Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RABUDAH

NIM : 8580533312
MATA KULIAH : Pembelajaran Terpadu

1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada
dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong
lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap
kegiatan pembelajaran.

Jawaban :
1. Aliran progresivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu
sekali ditekankan pada:
a. pembentukan kreativitas
b. pemberian sejumlah kegiatan
c. suasana yang alamiah (natural)
d. memperhatikan pengalaman siswa.
Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis, 1993). Aliran ini juga
memandang bahwa dalam proses belajar, siswa sering dihadapkan pada persoalan-
persoalan yang harus mendapatkan pemecahan atau bersifat problem solving. Dalam
memecahkan masalah tersebut, siswa perlu memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan
pengalaman belajar yang telah dimilikinya. Dalam hal demikian maka terjadi proses
berpikir yang terkait dengan “metakognisi”, yaitu proses menghubungkan pengetahuan dan
pengalaman belajar dengan pengetahuan lain untuk menghasilkan sesuatu (J. Marzano et
al, 1992).
2. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences)
sebagai kunci dalam pembelajaran. Sebab itu, pengalaman orang lain yang diformulasikan
misalnya dalam suatu buku teks perlu dihubungkan dengan pengalaman siswa secara
langsung. Aliran konstruktivisme ini menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil
konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungannya. Suatu pengetahuan
dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri
oleh masing-masing siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Pengetahuan
bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus.
Dalam proses itu keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya amat berperan
dalam perkembangan pengetahuannya. Pengetahuan tidak lepas dari subjek yang sedang
belajar, pengetahuan lebih dianggap sebagai proses pembentukan (konstruksi) yang terus-
menerus, terus berkembang, dan berubah. Para penganut konstruktivisme menganggap
bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas). Pengetahuan bukanlah
gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Alat dan sarana yang tersedia bagi siswa untuk
mengetahui sesuatu adalah inderanya. Siswa berinteraksi dengan objek dan lingkungannya
dengan cara melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan merasakan. Dari sentuhan
inderawi itulah siswa membangun gambaran dunianya.
3. Aliran humanisme melihat siswa dari segi:
a. keunikan/kekhasannya,
b. potensinya,
c. motivasi yang dimilikinya.
Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasi dari hal tersebut dalam
kegiatan pembelajaran yaitu:
a. layanan pembelajaran selain bersifat klasikal, juga bersifat individual,
b. pengakuan adanya siswa yang lambat dan siswa yang cepat,
c. penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut factor personal/individual
maupun yang menyangkut faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan.

2. Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan
pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya
sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara
implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah
pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu
arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehingga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan
beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.
Jawaban :
Keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus memenuhi
sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Permasalahan suatu pembelajaran
bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkat kemampuan siswa, situasi dan
kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dalam penulusuran masalah,
mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru
harus profesional, inovatif, prespektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satu dengan
cara memberikan pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa
diterima siswa dengan mudah. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
melakukan kesalahan yang tidak disadari antara lain :
1. Ketika melakukan kegiatan menjelaskan, guru hanya duduk terus menerus.Sebaiknya
guru jangan duduk terus menerus. Dengan adanya perpindahan posisi, akan menciptakan
perhatian siswa.
2. Suara guru terlalu pelan, dan pandangan tidak menyapu.Sebaiknya suara guru harus
dapat didengar oleh seluruh kelas dan pandangan menyapu ke seluruh kelas.
3. Guru terlalu bertele-tele. Sebaiknya penjelasan yang diberikan secukupnya, dan
diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mampu mengarahkan pada materi yang akan
diajarkan.
4. Guru tidak memiliki perencanaan awal yang akan diajarkan kepada siswa. Sebelum
melakukan proses pembelajaran, guru seharusnya memiliki rancangan awal tentang apa
yang akan diajrkan, agar memiliki arah yang jelas dalam menjelaskan.
5. Tulisan guru di papan tulis harus jelas. Sebaiknya tulisan guru harus bisa dijangkau
oleh siswa paling belakang bisa dengan cara menanyakan kepada siswa yang paling
belakang apakah tulisa tersebut sudah bisa terlihat.
Dalam kegiatan menjelaskan dibutuhkan suatu ketelitian, kepaduan, keruntutan dan
kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara subbab satu dengan subbab
berikutnya sehingga akan membentuk sebuah penjelasan yang baik dan utuh. Dalam
kegiatan guru memberikan penjelasan haruslah kreatif, karena guru yang penuh inovasi
akan selalu ditunggu para muridnya, tentunya kreasi dan inovasi yang positif. Bagaimana
mungkin seorang guru mengajarkan muridnya supaya aktif kalau ia sendiri
kontraproduktif.

 keterampilan bertanya, yakni:


Setiap pertanyaan yang diutarakan oleh guru harus dijawab oleh siswa. Dalam kesempatan
tersebut guru akan membiarkan waktu pada siswa untuk berpikir dan berdiskusi tentang
jawaban bersama dengan siswa lain. Guru bisa menjadi figur mengarahkan jawaban, ini
bisa terjadi dalam contoh kasus bila siswa bertanya kembali kepada guru maka guru tidak
akan menjawabnya secara langsung tetapi mengutarakan kembali hal tersebut kepada
siswa untuk didiskusikan.

3. Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk


mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan Learning from home
(Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih
salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian)
yang mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam
penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.
Jawaban :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Sekolah : SD NEGERI 16 PERAPAKAN BESI
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 9 : Benda-Benda di Sekitar Kita
Subtema 1 : Benda Tunggal dan Campuran
Pembelajaran ke- 1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia dan IPA,
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (1 x pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis informasi yang 3.4.1 menganalisis informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau cetak atau elektronik;
elektronik.
4.4 Memeragakan kembali informasi yang 4.4.1 memeragakan kembali informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media disampaikan paparan iklan dari media
cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, cetak atau elektronik dengan bantuan
tulis, dan visual. lisan, tulis, dan visual;
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mengelompokkan materi dalam 3.9.1 mengelompokkan materi dalam
kehidupan kehidupan sehari-hari berdasarkan
sehari-hari berdasarkan komponen komponen penyusunnya (zat tunggal
penyusunnya (zat tunggal dan dan campuran); dan
campuran).
4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat 4.9.1 melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat
campuran dan komponen penyusunnya campuran dan komponen penyusunnya
dalam dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengerjakan tugas rumah tentang iklan dalam media cetak, siswa dapat
menyebutkan isi iklan, pengertian iklan, serta menemukan arti kata-kata asing dalam
iklan dengan tepat.
2. Siswa mengerjakan tugas rumah tentang pengertian zat tunggal dan mengidentifikasi
contoh benda termasuk zat tunggal di lingkungan sekitar dengan benar.
3. Dengan mengerjakan tugas rumah tentang zat tunggal dan campuran serta contoh.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. teks tentang peristiwa kedatangan bangsa barat di Indonesia
2. peta pikiran, mengenai manfaat air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan
3. teks, tentang mengenai manfaat air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : learning by doing
Metode Pembelajaran : Belajar di rumah

F. SUMBER BELAJAR
1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2. Lingkungan sekitar

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 5 menit

Kegiatan inti a. Guru mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas selama covid 15


19 menit
b. Memberikan tugas yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan iklan?
2. Dalam iklan mesin cuci di atas ada kata kapasitas dan
program, apa arti dari dua kata tersebut?
3. Adakah kata asing bagi kamu dalam tulisan iklan di atas?
Coba tuliskan kata yang kamu anggap asing.
c. Memberikan sumber yang dapat membantu pekerjaan peserta
didik
d. Menentukan limit pengumpulan tugas atau Guru memberikan
batas waktu untuk pengumpulan tugas
Penutup 1. Do’a 5 menit
2. Peserta didik dipersilahkan untuk pulang ke rumah setalah
membawa buku paket
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Disiplin, Tanggung jawab,
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instumen
Muatan Indikator Penilaian
Bahasa Penilaian terhadap tugas yang Tugas Uraian
Indonesia dikumpulkan tertulis

IPA Penilaian terhadap tugas yang Tugas Uraian


dikumpulkan tertulis

2. Bentuk Instrumen Penilaian

No. Tanggal Nama Siswa Tanggung Disiplin Tindak Lanjut


jawab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Paranginan, Mei 2020


Kepala Sekolah Guru Kelas V

NALITA RABUDAH

Anda mungkin juga menyukai