BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian menyimak
Namun sebenarnya kata-kata tersebut mempunyai makna berbeda. Banyak orang yang
kurang memahami perbedaan arti dari kata-kata itu. Pada dasarnya banyak orang
Padahal menyimak tarafnya lebih tinggi daripada mendengarkan dan mendengarkan lebih
Menurut Moeliono ( 2008 : 312 ) kata mendengar berarti dapat menangkap suara
atau bunyi dengan telinga yang tidak tuli. Sedangkan kata mendengarkan berarti
mendengar. Adapun kata menyimak menurut Moeliono ( 2008 : 1307 ) mempunyai arti
mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang lain.
mendengar, mendengarkan, dan menyimak. Sadar atau tidak, ketika ada bunyi alat
suatu bunyi tanpa unsur kesengajaan, karena bunyi tersebut didengar tanpa ada
dalam perbuatan yang dilakukan oleh pendengar. Hal ini dilakukan karena bunyi yang
Ada beberapa pengertian menyimak dari para pakar atau ahli. Menurut Tarigan
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan
Suatu pernyataan tentang pengertian menyimak juga dikatakan oleh pakar lain,
yaitu menyimak adalah “proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
bunyi ujar dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, dan interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap pesan atau isi, dan memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh pembicara. Setelah makna komunikasi dan isi pesan dapat
dipahami oleh penyimak, maka ia melakukan suatu tindakan sebagai respon atau reaksi
terhadap hal yang telah disimaknya sesuai dengan isi pesan yang telah dipahami tersebut.
2. Tujuan Menyimak
informasi yang disampaikan oleh pembaca. Jadi, dengan demikian kegiatan menyimak
merupakan kegiatan yang disengaja dan direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu
Tujuan orang menyimak sesuatu itu beraneka ragam, antara lain sebagai berikut:
a. Ada orang yang menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara dengan perkataan lain, dia menyimak
untuk belajar.
b. Ada orang menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari
materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama sekali
dalam bidang seni); pendeknya dia menyimak untuk menikmati keindahan audial.
c. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai apa-apa yang dia
d. Ada orang menyimak agar dia dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang
disimaknya itu (misalnya: pembacaan berita, pembacaan puisi, musik dan lagu,
dialog, diskusi panel, perdebatan); pendek kata, orang itu menyimak untuk
e. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat mengkomunikasikan ide-
lancar dan tepat. Banyak contoh dan ide yang dapat diperoleh dari sang pembicara
f. Ada pula orang yang menyimak dengan maksud dan tujuan agar dia dapat
membedakan bunyi-bunyi yang tepat; mana bunyi yang membedakan arti (distingtif)
mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya terlihatnya pada seseorang yang
sedang belajar bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli
(narrative speaker).
g. Ada lagi orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan masalah
secara kreatif dan analisis, sebab dari sang pembicara dia mungkin memperoleh
h. Selanjutnya ada lagi orang yang tekun menyimak sang pembicara untuk meyakinkan
dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan; dengan
sebagai berikut:
3. Ragam Menyimak
informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan
sang pembicara melalui ujaran. Disamping tujuan umum terdapat pula tujuan khusus
Ragam menyimak terbagi menjadi dua macam yaitu menyimak ekstensif dan
menyimak intensif. Kedua jenis menyimak tersebut terbagi menjadi beberapa klasifikasi.
a. Menyimak Ekstensif
mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu
dibawah bimbingan langsung dari seorang guru dan tidak dituntut suatu tugas atau
Menyimak ekstensif dapat pula memberi kesempatan dan kebebasan bagi para
siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosa kata dan struktur-struktur yang masih
asing. Pada umumnya, sumber yang paling baik bagi berbagai aspek menyimak ekstensif
adalah rekaman-rekaman yang dibuat oleh guru sendiri karena dapat disesuaikan dengan
memanfaatkan berbagai sumber, seperti dari siaran radio dan televisi (Brounghton dalam
Ragam menyimak ekstensif terdiri atas beberapa klasifikasi, antara lain sebagai
berikut.
1) Menyimak Sosial
bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan
saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat responsi-responsi yang wajar,
mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperhatikan perhatian yang wajar terhadap apa-
a) Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian terhadap percakapan
2) Menyimak Sekunder
secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening). Contoh
a) Menyimak pada musik yang mengiringi ritme-ritme atau tari-tarian rakyat di sekolah
dan pada acara-acara radio yang terdengar sayup-sayup sementara kita menulis surat
seperti melukis, hasta karya tanah liat, membuat sketsa, dan latihan menulis indah
3) Menyimak Estetik
a) Menyimak musik, puisi, pembacaan bersama, atau drama radio dan rekaman-
rekaman.
dibacakan atau dibacakan oleh guru, siswa, atau aktor (Dawson dalam Tarigan,
2008: 41).
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif (passive listening) adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya
sadar yang biasanya menandai upaya-upaya pada saat belajar dengan kurang teliti,
tergesa-gesa, menghafal diluar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa.
Sebenarnya otak kita “bukan main” aktifnya dalam mendaftarkan bunyi-bunyi walaupun
b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif diarahkan pada suatu kgiatan yang jauh lebih diawasi,
dikontrol terhadap satu hal tertentu. Dalam menyimak intensif harus diadakan suatu
a) Menyimak intensif ini terutama sekali dapat diarahkan pada butir-butir bahwa
b) Terutama sekali dapat diarahkan pada pemahaman serta pengertian umum. Jelas
bahwa dalam butir kedua makna bahasa secara umum sudah diketahui oleh para
siswa.
1) Menyimak Kritis
berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan
benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima
oleh akal sehat. Pada umumnya menyimak kritis lebih cenderung meneliti dimana letak
mendengarkan, menyimak secara kritis segala ucapan atau informasi lisan untuk
adalah:
unsur-unsur kalimatnya.
d) Membedakan fakta dari fantasi, yang relevan dari yang tidak relevan.
e) Membuat keputusan-keputusan.
f) Menarik kesimpulan-kesimpulan.
h) Menentukan mana informasi baru atau informasi tambahan bagi suatu topik.
j) Bertindak objektif dan evaluatif untuk menentukan keaslian, kebenaran, atau adanya
2) Menyimak Konsentratif
pengorganisasiannya.
f) Mencari dan mencatat fakta-fakta penting (Anderson dan Dawson dalam Tarigan,
1987: 45).
3) Menyimak Kreatif
oleh apa-apa yang disimaknya (Dawson dalam Tarigan, 2008: 50). Secara terperinci,
pengalaman menyimak.
menyimak.
4) Menyimak Eksplorasif
listening adalah sejenis kegiatan intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki seperti
5) Menyimak Interogatif
intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan
pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara, karena sang penyimak akan
dengan cara menginterogasi atau menanyai sang pembicara (Dawson dalam Tarigan,
2008: 52).
6) Menyimak Selektif
melengkapinya. Kita harus berupaya untuk memanfaatkan kedua teknik tersebut dan
dengan demikian berarti mengimbangi isolasi kultural kita dari masyarakat bahasa asing
itu dan tendensi kita untuk menginterpretasikan kembali semua yang telah kita dengar
Diantara sekian banyak jenis menyimak, salah satu jenis menyimak yang tepat
untuk menyimak puisi ialah menyimak kreatif. Menyimak kreatif adalah sejenis
terhadap bunyi, perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-
Penerapan jenis kegiatan menyimak kreatif untuk menyimak puisi agar tumbuh
pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan yang baik terhadap
sebuah karya sastra. Sehingga akan menikmati karya sastra yang sesungguhnya dan
tumbuh pikiran imajinatif untuk menikmati karya baru baik dalam bentuk tulisan, lukisan
ataupun pementasan.
a. Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan
keefektifan serta kualitas keaktifan dalam menyimak. Kesehatan serta kesejahteraan fisik
merupakan suatu modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak.
menyimak. Contohnya para hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya
saja sehingga menggagnggu orang yang sedang menyimak itu, ruangan yang lembab atau
b. Faktor Psikologis
positif memberi pengaruh yang baik, sedangkan faktor psikologis yang negatif memberi
pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak. Faktor negatif itu antara lain,
prasangka dan kurang simpati, dan keegosentrisan dan keasyikan terhadap minat pribadi,
pandangan yang kurang luas, kebosanan dan kejenuhan, sikap yang tidak layak terhadap
pengalaman masa lalu yang menyenangkan, yang telah menentukan minat dan pilihan,
c. Faktor Pengalaman
minat agaknya merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama
sekali pengalaman dalam bidang yang disimak. Faktor pengalaman merupakan suatu
d. Faktor Sikap
Pada dasarnya manusia mempunyai dua sikap utama, yaitu sikap menerima dan
sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan
ditujukan pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menyenangkan baginya. Kedua hal
ini memberikan dampak pada menyimak, masing-masing dampak positif dan dampak
negatif.
e. Faktor Motivasi
motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, maka orang itu diharapkan akan berhasil
dalam mencapai tujuan. Begitu pula halnya dengan menyimak. Dorongan dan tekad
dengan baik dan jelas, mengutarakan apa maksud dan tujuan yang hendak dicapai, dan
bagaimana mencapai tujuan itu, jelas merupakan suatu bimbingan kepada para siswa
untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.
kebiasaan menyimak kita dapat berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan ini turut pula
ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin. Dari beberapa penelitian, beberapa pakar
menarik kesimpulan bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang
g. Faktor Lingkungan
pada umumnya. Faktor lingkungan berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik menyangkut pengaturan dan penataan ruang kelas serta sarana belajar
Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan kegiatan menyimak.
Misalnya Sebagai guru dan pendidik, kita ingin sekali menyimak cermah, kuliah, atau
siaran-siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan
pengajaran.
a. Pengertian Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti
membuat, poeisis yang berarti pembuatan atau poeites yang berarti pembuat, pembangun
atau pembentuk. Di Inggris puisi ini disebut poem atau poetry yang artinya tidak jauh
berbeda dengan to make atau to crate, sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi itu
Menurut Watt-Dunton (Tjah jono, 1998: 50 ) puisi adalah ekspresi konkret dan
artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama. Dalam Tjahjono
(1998: 50) Samuel Johnson juga mempunyai pendapat bahwa puisi adalah seni
Menurut (Moeliono, 2008: 1112) puisi adalah gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan
pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama,
puisi adalah sebuah ungkapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek-aspek bunyi
yang biasanya berisi suatu pengalaman imajinatif atau nyata sang penyair dari kehidupan
b. Karakteristik Puisi
Pengertian puisi memang harus berpijak dari pemahaman sendiri tentang puisi,
tetapi memahami ciri dan karakter puisi penting untuk dilakukan sebagai dasar untuk
menulis puisi. Karakter ini berkaitan dengan ciri puisi secara universal, yang pastinya
dimiliki baik secara keseluruhan maupun bagian, untuk karya yang disebut puisi. Karena
bersifat universal, maka pemahaman karakter puisi ini selalu diolah dan dimodifikasi
oleh penulisnya sendiri untuk menghasilkan aspek estetis yang indah. Karakterisasi
1) Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Media pengungkapan puisi sebagai pengalaman estetis
kita adalah dengan kata-kata. Memilih, memilah, dan menentukan kata yang akan dan
menentukan kata yang akan digunakan untuk mengungkapkan perasaan adalah diksi.
Pemilihan kata dan pemanfaatan kata merupakan aspek yang utama dalam dunia
puisi.
2) Bunyi
Bunyi dalam puisi memegang peranan amat penting, karena tanpa bunyi yang
merdu dan harmonis tidak aka nada unsur yang dapat dikatakan puitis dan indah. Nada
yang meninggi, merendah, tekanan yang mengeras dan melembut, tempo yang cepat dan
melambat semuanya mempengaruhi ujaran, bahkan lagi ini menentukan makna. (Suyitno,
2009: 81)
3) Irama
Unsur lain yang berkaitan erat dengan bunyi adalah irama. Irama puisi adalah
acuan tampak dan acuan tak tampak sebuah puisi yang menuntun pernafasan kita pada
waktu membacanya.
Pengaruh irama dalam puisi sangatlah besar. Irama puisi menyebabkan terjadinya
rasa keindahan, timbul imajinasinya, munculnya daya pukau dan lebih dari itu ia dapat
4) Tipografi
pembaitan-enjambemen, penggunaan huruf dan tanda baca, serta bentuk bait. Harus
diakui, secara konvensional, yang membedakan puisi dan prosa sebagai genre sastra
adalah pada aspek tipografi, yaitu puisi dalam bentuk bait sedangkan prosa dalam bentuk
Untuk memahami isi puisi, kamu dapat menganalisis unsur-unsur puisi. Unsur-
Diksi berarti pemilihan kata. Pemilihan kata dan pemanfaatan kata merupakan
aspek utama dalam dunia puisi. Suatu puisi menggunakan pilihan kata atau diksi yang
disesuaikan dan mewakili isi puisi. Oleh karena itu, diksi suatu puisi dapat dianalisis
untuk menemukan makna, perasaan dan sikap penyair yang tersembunyi dalam puisi.
Sehingga dapat ditegaskan pemilihan kata dan pemanfaatan kata merupakan aspek yang
Makna denotasi merupakan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan kamus.
Sementara itu, makna konotasi merupakan makna yang berubah karena konteks
penggunaannya atau makna kias. Biasanya dalam dunia puisi tidak terlepas dengan kata-
kata yang berbentuk makna denotasi dan makna konotasi, sehingga untuk dapat
membedakan kata yang berbentuk makna denotasi dan kata yang berbentuk makna
konotosi terlebih dahulu fahami definisi keduanya yaitu makna denotasi dan makna
konotasi.
dengan benda, peristiwa, dan keadaan yang dialami penyair. Citraan berhubungan dengan
indra, seperti penglihatan, pendengaran atau rabaan. Misalnya seorang yang membacakan
puisi dengan sedih perasaan kita harus ikut terlibat sehingga diperlukan keterlibatan
4) Majas
Dari beberapa jenis majas tersebut masih banyak lagi jenis majas yang terdapat di dalam
suatu puisi. Setiap majas biasanya memberikan efek di dalam terbentuknya suatu puisi.
Sehingga semakin banyak majas yang terdapat di dalam suatu puisi semakin banyak pula
merasakan hal yang ditulis penyair, mampu menyerap nilai-nilai yang terkandung dalam
puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni dengan keindahan dan kelemahannya.
yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu.
Dalam batasan ini, syarat untuk dapat mengapresiasi karya sastra adalah kepekaan batin
a. mengenal,
b. memahami,
c. menafsirkan,
d. menghayati, dan
Untuk mengapresiasi puisi, kita harus mengenal hakikat puisi, yaitu tema, nada
7. Teknik Dictogloss
Kata dictogloss berasal dari bahasa Inggris dan terdiri dari dua kata yaitu kata
dicto atau dictate yang artinya dikte atau imla, dan gloss yang artinya tafsir. Penulis
berpendapat, teknik ini merupakan gabungan dua teknik, yaitu dikte dan tafsir.
teknik dictogloss yaitu sebuah teknik dalam pengajaran menyimak yang tergolong
komunikatif. Dalam teknik ini siswa diminta menuliskan kata-kata sebanyak yang
mereka mampu. Dengan teknik ini siswa dilatih untuk mendengarkan, memahami,
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa dalam teknik dictogloss terdapat
dua buah teknik yang digunakan sebagai upaya pemahaman sebuah wacana lisan yang
didengarkannya. Yakni dikte dan identifikasi kata kunci. Teknik dikte adalah ketika
materi diperdengarkan kepada siswa sedangkan teknik identifikasi kata kunci digunakan
ketika siswa diminta menuliskan kata-kata kunci atau kata-kata isi sebanyak yang mereka
mampu. Bahwa identifikasi kata kunci adalah memilih kata yang merupakan pokok
pikiran utama dari wacana. Maka dalam teknik dictogloss perlu adanya penemuan kata-
Kelebihan atau kemudahan teknik dictogloss dalam memahami puisi, siswa akan
mampu membuat prediksi, membuat inferensi-inferensi hal-hal yang tidak ada dalam
teks. Dengan teknik dictogloss ini siswa terutama akan belajar mengenali unsur-unsur
individual dalam teks. Sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi dari puisi yang
Media rekaman atau audio ialah media yang berkenaan dengan indera
pendengaran, seperti kaset dan radio. Dalam teknik dictogloss lebih baik bila digunakan
c. Membuat pembelajaran lebih seimbang dan merata (Azies dan Alwasilah, 1996: 86).
Oleh karena itu penggunaan media rekaman atau media audio ini sangat
kedudukan yang sangat penting. Komunikasi akan dikatakan efektif jika para penyimak
terpikat perhatiannya, dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan melakukan
puisi:
a. Persiapan
Pada tahap ini guru mempersiapkan siswa untuk mendengarkan rekaman puisi
yang akan diputar, dengan meyakinkan bahwa siswa tahu apa yang harus dilakukan dan
b. Dikte
Rekaman puisi diputar satu kali, siswa menyimak dan mampu mendapatkan
gambaran umum dari puisi yang disimaknya. Kemudian siswa membuat catatan kata-kata
kunci yang berhubungan dengan tema, amanat, makna keseluruhan dari puisi, makna
kehidupan nyata serta mampu merubah puisi menjadi sebuah cerita singkat.
c. Rekonstruksi
Pada akhir dikte siswa mengumpulkan lembar jawaban berupa catatan kata-kata
kunci yang telah disusunnya sesuai versi mereka. Dalam tahap ini perlu diingat bahwa
Siswa bisa membandingkan catatan kata-kata kunci versi mereka dengan puisi
aslinya, yang ditayangkan melalui overhead projector (OHP) atau dalam bentuk
selembaran.
B. Kerangka Pikir
menyimak puisi. Banyak siswa yang “ogah-ogahan” mengikuti pelajaran sastra sengan
serius cenderung seorang siswa merasa malas mengikuti pelajaran sastra. Dari
menjadi masalah.
Dari permasalahan di atas untuk dapat mengatasi masalah tersebut, guru harus
pembelajaran menyimak puisi akan lebih efektif. Teknik dictogloss ini lebih menekankan
pada penemuan kata-kata kunci untuk lebih memudahkan siswa dalam pembelajaran
menyimak terutama menyimak puisi. Sehingga siswa dapat dengan mudah untuk
memahami isi puisi yang disampaikan melalui puisi yang disimaknya. Pembelajaran
dengan teknik dictogloss ini diharapkan siswa lebih tertarik dan lebih mudah untuk
C. Hipotesis Tindakan
keterampilan menyimak puisi pada siswa kelas VII terutama kelas VII G SMP Negeri 1