Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MODUL 4 DAN 5

KETERAMPILAN BERBAHASA
INDONESIA SD / PDGK 4101

DI SUSUN OLEH

SRI WAHYUDATI
857932379

PROGRAM PENDIDIKAN S1 PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2022
MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR 1

KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

Membaca permulaan diartikan sebagai kegiatan pengenalan lambing bunyi Bahasa serta pelafalannya
menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Pada kegiatan membaca permulaan, penekanan membaca lebih
diarahkan pada pengenalan lambing bunyi dan pembunyiannya, belum pada pemahaman yang
terkandung dibalik lambing-lambang dimkasud.

A. PENGERTIAN MEMBACA PERMULAAN

Membaca permulaan sering diversuskan dengan membaca lanjut. Sasarannya adalah pembaca-
pembaca pemula yang belum mengenal lambing-lambang bunyi Bahasa. Dilingkungan sekolah, yang
dimaksud dengan pembaca pemula adalah siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar.

B. TUJUAN MEMBACA PERMULAAN

Membaca permulaan diberikan kepada para pemula yang belum bias membaca ( awal memasuki dunia
sekolah formal) atau kepada anggota masyarakat yang tergolong buta aksara membuka pendidikan non
formal.

C. FUNGSI MEMBACA PERMULAAN

Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi keberhasilan seseorang dalam
semua aspek kehidupan kelak. Terdapat banyak ungkapan bijak yang mengimplisitkan betapa
pentingnya peran dan fungssi mebaca bagi kehiidupan

D. JENIS-JENIS MEMBACA PERMULAAN

Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian sub-
subketerampilan yang lebih kecil.

Melibatkan 3 komponen berikut:

1. Pengebalan terhadap aksara dan tanda baca


2. Korelasi antara aksara, tada-tanda baca dan unsur-unsur linguistic formal
3. Hubungan lebih lanjut antara (1) dan (2) dengan makna (meaning).

Jenis membaca yang cocok ditanamkan pada pembaca permulaan adalah jenis membaca
nyaring atau membaca bersuara atau membaca tehnik

1. Membaca nyaring (membaca bersuara)


Mebaca nyaring pada kelas permulaan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaina melek
huruf si pembelajarnya.
2. Membaca tehnis
Selain membaca bersuara, jenis membaca permulaan yang diajarkan di kelas rendah adalah
membaca tehnis. Pada membaca jenis ini , anak sudah mulai dibimbing kea rah pembacaan
teks secara tepat menurut pelafalan dan intonasinya.

KEGIATAN BELAJAR 2
KETERAMPILAN MEMBACA LANJUT

A. Pengertian membaca lanjut


Membaca lanjut sering diversuskan dengan membaca permulaan. Keterampilan
membaca jenis ini diberikan setelah seseorang melek huruf.

Keterampilan membaca dibangun oleh 2 aspek penting yaitu:


1. Keterampilan yang bersifat mekanis
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman

B. Tujuan membaca lanjut


Seseorang melakukan kegiatan membaaca dilandasi oleh berbagai keperluan.

Waples 1967 sebagaimana dikutip oleh Nurhadi 1987, mmengelompokkan tujuan


membaca , kedalam beberapa keperluuan berikut ini:

1. Mendapat alat tertentu, (instrumental effect) yaitu membaca untuk memperoleh


sesuatau yang praktis
2. Mendapat hasil yang berupa prestice ( prestige effect). Yaitu membaca untuk
mendapat rasa lebih atau self image dari orang lain.
3. Memperkuat nilai-nili kepribadian atau keyakin atas suatu pilihan.
4. Mendapat pengalaman estetik melalui penikmatan emosional
5. Membaca untuk menghindari diri dari kesulitan, ketakutan dan kekhawatiran

Disamping tujuan-tujuan umum seperti yang dijelaskan di atas. Seseorang melakuakan


kegiatan membaca juga berkaitan dengan pemenuhan tujuan khususnya.

Tujuan-tujuan khusus membaca itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini :

1. Membaca untuk memperoleh informasi factual


2. Membaca untuk memperoeh informasi khusus
3. Membaca untuk memberikn pertimbangan atau penilaian
4. Membaca untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan emosi
5. Membaca untuk mengisi waktu luang

C. Fungsi dan manfaat membaca lanjut


Sesuai dengan sasaran dari jenis membaca ini , yakni melek wacana, maka fungsi utama
dari kegiatan membaca lanjut adalah kunci dari pembuka berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam membuka dan meluaskan cakrawala wawasan pembacanya.

D. Jenis membaca lanjut

Aspek yang harus dikembangkan dalam membaca lanjut adalah pemahaman isi bacaan
dan kecepatan membaca. Untuk mencapai 2 hal tersebut, jenis membaca yang harus
dikembangkan pada mebaca lanjut adalah jenis membaca dalam hati.

E. Mengimplementasikan jenis membaca lanjut


1. Membacakan naskah pidato.
Bagaimana cara membacakan naskah pidato denagn baik. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
a. Sebelum naskah pidato itu dibacakan secara nyaring, pahamilah terlebih dahulu
isinya melalui kegiatan membaca dalam hati.
b. Berupayalah menggunakan Bahasa tubuh secara tepat denganbantuan mimic
dan gestur tubuh yang mendukung
c. Berupayaah untuk memwlihara kontak mata dengan pendengar, jangan
terpaku pada naskah pidato secara terus menerus tanpa menghiraukan
pendengarnya.
d. Bacalah teks pidatoitu dengan vocal yang jelas , serta lagu intonasi yang tepat.

F. Membaca wacana informative dari internet


Salah satu media informasi dalam masyarakat modern adalah internet. Melalui internet,
setiap hari disebarkan beragam informasi yang melimpah ruah , mulai dari informasi
ringan , seperti cara merawat binatang peliharaan , hingga informasi yang kompleks,
seperti cara kerja computer canggih.

MODUL 5
KETERAMPILAN MENULIS

Kegiatan belajar 1

A. PENGERTIAN MENULIS PERMULAAN


Keterampilan menulis terbagi dalam 2 klasifikasi
1. Menulis permulaan adalah aktifitas fisik dalam bentuk kegiatan melukis atau menggambar
lambang bunyi Bahasa.
2. Menulis lanjut

B. TUJUAN MENULIS PERMULAAN


Orientasi pembelajaran membaca dan menulis permulaan masih ditujukan terhadap
penguasaan mekanik. Pemroduksian ide atau gagasan dalam pembelajaran menulis menjadi
tuntunan utama. Oleh karena itu pembelajaran menuis permulaan sering disatu paketkan
dengan pembelajaran permulaan. Ketika anak-anak mengenali lambing-lambang bunyi secara
reseptif. Dia juga harus mampu merepresentasikan lambing-lambang yang sudah dikenalinya itu
dalam wujud tulisnya.
Pembelajaran menulis yang dilatihkan meliputi :
1. Menjiplak
2. Menebalkan
3. Mencontoh
4. Melengkapi
5. Menyalin.

C. TUJUAN DAN FUNGSI MENULIS PERMULAAN


Seperti halnya membaca permulaan. Menulis permulaan berfungsi sebagai peletak dasar bagi
kemampuan menulis yang sesungguhnya. Yakni, menuangkan pikiran , perasaan , gagasan
kedalam bentuk Bahasa tulis.

Pelatihan dan pembelajaran menulis masih berkisar diseputar keterampilan mekanik / motorik
gerak tangan , belum sampai pada aktivitas otak dalam melahirkan gagasan ide, pikiran ,
pendapat dan lain-lain.
Menulis permulaan diorientasikan untuk tujuan-tujuan berikut :
1. Melatih kelenturan gerak tangan
2. Menirukan gambar atau bunyi Bahasa
3. Membedakan bentuk/gambar setiap lambing bunyi
4. Menulis tegak bersambung
5. Menulis indah.
D. Jenis-jenis pembeajaran menulis permulaan.
Kegiatan menulis permulaan tidak dapat dipisahkan dari membaca permualaan. Kedua
keterampilan ini di berikan secara bebarengan. Keterampilan-keterampilaan motoric ini yang
mula-mula dilatihkan diawali dengan kegiatan prabaca atau menulis tanpa buku.

Jenis –jenis menulis permulaan yang diajarkan atau dilatihkan di kelas 1 dan 2 antara lain
sebagai berikut ini :
1. Menjiplak berbagai bentuk gambar
Pelatiahan ini lebih merupakan transisi dari pelatihan aktifitas motoric tanpa buku (diudara)
ke pelatihan motoric dengan menggunakan media buku.
2. Menjiplak bentuk-bentuk huruf
Proses menjiplak mulai diarahkan pada bentuk-bentuk lambing yang biasa dikenal sebagai
huruf atau lambing fonem.
3. Menebalkan berbagai bentuk gambar atau huruf
Praktik pada pebelajaran ketiga ini hamper sama dengan jenis pertama dan kedua. Bedanya
terletak pada sajian objek bentuk gambar atau huruf yang harus ditebalkan anak dengan
tinta yang lebih tipis, lebih halus dan lebih samar.
4. Mencontoh huruf dari buku atau papan tulis
Yang harus diperhatikan guru dalam proses mencontoh ini adalah hal-hal berikut ini
a. Contoh yang dibuat guru harus baik dan benar
b. Urutan contoh huruf yang diberikan harus menunjukkan gradasi dari urutan mudah-
sukar. Dan sederhana –kompleks
c. Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa secara individual.
d. Memberikan bantuan khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan
5. Mencontoh kata atau kalimat dari buku atau papan tulis
Proses yang sama seperti butir 4 dilakuakan terhadap objek yang berupa kata atau kalimat
sederhana. Kata atau kalimat yang dicontohkan ditulis dalam bentuk tegak lepas-lepas atau
bukan tegak bersambung.
6. Mencontoh teks sederhana dari buku atau papan tulis.
Teks atau contoh tulisan dapat dibuat sendiri oleh guru, diambil dari lirik lagu anak-anak,
atau teks yang disusun berdasarkan cerita anak.
7. Menyalin puisi atau lagu anak sederhana dengan huruf lepas atau huruf tegak bersambung
8. Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru.
9. Melengkapi kalimat berdasarkan gambar
10. Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat
11. Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan memperhatikan penggunaan
huruf capital dan tanda titik.
12. Mendiskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara tertulis

Kegiatan belajar 2

KETERAMPILAAN MENULIS LANJUT

A. Pengertian menulis lanjutan

Keterampilan menulis lanjut merupakan keterampilan menulis yang sesungguhnya, yakni kegiatan
menuangkan gagasan , ide, pikiran , perasaan kedalam bentuk lambang bunyi berupa bhasa tulis.

Menurut Tarigan (2000;21) gambar atau tulisan mumgkin dapat menyampaikan makna-makna tetapi
tidak menggambarkan kesatuan-kesatua Bahasa. Menggambar huruf-huruf bukanlah menulis.
Tarigan mendefinisikan menulis sebagai kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang – lambang
grafik yang menggambarkan suatau Bahasa yang dipahami oleh seeorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut.

B. Tujuan dan fungsi menulis lanjutan

Fungsi utama menulis adalah alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam kegiatan berkomuikasi tulis,
si penyampai pesan (penulis) menyampaikan pesan atau ide , gagasan, pikiran, kehendak dan perasaan.
Melalui system lambang (Bahasa tullis) kepada si penerima pesan (pembaca) . kegiatan menulis itu
melibatkan komponen komponen berikut ;

1. Penulis
2. Pesan
3. System lambang bunyi

Maksud atau tujuan penulis berimplikasi terhadap jenis tulisan yang akan dihaasilkan. Berdasarkaan
gagasan D’ Angelo. Tarigan (2000: 23-24) mengelompokkan menjadi empat kategori :

1. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informative
2. Tulisan ynag bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasive
3. Tulisan yang bertujuaan untuk menghibur tau menyenangkan atau tujuan estetik disebut tulisan
literer atau wacana kesastraan
4. Tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api
disebut wacana ekspresif.

C. Keterampilan menulis lanjut di SD kelas tinggi

Keterampilan menulis lanjutan merupakan kompetensi yang harus dibekalkan kepada siswaa SD
ketika mereka mulai memasuki kelas tinggi ( kelas 3-6 SD) .

D. Jenis- jenis menulis lanjutan di kelas tinggi


Beberapa jenis pembelajaran menulis terbimbing diberikan di kelas-kelas 3 dan semester awal
kelas 4. Selanjutnya kegiatan menulis diarahkan pada kegiatan menulis bebas. Berikut akan
diberikan contoh jenis pembelajaran menulis terbimbing yang bias diberikan di kelas 3 dan 4 SD

1. Menyusun kalimat acak menjadi paragraph


2. Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar
3. Menuliskan karangan sederhana berdasarkan gambar berseri
4. Menulis puisi berdasarkan rangsang gambar
5. Melengkapi dialog percakapan
6. Membuat petunjuk berdasarkan gambar berseri
7. Melengkapi teks isian rumpang
8. Menulis surat berdasarkan rangsang kasus.

E. Aspek kebahasaan dalam menulis


Berikut ini akan kita bicarakan aspek pmilihan dan penulisan kata , kalimat dan penggunaan
ejaan, berdasarkan pengetahuan mengenai aspek kebahasaan dalam menulis ini , Anda dapat
memikirkan pembelajarannya untuk anak-anak didik.

1. Pemakaian kata
a. Sinonim dan antonym
b. Denotasi dan konotasi
c. Kata umum dan kata khusus
d. Kata konkret dan kata abstrak
e. Kata pouler dan kata kajian
f. Kata asing dan serapan
2. Penulisan kalimat
a. Unsur subjek dan predikat
b. Kehematan
c. Kesejajaran
d. Kevariasian
e. Penekanan
3. Penggunaan Ejaan
a. Pemenggalan kata
b. Penulisan kata depan
c. Pemakaian tanda baca
d. Menulis paragraf

Anda mungkin juga menyukai