Anda di halaman 1dari 10

Bahasa Dan Sastra

Indonesia di SD
(PDGK4109)

NAMA KELOMPOK 2 :
1. AHMAD SAIVUDIN ()
2. ANA KURNIA PUTRI (856595447)
2. DUWI KURNIA WATI ()
MODUL 2
MELAFALKAN DAN MENULIS LAMBANG BAHASA YANG
BENAR

A. KB 1 Fonologi Bahasa Indonesia


B. KB 2 Lambang Tulis Bunyi Bahasa
C. Kb 3 Morfologi Bahasa Indonesia
KB 1 Fonologi Bahasa Indonesia

A. Fonem
Dalam setiap bahasa orang mengelompokkan berbagai bunyi yang diucapkannya ke dalam satuan-satuan
fungsional terkecil yang disebut fonem. Dengan kata lain bunyi bahasa yang minimal dapat membedakan bentuk dan
makna dinamakan fonem.
Di dalam ilmu bahasa fonem itu di tulis diantara dua garis miring I/.../, misalnya bunyi /a/,/i/,/u/,/e/,/o/.

B. Fonem Dalam Bahasa Indonesia


1. Alat Ucap
1) udara yang keluar dari paru-paru melalui pita suara
2) Artikulator
3) Titik artikulasi
4) Pita suara
2. Vokal dan Konsonan
a. Vokal
Vokal adalah bunyi yang dihasilkan karena udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat hambatan.
Berdasarkan proses menghasilkannya, vokal digolongkan sebagai berikut :
1. Posisi bibir
2. Tinggi rendahnya lidah
3. Maju mundurnya lidah
Diftong, merupakan vokal berurutn yang bunyinya tidak dapat dipisahkan. Contohnya : kalau, capai, kacau, pantai,
dll.
Vokal Rangkap, masing-masing vokal terdapat dalam suku kata yang berbeda. Contohnya : saat, taat, kebapaan,
kemesraan, dll.
b. Konsonan
1. Bergetar tidaknya pita suara
2. Daerah artikulasi
3. Cara artikulasi

Konsonan rangkap, contohnya : menunjukkan, meletakkan, meneriakkan.


Gugus konsonan, contohnya : prasangka, kreasi, tragedi.

C. Latihan Pelafalan Vokal


Dalam bahasa Indonesia terdapat 2 fonem yang berbeda dengan lambang yang sama, yaitu fonem {e} (tetes) dan {e}
(engkau).
1. Diftong
Rantau, santai, sepoi, seprei.
a) Deretan vokal rangkap atau vokal bisa (bukan diftong)
Mau, menjagoi, mewarnai, soal, saat, seolah.
b) Dua vokal berturutan membentuk semivokal
W : kue, puasa, buih.
Y : tiap, mei, beasiswa.

2. Konsonan
a) Konsonan rangkap : Tunjukkan letak kota Bandung
b) Gugus konsonan : Drama ini berakhir bahagia
c) Bunyi nasal : Nyanyian ini terdengar merdu, kakek memelihara angsa

D. Latihan Pelafalan Konsonan


KB 2 Lambang Tulis Bunyi Bahasa

A. SEJARAH AKSARA
Aksara merupakan lambang dari ujaran. Tulisan merupakan media komunikasi yang harus dipahami karena
manfaatnya yang luas. Para ahli linguistik memperkirakan tulisan berawal dari gambar yang ditemukan di gua Altamira,
Spanyol Utara. Gambar tersebut berkembang menjadi tulisan atau piktogram.

1. Aksara dalam Unsur Bahasa


Satuan terkecil dalam aksara yang menggambarkan fonem, suku kata atau morfem, disebut grafem. Sistem
aksara berbeda-beda pada setiap bahasa. Dalam bahasa Cina setiap grafem menggambarkan satu fonem, dalam
aksara Romawi setiap grafem menggambarkan satu fonem. Pada bahasa Arab terdapat alograf, yaitu variasi grafem
sesuai dengan posisinya.

2. Pembelajaran Aksara bagi Siswa Sekolah Dasar


Mengenal aksara di kelas permulaan diberikan setelah siswa menguasai aspek berbicara. Pembelajaran
membaca biasanya diikuti dengan menulis permulaan. Aksara erat kaitannya dalam aspek membaca dan menulis.

3. Ejaan
Tahun 1901 pertama kali bahasa Indonesia memiliki keseragaman ejaan, yaitu ejaan Van Ophuysen. Tahun 1938
dalam kongres bahasa Indonesia pertama di Solo diusulkan agar ejaan Indonesia lebih mendunia.
Penyederhanaan ejaan terjadi pada tahun 1947. ejaan tersebut dinamakan ejaan Soewandi atau ejaan Republik.
Kongres bahasa Indonesia diadakan pada tahun 1954 di Medan. Kongres ini menghasilkan ejaan pembaruan
tahun 1957.
Tahun 1959 berdasarkan kerja sama Indonesia dengan Malaysia menghasilkan konsep ejaan bersama yang
disebut Ejaan Melindo (Melayu Indonesia).
KB 3 Morfologi Bahasa Indonesia

A. Kata Dasar
Merupakan morfem dasar. Struktur kata dasar dalam bahsa Indonesia ditetapkan berdasarkan suku kata. Kata
dasar dalam bahasa Indonesia dibentuk dari empat macam suku kata, yaitu : V, V-K, K-V, K-V-K.
Contoh : a-kal = V+K-V-K

B. Kata Berimbuhan
1. Makna Awalan ber-
Contoh : Berkeluarga = membentuk keluarga
Berbahagia = dalam keadaan bahagia
Berusaha = malakukan usaha
2. Makna Awalan me-
Contoh : Menimbulkan = menyebabkan timbul
Menghantui = menjadi hantu
Memanfaatkan = menggunakan manfaat
3. Makna Awalan ke-
Contoh : Ketua = yang dituakan
Kekasih = yang dikasihi
Ketujuh = tingkatan tujuh
4. Makna Awalan ter-
Contoh : Teringat = tiba-tiba ingat
Terkenal = sudh dikenal
Terbawa = tidak sengaja dibawa
5. Makna Awalan se-
Contoh : Sehari = satu hari
Sekampung = seluruh kampung
Sepulang = begitu pulang
6. Makna Awalan pe-
Contoh : Pengajar = orang yang pekerjaanya mengajar
Pemalas = orang yang bersifat malas
Peramah = orang yang bersifat ramah
7. Makna Imbuhan Gabung atau Konfiks
Per-an
• Menyatakan hasil perbuatan : menurut perhitungan dokter enam bulan lagi ia melahirkan.
• Menyatakan proses : kami menempuh perjalanan yang melelahkan.
• Menyatakan hal : perdamaian merupakan cita-cita kami.
• Menyatakan tempat : mereka menungguku di perhentian bis.
Pe-an
• Menyatakan tempat : pemakaman itu sudah ditutup.
• Menyatakan proses : penemuan mereka mengejutkan masyarakat.
Ke-an
• Menyatakan tempat : penduduk Irak mendatangi kedutaan Amerika.
• Menyatakan hal : mereka menuntut keadilan.
• Menyatakan : tingkah lakunya kekank-kanakan.
8. Makna Akhiran –i dan –an
-i
• Menyatakan berkali-kali : tembaki, pukuli, pandangi.
• Menyatakan membubuhi atau memberi : nasehati, sayangi, bedaki.
• Menyatakan membuat jadi : dekati, jauhi.
-an
• Menyatakan hasil : catatan, tulisan, lukisan.
• Menyatakan alat : pikulan, jebakan.
• Menyatakan tempat : pangkalan, tikungan, turunan.
• Menyatakan tiap-tiap : bulanan, harian, meteran.

C. Kata Ulang
Jenis kata ulang :
1) Kata ulang murni : anak-anak, lari-lari, dua-dua.
2) Kata ulang berubah bunyi : sayur-mayur, serba-serbi.
3) Kata ulang sebagian : tetumbuhan, tetangga, tetamu, leluhur.
4) kata ulang berimbuhan : berjam-jam, menari-nari, kenalan-kenalan.

Makna kata ulang :


• Banyak, semua, seluruh : sampah-sampah ditimbun dipenampungan sampah.
• Macam-macam : kami menanam buah-buahan.
• Agak : bajunya kebiru-biruan.
• Tiruan : ayah membelikan adik mobil-mobiln.
• Berulang kali : mereka tertawa-tawa gembira.
• Paling : sedekat-dekatnya teman lebih dekat saudara sendiri.
• Saling : mereka tuduh-menuduh dipersidangan.
• Himpunan, kumpulan : bagilah jeruk ini satu-satu.
D. Kata Majemuk
Ciri-ciri :
1. Merupakan gabungan kata;
2. Gabungan kata terdiri atas kata dasar;
3. Gabungan kata itu membentuk sebuah arti baru.

kata majemuk tidak dapat dipisahkan oleh kata lain. Penyisipan kata lain di antara dua unsur dasar tersebut
akan mengakibatkan makna yang berbada.

Berdasarkan sifat hubungannya antarunsur pembentuknya kata majemuk terdiri atas :


4. Kata majemuk endosentris, adalah kata majemuk yang erat hubungan antar unsur pembentuknya. Salah satu
unsur pembentuknya merupakan unsur pusat. Contoh : taman bunga, matahari, pemandu wisata.
5. Kata majemuk eksosentris, adalah kata majemuk yang hubungan antar unsur pembentuknya renggang.
Kedudukan unsur-unsur pembentuknya sama. Contoh : besar kecil, tua muda, pagi sore.
SEKIAN

TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai