Anda di halaman 1dari 14

NAMA GURU/MAHASISWA : ADNAN MUHARROM

NIM : 857771781
TEMPAT MENGAJAR : SD N 03 JEBED
No. Soal Skor
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh
yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan
landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.
2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah 25


untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan
sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan
Learning from home (Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran
Terpadu dengan memilih salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan
pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu dilaksanakan secara mandiri
oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua). Pertimbangkan Satuan Pembelajaran
Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan media sebagai
bagian integral dalam pembelajaran.
Skor Total 65
Jawaban :

Pembelajaran terpadu muncul


atas 3 landasan filosofis
diantaranya
progresivisme,
konstruktivisme,
danhumanisme. Landasan ini
dimaksudkan tentang
pentingnya aspek filsafat
dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu, dalam
hal ini
terdapat beberapa tokoh yang
berada dibelakangnya, yaitu
John Dewey, Jean Piaget,Lev
Vgotsky dan William James.
Landasan filsafat sendiri
menjadi landasan utama yang
melandasi aspek-aspek
lainnya. Karena
perumusantujuan/kompetensi
dan isi/materi
pembelajaran terpadu pada
dasarnyabergantung pada
pertimbangan-pertimbangan
filosofis. Sebab pandangan
filosofis yang berbeda
akanmempengaruhi dan
mendorong
pelaksanaanpembelajaran
terpadu yang berbeda pula.
Karena itulahlandasan ini
mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu
berdasarkan ketiga aliran
tersebut. Benang
merahdari ke-3 filosofis ini
adalah keduanya saling
menguatkan saling mendukung
dan
tidak bisa berdiri sendiri. Dalam
setiap pembelajaran ketiga
harus berjalan beriringan
tidak bisa sendiri sendiri
sehingga menghasilkan anak
didik yang handal dan tangguh.
Yang mana kaitannya dalam
kegiatan pembelajaran adalah
bahwa guru bukan
merupakan satu-satunya sumber
informasi namun guru lebih
banyak bertindak sebagai
model, fasilitator, teman
pendamping, pemberi motivasi,
penyedia bahan pembelajaran
dan juga aktor yang bertindak
sebagai siswa (pembelajar),
sedangkan siswa disikapi
sebagaisubjek belajar yang
kreatif, mampu menemukan
pemahamannya sendiri dari
berbagai faktor dan juga
pengalaman. Selain itu dalam
hal kegiatan pembelajaran yaitu
dapat dilihat dari motivasi dan
minat siswayang memiliki ciri
tersendiri. Oleh karena
itulah proses pembelajaran itu
sendiri berkaitan dengan
perilaku manusia, yaitu siswa
itu
sendiri dan didalamnya
terdapat interaksi antara siswa
dengan lingkunganbelajarnya,
baik lingkungan yang
bersifat fisik, maupun
lingkungan sosial. Hal ini
tentunya
kegiatan pembelajaran
terpadu dipengaruhi oleh
ketiga aliran tersebut maka
isi
pembelajaran harus memiliki
manfaat bagi siswa secara
aktual, dan dalam kegiatan
belajarnya siswa harus
menyadari penguasaan
isipembelajaran itu bagi
kehidupannya,
tingkat perkembangannya,
pengalaman serta pengetahuan
siswa
1. Pembelajaran terpadu muncul atas 3 landasan filosofis diantaranya
progresivisme, konstruktivisme, danhumanisme. Landasan ini dimaksudkan
tentang pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu,
dalam hal ini terdapat beberapa tokoh yang berada dibelakangnya, yaitu John Dewey,
Jean Piaget,Lev Vgotsky dan William James. Landasan filsafat sendiri menjadi landasan
utama yang melandasi aspek-aspek lainnya. Karena perumusantujuan/kompetensi
dan isi/materi pembelajaran terpadu pada dasarnyabergantung pada
pertimbangan-pertimbangan filosofis. Sebab pandangan filosofis yang berbeda
akanmempengaruhi dan mendorong pelaksanaanpembelajaran terpadu yang berbeda
pula. Karena itulahlandasan ini mendorong lahirnya pembelajaran terpadu
berdasarkan ketiga aliran tersebut. Benang merahdari ke-3 filosofis ini adalah keduanya
saling menguatkan saling mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri. Dalam setiap
pembelajaran ketiga harus berjalan beriringan tidak bisa sendiri sendiri sehingga
menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh. Yang mana kaitannya dalam
kegiatan pembelajaran adalah bahwa guru bukan merupakan satu-satunya sumber
informasi namun guru lebih banyak bertindak sebagai model, fasilitator, teman
pendamping, pemberi motivasi, penyedia bahan pembelajaran dan juga aktor yang
bertindak sebagai siswa (pembelajar), sedangkan siswa disikapi Sebagai subjek belajar
yang kreatif, mampu menemukan pemahamannya sendiri dari berbagai faktor dan
juga pengalaman. Selain itu dalam hal kegiatan pembelajaran yaitu dapat dilihat dari
motivasi dan minat siswayang memiliki ciri tersendiri. Oleh karena itulah proses
pembelajaran itu sendiri berkaitan dengan perilaku manusia, yaitu siswa itu sendiri dan
didalamnya terdapat interaksi antara siswa dengan lingkunganbelajarnya, baik
lingkungan yang bersifat fisik, maupun lingkungan sosial. Hal ini tentunya
kegiatan pembelajaran terpadu dipengaruhi oleh ketiga aliran tersebut maka
isi pembelajaran harus memiliki manfaat bagi siswa secara aktual, dan dalam
kegiatan belajarnya siswa harus menyadari penguasaan isipembelajaran itu bagi
kehidupannya, tingkat perkembangannya, pengalaman serta pengetahuan siswa.
2. Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi gurukarena
sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh
besarterhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Seorang guru harus
dapatmenjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya. penjelasan yang disampaikan
harussesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru
akanmenjelaskan konsep =atas=. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5
tahun)maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata. Pada
hakikatnyafungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh
karena itu,keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus
mumpunisehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain
untukmemberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir,mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan,
penyampaianinformasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
Pentingnyapenguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini
memungkinkandapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian
penjelasannya,mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa
memperluas cakrawalapengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana
dan sumber belajar.Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu keterampilan
yang sangat pentingdalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa,
tetapi juga sangatpenting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Keterampilanmenjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. Guru A yang merupakan
pendidik mulayang memahami teori pengajaran dengan baik namun memiliki
pengalaman mengajaryang masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang
kaya pengalamannamun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah (teori belum
berkembang). Untukmenjadi lebih baik dalam proses pembelajaran, kedua guru ini dapat
saling bekerja samaserta bertukar pikiran terkait pembelajaran. Guru A dapat
belajar serta mengasahketerampilan bertanya, menjelaskan serta penguasaan kelas
kepada guru B yang sudahmemiliki lebih banyak pengalaman. Sementara guru B dapat
belajar kepada guru Aterkait metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif,
innovativ dan efektif, karenaberkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kurikulum bersifat dinamis,sehingga diperlukan adanya perbaikan metode
pembelajaran secara terus menerus, agardidapatkan pembelajaran yang bermakna
bagi siswa, menumbuhkan rasa ingin tahuserta terbentuk pengetahuan dari
dirinya sendiri. Guru merupakan kunci dalampelurusan masalah, mereka berada
di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan danmenciptakan suasana kegiatan belajar
mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu,secara tidak langsung, guru harus lebih
profesional, inovatif, perspektif, dan proaktifdalam kelas, yang salah satunya dengan cara
memberikan suatu pelurusan kepada siswadengan cara penyampaian penjelasan yang bisa
diterima siswa dengan mudah. Salahsatu contohnya adalah dengan mengulangi
pertanyaan yang diungkapkan oleh siswakemudian menyebarkan pertanyaan
tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban yang diberikan
oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang sebenarnya.
3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 03 Jebed
Kelas / Semester : II / 1
Tema : 4. Hidup Bersih dan Sehat
Sub Tema : 1. Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Pembelajaran Ke : 3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
Muatan Terpadu : SBdP, Bahasa Indonesia, Matematika
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan dibimbing melalui daring sinkron, siswa dapat menentukan tekanan kuat dan
lemah pada lagu berbirama dua atau tiga secara benar.
2. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat memainkan/menyuarakan tekanan kuat dan
lemah pada lagu anak berbirama dua atau tiga secara tepat.
3. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat mencatat isi teks yang berkaitan dengan
lingkungan tidak sehat menggunakan bahasa tulis secara tepat.
4. Melalui penugasan di Edmodo, siswa dapat menuliskan hasil pengamatan
sederhanatentang lingkungan tidak sehat dengan ejaan yang tepat.Dengan dibimbing melalui
daring untuk mengamati gambar dan benda di sekitarsiswadapat menjelaskan dan
menggambarkan bangun datar yang diamatinya dengan tepat.
5. Dengan dibimbing melalui daring, siswa dapat mengidentifikasi jenis bangun datar yang
diamati dengan tepat

Kegiatan Deskrispi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan - Guru memberikan salam dan mengajak 15 Menit
semua siswa berdo’a dengan arahan melalui
Grup WhatsApp, dan Zoom (Religius)
- Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian
- Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Aku dan
Sekolahku”. (Integritas)
- Guru menyampaikan tahapan kegiatan
yang
- meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.( Communication )
Kegiatan Inti Siswa mendengarkan contoh lagu yang 180 Menit
dinyanyikan dengan memperhatikan tekanan
kuat dan tekanan lemah yang disampaikan
melalui Zoom
Guru menjelaskan penggunaan tekanan kuat
dan tekanan lemah ketika menyanyi.
(Communication)
Siswa diajak menyanyikan lagu “Membuang
Sampah”dengan memperhatikan tekanan
kuat dan tekanan lemah. (Mandiri)
Bertanya jawab tentang isi lagu dan
mengambil sikap yang dapat diteladani dari
isi lagu.
Siswa mendengarkan teman membacakan
teks percakapan yang berhubungan dengan
lingkunganrumah yang tidak bersih.
Bertanya jawab tentang isi percakapan yang
didengar dan mengambil nilai-nilai sikap
yang perlu diteladani dari teks yang
dibacakan. (Nasionalis)
Siswa menjawab soal-soal yang berhubungan
dengan teks percakapan sebelumnya.
(Mandiri)
Mengoreksi kebenaran jawaban siswa
berdasarkan isi teks percakapan yang
sebenarnya.
Memberikan penguatan terhadap hasil kerja
siswa. Agar lebih jelas, siswa diarahkan
mengerjakan teka- teki silang yang
berhubungan dengan makna kata yang
sebenarnya.
Mengoreksi kebenaran hasil kerja siswa
dalam mengisi teka-teki silang. ( Critical
Thinking and Problem Solving )
Siswa membaca teks “Hindari Rumah yang
Tidak Bersih!” dengan lafal dan intonasi
yang tepat. (Literasi )
Jika siswa belum benar membaca dengan
lafal dan intonasi yang tepat, guru terlebih
dahulu memberikan contoh yang benar.
Bertanya jawab tentang isi teks yang
dihubungkan dengan ciri lingkungan rumah
yang tidak sehat. ( Critical Thinking and
Problem Solving )
Siswa diminta mengamati gambar yang
berhubungan dengan lingkungan rumah yang
tidak sehat.
Siswa menyebutkan ciri-ciri lingkungan
rumah yang tidak sehat secara lisan.
Selanjutnya, siswa diarahkan untuk
menuliskan hasil pengamatan terhadap
gambar dalam bentuk laporan sederhana.
Ketika menulis laporan, perlu diarahkan agar
siswa menulis dengan ejaan yang tepat.
Jika ada siswa yang belum tepat dalam
menggunakan ejaan, guru menjelaskan
terlebih dahulu.
Siswa kemudian diminta membacakan hasil
laporan yang telah ditulis dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
Siswa diminta mengamati gambar yang
berhubungan dengan lingkungan rumah yang

tidak sehat sebelumnya. ( Creativity and


Innovation )
Mengarahkan siswa menemukan berbagai
bangun datar pada gambar atau benda di
sekitar, misalnya saja layang-layang atau
sobekan kertas.
Bertanya jawab tentang bentuk bangun datar
berdasarkan benda yang diamati pada
gambar.
Siswa diarahkan untuk menggambar bangun
datar sesuai dengan benda yang diamati
( Creativity and Innovation )
Siswa diarahkan untuk menggali informasi
agar mengetahui pengertian bangun datar.
Setelah siswa paham mengenai pengertian
bangun datar, siswa diarahkan untuk
mengerjakan latihan yaitu menggambar
sesuai objek gambar yang ada di Buku
Siswa.
Ketika siswa mengerjakan latihan, siswa
hendaknya dibimbing dengan penuh
perhatian.
Siswa diminta untuk mengerjakan latihan
dengan teliti.
Bertanya jawab tentang materi yang belum
dipahami.
Memberikan motivasi dan penguatan
terhadap hasil belajar siswa
tidak sehat sebelumnya. ( Creativity and
Innovation )
 Mengarahkan siswa menemukan
berbagai
bangun datar pada gambar atau benda di
sekitar, misalnya saja layang-layang atau
sobekan kertas.
 Bertanya jawab tentang bentuk
bangun datar
berdasarkan benda yang diamati pada
gambar.
 Siswa diarahkan untuk menggambar
bangun
datar sesuai dengan benda yang diamati
( Creativity and Innovation )
 Siswa diarahkan untuk menggali
informasi
agar mengetahui pengertian bangun datar.
 Setelah siswa paham mengenai
pengertian
bangun datar, siswa diarahkan untuk
mengerjakan latihan yaitu menggambar
sesuai objek gambar yang ada di Buku
Siswa.
 Ketika siswa mengerjakan latihan,
siswa
hendaknya dibimbing dengan penuh
perhatian.
 Siswa diminta untuk mengerjakan
latihan
dengan teliti.
 Bertanya jawab tentang materi yang
belum
dipahami.
 Memberikan motivasi dan penguatan
terhadap hasil belajar siswa

Penutupan Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 Menit


rangkuman hasil belajar selama sehari
(Integritas)
Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar melalui
Edmodo
Guru mengingatkan siswa agar belajar di
rumah. Bersama orang tua, siswa diminta
untuk mendiskusikan keadaan lingkungan di
sekitar rumah.
Mengajak semua siswa berdo’a (Religius)

REFLEKSI DAN KONFIRMASI


Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk
mengetahuiketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan

Anda mungkin juga menyukai