Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

MATA KULIAH
EVALUASI PEMBELAJARAN di SD

DISUSUN OLEH :
RETNO HIDAYATI
NIM : 858743595

TUTOR :
Drs. KUSNI, M.Si
71001300

MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN
PROGRAM STUDI PGSB-BI
JAWABAN
1. Kedudukan tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Tes merupakan suatu jenis alat ukur yang digunakan untuk mengetahui informasi hasil belajar siswa.
Jika kita telah melaksanakan tes matematika maka kita akan memperoleh data hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran matematika. Informasi hasil belajar siswa tersebut merupakan hasil pengukuran.
Untuk melakukan pengukuran tentu kita memerlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan untuk
memperoleh informasi hasil belajar dapat berupa tes atau nontes. Setelah melakukan beberapa kali tes
pada siswa, kita akan memperoleh kumpulan data hasil belajar siswa. Dari kumpulan informasi hasil
belajar tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang perkembangan belajar siswa, kegiatan inilah yang
disebut asesmen. Tes, pengukuran, asesmen akan menjadi bagian dari komponen-komponen dalam
suatu program pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan evaluasi untuk mengetahui
efektifitas program pembelajaran yang telah dilakukan atau dapat dikatakan bahwa penilaian dalam
arti evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk dapat mengetahui keefektifan suatu
sistem pendidikan secara keseluruhan.

2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar
perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Berorientasi pada pencapaian kompetensi, penilaian berfungsi untuk mengukur ketercapaian
siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
b. Valid/sahih, penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam standar ini (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi
lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
c. Objektif, penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subjektivitas
penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender dan hubungan
emosional.
d. Transparan/terbuka, penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian, dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik
dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
e. Adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik.
f. Terpadu, penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
g. Menyeluruh dan berkesinambungan, penilaian hasil belajar mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
h. Bermakna, penilaian hasil belajar hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan
dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, orang tua serta masyarakat.
i. Akuntabel, penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
j. Beracuan kriteria, penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
3. Tes seleksi merupakan suatu jenis tes yang diselenggarakan untuk menyeleksi atau memilih calon
peserta yang memenuhi syarat atau kualifikasi untuk mengikuti suatu program. Tes seleksi biasanya
diadakan ketika jumlah peminat melebihi jumlah lowongan yang tersedia. Contohnya:
- Tes seleksi masuk perguruan tinggi.
- Tes seleksi pegawai negeri sipil.
- Tes seleksi tutor di Universitas Terbuka.
Tes penempatan merupakan tes yang diselenggarakan untuk menentukan tempat yang cocok bagi
peserta. Manfaat tes tersebut adalah untuk dapat memperoleh kelompok peserta dengan kemampuan
relative homogen sehingga program dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Contohnya:
- Tes penempatan jurusan. Di SMA kita biasanya akan mendapat tes penempatan untuk
menentukan jurusan apa yang sesuai dengan kemampuan kita. Ada yang masuk jurusan IPA, IPS
ataupun Bahasa.
- Tes penempatan pada pegawai negeri sipil.

4. Post tes dan tes sumatif sama-sama dilakukan pada akhir program pembelajaran.
Perbedaan antara Post tes dan tes sumatif yaitu:
- Pos Test atau Tes Akhir adalah evaluasi akhir ketika materi yang telah di ajarkan pada hari itu
dan materi yang sudah diberikan. Post tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Post tes biasanya dalam bentuk pertanyaan yang diberikan
setelah pelajaran/materi telah disampaikan.
- Test Sumatif adalah tes dilakukan setelah berakhirnya pemberian kumpulan program pengajaran
maupun sebuah program pengajaran yang lebih besar. Tes sumatif dilakukan untuk menentukan
nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik sesudah menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, supaya semua siswa
mendapatkan soal yang sama.

5. Data hasil penilaian sumatif dapat dimanfaatkan oleh guru untuk:


1. Menyajikan laporan mengenai hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu. Nilai ini selanjutnya
digunakan untuk mengisi raport siswa. Tentunya nilai dari hasil tes formatif dan proses belajar
lainnya juga dipertimbangkan.
2. Mengetahui sejauh mana materi pembelajaran dapat diterima oleh siswa yaitu dengan mengukur
ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM). Data penilaian tersebut digunakan untuk
menentukan dapat atau tidaknya siswa melanjutkan materi pembelajaran berikutnya.
3. Sebagai bahan analisa terhadap proses pembelajaran apakah pelaksanaannya sudah tepat atau
belum, sehingga guru dapat melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran agar siswa
mencapai tujuan pembelajaran.
4. Sebagai bahan renungan bagi guru terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan apakah itu
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, dimana yang dimaksud disini adalah penguasaan materi
oleh peserta didik, sehingga dari hal tersebut guru dapat memutuskan untuk ke depannya materi
tersebut akan diulang atau tidak.
Data hasil penilaian sumatif dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk:
1. Merefleksi diri selama proses belajar, siswa menjadi tahu pada materi apa dia kurang optimal nilai
dan pemahamannya. Sehingga kedepannya siswa dapat menentukan gaya belajar yang baik agar
materi dapat diserap secara maksimal dan hasil/ nilai yang diperolah memuaskan.
2. Mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi secara menyeluruh sehingga siswa dapat
melakukan upaya perbaikan.
3. Untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa pada mapel yang berkaitan sehingga siswa
dapat mengetahui sejauh mana prestasi yang ia capai dan dapat melakukan perbaikan serta sebagai
sarana motivasi siswa untuk meningkatkan prestasi.
4. Sebagai tolak ukur bagi siswa mengetahui sejauh mana pemahaman mereka terhadap suatu
pelajaran, dimana hal tersebut akan menjadi acuan bagi mereka terhadap pola belajar yang mereka
terapkan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai