Anda di halaman 1dari 4

Bahasa dan Sastra Indonesia di SD (PDGK4109)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


Program Studi S1 PGSD
Universitas Terbuka
2020

Nama : Moh Miftahul Anam


NIM : 858763913
Pokjar : Grati
Mata Kuliah : Bahasa dan Sastra Indonesia di SD (PDGK4109)
Tutor pembimbing : Drs.Rumidjan, M.Pd.
TUGAS TUTORIAL II
1. kelompokkan daftar kata berikut sesuai hiponimnya!
ayam, burung, mawar, melati, aster, soka, alamanda, apel, gajah, jerapah, jeruk, manggis,
merah, kuning, biru, ungu, bulan, bintang dan matahari.
Tanggapan :
a. Hipernim : Hewan
Hiponim : Ayam, Burung, Gajah, jerapah
b. Hipernim : Bunga
Hiponim : Mawar, Melati, Aster, Soka, Alamanda
c. Hipernim : Buah
Hiponim : Apel, Jeruk, Manggis
d. Hipernim : Warna
Hiponim : Merah, Kuning, Biru, Ungu
e. Hipernim : Benda Langit
Hiponim : Bulan, Bintang, Matahari
2. Siapakah yang terlibat konflik dalam kutipan “Bila Malam Bertambah Malam” tersebut?
Tanggapan :
Dapat dilihat dari kalimat pertama yaitu : “Begini ibu, berikantiyang kesempatan
menerangkan sedikit.” Menunjukkan bahwa yang dialog pertama kali adalah seorang anak dan
lawan bicaranya adalah ibunya yang bernama Gusti Biang. Selain itu ada pula nama Sagung
Rai, gadis pilihan Gusti Biang dan seorang gadis yang oleh Gusti Biang disebut sebagai
perempuan desa.
3. Mengapa Gusti Biang bersikeras memaksakan keinginannya?
Tanggapan :
Karena Gusti Biang merasa bahwa dirinya tidak mengenal cinta dan peduli akan cinta.
Sebab, dia menikah dengan suaminya saja tanpa ada ikatan cinta. Selain itu dia juga sangat
menghormati martabat dari leluhurnya yang sudah menurunkan nya. Sehingga Gusti Biang
bersikeras untuk memaksakan keinginannya untuk menjodohkan anaknya dengan gadis
pilihannya yaitu Sagung Rai.
4. Tema apa yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam kutipan tersebut?
Tanggapan :
Tema yang ingin disampaikan pengarang yaitu tentang percintaan yang terkait dengan
perbedaan kasta.
5. Tuliskan unsur-unsur yang terdapat dalam cerita diatas yang merupakan ciri cerita tersebut!
Tanggapan :
Kita Ambil contoh dari cerita “Batu Menangis”
Unsur-unsur yang terkandung dalam cerita diatas anatara lain ;
1. Tema : Anak yang telah mendurhakai orang tua
2. Tokoh :
a. Darmi
Fisik Tokoh: Darmi terlihat sangat cantik dengan baju merah mudanya yang terlihat
mahal.
Psikologis Tokoh: “Ibu, ayo berikan uang padaku! Besok akan ada pesta di desa sebelah,
aku harus pergi dengan memakai baju baru.
b. Ibu kandungnya
Fisik Tokoh :Ibunya sudah bungkuk memakai baju lusuh penuh tambalan.
Psikologis Tokoh: “Ya sudah kalau kau malu berjalan bersamaku. Ibu akan berjalan di
belakangmu,” ujar ibunya dengan sedih.
3. Perwatakan :
a. Sombong, Pemalas, Manja, Pemaksa, dan Durhaka. Dikutip dari kalimat:
Darmi memandangi wajahnya lewat cermin yang tergantung di dinding kamarnya. “Ah
aku memang jelita,” katanya. “Lebih pantas bagiku untuk tinggal di istana raja daripada
di gubuk reot seperti ini.
b. Baik, Sabar, Pekerja Keras. Dikutip dari kalimat:
Ibunya hanya seorang janda miskin. Untuk menghidupi mereka berdua, ibunya bekerja
membanting tulang dari pagi hingga malam.
4. Latar :
a. Latar Tempat
 Kamar : Dikutip dari kalimat “Darmi memandangi wajahnya lewat cermin
yang tergantung di dinding kamarnya.”
 Di jalan : Dikutip dari kalimat “Di tengah jalan Darmi bertemu dengan teman-
temannya dari desa tetangga yang menyapanya.”
b. Latar Suasana
 Mengharukan. Dikutip dari kalimat: “Wahai anakku sebegitu malunyakah kau
mengakui aku sebagai ibumu? Aku yang melahirkanmu ke dunia ini. Apakah
ini balasanmu pada ibumu yang menyayangimu?”
 Menakutkan. Dikutip dari kalimat: “Tiba-tiba langit berubah mendung dan
kilat menyambar-nyambar diiringi guntur yang menggelegar.”
 Marah. Dikutip dari kalimat: “Alah itu kan urusan ibu buat cari uang lagi.
Baju yang kemarin itu kan sudah aku pakai, malu dong pakai baju yang itu-itu
lagi.”
c. Latar Waktu
 Pagi hari. Dikutip dari kalimat : “Suatu hari Darmi meminta ibunya untuk
membelikannya bedak di pasar. Tapi ibunya tidak tahu bedak apa yang
dimaksud.”
5. Alur : Maju
6. Sudut Pandang : Orang ketiga (Serba tahu ). Dikutip dari kalimat: Darmi memandangi
wajahnya lewat cermin yang tergantung di dinding kamarnya.“Ah aku memang jelita,”
katanya. “Lebih pantas bagiku untuk tinggal di istana raja daripada di gubuk reot seperti
ini.” Matanya memandang ke sekeliling ruangan. Hanya selembar kasur yang tidak
empuk tempat dia tidur yang mengisi ruangan itu. Tidak ada meja hias yang sangat dia
dambakan. Bahkan lemari untuk pakaian pun hanya sebuah peti bekas. Darmi mengeluh
dalam hati.
7. Gaya Bahasa
8. Amanat : Sesusah apapun keadaan orang tua kita, sudah sepatutnya kita tetap bersyukur
dan berbakti terhadap kedua orang tua kita.

6. Dimana dan Bagaimanakah latar tempat dan waktu yang digambarkan dalam cerita “Angsa
dan Kura-kura” tersebut?
Tanggapan :
Latar Tempat :
a. Telaga dikaki bukit, dapat dilihat dalam kutipan kalimat berikut : “dikaki bukit terdapat
sebuah telaga yang airnya jernih berkilauan. Didalam telaga yang luas itu hidup
bermacam-macam ikan. Selain itu ada juga seekor kura-kura yang lugu.”
b. Perkampungan penduduk , dapat dilihat dalam kutipan kalimat berikut : “ketika mereka
melewati perkampungan penduduk, angsa sengaja terbang pelan dan agak rendah.”
Latar Waktu :
a. Siang hari, dapat dilihat dalam kutipan kalimat berikut : “siang itu cuaca amat panas.
Matahari kemarau bersinar amat cerah. Kura-kura mengajak angsa segera berangkat.”

7. Bagaimana pula pengarang menyusun alur cerita “Angsa dan Kura-kura” tersebut?
Tanggapan :
Pengarang menyusun alur cerita menggunakan alur progresif, maksudnya pada awal
cerita dijelaskan eksposisi, tempat tokoh-tokoh, latar dan konflik dasar, lalu konflik klimaks, dan
diakhiri dengan kesimpulan.
8. Amanat apa yang anda temukan dalam cerita “Angsa dan Kura-kura” tersebut?
Tanggapan :
Amanat yang saya temukan dalam cerita tersebut adalah nasihat yang baik hendaknya
didengarkan dan dicamkan dengan baik pula.
9. Siapakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita “Rumah Kayu” dan bagaimana karakter
mereka masing-masing?
Tanggapan :
Tokoh dan karakter dalam cerita, antara lain ;
 Mbah kerti : (Protagonis) baik hati, penyayang, tegas, bijaksana, dihormati warga
 Warga : (Antagonis) mudah marah, pendendam, kurang kritis dan suka bergosip
 Ridwan : (Protagonis) baik, belum dewasa, lugu, penyayang dan sabar
 Kadir : (Protagonis) lugu, baik dan belum dewasa
 Pemilik percetakan pabrik kayu : (Antagonis) jahat

10. Dimana setting/latar berlangsungnya cerita “Rumah Kayu”tersebut dan bagaimanakah


situasi yang anda rasakan dalam cerita “Rumah Kayu” tersebut?
Tanggapan :
 Latar Tempat : Rumah Mbah Kerti
Latar Suasana : memprihatinkan, penuh haru, duka cita. Dapat dilihat dalam salah satu kutipan
kalimat berikut : “dan hari itu, enam puluh lima hari setelah kematian mbah kerti, kampong kami
dihebohkan oleh sebuah peristiwa lain. Yaitu terbakarnya percetakan yang terletak dipojok
kampungdi dekat pabrik tahu. Yang menghebohkan adalah ditahannya Ridwan dan Kadir oleh
yang berwajib. Keduanya dituduh sengaja membakar percetakan sebagai pembalasan atas
kematian kakeknya.”

Anda mungkin juga menyukai