MATA KULIAH
EVALUASI PEMBELAJARAN di SD
DISUSUN OLEH :
RETNO HIDAYATI
NIM : 858743595
TUTOR :
Drs. KUSNI, M.Si
71001300
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar
perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Berorientasi pada pencapaian kompetensi, penilaian berfungsi untuk mengukur ketercapaian
siswa dalam pencapaian kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
b. Valid/sahih, penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam standar ini (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi
lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
c. Objektif, penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subjektivitas
penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender dan hubungan
emosional.
d. Transparan/terbuka, penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian, dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik
dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
e. Adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik.
f. Terpadu, penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
g. Menyeluruh dan berkesinambungan, penilaian hasil belajar mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
h. Bermakna, penilaian hasil belajar hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan
dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, orang tua serta masyarakat.
i. Akuntabel, penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
j. Beracuan kriteria, penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
3. Tes seleksi merupakan suatu jenis tes yang diselenggarakan untuk menyeleksi atau memilih calon
peserta yang memenuhi syarat atau kualifikasi untuk mengikuti suatu program. Tes seleksi biasanya
diadakan ketika jumlah peminat melebihi jumlah lowongan yang tersedia. Contohnya:
- Tes seleksi masuk perguruan tinggi.
- Tes seleksi pegawai negeri sipil.
- Tes seleksi tutor di Universitas Terbuka.
Tes penempatan merupakan tes yang diselenggarakan untuk menentukan tempat yang cocok bagi
peserta. Manfaat tes tersebut adalah untuk dapat memperoleh kelompok peserta dengan kemampuan
relative homogen sehingga program dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Contohnya:
- Tes penempatan jurusan. Di SMA kita biasanya akan mendapat tes penempatan untuk
menentukan jurusan apa yang sesuai dengan kemampuan kita. Ada yang masuk jurusan IPA, IPS
ataupun Bahasa.
- Tes penempatan pada pegawai negeri sipil.
4. Post tes dan tes sumatif sama-sama dilakukan pada akhir program pembelajaran.
Perbedaan antara Post tes dan tes sumatif yaitu:
- Pos Test atau Tes Akhir adalah evaluasi akhir ketika materi yang telah di ajarkan pada hari itu
dan materi yang sudah diberikan. Post tes dilakukan untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Post tes biasanya dalam bentuk pertanyaan yang diberikan
setelah pelajaran/materi telah disampaikan.
- Test Sumatif adalah tes dilakukan setelah berakhirnya pemberian kumpulan program pengajaran
maupun sebuah program pengajaran yang lebih besar. Tes sumatif dilakukan untuk menentukan
nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik sesudah menempuh proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Tes sumatif dilaksanakan secara tertulis, supaya semua siswa
mendapatkan soal yang sama.