PENDIDIKAN IPS DI SD
TUGAS 1 (SATU)
Tutor :
Rendy Nugraha Frasandy, M.Pd
Oleh :
Sefniyowanita
NIM :
856599451
T.A. 2022.2
sefniyowanita@gmail.com
TUGAS 1
MATA KULIAH : PDGK4106. PENDIDIKAN IPS DI SD
4. Sudah kita pahami bahwa KTSP IPS di kelas rendah dirancang membantu
peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman,
pengertian, nilai dan sikap/keterampilan masing-masing. Berikan
tanggapanmu dan analisislah mengenai keterampilan intelektual, personal
dan sosial dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah!
Jawab :
Pencapaian aspek kemampuan dan keterampilan lebih banyak ditentukan oleh
siswa dalam aktivitas belajar secara langsung dan terprogram. Aspek-aspek
tersebut tidak mungkin tercapai jika hanya dengan membaca buku teks saja atau
mendengarkan penjelasan guru saja. Aspek ini dapat dicapai dengan
mengerahkan seluruh potensi siswa. Ketiga aspek tersebut adalah :
1) Keterampilan Intelektual atau kemampuan analisis
Dalam KTSP IPS SD Kelas rendah, kemampuan intelektual ditekannkan
tentang kemampuan analisis dari siswa. Sebenarnya kemampuan intelektual
dan kemampuan analisis tidak dapat dipisahkan, dimana kemampuan analisis
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, dimana kemampuan analisis
merupakan kemampuan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu
peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Di sisilain,
kemampuan intelektual berkaitan dengan kemampuan atau kecakapan untuk
mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya kedalam perbuatan untuk
menyelidiki suatu peristiwa atau masalah. Kemampuan dan keterampilan
memerlukan perkembangan pemikiran yang kritis pada subjek yaitu siswa.
2) Keterampilan personal
Keterampilan personal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
intelektual, namun dalam pemahamannya ditekankan pada keterampilan yang
sifatnya mandiri, yaitu :
Keterampilan yang bersifat praktis atau keterampilan psikomotor, misalnya
keterampilan berbuat, berlatih, mengkoordinasi indra dengan anggota
badan. Kemampuan praktis ini tampak dalam hal kemampuan siswa
menggambar, membuat peta, dan membuat model.
Keterampilan studi dan kebiasaan kerja, contohnya keterampilan
menentukan lokasi kerja, mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan.
Dengan latihan yang benar siswa diberi peluang untuk memiliki
kecakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri.
Keterampilan bekerja dalam kelompok. Berkenaan dengan kemampuan
seseorang di dalam kelompok, seperti menyusun rencana, memimpin
diskusi, menilai pekerjaan secara bersama. Keterampilan ini sangat
penting dimiliki siswa dalam mengembangkan pengalamannya. Oleh
sebab itu keterampilan ini hanya dapat diraih melalui serangkaian
pengalaman dan berkembang secara bertahap.
Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing learning
skills), Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belajar
sepanjang hayat. Keterampilan ini sangat esensial dimiliki oleh setiap
orang dalam konsep belajar seumur hidup. Sesungguhnya dalam
keterampilan belajar inilah terletak sendisendi kemampuan belajar
mandiri. Tentu saja untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah
baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi diri peserta didik
di kemudian hari. Peserta didik memiliki semangat, kemampuan dan
kepercayaan diri yang sehat. Yang terpenting bahwa dalam diri peserta
didik tertanam semangat untuk belajar terus sepanjang hayatnya.
Keterampilan lainnya, antara lain :
l) keterampilan fisik:
2) keterampilan politik agar “melek politik” sesuai dengan perkembangan
usia dan kemampuan berpikirnya.
3) keterampilan pengembangan emosional (emotional growth) sebagai
saran utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri.
3) Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan
menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina
kesadaran sosial. Melalui keterampilan ini siswa mampu berkomunikasi
dengan sesamateman di sekolah, dan sesama teman dalam lingkungan
masyarakat secara baik. Hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS
dalam kehidupan bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam
proses pembelajaran antara lain: mampu melaksanakan dengan baik.
Ketiga keterampilan ini yang harus dikembangkan melalui proses kegiatan
pembelajaran yang tepat secara terencana dan terprogram untuk menghasilkan
keterampilan yang fungsional, yang secara esensial sifatnya mampu memberikan
peningkatan kualitas hasil belajar dan pembentukan kepribadian siswa yang
paripurna.
(Sumber : Modul PDGK4106.Pendidikan IPS di SD Edisi 4, Modul 2, Kegiatan Belajar 2,
Halaman 2.31 – 2.33)
5. Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa
“nilai itu menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut
dapat disimpulkan bahwa sikap akibat sistem nilai yang dianut seseorang.
Jelaskan dan berilah contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam
kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi!
Jawab :
Ada hubungan yang sangat erat antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa
“nilai itu menyebabkan sikap”, jelas sekali dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sikap itu akibat dari sistem nilai yang dianut seseorang.
Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai yang dianut seseorang tercermin dan
sikapnya terhadap sesuatu hal.
1. Nilai
Mubarok (2007) menjelaskan, bahwa satu hal yang sangat penting yang harus
dipertimbangkan dalam pendidikan IPS adalah segala tingkatan dan jenjang
pendidikan adalah pendidikan nilai atau pendidika moral. Pandangan tentang
nilai dan pendidikan nilai perlu dipertimbangkan dalam aktivitas belajar siswa
dalam kaitannya dengan pendidikan IPS, dimana siswa diharapkan dapat
menentukan mana nilai positif dan mana yang bernilai negatif, sehingga kelak
mereka dapat berkontribusi terhadap perbaikan kehidupan masyarakat sesuai
dengan tatanan system nilai budaya bangsa mereka. Jhonson (dalam Gross
1978 : 215) mengemukakan bahwa belajar nilai itu dapat dilakukan baik
didalam maupun diluar kelas melalui action learning model dengan
menekankan pembelajaran skill agar dapat berpartisipasi didalam masyarakat.
Menurut Notonegoro (Darmodiharjo, 1979 : 55 – 56) ada 3 bagian dari nilai
yaitu :
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia unsur
jasmani manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna untuk manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
2. Sikap
Sikap seseorang dapat ditentukan dari nilai-nilai yang dianutnya, yang menjadi
masalah adalah bagaimana nilai tersebut dapat terbentuk. Berikut beberapa
teori dalam pembentukan sikap, yaitu :
a) Theoretic of learning. Teori ini berkaitan dengan proses dimana terdapat
hubungan antara stimulus (S) dengan respon (R). Teori ini dirintis oleh
Thorndike, Skinner dan Crowder. Menurut teori ini proses belajar sangat
penting artinya dalam pembentukan sikap, SIkap positif akan muncul
dimana pada saat berinteraksi diikuti oleh suatu perbuatan yang
menyenangkan.
b) Modelling Theoretic. Dikembangkan oleh Bandura, pada teori ini, sikap
tumbuh dengan cara dipelajari langsung dengan mengamati kegiatan
perilaku orang yang dijadikan contoh.
c) Balance of Theoretic (teori keseimbangan). Dikembang oleh Heider,
menurut teori ini, perolehan informasi yang ampu memperluas wawasan
yang tepat sangat penting dalam rangka mencapai keseimbangan.
Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap dapat dibentuk
dengan 2 cara yaitu melalui proses belajar dan melalui keteladanan dari orang-
orang yang dijadikan contoh.
Contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP
2006 di kelas tinggi, sebagai berikut :
Topik
Perjuangan para Tokoh pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
(Kelas 5)
Nilai-nilai yang dapat dikemukakan :
Nilai Material
Siswa merasa telah menikmati kemerdekaan yang pada hakikatnya
merupakan rahmat Tuhan YME dan ridho-Nya terhadap perjuangan
kemerdekaan bangsa kita.
Nilai Vital
Siswa diharapkan memiliki sifat sebagai berikut :
a. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah tentang perkembangan
perjuangan kemerdekaan.
b. Objektif dalam menilai informasi.
c. Kreatif, misalnya dalam mengembangkan kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi.
Nilai Kerohanian
Siswa memiliki rasa/menjunjung tinggi :
a. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat nikmat
kemerdekaan sebagai rahmat-Nya. Ini sebagai ungkapan nilai
keagamaan, nilai religius.
b. Rasional dalam mengemukakan argumentasi, alasan, dan
sebagainya. Ini merupakan nilai kebenaran yang dimiliki.
c. Memiliki rasa simpati, terhadap pengorbanan para pejuang
kemerdekaan kita. Ini merupakan cetusan keharuan, sebagai
ungkapan perasaannya.
d. Rasa bertanggungjawab atas kelangsungan hidup bangsa dan
negara sesuai dengan kemampuan dan jenjang kemampuan
berpikirnya. Ini merupakan perwujudan karsa yang dimilikinya.