KETERAMPILAN BERBAHASA
INDONESIA SD / PDGK 4101
DI SUSUN OLEH
SRI WAHYUDATI
857932379
Membaca permulaan diartikan sebagai kegiatan pengenalan lambing bunyi Bahasa serta pelafalannya
menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. Pada kegiatan membaca permulaan, penekanan membaca lebih
diarahkan pada pengenalan lambing bunyi dan pembunyiannya, belum pada pemahaman yang
terkandung dibalik lambing-lambang dimkasud.
Membaca permulaan sering diversuskan dengan membaca lanjut. Sasarannya adalah pembaca-
pembaca pemula yang belum mengenal lambing-lambang bunyi Bahasa. Dilingkungan sekolah, yang
dimaksud dengan pembaca pemula adalah siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar.
Membaca permulaan diberikan kepada para pemula yang belum bias membaca ( awal memasuki dunia
sekolah formal) atau kepada anggota masyarakat yang tergolong buta aksara membuka pendidikan non
formal.
Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi keberhasilan seseorang dalam
semua aspek kehidupan kelak. Terdapat banyak ungkapan bijak yang mengimplisitkan betapa
pentingnya peran dan fungssi mebaca bagi kehiidupan
Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian sub-
subketerampilan yang lebih kecil.
Jenis membaca yang cocok ditanamkan pada pembaca permulaan adalah jenis membaca
nyaring atau membaca bersuara atau membaca tehnik
KEGIATAN BELAJAR 2
KETERAMPILAN MEMBACA LANJUT
Aspek yang harus dikembangkan dalam membaca lanjut adalah pemahaman isi bacaan
dan kecepatan membaca. Untuk mencapai 2 hal tersebut, jenis membaca yang harus
dikembangkan pada mebaca lanjut adalah jenis membaca dalam hati.
MODUL 5
KETERAMPILAN MENULIS
Kegiatan belajar 1
Pelatihan dan pembelajaran menulis masih berkisar diseputar keterampilan mekanik / motorik
gerak tangan , belum sampai pada aktivitas otak dalam melahirkan gagasan ide, pikiran ,
pendapat dan lain-lain.
Menulis permulaan diorientasikan untuk tujuan-tujuan berikut :
1. Melatih kelenturan gerak tangan
2. Menirukan gambar atau bunyi Bahasa
3. Membedakan bentuk/gambar setiap lambing bunyi
4. Menulis tegak bersambung
5. Menulis indah.
D. Jenis-jenis pembeajaran menulis permulaan.
Kegiatan menulis permulaan tidak dapat dipisahkan dari membaca permualaan. Kedua
keterampilan ini di berikan secara bebarengan. Keterampilan-keterampilaan motoric ini yang
mula-mula dilatihkan diawali dengan kegiatan prabaca atau menulis tanpa buku.
Jenis –jenis menulis permulaan yang diajarkan atau dilatihkan di kelas 1 dan 2 antara lain
sebagai berikut ini :
1. Menjiplak berbagai bentuk gambar
Pelatiahan ini lebih merupakan transisi dari pelatihan aktifitas motoric tanpa buku (diudara)
ke pelatihan motoric dengan menggunakan media buku.
2. Menjiplak bentuk-bentuk huruf
Proses menjiplak mulai diarahkan pada bentuk-bentuk lambing yang biasa dikenal sebagai
huruf atau lambing fonem.
3. Menebalkan berbagai bentuk gambar atau huruf
Praktik pada pebelajaran ketiga ini hamper sama dengan jenis pertama dan kedua. Bedanya
terletak pada sajian objek bentuk gambar atau huruf yang harus ditebalkan anak dengan
tinta yang lebih tipis, lebih halus dan lebih samar.
4. Mencontoh huruf dari buku atau papan tulis
Yang harus diperhatikan guru dalam proses mencontoh ini adalah hal-hal berikut ini
a. Contoh yang dibuat guru harus baik dan benar
b. Urutan contoh huruf yang diberikan harus menunjukkan gradasi dari urutan mudah-
sukar. Dan sederhana –kompleks
c. Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa secara individual.
d. Memberikan bantuan khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan
5. Mencontoh kata atau kalimat dari buku atau papan tulis
Proses yang sama seperti butir 4 dilakuakan terhadap objek yang berupa kata atau kalimat
sederhana. Kata atau kalimat yang dicontohkan ditulis dalam bentuk tegak lepas-lepas atau
bukan tegak bersambung.
6. Mencontoh teks sederhana dari buku atau papan tulis.
Teks atau contoh tulisan dapat dibuat sendiri oleh guru, diambil dari lirik lagu anak-anak,
atau teks yang disusun berdasarkan cerita anak.
7. Menyalin puisi atau lagu anak sederhana dengan huruf lepas atau huruf tegak bersambung
8. Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru.
9. Melengkapi kalimat berdasarkan gambar
10. Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat
11. Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan memperhatikan penggunaan
huruf capital dan tanda titik.
12. Mendiskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara tertulis
Kegiatan belajar 2
Keterampilan menulis lanjut merupakan keterampilan menulis yang sesungguhnya, yakni kegiatan
menuangkan gagasan , ide, pikiran , perasaan kedalam bentuk lambang bunyi berupa bhasa tulis.
Menurut Tarigan (2000;21) gambar atau tulisan mumgkin dapat menyampaikan makna-makna tetapi
tidak menggambarkan kesatuan-kesatua Bahasa. Menggambar huruf-huruf bukanlah menulis.
Tarigan mendefinisikan menulis sebagai kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang – lambang
grafik yang menggambarkan suatau Bahasa yang dipahami oleh seeorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Fungsi utama menulis adalah alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam kegiatan berkomuikasi tulis,
si penyampai pesan (penulis) menyampaikan pesan atau ide , gagasan, pikiran, kehendak dan perasaan.
Melalui system lambang (Bahasa tullis) kepada si penerima pesan (pembaca) . kegiatan menulis itu
melibatkan komponen komponen berikut ;
1. Penulis
2. Pesan
3. System lambang bunyi
Maksud atau tujuan penulis berimplikasi terhadap jenis tulisan yang akan dihaasilkan. Berdasarkaan
gagasan D’ Angelo. Tarigan (2000: 23-24) mengelompokkan menjadi empat kategori :
1. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informative
2. Tulisan ynag bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasive
3. Tulisan yang bertujuaan untuk menghibur tau menyenangkan atau tujuan estetik disebut tulisan
literer atau wacana kesastraan
4. Tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api
disebut wacana ekspresif.
Keterampilan menulis lanjutan merupakan kompetensi yang harus dibekalkan kepada siswaa SD
ketika mereka mulai memasuki kelas tinggi ( kelas 3-6 SD) .
1. Pemakaian kata
a. Sinonim dan antonym
b. Denotasi dan konotasi
c. Kata umum dan kata khusus
d. Kata konkret dan kata abstrak
e. Kata pouler dan kata kajian
f. Kata asing dan serapan
2. Penulisan kalimat
a. Unsur subjek dan predikat
b. Kehematan
c. Kesejajaran
d. Kevariasian
e. Penekanan
3. Penggunaan Ejaan
a. Pemenggalan kata
b. Penulisan kata depan
c. Pemakaian tanda baca
d. Menulis paragraf