SEMESTER 3
PDGK4109 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD
OLEH:
RIA ERAWATI, M.Pd
Id Tutor 20004381
MODUL 2
Melafalkan dan Menulis Lambang Bahasa
yang benar
MODUL 2
Melafalkan dan Menulis Lambang Bahasa
yang Benar
KB 1 KB 2 KB 3
Fonologi Bahasa Lambang Tulis dari Morfologi Bahasa
Indonesia Bunyi Bahasa Indonesia
Contohnya:
• Kata-kita-kuta-kota. Kata-kata ini dibedakan oleh fonem /a/, /i/, /u/, /o/.
• Barang-jarang-karang-parang. Kata-kata ini dibedakan oleh fonem /b/, /j/,
/k/, /p/.
• Kata kaki- dan kaku. Kedua kata itu mempunyai makna yang berbeda karena
adanya perbedaan bunyi diakhir kata yaitu /i/u/. Kata pertama berarti
“anggota gerak bagian bawah”, sedangkan kata kedua berarti “keras/tidak
elastis. Kedua bunyi tersebut merupakan suatu fonem yang berbeda.
FONEM DALAM BAHASA INDONESIA
Contoh:
• “Kamu bawa pas bunga yang bagus ya”. (kalimat
yang salah)
• “Ini vas bunga yang bagus”. (kalimat yang benar)
KB 2 Lambang Tulis Bunyi Bahasa
Sejarah Aksara
• Aksara yang kita ketahui sebagai tulisan merupakan sistem
tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk
berkomunikasi. Aksara merupakan lambang dari ujaran.
• Para ahli linguistik memperkirakan tulisan berawal dari
gambar yang ditemukan di gua Altamira, Spanyol Utara.
Gambar tersebut berkembang menjadi tulisan atau
piktogram.
• Piktogram mengalami perkembangan, dapat dilihat dari
tulisan hieroglif Mesir yang pernah digunakan sekitar 4000
SM. Piktogram yang melambangkan gagasan, seperti
hieroglif Mesir Kuno disebut ideogram.
Sejarah Aksara
• Ideogram berkembang menjadi lebih sederhana, sebagai contohnya
aksara paku yang digunakan oleh bangsa Sumeria pada tahun 400 SM.
• Selanjutnya, orang Persia mengambil alih sistem tulisan Sumeria, tetapi
bukan untuk melambangkan gagasan melainkan untuk menggambarkan
suku kata yang disebut silabis.
• Dalam perkembangannya sistem silabis tidak dipergunakan lagi, kemudian
orang Yunani mengembangkan tulisan yang bersifat alfabetis, yaitu
dengan menggambarkan setiap konsonan dan vokal dengan satu huruf.
• Pada awal abad pertama, Romawi mengambil alih sistem alfabetis dan
aksara Romawi atau Latin mulai menyebar ke seluruh dunia.
• Akhirnya pada abad ke-16 bersamaan dengan penyebaran agama Kristen
aksara Romawi sampai di Indonesia dan digunakan hingga saat ini.
Aksara dalam Unsur Bahasa
Aksara merupakan wujud ujaran atau wicara.
Berbagai aksara tidak satupun yang dapat
menggambarkan unsur-unsur wicara secara sempurna
seperti intonasi, tekanan, dan jeda secara sempurna.
Namun, beberapa lambang dapat menggambarkan
ciri-ciri seperti huruf besar untuk mengawali kalimat,
koma untuk menandai jeda, titik untuk menandai
akhir kalimat, tanda seru untuk mengakhiri kalimat
yang berisi perintah atau seruan, dan tanda tanya
untuk kalimat yang berisi pertanyaan.
Pembelajaran Aksara Bagi Siswa Sekolah Dasar
j j y y y
dj dj j j j
nj nj n n ny
sj - s s sy
tj tj t c c
ch - - - kh
ng ng n n ng
e e e e e
oe u u u u
Sistem ejaan yang disempurnakan adalah sistem
ejaan yang memenuhi prinsip kecermatan,
kehematan, keluwesan, dan kepraktisan. Sistem ejaan
dinilai cermat bila aturan yang diterapkan konsisten
pelaksanaannya. Maksud kehematan dalam sistem
ejaan adalah ejaan tersebut membantu pemakainya
untuk menghemat tenaga dan pikiran dalam
komunikasi. Prinsip keluwesan diterapkan dalam
sistem ejaan karena bahasa terus mengikuti
perkembangan. EYD dinilai praktis karena perubahan
pada EYD tidak mengubah sarana pengetikan atau
percetakan.
KB 3 Morfologi Bahasa Indonesia
Wacana merupakan satuan bahasa yang terikat atas beberapa
unsur kebahasaan. Diantara unsur pendukung atau pengikatnya
adalah morfem. Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil
yang terlibat dalam pembentukan kata dan membedakan arti.
Ilmu yang mempelajari tentang bentuk kata dan proses
pembentukannya disebut morfologi.
Contoh :
• a-pel : V+K-V-K
• as-pal : V-K+ K-V-K
• bu-ku : K-V+K-V
• man-di : K-V-K+K-V
Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah diberi
imbuhan, baik itu awalan, sisipan, akhiran, serta
awalan-akhiran. Karena pemberian imbuhan tersebut,
maka kata turunan mengalami pergeseran makna.
pe-an
• Menyatakan tempat : pemakaman, peternakan, pemandian, pemukiman
• Menyatakan proses : penelitian, penemuan, pemotongan
ke-an
• Menyatakan tempat : kerajaan, kesultanan, kedutaan
• Menyatakan hal : keadilan, kerukunan, kemakmuran
• Menyatakan seperti : kekanak-kanakan, keibu-ibuan, kehitam-hitaman
Sisipan atau Infiks
Sisipan adalah imbuhan yang dilekatkan di tengah dasar. Bahasa
Indonesia memiliki empat buah sisipan, yaitu -em, -er, dan –in
contoh:
• kelut kemelut (-em)
• kerja kinerja (-in)
• gigi gerigi (-er)
Kata majemuk tidak dapat dipisahkan oleh kata lain. Penyisipan kata lain di antara
dua unsur sasar tersebut akan mengakibatkan makna yang berbeda
Kata majemuk menurut sifat hubungan antar unsur pembentuknya terdiri atas berikut :