Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anggit Santusa

NIM : 857618318
Jurusan : S1 PGSD (BI)
Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

1. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong


lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan
tersebutterhadap kegiatan pembelajaran
Jawab:
Benang merah dari landasan progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu adalah karena dari tiga landasan
tersebut melihat siswa dari keunikan, potensi dan motivasi yang dimilikinya, dan
landasan tersebut ketika berjalan beriringan akan bersifat saling melengkapi dan akan
menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan
memperhatikan pengalaman siswa. Aliran progresivisme menyatakan bahwa
pembelajaran seharusnya berlangsung selama alami dan tidak artifisial atau dibuat-
buat. Pembelajaran yang terjadi di sekolah sekarang ini tidak seperti keadaan dalam
dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.
Progresivisme hadir sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap formalisme yang bersifat
tradisional dan terkesan sangat kaku dan kurang mendalam. Progresivisme
berpandangan bahwa pendidikan selalu dalam proses perkembangan yang bersifat
dinamis. Pendidikan selalu siap untuk memodifikasi metode dan kebijakan ketika
berhadapan dengan berbagai pengetahuan baru dan perubahan lingkungan/masyarakat.
Progresivisme didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada siswa
(child-centered) bukan memfokuskan pada guru atau bidang muatannya. Namun hal
initidak berarti bahwa siswa diizinkan untuk megikuti semua keinginannya, karena
belumcukup matang untuk menentukan tujuan yang memadai.
Pembelajaran tematik juga dikembangkan menurut aliran Kontrukstivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman
merupakan kunci utama dari belajar bermakna. Aliran ini memandang pengalaman
langsung yang dikontruksi sendiri oleh siswa merupakan kunci dalam pembelajaran.
Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia
melaluihasil interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswanya,
tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Esensi dari teori
konstruktivis adalah ide harus ditemukan sendiri oleh siswa dan mentransformasikan
sendiri suatu informasi tersebut apabila menginginkan informasi tersebut menjadi
miliknya.
Aplikasi teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan setiap individu
siswa/imemahami materi pembelajaran untuk memperoleh informasi/pengetahuan
barudengan caranya sendiri, selama proses pembelajaran. Dalam teori ini peserta didik
berperan sebagai subjek didik, peran guru dalam pembelajaran humanisme adalah
fasilitator. Peserta Didik Dalam pembelajaran yang humanis ditempatkan sebagai
pusat(central) dalam aktifitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai
pengalaman belajarnya sendiri. Oleh karean itu, peserta didik diharapkan mampu
menemukan potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara memaksimal.
Peserta didik bebas berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Peserta didik menjadi aktif
dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh guru.
Keterkaitan antara ketiga landasan adalah pada karakteristik cara penerapannya
pada pembelajaran yaitu siswa bisa mendapatkan pembelajaran yang bermakna ketika
siswa berperan aktif pada setiap kegiatan pembelajaran dan pengangguran pendekatan,
media, dan strategi pembelajaran harus dapat memotivasi siswa memberikan
pengalaman langsung kepada siswa. Serta kombinasi ketiga landasan diadaptasi pada
pembelajaran terpadu yang mengedepankan proses pembelajaran yang pengetahuan
dibentuk sendiri oleh siswa sehingga terbentuk pembelajaran bermakna, pembentukan
kreatifitas, berpusat pada siswa, bebas berekspresi serta aktif.
2. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun
secara implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan
guru B adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku
dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling
bekerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan
dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh
dariimplementasi kedua keterampilan tersebut.
Jawab :
Dari ulasan diatas untuk bisa saling bekerjasama ialah Guru A (pendidik mula
yang memahami teori pengajaran dengan baik) dan guru B (pendidik senior yang kaya
pengalaman) bisa saling berkerjasama sehingga mampu menguasai dengan baik
ketrampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu adlah dengan
saling terbuka dan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan
cara berbagi ilmu dan pengetahuan yang mereka miliki untuk kepentingan dan
kemajuan bersama.
Dapat ditarik contoh dari implementasi kedua ketrampilan tersebut yaitu guru
A dapat bertanya dan berdiskusi kepada guru B tentang bagaimana cara pendekatan
yang baik yang selama ini digunakan oleh guru B terhadap peserta didik, karena
semakin banyak pengalaman guru mengajar, maka semakin banyak pula masalah dan
solusi yang pernah dilakukan dan digunakan oleh guru tersbut untuk memperbaiki
kualitas mengajarkannya. Sedangkan guru B dapat bertanya dan berdiskusi kepada guru
A tentang teori pengajaran yang baik dan sesuai yang harus diterapkan dalam proses
pembelajaran, karena teori pengajaran selalu mengalami perbaikan dari tahun ke tahun,
sehingga guru B dapat lebih mengetahui lebih dalam lagi mengenai perkembangan teori
pengajaran dan penerapannya pada masa sekarang.

3. Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah satu subtema,


jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu
dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan
variasi dalam penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.
Jawab :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Binangun 05


Kelas / Semester : IV / 1
Tema : 2. Makanan Empat Sehat Lima Sempurna
Sub Tema : 1. Makanan Sehat
Pembelajaran Ke : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia(3.2, 4.2), IPA (3.5, 4.5),IPS (3.1, 4.1)

A. Tujuan Pembelajaran
3.2.1 Setelah mengamati teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasi gambar-
gambar dari teks yang diamati secra rinci. (Bahasa Indonesia)
4.2.1 Setelah mengamati teks bacaan, menuliskan gagasan pokok yang benar.
(Bahasa Indonesia)
3.5.1 Melalui percobaan, siswa mampu menjelaskan manfaat makanan empat
sehat lima sempurna. (IPA)
4.5.1 Melalui percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang nilai gizi menu makanan empat sehat lima sempurna. (IPA)
3.1.1 Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi
sumber makanan dan manfaatannya dengan tepat. (IPS)
4.1.1 Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikna hasil
identifikasi sumber gizi makanan dan manfaatannya dalam bentuk tulisan yang
sitematis. (IPS)

B. Kegiatan Pembelajaran (Discovery learning)


Metode Tandur (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi, Reward)

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kelas dengan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan doa dipimpin oleh salah satu siswa (Religius) kemudian
dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. (Nasionalis)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan review pembelajaran
sebelumnya. (Tumbuhkan)
Kegiatan Inti
1. Guru bertanya kepada siswa apakah taid pagi sudah sarapan? Lalu menu apa
yang dimakan pagi ini?
2. Siswa mencermati gambar yang disajikan oleh guru melalui proyektor.
(Namai)
3. Siswa diminta untuk menuliskan gambaran pokok pada gambar yang
diamatinya. Setelah itu siswa diminta untuk mengamati gizi yang terkadung
dalam makan.
4. Guru bertanya tentang peran penting makanan empat sehat lima sempura.
5. Siswa diminta untuk menuliskan jawabannya pada kolom chat via zoom
6. Siswa membaca teks pada google classroom dan sumber belajar lainnya.
7. Siswa diminta berdiskusi dan menyebutkan sumber makanan dan
manfaatannya. (Demonstrasi)
8. Siswa melakukan percobaan terkait manfaat makanan empat sehat lima
sempurna.
9. Guru membimbing siswa untuk membuat laporan atau ringkasan dari hasil
percobaan diskusi di lembar kerja yang ada di google classroom.
10. Siswa mempresentasikan hasil laporan diskusi dan guru memberikan
penguatan tentang laporan dan diskusi yang dilakukan siswa
11. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan terkait nilai gizi makanan
empat sehat lima sempurna. (Ulangi)
Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi dan mengambil kesimpulan bersama siswa
2. Guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran dengan membaca dan doa
bersama
C. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : tes tertulis dan penugasan
3. Penilaian Ketrampilan : untuk kerja berupa hasil temuan tentang manfaat
makanan empat sehat lima sempurna.

Anda mungkin juga menyukai