Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

MATA KULIAH
PENDIDIKAN IPS di SD

DISUSUN OLEH :
RETNO HIDAYATI
NIM : 858743595

TUTOR :
Sofya Aries, M.Pd

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSB-BI. A
SOAL :
1. Guru IPS di SD hendaknya perlu memiliki wawasan tujuan dan arah pembelajaran
IPS yang hendaknya dipertimbangkan pula ketika mengembangkan materi
pembelajaran. Terkait hal tersebut, Berilah beberapa contoh ktiteria yang
hendaknya dapat menjadi kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri
guru IPS SD ketika mengembangkan materi pembelajaran!
2. Kurikulum IPS SD di Indonesia semakin lama semakin berkembang dan
mempunyai ciri karakteristik tersendiri di setiap kurikulum. Analislah beberapa
perbedaan yang terdapat dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan Kurikulum IPS
SD Tahun 2006 (KTSP)!
3. Kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 di kelas rendah. Terkait hal tersebut,
Berilah contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah!
4. Sudah kita pahami bahwa KTSP IPS di kelas rendah dirancang membantu peserta
didik dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman, pengertian, nilai dan
sikap/keterampilan masing-masing. Berikan tanggapanmu dan
analisislah mengenai keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP IPS
SD Kelas Rendah!
5. Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa “nilai itu
menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan
bahwa sikap akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilah contoh
keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas
tinggi!
JAWABAN
1. Kriteria yang harus menjadi kemampuan untuk terintegrasi dan internalisasi dalam diri guru IPS
SD saat mengembangkan bahan pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran IPS di sekolah dasar memerlukan pengembangan kemampuan untuk
memahami berbagai fenomena sosial, termasuk literasi budaya, ruang dan waktu,
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang berkaitan dengan kesinambungan dan
perubahan.
- Pembelajaran IPS di sekolah dasar memerlukan pengembangan keterampilan komunikasi
sosial, yaitu kemampuan memahami berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan.
- Pembelajaran IPS di sekolah dasar mengembangkan keterampilan dasar pemecahan masalah
sosial yang perlu diajarkan kepada siswa selama proses pembelajaran.
- Pembelajaran IPS di sekolah dasar bersifat peka, peka, adaptif tetapi mengkritisi lingkungan
dalam rangka menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam serta mengembangkan
kehidupan yang kaya dan harmonis dalam keberagaman.
- Pembelajaran IPS di sekolah dasar perlu mengembangkan dan mengintegrasikan kemampuan
siswa menganalisis masalah sosial untuk memahami saling ketergantungan antara fenomena
dan ide dalam memecahkan masalah sosial.

2. Ada perbedaan dalam kurikulum IPS antara 1994 dan 2006 dalam hal kesempatan bagi guru untuk
mengembangkan GBPP, yaitu di antaranya:
- Kurikulum IPS SD 2006 lebih simple dan praktis dan juga lebih sederhana dibandingkan
dengan kurikulum IPS SD 1994.
- Kurikulum IPS SD 1994 secara khusus, GBPP terdiri dari dua bagian: 1) Bagian pertama
adalah pendahuluan yang memuat rambu-rambu operasional GBPP. 2) Bagian kedua adalah
program pengajaran yang memuat materi pokok dari setiap tingkatan kelas.
- Kurikulum 2006 SD dirancang berdasarkan standar kompetensi untuk memenuhi kebutuhan
lulusan dan berdasarkan standar kompetensi pelajaran.
- Kurikulum IPS SD 1994 lebih memungkinkan para guru sebagai pengembang GBPP di
lapangan, jadi ada beberapa metode pengembangan bahan, seperti pengembangan bahan
berdasarkan konsep, berdasarkan konten, berdasarkan keterampilan proses, berdasarkan
masalah, berdasarkan spesifikasi bidang dan berdasarkan pendekatan untuk penemuan
(inkuiri),
- Kurikulum SD 2006 menawarkan pengembang kurikulum (pengajar) kesempatan untuk
menerapkan paradigma pembelajaran baru dalam SD yang berkaitan dengan pendekatan
PAKEM (Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan belajar).

3. Peristiwa adalah apa yang telah terjadi sebelumnya, peristiwa merupakan suatu kejadian nyata
dan pernah terjadi, tetapi masih butuh dibuktikan kebenarannya. Ada dua sifat perisitwa yaitu : 1)
Peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Peristiwa
yang bersifat insaniah, seperti pembangunan jembatan, pemilu,krisis moneter.
Fakta adalah kejadian yang sudah diuji kebenarannya. Fakta adalah hasil dari proses penelitian
yang bisa dibuktikan secara real dan empiris.
Konsep adalah istilah yang merupakan ekspresi abstrak yang digunakan
untuk mengklasifikasikan atau mengkategorikan sekelompok (objek), ide, atau peristiwa. Dengan
serangkaian contoh positif, dan dapat mempelajari konsep secara efektif.
Generalisasi adalah abstraksi dan sangat konseptual. Setidaknya diperlukan dua konsep untuk
memahami generalisasi. Yang bisa berasal dari satu disiplin ilmu sosial atau disiplin ilmu sosial
yang berbeda.
Hubungan antara peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi digunakan untuk mengatur komponen
dari konten materi pengajaran yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pengajaran
pembelajaran di ruang kelas. Hal yang memberi makna kepada peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi adalah bahwa guru dalam bahan pengajaran mempersiapkan bahan terperinci, contoh,
mendukung gambar dan berbagai eksperimen. Kandungan materi pengajaran akan lebih mudah
dipahami dan diingat untuk waktu yang lama, jika materi berfokus pada ide-ide penting seperti
konsep atau generalisasi.

4. Keterampilan adalah suatu bakat atau keahlian seseorang yang terdapat dalam dirinya.
Keterampilandi bagi menjadi tiga yaitu, keterampilan intelektual, personal dan sosial. Berikut ini
penjelasannya:
a. Keterampilan intelektual
Keterampilan intelektuan adalah keterampilan dalam menganalisis, yaitu kemahiran seseorang
dalam mencari dan mengelolah informasi. Cntoh keteramplan intelektual yaitu:
- Keterampilan dalam mengunakan media, misalnya komputer.
- Keterampilan dalam memperoleh informasi atau ilmu pengetahua dari sumbernya misalnya
buku.
- Keterampilan dalam mengambil keputusan secara professional
- Keterampiland alam memecahkan sebuah masalah
- Keterampilan dalam mengkritik suatu informasi, dapat membedakan fakdan opini dengan
baik.
b. Keterampilan personal
Keterampilan personal adalah keterampilan dalam kepribadian atau individu. Contohnya yaitu:
- Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif
- Mempunyai percaya diri yang tinggi
- Keterampilan motorik atau fisik
- Memiliki kreativitas yang tinggi
- Keterampilan dalam memotivasi diri dan lingkungan.
c. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah keterampilan yang mencakup kehidupan atau lingkungan dan kerja
sama. Contoh keterampilan sosial yaitu:
- Keterampilan dalam berdiskusi
- Keterampilan dalam menjawab pertanyaan orang lain
- Keteramipilan dalam bertanya
- Keterampilan dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain
- Keterampilan dalam membuat laporan

5. Sikap adalah gabungan dari perasaan, pemahaman, ide dan ketakutan, perasaan terancam dan
keyakinan tentang sesuatu. Nilai merupakan ukuran baik buruknya, dan nilai juga mencakup
perilaku manusia. Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa “nilai
itu menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap
akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam
kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi yaitu menanamkan nilai dan sikap dalam materi
perjuangan para tokoh Indonesia pada masa penjajahan Jepang dan Belanda.
Sikap yang harus ditumbuhkan oleh siswa:
- Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa disertai dengan rasa tanggung jawab.
- Tanggap terhadap perubahan zaman.
- Menjadi terbuka dan toleran terhadap pendapat orang lain.
- Merasa bangga menjadi rakyat Indonesia dan mencintai negara Indonesia, dan tanah air
Indonesia.
Nilai yang diterapkan oleh siswa:
- Nilai nyata: Para siswa menikmati hasil kemerdekaan.
- Nilai penting: Berhati-hatilah saat mempelajari nilai-nilai sejarah dan kreatif dalam
menentukan prediksi.
- Nilai spiritual: Berempati dengan pengorbanan para pahlawan dan bertanggungjawab untuk
kemerdekaan yang telah dicapai para pahlawan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai