MATA KULIAH
PEMBELAJARAN TERPADU di SD
DISUSUN OLEH :
RETNO HIDAYATI
NIM : 858743595
TUTOR :
Siti Alimah, S.Pd. MM
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSB-BI. A
Silahkan kerjakan Latihan 1 ini dengan benar!
No. Soal Skor
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh
yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan
landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.
2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.
1. Teori belajar dan pembelajaran yang menjadi landasan terciptanya pembelajaran terpadu:
Teori progresivisme (John Dewey) adalah meyakini bahwa pembelajaran merupakan
proses berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah yang ada. Teori ini memahami bahwa
pembelajaran seharusnya menjadikan peserta didik lebih maju, kreatif, dan inovatif untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dilingkungannya. Pembelajaran tidak hanya
sebuah transfer informasi, melainkan cara untuk memiliki kehidupan yang lebih baik
dimasa yang akan datang.
Teori konstruktivisme (Jean Piaget) menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan dan
keterampilan dibangun melalui pengalaman langsung. Pembelajaran dengan pengalaman
langsung akan mudah dicerna oleh peserta didik karena informasi yang diterima oleh
berbagai indra yang dimiliki, tidak hanya hasil mendengarkan penjelasan guru saja.
Teori humanisme (Lev Vgotsky) meyakini bahwa setiap anak (peserta didik) memiliki
potensi uniknya masing-masing. Peserta didik berhak memilih pembelajaran yang sesuai
dengan minat dan bakatnya.
Benang merah dari teori progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme dalam
pembelajaran terpadu:
Benang merah dari teori progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme dalam
pembelajaran terpadu:
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menghargai potensi alamiah seperti
bakat dan minat yang unik.
2. Pembelajaran terpadu memberikan pengalaman langsung kepada peserta
didik mengenai konteks pembelajaran secara nyata (kongkrit).
3. Penyajian pembelajaran dengan tema mencoba mendekatkan pembelajaran dengan
minat dan bakat peserta didik.
2. Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang pengajar,
diantaranya: 1) Menguasai materi ataupun bahan ajar yang akan diajarkan. 2) Menguasai
cara untuk membelajarkannya atau menyampaikannya.
Menguasai cara untuk menyampaikan pembelajaran menjadi hal yang penting yang harus
dikuasai oleh guru, salah satunya yaitu keterampilan dalam menjelaskan. Pada
keterampilan ini, guru harus memiliki kemampuan untuk menjelaskan mata pelajaran
dengan berbagai prinsip yang harus dikuasainya. Serta menggunakan perencanaan yang
baik sehingga penyajiannya tepat sasaran dan dapat dipahami oleh peserta didik. Ketika
di suatu sekolah ada 2 orang guru yang mempunyai karakter yang berbeda, hendaknya
mereka saling bekerjasama dengan berbagi ilmu dan bertukar pengalaman.
Contoh :
- Guru B mengajar matematika kelas 2 dengan materi perkalian menggunakan
metode ceramah tanpa menggunakan media, Guru A yang lebih menguasai materi
pembelajaran menunjukkan teori menagajar perkalian dengan menggunakan
media lidi atau lego agar siswa lebih mudah memahami konsep perkalian.
- Guru A mengajar PKn kelas 1 dengan materi Sikap yang mencerminkan nilai
Pancasila, anak-anak ramai dan tidak memperhatikan. Guru B menunjukkan
bagaimana cara mengkondisikan siswa dikelas agar tetap fokus dalam pelajaran.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menuliskan cerita dengan berani.
2. Setelah berdiskusi dengan orangtua, siswa mampu menuliskan kebiasaan baik yang biasa
dilakukan sebelum makan dengan jujur.
3. Setelah mengamati data, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dengan benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Guru menyapa dan membuka kegiatan belajar mengajar dengan salam 15
dan dilanjutkan dengan membaca doa dipandu melalui Group Whats
Pendahuluan menit
Apps, Zoom, Google Meet, dan Aplikasi Daring lainnya. (Orientasi)
Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
1. Penilaian Keterampilan
Bahasa Indonesia KD 3.4
Amatilah gambar (LKS Hal.21)! Tuliskan sebuah cerita berdasarkan gambar seri tersebut
pada kolom di bawah ini!
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………
Matematika KD 3.1
Hitunglah banyak kue yang terjual pada bulan : (Data ada di LKS Hal.23)
1. Februari dan Maret
2. Maret dan April
3. April dan Mei
4. Januari dan April
5. Maret dan Mei