berdialog adalah bertukar pikiran, mencapai
mufakat, atau merundingkan sesuatu masalah. Dialog dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti bertelepon, bercakap-
cakap, tanya jawab, wawancara, diskusi, musyawarah, debat dan
simposium.
2. Menyampaikan Pengumuman
Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang
perlu diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini diwujudkan dalam
bentuk pidato. Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam membaca
pengumuman diantaranya, yaitu volume suara harus lebih keras,
intonasi yang tepat, dan gaya penampilan yang menarik.
3. Bercerita
Sejak zaman dahulu, orang tua terutama ibu mempunyai kebiasaan
bercerita ketika meninabobokan anak-anaknya. Melalui bercerita dapat
dijalin hubungan yang akrab. Selain itu, manfaat bercerita diantaranya
yaitu (1) memberikan hiburan, (2) mengajarkan kebenaran, dan (3)
memberikan keteladanan.
Kegiatan Belajar 2 Keterampilan Berbicara Lanjutan
Berbicara adalah kemampuan seseorang menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan dengan menggunakan bahasa lisan.
Tujuan Pembicara dibedakan menjadi 5 :
• Berbicara untuk menghibur
• Berbicara untuk menginformasikan
• Berbicara untuk menstimulasi
• Berbicara untuk meyakinkan
• Berbicara untuk menggerakkan
Fungsi
• Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan
suatu alat
• Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun dan
bertelepon
• Mengungkapkan pikiran,pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau
berwawancara
• Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
drama
• Memberikan informasi dan tanggapan secara lisan
• Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berpidato, melaporkan
isi buku, dan baca puisi.
Jenis-Jenis Berbicara Lanjutan
1. Bermusyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarkan
sesuatu supaya mencapai kata sepakat.

2. Diskusi
Diskusi adalah (1) partisipan lebih dari satu orang, (2) dilaksanakan
dengan bertatap muka, (3) menggunakan bahasa lisan, (4) bertujuan
untuk mendapatkan kesepakatan bersama, (5) dilakukan dengan cara
bertukar informasi dan tanya jawab
3. Menyampaikan Argumentasi
Proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus
mempertahankan pendapat disebut debat. Setiap pihak yang berdebat
akan mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu
agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin berpihak serta setuju
terhadap pendapat-pendapatnya (Laksono, 2003:20).

4. Pidato
Komunikasi lisan, khususnya pidato dapat dilakukan dengan cara
impromtu, menghafal, metode naskah, dan ekstemporan.
5. Menyampaikan intisari biografi orang terkenal
Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis orang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai