2. Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa
penjelasan. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya. Penjelasan
yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru
akan menjelaskan konsep atas. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia
harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata. Pada hakikatnya fungsi utama
menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk menjelaskan
masalah atau teori kepada siswa harus mumpuni sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya.
Penjelasan oleh guru selain untuk memberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian
informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan. Pentingnya penguasaan
keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini memungkinkan dapat meningkatkan
efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, mengestimasi tingkat pemahaman siswa,
membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai
sarana dan sumber belajar. Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan yang
sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga sangat
penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Keterampilan menjelaskan dan
bertanya perlu untuk diasah.
Guru A yang merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun
memiliki pengalaman mengajar yang masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang
kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah (teori belum berkembang).
Untuk menjadi lebih baik dalam proses pembelajaran, kedua guru ini dapat saling bekerja sama serta
bertukar pikiran terkait pembelajaran. Guru A dapat belajar serta mengasah keterampilan bertanya,
menjelaskan serta penguasaan kelas kepada guru B yang sudah memiliki lebih banyak pengalaman.
Sementara guru B dapat belajar kepada guru A terkait metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif,
innovativ dan efektif, karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurikulum
bersifat dinamis sehingga diperlukan adanya perbaikan metode pembelajaran secara terus menerus,
agar didapatkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu serta
terbentuk pengetahuan dari dirinya sendiri. Guru merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka
berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar
mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru harus lebih profesional,
inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara memberikan suatu
pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima siswa dengan
mudah. Salah satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa
kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban
yang diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang sebenarnya.
Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Dasar, masih menggunakan metode
lama dalam proses pembelajaran, yaitu penyelesaian program yang di rancang oleh pemerintah. Guru
sebagai pelaksana pembelajaran tentu harus mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, guru harus
menyelesaikan program yang sudah di rancang tersebut dengan tepat waktu. Perancangan program
yang dilakukan pemerintah tersebut dirasa belum melihat berbagai potensi berbeda yang ada pada
setiap anak didik yang tersebar di seluruh Indonesia, hal ini membawa dampak negatif yaitu potensi
anak tidak berkembang secara maksimal. Anak hanya sebagai wadah untuk menerima materi yang
diberikan oleh guru. Dengan mencari sebuah alternatif dalam pendidikan, yang dapat
memaksimalkan potensi yang ada pada peserta didik. Pembelajaran terpadu merupakan salah satu
alternatif tersebut, sebuah pendekatan belajar mengajar yang diharapkan dapat memaksimalkan
potensi siswa. Maka agar kedua guru tersebut dapat saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu, berikut ini contoh
implementasi kedua keterampilan tersebut yaitu :
a.membuat permainan yang asik untuk belajar
b.penjelasan materi dan divariasi dengan aplikasinya sehari-hari
c.membuat pertanyaan yang ada di kehidupan sehari-hari kreatif yang merangsang siswa
d.membuat model yang sederhana buat pembelajaran mudah dipahami
e.tugas yang memicu kesenangan dan pengembangan pemahaman yang kompleks siswa terhadap
materi
f.memberikan isyarat-isyarat lisan secara sistematis pada saat menjelaskan materi agar memberikan
penekanan materi inti dalam pembelajaran terpadu
g.melakukan kegiatan umpan balik
3. Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan pada saat pandemi adalah pembelajaran daring
melalui berbagai aplikasi. Metode evaluasi yang dapat dilakukan adalah evaluasi secara online di
mana peserta didik diminta untuk mengumpulkan tugas mereka melalui internet.
Pembahasan:
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi belajar adalah metoda yang
dipakai oleh peserta didik untuk belajar. Secara individual strategi belajar berarti suatu metoda untuk
mencapai meaningful learning. Untuk dapat mencapai meaningful learning maka peserta didik harus
mempunyai suatu alat (tool) yang disebut concept mapping. Ada empat strategi dasar dalam
pembelajaran, yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih sistem pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran, atau disingkat RPP, adalah pegangan seorang guru dalam
mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya dalam mengajar agar sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada hari tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 112263 Patok Besi
Kelas / Semester : II (Dua) / I (Satu)
Tema : Pengalamanku
Subtema : 1. Pengalamanku di Rumah
Fokus Pembelajaran : PPKn dan Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke- : 3 (Tiga)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati gambar dan teks bacaan pada tayangan slides powerpoint,
peserta didik dapat menemukan contoh perilaku di rumah yang sesuai dengan sila
ketiga dengan tepat. (TPACK-C3)
2. Melalui kegiatan mengamati tayangan video, peserta didik dapat menguraikan contoh
perilaku di rumah bersama keluarga sesuai sila ketiga Pancasila dengan tepat.
(TPACK-C4)
3. Melalui kegiatan penugasan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan
pengalaman penerapan nilai-nilai Pancasila sila ketiga dengan tepat. (P3)
4. Melalui kegiatan mengamati tayangan video yang disajikan oleh guru, peserta didik
dapat menemukan kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan tepat.
(TPACK-C3)
5. Melalui kegiatan mencermati kosakata baru yang telah ditemukan, peserta didik dapat
menelaah makna kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan tepat. (C4)
6. Melaui kegiatan penugasan, peserta didik dapat membuat teks puisi yang berkaitan
dengan alam dengan ejaan yang tepat. (P5)
D. PENDIDIKAN PENGUATAN KARAKTER (PPK)
1. Religius
2. Disiplin
3. Nasionalis
4. Kemandirian
5. Gotong Royong
E. MATERI PELAJARAN
PPKn : Penerapan nilai-nilai Pancasila sila ketiga
Bahasa Indonesia : Menemukan kosakata baru pada teks puisi
I. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Prosedur : Proses
b. Teknik : Non tes
c. Bentuk : Observasi
d. Alat : Skorsing rubrik
2. Penilaian Pengetahuan
a. Prosedur : Proses dan hasil
b. Teknik : Tes
c. Bentuk : Isian
d. Alat : LKPD dan evaluasi
3. Penilaian Keterampilan
a. Prosedur : Proses dan hasil
b. Teknik : Tes
c. Bentuk : Uraian/praktek
d. Alat : LKPD
Kritik dan saran:
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas II
SDN 112263 Patok Besi