Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan Belajar 2

Modul Pembelajaran Bi dengan fokus berbicara

A. Materi atau bahan yang sesuai untuk kegiatan berbicara


Materi pembelajaran berbicara di sd menurut kurikulum 2004 dapat dilihat pada standar
kompetensi atau pada penjabaran masing-masing kompetensi dasar dan materi pokok yang ada di
dalam kurikulum. Dari beberapa materi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dan materi mana
yang harus diajarkan terlebih dahulu. Dengan metode dan teknik apa, serta bagaimana siswa belajar
berbicara. Semua materi seyogyianya diintegrasikan kedalam keterampilan belajar berbicara,
mendengarkan, membaca dan menulis.

B. Metode dan media pembelajaran berbicara


Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Apabila
dikaitkan dengan pengalaman belajar, metode berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan pengalaman
belajar yang telah dirancang (Tarigan, 1980 260), Tentu saja Anda dapat memilih teknik-teknik yang
mampu dilaksanakan yang berbeda dengan guru lain. Karena metode yang sama apabila digunakan
oleh guru yang berbeda tentu hasilnya pun berbeda. Belum lagi faktor siswa, sarana, media, dan
sebagainya yang turut menentukan keberhasilan suatu. Adapun media pembelajaran adalah sarana
pembelajaran yang digunakan siswa dan guru untuk proses belajar mengajar. Media yang dapat Anda
gunakan dalam pembelajaran berbicara adalah telepon, pengeras suara, bahan bacaan, gambar radio,
tape recorder, program televisi, dsb. Berikut ini penjelasan beberapa metode pembelajaran berbicara.
1. Ulang ucap
Metode ulang ucap sangat cocok untuk siswa SD karena pada tahap-tahap awal siswa belajar berbicara
memerlukan contoh pelafalan secara benar sebagai pajanan (Expose). Jika siswa salah mengucapkan
dalam menirukan, kata itu dapat diulang lagi sampai lafal siswa betul (sesuai dengan lafal guru).

2. Lihat Ucap
sebuah Metode ini dapat Anda lakukan dengan cara memperlihatkan sesuatu yang konkret atau gambar
benda sebagai media, kemudian siswa menyebutkan warna benda tersebut dan menceritakan isi
gambar. Metode lihat ucapkan dapat digunakan untuk lafal yang masih sering salah bagi siswa kita atau
model penceritaan deskriptif.

3. Memerikan
Dalam pelaksanaannya, siswa disuruh memperlihatkan sesuatu yang dapat berwujud benda atau
peristiwa dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian siswa disuruh memerikan atau
mendeskripsikan sesuatu yang diperlihatkan tersebut secara lisan. Misalnya, Anda membawa dan
memperlihatkan daun pepaya kepada siswa dan meminta siswa sejenak mengamatinya.

4. Menjawab Pertanyaan
Metode ini digunakan untuk semua mata pelajaran dan dalam pembelajaran BI dapat digunakan untuk
semua standar kompetensi karena dalam setiap pembelajaran guru dapat mengawali dengan
memberikan pertanyaan. Siswa yang pemalu lama-lama akan menjadi terlatih keberanian berbicaranya
apabila ia selalu diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan secara lisan.
5. Bertanya
Guru yang baik selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bertanya. Jangan lupa bahwa
setiap Anda akan mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan terhadap materi
yang akan dibahas, dan belum mengakhiri Anda harus memberi tugas atau memberitahukan materi
yang harus dikerjakan siswa untuk pelajaran yang akan dating.
6.Bertanya dan Menggali
Pertanyaan menggali dimaksudkan untuk melatih siswa banyak berbicara karena pertanyaan menggali
merangsang siswa untuk banyak berpikir. Pertanyaan menggali merupakan pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang berupa penjelasan. Jadi, bukan sekadar jawaban ya atau tidak. Pertanyaan
menggali yang dilakukan gura dapat jugh digunakan untuk mengetahui kedalaman pemahaman siswa
terhadap suatu masalah.

7.melanjutkan cerita
Pelaksanaan metode ini, Anda sebagai guru dapat membuat suatu permainan cerita. Siswa disuruh
menceritakan sesuatu, kemudian siswa yang lain disuruh melanjutkan cerita itu. Anda dapat terlibat dan
terlibat langsung dengan bertindak sebagai motivator atau pengumpan.
8. Melanjutkan Cerita
Metode ini dapat diterapkan untuk mengintegrasikan kompetensi membaca, mendengarkan, dan sastra.
Untuk memulai pelajaran Anda dapat memutar kaset, memberi bahan bacaan, atau membacakan sebuah
bacaan sastra kepada siswa. Tinggal dari mana Anda memulai pembelajaran jika dengan kaset, Anda
cukup memutarkan kemudian siswa disuruh melanjutkan ceritanya. Apabila memberikan bahan bacaan,
siswa disuruh membaca, kemudian disuruh menceritakan isi bacaan.

9.Bercakap-Cakap
Percakapan merupakan pertukaran pikiran atau pendapat tentang suatu masalah atau topik antara dua
orang atau lebih. Pada umumnya, suasana dalam percakapan adalah suasana akrab dan spontan. Dalam
penggunaan metode ini, Anda dapat menanyakan apa yang sedang siswa bicarakan atau mereka terima
sebelumnya. Kemudian, Anda gunakan sebagai bahan percakapan siswa.

10.Mereka Cerita Gambar


Anda tunjukkan beberapa gambar atau rangkaian gambar, kemudian siswa disuruh menceritakan ist
gambar yang Anda tunjukkan dengan bahasanya masing- masing sesuai dengan pemahamannya.

11.Bercerita
Dengan metode ini Anda dapat meminta siswa memilih cerita yang menarik tentang dirinya, cerita
orang lain, atau cerita yang pemah ia baca. Kegiatan bercerita ini akan menuntun siswa menjadi
pembicara yang baik. Perlu diingat, dengan menggunakan metode ini bukan berarti seluruh kegiatan
belajar diisi siswa bercerita. Akan tetapi, diselingi dengan kegiatan lain yang menunjang kegiatan
bercerita siswa.

12. Memberi Petunjuk


Dalam menggunakan metode ini, Anda sebagai guru meminta siswa untuk memberi petunjuk tentang
suatu acara, tempat, letak, atau cara menggunakan/ mengerjakan sesuatu dengan bahasa yang singkat,
jelas dan tepat.

13.melaporkan
pembelajaran dengan teknik "Melaporkan", Anda dapat meminta siswa untuk melaporkan sesuatu
secara lisan. Agar laporan baik dan lancar terlebih dahulu siswa disuruh menulis apa yang akan
dilaporkan. Hal yang dilaporkan dapat diambil dari peristiwa yang ada di sekitar siswa.

14. Bermain Peran


Bermain peran hampir sama dengan percakapan. Hanya saja, dalam percakapan seseorang memerankan
diri sendiri masing-masing, sedangkan dalam bermain peran seseorang memerankan orang lain.
15. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dalam bentuk tanya jawab. Dalam situasi formal, orang yang
diwawancarai adalah orang yang berprestasi, ahli, atau yang mengalami Adapun dalam situasi
nonformal, wawancara dapat berlangsung antarteman. Agar siswa dapat mewawancarai dengan baik,
terlebih dahulu siswa dilatih membuat pertanyaan secara tertulis apa yang akan ditanyakan.
Tes Formatif KB 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pemilihan materi pembelajaran berbicara hendaknya sesuai dengan situat dan kondisi siswa. Materi
yang tidak sesuai untuk siswa di desa terpencil adalah bercerita tentang...
A. Kebersihan
B.anggota keluarga
C. pasar swalayan
D. Siskamling
(Jawaban nya ada di modul 11.26)

2. Berikut adalah media yang paling sesuai digunakan dalam pembelajar adalah...
A. program televisi, telepon, radio
B. bahan bacaan, peristiwa, tape recorder
C. gambar, situasi, papan, tulis berbicara
D. mengarang, pengeras suara, papan tulis
(Jawaban nya ada di modul 11.28)

3.Pembelajaran berbicara dapat diterapkan atau diintegrasikan dengan kegiatan membaca dan
mendengarkan, teknik pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode...
A bercerita
B.melaporkan
C.percakapan
D. menceritakan kembali
(Jawaban nya ada di modul 11.32)

4. Siswa dan guru mempersiapkan skenario dan perlengkapan, kemudian siswa mengekspresikan
perasaan dan pikiran seorang tokoh yang ada dalam skenario dalam bentuk bahasa lisan. Pembelajaran
berbicara dengan cara tersebut lazim disebut...
A.bercerita
B.dramatisasi
C. bermain peran
D percakapan
(Jawaban nya ada di modul 11. 36)

5.Suatu metode pengajaran berbicara dikatakan baik apabila memenuhi syarat- syarat tertentu,
kecuali...
A. menggunakan beberapa media
B.merangsang siswa untuk belajar
C mengembangkan kreativitas siswa
D.mudah dilaksanakan
(Jawaban nya ada di modul 11.28)

Anda mungkin juga menyukai