Anda di halaman 1dari 9

Nama : Intan Sulistiani

NIM : 855774086
Kelas : 1A
Pro Stud : SI-PGSD-BI
TUTOR : Trina Puspita Ningrum M.Pd

SOAL
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotskydan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparkan benang merah dari ketigalan dasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran ?
2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan
pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya
sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara
implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah
pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu
arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerja sama sehinga mampu menguasai dengan
baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa
contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.?
3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk
mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkan nya dengan Learning from home
(Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah
satu sub tema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang
mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam
penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.

Jawab

1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan
filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean
Piaget, Lev Vgotskydan William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya.
Paparkan benang merah dari ketiganya tersebut sehingga mendorong lahirnya pembelajaran
terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran ?
Benang merah dari ke 3 filosofis ini adalah keduanya saling menguatkan serta
mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri dalam proses lahirnya permbelajaran terpadu,
dalam setiap pembelajaran ketiga harus berjalan beriringan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri
sehingga diharapkan dapat menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh
secara filosofis pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat
yaitu , progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme,
Aliran progresivisme beranggapan bahwa dalam proses pembelajaran pada
umumnya perlu sekali ditekankan pada, Pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah dan d. memperhatikan pengalaman siswa. Dengan kata lain
proses pembelajaran tersebut bersifat mekanistis. Aliran ini juga memandang bahwa dalam
proses belajar, siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan
pemecahan atau bersifat problem solving. Dalam memecahkan masalah tersebut, siswa perlu
memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah dimilikinya.
Dalam hal demikian maka terjadi proses berpikir yang terkait dengan “metakognisi”, yaitu
proses menghubungkan pengetahuan dan pengalaman belajar dengan pengetahuan lain
untuk menghasilkan sesuatu. Terdapatnya kesalahan atau kekeliruan dalam proses
pemecahan masalah atau sesuatu yang dihasilkan adalah sesuatu yang wajar, karena hal itu
merupakan bagian dari proses belajar. Sedangkan
Pembelajaran tematik juga dikembangkan pada Aliran konstruktivisme melihat
pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Sebab
itu, pengalaman orang lain yang diformulasikan misalnya dalam suatu buku teks perlu
dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung. Aliran konstruktivisme ini
menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia. Manusia
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman,
dan lingkungannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna
untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi
konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada
siswa, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Siswa harus
mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi,
melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam proses itu keaktifan siswa
yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya amat berperan dalam perkembangan
pengetahuannya. Pengetahuan tidak lepas dari subjek yang sedang belajar, pengetahuan
lebih dianggap sebagai proses pembentukan (konstruksi) yang terus menerus, terus
berkembang, dan berubah.. Siswa berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan cara
melihat, mendengar, menjamah, mencium, dan merasakan. Dari sentuhan inderawi itulah
siswa membangun gambaran dunianya.
Sedangkan Aliran humanisme melihat siswa dari segi: (a) keunikan/kekhasannya, (b)
potensinya, dan (c) motivasi yang dimilikinya. yang menyangkut faktor lingkungan
sosial/kemasyarakatan. Teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan , selama proses
pembeljaran dalam teori ini peserta didik berperan sebagai subjek didik, peran guru adalah
sebagai fasilitator. Peserta didik dalam pembeljaran yang humanis ditempatkan sebagai
pusat(central) dalam aktivitas belajar. Peserta didik diharapkan mampu menemuka
potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal. Peserta didik menjadi
aktif dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh guru, peserta didik bebas
berekpresi cara-cara belajarnya.

Kombinasi ketiga landasan ini pada pembelajaran terpadu yang mengedepankan


proses pembelajran yang pengetahuannya dibentuk oleh siswa sendiri, Guru bukan
merupakan satu-satunya sumber informasi, siswa disikapi sebagai subjek belajar yang
kreatif mampu menemukan pemahamannya sendiri. dalam proses pembelajaran, guru lebih
banyak bertindak sebagai model, teman pendamping, pemberi motivasi, penyedia bahan
pembelajaran, dan aktor yang juga bertindak sebagai siswa.

Implikasi dari pandangan tersebut dalam kegiatan pembelajaran yaitu,


Isi pemebelajaran harus memiliki manfaat bagi siswa secara aktual, dalam kegiatan
belajarnya siswa harus menyadari penguasaan isi pembelajaran itu bagi kehidupannya dan
isi pembelaaran perlu disesuaikan dengan tingakata perkembangan, pengalaman, dan
pengetahuan siswa.

2. Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan
pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya
sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A
merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara
implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah
pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu
arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerja sama sehinga mampu menguasai dengan
baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa
contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.?

Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru, karena
sebagian besar percakapan pembelajran yang mempunyai pengaruh besar terhadap
pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang
didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap
tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya.
Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta
diidk. Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi, oleh
karen aitu, keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus
mumpuni sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain
untuk memberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian
informasi tentang suatu perisitiwa dan kemampuan memperluas wawasan.

Keterampilan menjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. Guru A yang merupakan
pendidik mula memahami teori pengajaran dengan baik namun memiliki pengalaman
mengajar yang masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajran satu arah. Untuk menjadi baik dalam
proses pembelajaran, guru A dapat belajar serta mengasah keterampilan bertanya,
menjelaskan serta penguasaan kelas kepada guru B yang sudah memiliki banyak
pengalaman. Sementara guru B dapat belajar kepada guru A terkait metode pembelajran
yang lebih aktif, kreatif, inovatif dan efektif, karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kurikulum bersifat dinamis, sehingga diperlukan adanya perbaikan metode
pembelajran secara terus menerus, agar didapatkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa,
menumbuhkan rasa ingin tahu serta terbentuk pengetahuan dari dirinya sendiri.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh
informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, guru
merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka berada di titik sentral untuk mengatur,
mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. oleh
akrena itu, secara tidak langsung guru ahrus lebih profesional, inovatif, perspektif, dan
proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara memberikan suatu pelurusan kepada
siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima siswa dengan mudah. Salah
satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa
kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-
jawaban yang diberikan siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang
sebenarnya.

3. Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk


mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara
pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkan nya dengan Learning from home
(Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah
satu sub tema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang
mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam
penggunaan media sebagai bagian integral dalam pembelajaran. ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(METODE DARING)

Satuan Pendidikan : SD N 14 BA III


Kelas / Semester : 1 /1
Tema : Diriku (Tema 1)
Sub Tema : Aku dan Teman Baru (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui lagu, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama panggilan.
 Melalui permainan “Suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan warna suara
teman.
 Saat bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat menyebut nama teman dengan
benar.
 Setelah selesai bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat mengingat semua
nama teman dengan benar dan warna suara masing-masing teman.
 Dengan berbagi cerita, siswa dapat memberikan informasi dan memeragakan tentang
aturan di rumah dengan memberi salam pada orang tua saat ke luar rumah.

B. Media Pembelajar, Alat dan Sumber Belajar


 Hp, internet, dan Sumber Buku Tema Kelas 1 kemekdibud 2013

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahulu 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan dilanjutkan dengan 15


an Membaca Doa dipandu melalui Group Whats Apps, Zoom,
menit
Google Meet, dan Aplikasi Daring laiinya (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta
didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan (Sintak Model Discovery Learning) 140

Inti Ayo Berlatih menit

1. Pembelajaran 1 di buku siswa dibuka dengan gambar seorang


anak yang hendak ke sekolah. Anak tersebut lalu mencium
tangan kedua orang tuanya sebelum berangkat.
B. Ayo Mencoba

1. Pada awal pelajaran, guru memberi salam dan mengucapkan


selamat datang kepada siswa.
2. Guru menyapa beberapa siswa dan menanyakan namanya.
(Communication)
3. Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah berpamitan
kepada orang tua masing-masing saat hendak ke sekolah?”
(lihat buku siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian
berpamitan dengan orang tua?”
4. Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada yang
mengucapkan salam saja, ada yang mengucapkan salam
sambil mencium tangan, dan ada juga yang tidak berpamitan
dengan orang tua.
5. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya berpamitan
Kegiatan 1. Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan Orang 15
Tua, Siswa menyelesaikan tugas rumah sendiri dengan bimbingan
Penutup menit
orang tua.
Peserta Didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi yang baru dilakukan.
Guru :

2. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

A. ASSESMENT
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric
penilaian sebagai berikut.

Mengetahui Pangkalan Balai, Oktober 2021


Kepala Sekolah, Guru Kelas 1

Siti Rohana Intan Sulistiani


NIP.196603221988042001
1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan

a. Contoh Format Jurnal Sikap Spiritual

Nama Peserta
No Tanggal Catatan perilaku Butir Sikap
didik

1. Mengajak teman untuk Berdoa sebelum


berdoa dan sesudah
melakukan
kegiatan

b. Contoh Format Jurnal Sikap Sosial

Nama Peserta
No Tanggal Catatan perilaku Butir Sikap
didik

1. Menjenguk teman yang Peduli


sakit

c. Contoh Format Penilaian Diri Aspek Sikap:

2. Penilaian pengetahuan

 Tes lisan tentang nama-nama teman di kelas


(guru menyusun pertanyaan yang akan digunakan untuk tes lisan)

3. Penilaian keterampilan:

a. Penilaian Unjuk Kerja

 Rubrik kegiatan bercerita pengalaman beristirahat.


Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Pendampingan
Aspek/ Kriteria
(4) (3) (2)
(1)

Jumlah Kalimat Jumlah kalimat Jumlah kalimat 7- Jumlah kalimat 4- Kurang dari 3
lebih dari 10 10 kalimat 6 kalimat kalimat
kalimat

Volume suara Suara terdengar Suara terdengar Suara hanya Suara tak
oleh semua hanya sebagian terdengar oleh terdengar
anggota kelas anggota kelas guru

Isi cerita Ada pembukaan, Hanya memenuhi Hanya memenuhi Belum mau
bentuk istirahat, 3 kriteria 2 kriteria bercerita
bagaimana
beristirahat,
manafaat istirahat

* Kriteria penilaian masing-masing memiliki poin 25 di setiap bobot angka. Jika bobotnya 4, maka skornya
adalah 4 x 25 = 100, dan seterusnya.

 Instrumen Penilaian Kegiatan Bercerita


Kriteria 1 ( √ ) Kriteria 2 ( √ ) Kriteria ( √ )
No Nama siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

dst

T : Terlihat ; BT : Belum Terlihat

Kriteria 1: Banyak kalimat di atas 10 kalimat

Kriteria 2: Suara terdengar

Kriteria 3: Menggunakan bahasa baku

b. Memperkenalkan diri lewat permainan dan nyanyian

Perlu
Baik sekali Baik Cukup
Pendampingan
Kriteria
4 3 2
1
1. Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa hanya Siswa belum
memperkena menyebutkan menyebutkan mampu mampu
lkan diri nama panjang nama panjang menyebutkan memperkenalkan
dan nama nama panggilan diri
panggilan

2. Kemampuan Siswa mampu Siswa mammpu Siswa mampu Siswa belum


menjalankan melakukan melakukan melakukan mampu
peraturan permainan permainan sesuai aturan melakukan
pada sesuai dengan sesuai aturan tetapi dengan permainan sesuai
permainan intruksi tanpa tetapi dengan 1 lebih dari 1 kali dengan aturan
pengarahan kali arahan arahan ulang
ulang.

3. Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa belum


melakukan melempar dan melempar dan melempar dan mampu melempar
gerakan menangkap menangkap menangkap dan menangkap
melempar bola dengan bola, tetapi 1- 2 boal, tetapi
dan akurat (tidak kali meleset lebih dari 3 kali
menangkap pernah meleset
meleset)

Refleksi Guru

Catatan Guru

1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….

Anda mungkin juga menyukai