Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK BURUK

KEMAKSIATAN
(PEKAN KE-3)

ZULFAHMI SP.d

Pekan ke 3 -1-
Pekan ke 3 -2-
B. Dampak-dampak Buruk Maksiat
Maksiat memiliki berbagai dampak yang buruk,
tercela, serta membahayakan hati dan badan, baik di
dunia maupun di akhirat, yang jumlahnya tidak diketahui
secara pasti kecuali oleh Allah semata. Di antara
dampak-dampak kemaksiatan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Maksiat menghalangi masuknya ilmu
Ilmu adalah cahaya yang Allah masukkan ke dalam
hati, sedangkan maksiat adalah pemadam cahaya
tersebut.
Ketika Imam asy-Syafi'i duduk sambil membacakan
sesuatu di hadapan Imam Malik, kecerdasan dan
kesempurnaan pemahamannya membuat syaikh ini
tercengang.
Beliau pun berujar: "Sesungguhnya aku memandang
bahwa Allah telah memasukkan cahaya ke dalam
hatimu, maka janganlah kamu memadamkan cahaya
tersebut dengan kegelapan maksiat."
Imam asy-Syafi'i berkata dalam sya'irnya:
ِ ‫شدَنِي إ َلى ت َْر ِك ْال َم َع‬
‫اصي‬ َ ‫فَأ َ ْر‬ ‫سو َء ِح ْف ِظي‬
ُ ‫شك َْوت إ َلى َو ِكيع‬
َ
ِ ‫ّللا َل يُ ْهدَى ِل َع‬
‫اصي‬ ُ ُ‫َون‬
ِ َ ‫ور‬ ‫َوأَ ْخبَ َرنِي بِأ َ َن ا ْل ِع ْل َم نُور‬
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang
jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk
meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku
Pekan ke 3 -3-
bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah
mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth
Tholibin, 2: 190).
2. Maksiat menghalangi datangnya rizki
Disebutkan dalam al-Musnad: "Sungguh, seorang
hamba akan terhalang dari rizki karena dosa yang
diperbuatnya." Hadits ini telah disebutkan sebelumnya.
Sebagaimana takwa kepada Allah akan
mendatangkan rizki, maka meninggalkan takwa akan
menyebabkan kefakiran. tidak ada yang dapat
mendatangkan rizki, kecuali dengan meninggalkan
maksiat.
3. Maksiat menyebabkan kehampaan hati dari
mengingat Allah
Kehampaan hati yang dirasakan oleh pelaku maksiat,
antara dirinya dan Allah, sama sekali tidak dapat
dibandingkan dengan kelezatan apa pun. Meskipun
seluruh kelezatan dunia terkumpul padanya, tetap saja
tidak akan mampu menutupi rasa hampa tersebut.
Hal ini tidak dirasakan, kecuali oleh orang yang
hatinya masih hidup, sebagaimana disebutkan dalam
sya'ir:
‫َو َما ِل ُج ْرح ِب َم ِيت ِإي ََْلم‬
Luka itu tidak akan menyakitkan orang yang sudah
mati.
Sekiranya dosa-dosa tidak ditinggalkan melainkan
untuk menghindari kehampaan tersebut, tentulah hal itu
sudah layak dijadikan alasan bagi orang yang berakal
untuk meninggalkannya.

Pekan ke 3 -4-
Ada yang mengadu kepada sebagian orang arif
tentang kehampaan yang dirasakannya dalam jiwa, lalu
pengaduan itu ditanggapi dengan sya'ir berikut:
‫س‬ُ ِ‫ب * فَدَ ْع َها ِإذَا ِشئْتَ َوا ْستَأْن‬ َ ‫ِإذَا ُك ْنتَ قَدْ أَ ْو َح‬
ُ ‫شتْكَ الذُّنُ ْو‬
Apabila engkau telah merasa hampa karena dosa;
maka tinggalkanlah ia, jika kau mau, clan raihlah
kebahagiaan.
Tidak ada yang terasa lebih pahit bagi hati daripada
kehampaan yang disebabkan dosa di atas dosa.
Wallaahul musta 'aan.
4. Maksiat mengakibatkan pelakunya terasa asing
di antara orang-orang baik
Merasa terasing dari orang lain pasti dialami pelaku
maksiat, terutama terhadap orang-orang baik di antara
mereka. Jika keterasingan itu menguat, dia pun makin
jauh dari mereka. Akibatnya, orang itu tidak dapat
memperoleh berkah dengan mengambil manfaat dari
orang shalih tersebut.
Pelaku maksiat ini semakin dekat dengan hizbusy
syaithan (golongan syaitan) sesuai dengan kadar jauhnya
dia dari hizbur Rahmaan (golongan Allah).
Rasa terasing ini akan bertambah kuat, bahkan
semakin merajalela, sampai-sampai mempengaruhi
hubungannya dengan isteri, anak, kerabat, bahkan
terhadap jiwanya; hingga kamu melihatnya merasa asing
meskipun terhadap diri sendiri.
Sebagian Salaf berkata: “Aku pernah bermaksiat
kepada Allah, lalu kurasakan bahwa kemaksiatan itu
Pekan ke 3 -5-
mempengaruhi tingkah laku isteri dan hewan
tungganganku.”
5. Maksiat membuat semua urusan dipersulit
Tidaklah pelaku maksiat melakukan suatu urusan,
melainkan dia akan menemui berbagai kesulitan dan
jalan buntu dalam menyelesaikannya. Demikianlah
faktanya. Sekiranya orang itu bertakwa kepada Allah,
niscaya urusannya dimudahkan oleh-Nya. Begitu pula
sebaliknya, siapa yang mengabaikan takwa niscaya
urusannya akan dipersulit oleh-Nya.
Alangkah mengherankan! Bagaimana mungkin
seorang hamba Allah menyaksikan pintu-pintu kebaikan
dan kemaslahatan tertutup serta jalan-jalannya menjadi
sulit, tetapi dia tidak mengetahui dari mana asalnya?
6. Maksiat menghadirkan kegelapan ke dalam hati
pelakunya
7. Maksiat melemahkan hati dan badan
Adapun orang yang berdosa adalah orang yang
paling lemah ketika dibutuhkan, meskipun memiliki
tubuh yang kuat. Kekuatan tersebut justru tidak hadir
pada saat dirinya benar-benar membutuhkan.
Perhatikanlah, kekuatan tubuh kaum Persia dan Romawi
yang justru melukai diri mereka sendiri pada waktu
mereka benar-benar membutuhkannya, hingga mereka
dikalahkan oleh orang-orang beriman dengan kekuatan
hati dan tubuh mereka.

Pekan ke 3 -6-
8. Maksiat menghalangi ketaatan
Andaikan perbuatan dosa ticlak ada hukumannya
kecuali akan menghalangi ketaatan, yang seharusnya
menempati posisi dosa tersebut, serta merintangi jalan
menuju ketaatan kedua, ketaatan ketiga, keempat, dan
seterusnya; maka hukuman ini sudah cukup. Banyak
sekali ketaatan yang terputus karena dosa. Padahal, satu
ketaatan, lebih baik daripada dunia beserta isinya. Hal ini
bagaikan seseorang yang memakan suatu hidangan yang
menyebabkannya sakit berkepanjangan sehingga dia
tidak bisa lagi menikmati berbagai hidangan yang lebih
enak daripada hidangan tadi. Wallaahul musta 'aan.
9. Kemaksiatan memperpendek dan menghilangkan
keberkahan
10. Kemaksiatan akan melahirkan kemaksiatan lain
yang semisalnya
Kemaksiatan akan menanam benih kemaksiatan lain
yang semisalnya. Sebagiannya melahirkan sebagian yang
lain. Sampai-sampai, pelakunya merasa sulit untuk
meninggalkan dan keluar dari maksiat tersebut.
Sebagian Salaf mengatakan: “Hukuman dari
keburukan adalah munculnya keburukan setelahnya,
sedangkan ganjaran dari kebaikan adalah munculnya
kebaikan sesudahnya. Jika seorang hamba melakukan
kebaikan, maka kebaikan lain akan berkata kepadanya:
‘Amalkan aku juga’. Apabila dia melakukannya, maka
kebaikan yang lain lagi akan mengatakan hal serupa,
demikianlah seterusnya.
Pekan ke 3 -7-
11. Maksiat menyebabkan hati tidak lagi
menganggapnya sebagai perkara yang buruk
Hati tidak lagi menganggap kemaksiatan sebagai
perkara yang buruk karena telah menjadi suatu
kebiasaan. Dalam kondisi demikian, pelaku maksiat
tidak lagi peduli dengan pandangan manusia yang
menganggap dirinya buruk, ataupun komentar jelek
mereka terhadapnya. Bahkan, bagi pemuka kefasikan,
kondisi ini merupakan puncak ketidakpedulian dan
kesempurnaan kelezatan. Sampai-sampai, salah seorang
dari mereka berbangga diri dengan maksiat dan
menceritakannya kepada orang yang tidak mengetahui
bahwa ia melakukan maksiat. Ia berkata: “Wahai Fulan,
aku telah berbuat ini dan itu.”
Manusia seperti ini tidak pantas dilindungi.
Akibatnya, dia terhalang dari jalan menuju taubat dan
pintu-pintunya pun biasanya telah tertutup baginya. Nabi
‫ ﷺ‬bersabda:
‫ي‬ ‫ُكلُّ أ َُّم يِت معافا إيَّّل الْمج ي‬
‫إي َّن يم َن ْي‬,َ ،‫اه يرْ َن‬
َ ‫صبي ُح يَ ْف‬
!‫ ََي فََُل ُن‬:‫ض ُح نَ ْف َسهُ َويَ ُق ْو ُل‬ ْ ُ‫ أَ ْن يَّ ْس َُُت هللاُ عَلَى الْعَبْد ُُثَّ ي‬:‫اْل ْج َها ير‬ َُ َُ ْ
‫ت يَ ْس ُُتُهُ َربُّ ُه‬ ‫ي‬ ‫ي‬
َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ََ ََ َ َ َ َ ‫ت يَ ْوَم‬
‫َب‬ ‫د‬ ‫ق‬‫و‬ ، ‫ه‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ،‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ك‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ك‬ ،‫ا‬‫ذ‬َ ‫ك‬
‫و‬ ‫ا‬‫ذ‬َ ‫ك‬ ُ ْ‫َعمل‬

Setiap ummatku dilindungi, kecuali al-mujaahiruun


(orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa).
Termasuk sikap menampakkan maksiat adalah ketika
Allah menutupi (maksiat) hamba-Nya (pada malam
hari), kemudian pagi harinya dia memaparkannya dan
berkata: ‘Wahai Fulan, pada hari ini dan itu aku telah
melakukan begini dan begitu.’ Ia membongkar kejelekan
dirinya sendiri, padahal pada malam hari Rabbnya telah
menutupinya.” HR. Bukhari dan Muslim
Pekan ke 3 -8-
Setiap kemaksiatan merupakan warisan dari ummat-
ummat yang telah dibinasakan Allah ‫ ﷻ‬.
➢ Homoseksual adalah warisan kaum Luth.
➢ Mengambil hak secara lebih namun kurang dalam
memberikan hak orang lain adalah warisan kaum
Syu’aib.
➢ Merasa tinggi (angkuh) di muka bumi, bahkan
berbuat kerusakan di dalamnya, adalah warisan
kaum Fir' aun.
➢ Sombong dan semena-mena adalah warisan kaum
Hud.
12. Maksiat mewariskan kehinaan
Di antara dampak maksiat adalah mewariskan
kehinaan; karena sebenar-benar kemuliaan hanyalah
terdapat dalam ketaatan kepada Allah. Allah ‫ﷻ‬
berfirman:
‫من َكا َن ي يري ُد الْعيَّزةَ فَليل يه الْعيَّزةُ َي‬
‫َجْي عا‬ ُْ َْ
“Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka
(ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah” (QS.
Faathir: 10)
Artinya, carilah kemuliaan dengan mentaati Allah.
Sebab, seseorang tidak akan mendapat kemuliaan
melainkan dengan ketaatan kepada-N ya.
Sebagian ulama Salaf berdo'a:
‫ك‬ ‫ك وَّل تُ يذلَّيِن يِبَع ي‬
َ ‫صيَتي‬ ‫اَلله َّم أَعيَّزيِن بيطَ ي‬
ْ ْ َ َ ‫اعت‬
َ ْ ُ
Pekan ke 3 -9-
“Ya Allah, muliakanlah aku dengan mentaati-Mu
dan jangan hinakan aku dengan mendurhakai-Mu.”
13. Maksiat menjadi penyebab kerusakan
Di antara dampak dosa dan maksiat adalah
menyebabkan kerusakan di muka bumi, baik di udara,
air, pertanian, buah-buahan, maupun tempat tinggal.
Allah ‫ ﷻ‬berfirman:
‫ض ٱلَّ يذى َع يملُوا لَ َعلَّ ُه ْم‬ ‫ظَهر ٱلْ َفساد يِف ٱلْ يب وٱلْبح ير يِبَا َكسبت أَي يدى ٱلن ي ي ي‬
َ ‫َّاس ليُذي َق ُهم بَ ْع‬ ْ ْ ََ ْ َ َ َ ُ َ ََ
‫يَْريجعُو َن‬
“Telah tampak kerusakan di darat dan di Laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41)
Mujahid berkata: “Jika orang zhalim menjadi
penguasa, pasti dia akan berbuat kerusakan clan
kezhaliman. Akibatnya, Allah menahan hujan sehingga
binasalah tanaman dan binatang ternak. Padahal, Allah
tidak menyukai kerusakan.”
Setelah itu, beliau membaca firman Allah ~ :
‫ض ٱلَّ يذى َع يملُوا لَ َعلَّ ُه ْم‬ ‫ظَهر ٱلْ َفساد يِف ٱلْ يب وٱلْبح ير يِبَا َكسبت أَي يدى ٱلن ي ي ي‬
َ ‫َّاس ليُذي َق ُهم بَ ْع‬ ْ ْ ََ ْ َ َ َ ُ َ ََ
‫يَْريجعُو َن‬

Selanjutnya, dia berkata lagi: “Ingatlah, demi Allah,


itu bukanlah laut kalian. Namun, yang dimaksud dengan

Pekan ke 3 - 10 -
laut adalah setiap kampung yang berada di atas tepian
air.”
Qatadah berpendapat: “Yang dimaksud dengan
darat adalah penduduk daerah pedalaman, sedangkan
yang dimaksud dengan laut adalah penduduk desa dan
tanah subur yang dekat dengan air.”
Menurut pengertian pertama, yang dimaksud dengan
kerusakan adalah kekurangan, kejahatan, clan penyakit
yang Allah ciptakan dibumi ketika para hamba-Nya
melakukan kemaksiatan. Setiap kali mereka melakukan
suatu dosa, Allah menjatuhkan hukuman bagi mereka.
➢ Maksiat juga memiliki- dampak buruk terhadap
bentuk dan ciptaan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dalam]aami'-nya,71 dari Nabi ‫ ﷺ‬bahwasanya
beliau bersabda:
‫ي‬ ‫خلَق هللا آدم وطُولُه يف َّ ي ي ي‬
ُ ‫ فَلَ ْم يَيزل ا ْْلَلْ ُق يَنْ ُق‬،‫الس َماء ست ُّْو َن ذ َراعا‬
‫ص َح ََّّت ْاْل َن‬ ُ ْ َ ََ ُ َ َ
Allah menciptakan Adam dengan tinggi enam puluh
hasta menjulang ke langit; lalu tinggi para makhluk
terus-menerus berkurang hingga saat ini."
14. Kemaksiatan mematikan kecemburuan hati
Di antara dampak dosa yaitu mematikan api cemburu
dari hati, yang merupakan sumber kehidupan dan
kebaikan bagi jiwa manusia,
seperti panasnya naluri bagi kehidupan seluruh badan.
Panas dan api

Pekan ke 3 - 11 -
Pekan ke 3 - 12 -

Anda mungkin juga menyukai