Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TURORIAL KE-1

(PENDIDIKAN IPS DI SD)


Nama : Endah Arfiasari
NIM : 856831813
Pokjar : Ketahun

1. Guru IPS di SD hendaknya perlu memiliki wawasan tujuan dan arah pembelajaran IPS
yang hendaknya dipertimbangkan pula ketika mengembangkan materi pembelajaran.
Terkait hal tersebut, Berilah beberapa contoh ktiteria yang hendaknya dapat menjadi
kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri guru IPS SD ketika
mengembangkan materi pembelajaran!
Seperti yang kita tahu, bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD tidak hanya
menekankan pada aspek kognitif dan juga ketrampilan saja melainkan aspek akhlak
dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah dan rintangan.
Sebagai seorang guru, dengan menyadari tujuan pembelajaran IPS tersebut maka ketika
mengembangkan materi pelajaran guru dapat memberikan pembelajaran IPS dengan
mengaitkan fenomena sosial saat ini yang kaya akan pengetahuan baik itu dalam hal
budaya maupun produksi distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang saat ini dapat
dilakukan dengan mudah dengan adanya IPTEK seperti belanja online, dll. Contoh lain
yaitu guru hendaknya membekali peserta didik dengan membina dan mengembangkan
peserta didik menjadi SDM Indonesia yang memiliki ketrampilan sosial dan intelektual
yang baik dan bertanggung jawab.
2. Kurikulum IPS SD di Indonesia semakin lama semakin berkembang dan mempunyai ciri
karakteristik tersendiri di setiap kurikulum. Analislah beberapa perbedaan yang terdapat
dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan Kurikulum IPS SD Tahun 2006 (KTSP)!
Pada kurikulum IPS SD tahun 1994 lebih menekankan dan memberikan peluang
kepada guru selaku pengambang GBPP di lapangan sehingga terdapat beberapa teknik
pengembangan materi seperti pengembangan materi berdasarkan konsep, berdasarkan isi,
berdasarkan ketrampilan proses, berdasarkan masalah serta berdasarkan kekhususan
daerah. Sedangkan pada Kurikulum SD tahun 2006 lebih memberikan peluang kepada
pengembang kurikulum atau guru untuk melaksanakan paradigma baru pembelajaran di
SD yang mengacu pada pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan). Perbedaan lain yaitu terlihat dari struktur kurikulum, pada kurikulum
IPS SD tahun 1994 tidak terbentuk matriks horizontal yang terdiri dari beberpa kolom,
melainkan terbentuk format vertical khususnya dalam GBPP dibagi menjadi dua bagian
yaitu bagian pendahuluan dan bagian program pengajaran IPS. Sedangkan struktur
kurikulum SD tahun 2006 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan menekankan beberapa ketentuan.
3. Kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 di kelas rendah. Terkait hal tersebut,
Berilah contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep,  generalisasi dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah!
Contoh keterkaitan :
Topik : Gotong Royong
Standar Kompetensi : Membiasakan Hidup Bergotong Royong
Kompetensi Dasar : Menceritakan makna penting hidup bergotong royong
Fakta : Gotong royong dapat lebih merekatkan rasa persaudaraan dan solidaritas, gotong
royong dapat membantu meringankan beban orang lain, gotong royong dapat dilakukan
dilingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat.
Konsep : Solidaritas, Rumah, Lingkungan Masyarakat, Sekolah.
Peristiwa : Setiap hari minggu kita dapat bergotong royong membersihkan rumah
dengna seluruh anggota keluarga, Setiap hari siswa harus bergotong royong dalam
membersihkan ruangan kelas.
Generalisasi : Gotong royong menjadikan kehidupan terasa damai selain itu juga
nyaman dan menyenangkan. Gotong royong bermanfaat untuk menghindari perselisihan
agar kehidupan aman tenteram dan damai. Gotong royong dapat dilakukan dengan
sesama teman, anggota masyarakat dan juga lingkungan sekitar.
4. Sudah kita pahami bahwa KTSP IPS di kelas rendah dirancang membantu peserta didik
dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman, pengertian, nilai dan
sikap/keterampilan masing-masing. Berikan tanggapanmu dan analisislah  mengenai 
keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah!  
Ketrampilan intelektual dan ketrampilan analisis merupaka dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah bagian dari ketrampilan intelektual dimana
kemampuan analisis merupakan kemampuan untuk melkaukan penyelidikan terhadap
suatu peristiwa . Untuk memperoleh ketrampilan intelektual, maka guru harus melakukan
pendekatan dalam berbagai kegiatan pembelajaran kepada peserta didik. Guru perlu
mengembangkan metode mengajar agar dapat menunjung potensi intelektual para peserta
didik.
Sama halnya dengan ketrampilan analisis, ketampilan personal juga tidak dapat
dipisahkan dengan ketrampilan intelektual. Perbedaanya yaitu pada proses pemahaman,
ketrampialan personal lebih menekankan pada ketrampialn yang sifatnya mandiri.
Ketrampialan sosial yaitu ketrampilan yang meliputi kehidupan dan kerja sama,
menghormati hak-hak orang lain serta membina kesadaran sosial. Sehingga dengan
perantara ketrampilan sosial ini, peserta didik mampu berkomuniaksi dengan baik antara
sesama teman sekolah maupun di lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal.
5. Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa “nilai itu
menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa
sikap akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilah contoh keterkaitan
antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi!
Nilai dan sikap memiliki keterkaitan karena apabila seseorang telah memiliki
nialai-nilai yang baik dan terarah dalam dirinya maka sikap mentalnya juga akan menjadi
positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan  tindakannya
tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Contoh keterkaitan nilai dan sikap dalam
kurikum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi yaitu nilai demokratis yang diterapkan siswa
kelas 6 dalam menyelesaikan persoalan dengan damai dan dilakukan secara Bersama
sama, maka sikap yang dapat kita ambil yaitu semnagat persatuan, menghormati
peraturan serta sikap suka bermusyawarah dalam menentukan suatu pilihan.
Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sehingga guru juga
dituntut kreatif dalam pembuatan media apabila di sekolah tersebut masih terbatas fasilitasnya.
Menurut saya sekolahan yang masih terbatas fasilitas belajarnya dapat menggunakan media
pembelajaran visual diam seperti flashcard, poster, gambar dll. Pada media-media tersebut hanya
memerlukan kertas, namun guru dituntut untuk kreatif dalam pembuatan falshcard, poster,
gambar, sehingga hasil media tersebut dapat menarik perhatian siswa. Seperti contohnya di kelas
rendah guru dapat membuat flashcard dalam materi mengenal angka, mengenal nama-nama
hewan, mengenai rukun islam

Anda mungkin juga menyukai