Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA DI SD (PDGK4101)

Nama : Nur Asiah


Nim : 857140562
Semester : IV (Empat)
Dosen : Komariah, M.Pd
Pertanyaan!
1. Pada hakikat keterampilan berbahasa terdiri atas 4 aspek, Jelaskan!
2. Jelaskan keterkaitan antara Aspek keterampilan berbahasa hubungan membaca dan
menulis!
3. Jelaskan yang di maksud menyimak Ekstensif dan menyimak Intensif menurut
Tarigan, 1986:35!
4. Jelaskan hal-hal yang perlu di perhatikan ketika berdialog!
5. Jelaskan tujuan berbicara untuk menghibur menurut tarigan!

Jawaban!
1. Pada hakikat keterampilan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yaitu:
 Menyimak: Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti
–at all: 1992).
Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta
gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan
menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
b. Untuk menganalisis fakta
c. Untuk mengevaluasi fakta
d. Untuk mendapatkan inspirasi
e. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
 Berbicara
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang
dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan.
Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk
mengucapkan dan akhirnya terampil berbicara. Berbicara diartikan sebagai kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan (Tarigan, 1983:14).
Tujuan Berbicara
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu mempunyai maksud dan
tujuan. Menurut Tarigan (1983:15) tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi.
 Membaca: Membaca yaitu suatu proses penyerapan informasi dalam dari sebuah karya
tulis untuk mengetahui informasi yang ingin disampaikan penulis.
Tujuan membaca:
a. kesenangan,
b. menyempurnakan membaca nyaring,
c. menggunakan strategi tertentu,
d. memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik,
e. mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya,
f. memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.
Beberapa tujuan membaca lainnya yang erat kaitannya dengan makna, diantaranya:
a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
c. Membaca untuk mengetahuai urutan atau susunan, organisasi cerita.
d. Membaca untuk menyimpulkan.
e. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.
f. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.
g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
 Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada
suatu media dengan menggunakan aksara. Secara umum Semi (1990:19) membagi
tujuan menulis sebagai berikut:
a. Memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dalam
mengerjakan sesuatu, misalnya petunjuk cara menggunakan mesin, merangkai
bunga, dan sebagainya.
b. Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal
yang harus diketahui orang lain, misalnya menjelaskan mengenai manfaat lari bagi
kesehatan jantung.
c. Menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu yang
berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, misalnya menceritakan tentang
perjuangan Sultan Hasanuddin.
d. Meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih
singkat, misalnya dari 150 halaman menjadi 10 halaman, maupun ide pokoknya
tidak hilang.
e. Meyakinkan, yakni tulisan berusaha meyakinkan orang lain agar setuju atau
sependapat dengannya. Barangkali tujuan menulis yang paling umum digunakan
adalah tujuan meyakinkan ini.

2. Hubungan membaca dan menulis


Membaca dan menulis merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menulis adalah
kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang
bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasih dalm
bentuk tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mecoba memahami gagasan, perasaan, atau
informasih yang disajikan dalam bentuk tulisan.
3. Henry Guntur Tarigan (2008: 37-59) membagi jenis menyimak dalam dua macam, yaitu
menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
a. Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal
yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan
langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat dipergunakan
untuk dua tujuan yang berbeda. Menyimak ekstensif bisa juga disebut sebagai proses
menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan siaran
radio, televisi, percakapan orang di jalan, di pasar, kotbah di masjid dan sebagainya.
Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain:
 Menyimak sosial (social listening) yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan oleh
masyarakat dalam kehidupan sosial, di pasar, di jalan, dan sebagainya.
 Menyimak sekunder (secondary listening) adalah kegiatan menyimak yang
dilakukan secara kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu pada saat kita belajar
dan tiba-tiba kita mendengar suara anggota keluarga kita bercanda di ruang tamu,
suara radio, televisi, atau suara-suara lain yang ada disekitar tempat tinggal kita.
 Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut menyimak apresiatif
adalah kegiatan menyimak untuk menikmati atau menghayati sesuatu. Misalnya
menyimak pembacaan puisi.
 Menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa
sadar.
b. Menyimak intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk memahami makna yang
dikehendaki. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam menyimak intensif diantaranya
yaitu menyimak intensif pada dasarnya menyimak pemahaman, menyimak intensif
memerlukan tingkat konsentrasi pemikiran dan perasaan yang tinggi, menyimak
intensif pada dasarnya memahami bahasa formal dan menyimak intensif memerlukan
produksi materi yang disimak. Jenis-jenis yang termasuk dalam menyimak intensif
diantaranya adalah:
 Menyimak kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan menyimak berupa
pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar
dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima
oleh akal sehat. Pada umumnya menyimak kritis lebih cenderung meneliti letak
kekurangan, kekeliruan, dan ketidaktelitian yang terdapat dalam ujaran atau
pembicaraan seseorang.
 Menyimak konsentratif (concentrative listening) sering juga disebut menyimak
sejenis telaah. Menurut Dawson (dalam Tarigan: 2008: 49) kegiatan-kegiatan yang
tercakup dalam menyimak konsentratif yaitu:
a. mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam pembicaraan;
b. mencari dan merasakan hubungan-hubungan, seperti kelas, tempat,
kualitas, waktu, urutan, serta sebab-akibat;
a. mendapatkan atau memperoleh butir-butir informasi tertentu;
b. memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam;
c. merasakan serta menghayati ide-ide sang pembicara, sasaran, ataupun
pengorganisasiannya;
d. memahami ide-ide sang pembicara;
e. mencari dan mencatat fakta-fakta penting.
4. hal-hal yang perlu di perhatikan ketika berdialog!
 Menahan diri
Tahan diri Anda dari judgement, mengambil keputusan sepihak atau
mempermasalahkan status. Lupakan sementara, apa saja yang ada di dalam kepala
Anda tentang mereka, untuk membuka kemungkinan munculnya berbagai hal yang
belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan begini, Anda akan memahami sudut
pandang orang lain. Lupakan dulu status Anda, sebab orang lain akan mencoba
melihat konsekuensi berdasarkan status Anda. Apalagi, jika jabatan Anda cukup
tinggi. Ingatkan mereka tentang status Anda, hanya jika dialog usai dan telah tiba
saatnya untuk mengambil keputusan.
 Mendengarkan
Mendengarkan adalah cara untuk mencari tahu pemahaman di belakang semua posisi
dan perspektif yang berbeda. Konfirmasikan hal-hal yang Anda kurang
memahaminya, dengar tanpa memformulasikan respon. Sebab, itulah yang terjadi
dalam debat atau negosiasi. Anda tidak perlu meyakinkan mereka tentang perspektif
Anda. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda mendengar dan punya perhatian.
Mereka akan terbuka dan merasa nyaman tentang perbedaan dalam hal keyakinan,
tata nilai, serta perasaan tersebut.
 Menemukan
Bertanyalah untuk menemukan dan mengklarifikasi apa yang Anda dengar, dan
yakinkan bahwa Anda memang mengerti. Temukan berbagai asumsi yang
tersembunyi. Dialog adalah alat terbaik untuk memunculkannya ke permukaan. Dan
asumsi yang tersembunyi, biasanya berakar pada ketidakpahaman dan
ketidakpercayaan. Membuatnya tidak tersembunyi lagi, akan memperbaiki tingkat
pengertian dan penghargaan, serta mengarah pada berbagai kemungkinan baru yang
lebih baik.

5. Menurut (Tarigan, 2008, p. 16) berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan. Pakar lain yang menjelaskan definisi dari berbicara yaitu
Mulgrave. Menurut Mulgrave dalam (W. Et al., 2017, p. 11.9) berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa atau kata-kata untuk mengekspresikan
pikiran.
Berbicara untuk Menghibur
Berbicara untuk menghibur adalah pembicara berusaha untuk menyenangkan atau
menyejukkan hati pendengar. Usaha untuk menyenangkan hati pendengar dapat dilakukan
dengan humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan
sebagainya. Berbicara yang memiliki efek munculnya suasana gembira pada pendengar
adalah tujuan utama dari berbicara untuk menghibur.

Anda mungkin juga menyukai