Anda di halaman 1dari 24

MODUL 8 : BILANGAN RASIONAL

DAN BILANGAN IRASIONAL


SERTA CARA MENGAJARKANNYA

PENDIDIKAN MATEMATIKA 1
TUTOR : Lia Febrima, M.Pd.
Nama Kelompok:
1. Liana
2. Nur Asiah
Tujuan Pembelajaran ini yaitu :
1. Menjelaskan pengertian bilangan rasional
2. Menjelasan pengertian bilangan irasional
3. Membedakan bilangan rasional dan bilangan irasional
4. Mengurutkan bilangan rasional dan bilangan irasional
5. Menjelaskan penerapan operasi yang telah diidentifikasi dalam suatu himpunan
6. Menjelaskan adanya lambang operasi dan makna selain operasi x, +, : dan –
7. Menjelaskan prinsip-prinsip mengembangkan krgiatan mengajar-mengajar
bilangan rasional dan bilangan irasional yang interaktif di Sekolah Dasar
8. Menerapkan aneka cara mengajarkan bilangan rasional dan irasional dengan
bahan-bahan yang sesuai.
BILANGAN RASIONAL DAN BILANGAN IRASIONAL
SERTA CARA MENGAJARKANNYA

BILANGAN RASIONAL DAN SIFAT- BILANGAN IRASIONAL DAN SIFAT- MENGAJARKAN BILANGAN
SIFATNYA SIFATNYA RASIONAL DAN IRASIONAL DI SD

Pengertian Bilangan Rasoinal Memperkenalkan Pecahan


Kesamaan Bilangan Rasional Pecahan Campuran

Sifat-Sifat Bilangan Rasional Pecahan Sama

Penjumlahan dan Menjumlahkan dan


Pengurangan Bilangan Mengurangkan Pecahan
Rasional
Mengalikan dan Membagi
Perkalian dan Pembagian Pecahan
Bilangan Rasional
Mengajarkan Bilangan
Sifat-Sifat Operasi Bilangan Rasional
Rasional

Bilangan Rasional Desimal


BILANGAN RASIONAL DAN SIFAT-SIFATNYA

PENGERTIAN BILANGAN RASIONAL

Bilanganrasionaladalahbilangan yang dapat di


buktikandenganbentukperbandinganatau A dan B yang
merupakanbilanganbulatserta B ≠ 0. Selanjutnya, dari bilangan , a
disebut pembilang (numerator) atau pengatas dan b disebut
penyebut (demurator) atau pembawah
KESAMAAN BILANGAN RASIONAL

Relasi sama dengan ( = ) pada bilangan


rasional bersifat :

Reflektif
ab = badengancatatan =

Simetris
cb = dadengancatatan =

Transitif
af = bedengancatatan =
SIFAT-DIFAT BILANGAN RASIONAL

“Jika a, b, c, I, b 0 dan c 0, maka “

Harus dibuktikan bahwa , berati contoh ambil bilanga rasional dan


harus dibuktikan bahwa a (bc) = b bilangan bulat 5 maka dapat ditentukan
(ac) bahwa:
a(bc)=(bc)a (sifat komutatif)
a(bc)=b(ca) (sifat asosiatif) (perhatikan bahwa 3.20 = 4.15= 60)
a(bc)=b(ac) (sifat asosiatif)
“ jika a dan b mempunya faktor persekutuan terbesar 1
maka bilangan rasional disebut sederhana”

• bilangan rsional adalah sederhana sebab faktor persekutuan terbesar dari 2


dan 5 adalah 1 atau 2 relatif prima dengan 5.
• Bilangan reasional tidak sederhana sebab faktor persekutuan terbesar dari
12 dan 16 adalah 4.

Setelah pembilang dan penyebut dibagi 4 maka di peroleh , yang


mana adalah bilanga rasional ssederhana.
Jadi, bilangan dapat disederhanakan sehingga diperoleh .
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN RASIONAL

“Jika p, q, r, s, I , q 0, dan s 0 maka “Jika p, q, r, s, I , q 0, dan s 0 maka”

contoh contoh
5 4 5.7+ 6.4 35+24 59 3 1 3.3 − 4.1 9 −1 5
+ = = = − = = =
6 7 6.7 42 42 4 3 4.3 12 12
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN
RASIONAL

“Jika p, q, r, s, I , q 0, dan s 0 maka” “Jika

Contoh :

contoh
3 5 3 x 5 15
x = =
8 7 8 x 7 56
SIAT-SIFAT OPERASI BILANGAN
RASIONAL
Sifat Ketertutupan (Closure Property )
dan adalah sebarang unsur Q maka

Sifat Komutatif ( Commutative Property )

adalah sebarang unsur Q maka

Sifat Assosiatif (Associative Property)

adalah sebarang unsur Q maka


dan
Sifat Identitas (Identity Property)
Untuk sebarang ada suatu
yang masing-masing adalah
tunggal sehingga :

Sifat Inverse ( Inverse Property)


Untuk sebarang ada suatu
yang masing-masing adalah
tunggal sehingga:
Sifat Distributif (Distributive Property)
Perkalian terhadap Penjumlahan

adalah sebarang unsur Q maka

“suatu group adalah suatu himpunan dengan satu operasi tertentu


yang memenuhi sifat ketertutupan, asosiatif, identias dan invers.”
BILANGAN RASIONAL DESIMAL
Dalam kaitannya dengan bilangan rasional pecahan, Simon Stevin (Belanda),
pada abad 16, memperkenalkan cara menuliskan pecahan dalam bentuk
desimal sebagai berikut :

1. Tanda koma di letakkan setelah angka satuan.


2. Satu angka bilangan setelah koma menyatakan per sepuluhan.
3. Setiap satu angka bilanga setelahnya, secara berturut-turut menyatakan per
seratusan, per seribuan dan seterusnya.
4. Bilangan-bilangan rasional dengan penyebut 10 mempunya satu tempat
desimal, penyebut 100 mempunyai dua tempat desimal, penyebu 1000
mempunyai tiga tempat desimal dan seterusnya.
BILANGAN IRASIONAL DAN SIFAT-SIFATNYA

“Suatu bilangan yang tidak rasional disebut bilangan irasional.


Bilangan irasional tidak dapat dinyatakan sebagai desimal berakhir atau
desimal berulang”

buktikan : kuadrat suatu bilangan genap adalah bilangan genap.

Sebarang bilangan bulat genap dapat dinyatakan dengan 2k dengan k I (2k)2 =


4k2 = 2.2k2 = 2(2k)2 =2t

Jadi (2k)2 adalah bilangan genap. Dengan kata lain, kuadrat suatu bilangan
genap adalah bilangan genap.
MENGAJARKAN BILANGAN RASIONAL DAN
IRASIONAL di SD
MEMPERKENALKAN PECAHAN

Pecahan pecahan
pembilangnya 1 dan pecahan Pecahan penyebutnya
penyebutnya selain 2, 2, 4, 8 dan pembilangnya
4 atau 8 pembilangnya bukan 1 bukan 1, dan
penyebutnya
selain, 2, 4 , 8
PECAHAN CAMPURAN

Dengan sedikit pengembangkan, pecahan-pecahan campuran dapat di


tunjukkan dengan memilih atau menetapkan salah satu potongan sebagai
satuan.

Misal jika d digunakan sebagai satuan maka potongan-potongan


yang lain akan mempunya nilai sebagai berikut :
u=
d=1
a=
b= dan lain sebagainya
PECAHAN SAMA
Anda tentu sudah memahami betul bahwa suatu pecahan mempunya banyak
nama. Nama-nam lain dari adalah , ... merupakan pecahan-pecahan yang
nilainya sama dan disebut dengan pecahan-pecahan ekuivalen.

g dari g = u dari g = 4u
dari g = a dari g= 4u
c c dari g = c dari g= 4u

a a a a
Karena c = 2a = 4u maka menyatakan
u u u u u u u u
panjang sama sehingga di katakan :
MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN PECAHAN

untuk memahami jumlah maka cara terbaik adalah menggunakan ukuran a, b,


dane serta di bantu u.

e
b = dari e atau e = 2b
a = dari e atau e = 3a
b b u = dari e atau b = 3u

a a A
b + a = 5u maka dapat ditentukan bahwa :
u u u u u u
MENGALIKAN DAN MEMBAGI PECAHAN
Menentukan Perkalian Pembilang

1. Ambil ukuran b, letakkan mendatar.


2. Ambil ukuran a, letakkan tegak di atas b.
a
b b  
3. Lengkapilah dengan ukuran b yang lain
1.1 1.2
saehingga terbentuk bangun perseji
panjang.
b   b b
4. Ambil semua ukuran b dan letakkan a
 
b
1.4
berisian memanjang sehingga dapat 1.3
ditentukan ukuran panjangnya dengan
menggunakan u.
Menentkan perkalian penyebut

•Ambil ukuran c, letakkan mendatar


•Ambilo ukuranb b, letakkan tegas diatas c c c

 
•Lengkapilah dengan ukuran c yang lain
sehingga terbentuk bangun persegi panjang.
•Ambil semua ukuran c dan letakkan c

 
 

 
bersisian memanjang sehingga dapat
ditentukan ukuran panjangnya dengan
c c c
menggunakan u.
Membandingkan Perkalian Pembilang Dan Perkalian Penyebut.

b b 
c c
c
   

Menetukan hasil perkalian

3 2 𝑒 6 3.2
x = x =
4 3 𝑘 12 4.3
MENGAJARKAN BILANGAN IRASIONAL

Sebagai bahan pertama, bilangan irasional akan diberikan melalui metode


pendekatan.

Bilangan irasional dinyatakan sebagai bilangan r sehingga r x r = 2. Dalam hal ini,


siswa diminta untuk mencoba-coba menemukan nilai r sehingga r x r = 2. Ada
baiknya anda mengarahkan mereka untuk memperoleh pendekatan terbaik untuk
satu tempat desimal, dua tempat desimal dan tiga tempat desimal. Beberapa
bilangan akar yang dapat diberikan adalah .
Usahan mereka memahami bahwa proses mencari nilai pendekatan bilangan
akar yang irasional, dapat dikerjakan terus-menerus sampai berapa pun
temptat desimal yang diinginkan. Nilai hasil pendekatan juga perlu diminta
untuk diamati sehingga siswa mengerti bahwa tidak ada pola beruang teratur
dari lambang bilangan hasil pendekatan.

Selanjutnya siswa diajak berpikir untuk mampu membedakan bilangan


rasional dengan irasional. Dengan menggunakn contoh-contoh pengubahan
pecahan menjadi desimal berakhir atau desimal berulang (teratur), mereka
akhirnya tahu bahwa pengubahan ini tidak terjadi pada bilangan irasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai