Anda di halaman 1dari 22

Modul 6

Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra


Indonesia Sekolah Dasar
Oleh :
Siti Fatimah M.Pd
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian Media Pembelajaran

• Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dimanfaatkan guru untuk mempermudah
pembelajaran
• Contohnya: dalam pembelajaran menyimak wacana guru bisa menggunakan kaset
rekaman wacana dan tape recorder. Rekaman wacana merupakan materi dan kaset dan
tape recorder adalah media pembelajarannya.
• Media dalam Bahasa dan sastra Indonesia bisa berupa gambar, diagram, wacana “model”,
dan lain-lain yang dapat anda gunakan untuk mengajarkan wacana dan melatih siswa
dalam menggunakan Bahasa
Lanjutan

• Media lainnya bisa berupa obyek yang menjadi pijakan pembelajaran

• Misalnya: apabila kita ingin mengajarkan wacana tulis (mengarang) kita bisa menggunakan
tumbuhan, hewan, lingkungan sekitar sebagai obyek dalam karangan siswa.

• Media lain berupa diagram atau table kosong yang harus diisi siswa setelah mengamati tumbuhan
atau bunga mawar.
Proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran
1. Siswa diajak untuk membaca “wacana model”.
2. Siswa diajak mengamati bunga mawar.
3. Siswa disuruh membuat karangan seperti model dengan objek yang berupa bunga
mawar.
4. Media yang berupa diagram atau table kosong di atas digunakan untuk membantu
siswa dalam menuliskan hasil pengamatan terhadap bunga mawar, misalnya
bentuk bunga, warna bunga, ukuran bunga, bentuk daun, warna daun, ukuran
daun, bentuk batang, warna batang, ukuran batang, dan seterusnya.
5. Hasil pengamatan itulah dituangkan siswa dalam karangannya nanti. Namun
sebelum dituangkan dalam karangan siswa, hasil pengamatan itu dituangkan dulu
dalam table atau diagram agar siswa mudah memahami dan mudah
menuangkannya dalam karangan.
B. MEDIA PEMBELAJARAN DAN TEORI BELAJAR BAHASA
Ada dua teori/hipotesis yang berhubungan dengan media pembelajaran, yakni:
1. Teori Akomodasi Ellis dan Media Pembelajaran yang menjelaskan bahwa motivasi yang tinggi pada diri pembelajar
akan menghasilkan kemahiran berbahasa yang lebih dibandingkan dengan motivasi yang rendah.

Tugas guru adalah merancang bagaimana pembelajar memiliki motivasi yang tinggi serta mengeliminasi segala hal
yang dapat menurunkan motivasi.
Penggunaan media pembelajaran adalah bagian dari usaha meningkatkan dan memelihara motivasi itu.
2. Hipotesis Saringan Afektif Krashen Media Pembelajaran
Menurut Krashen (1985:3), saringan afektif yang dimilki pembelajar bahasa akan menentukan seberapa banyak
pembelajar bisa berhubungan dengan input bahasa dan bagaimana pembelajar dapat mengubah input menjadi intake
(input yang dikuasai).
Sehingga tugas guru adalah merancang pembelajaran yang dapat mengubah input menjadi intake itu. Pembelajaran yang
dimaksud adalah pembelajaran yang input keabsahannya dapat meningkatkan afeksi anak untuk mencapai dan
memperoleh sesuatu.
Penggunaan media pembelajaran adalah bagian dari usaha meningkatkan afeksi anak atau siswa itu.
C. MENGHADIRKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Ada enam tahap yang dapat dilakukan agar media yang dihadirkan itu efektif.
1. Menganalisis ciri-ciri pembelajar atau siswa. Guru harus mengetahui karakteristik peserta didiknya.
2. Merumuskan tujuan. Tujuan dirumuskan dari Kompetensi Dasar yang ada di kurikulum. Misalnya, kompetensi dasarnya
adalah “memahami teks 250 kata secara cepat”. Dari KD dapat dipahami bahwa tujuan pembelajarannya adalah terkait
dengan membaca cepat untuk memahami teks.
3. Memilih, mengubah, merancang bahan. Misalnya, materinya adalah membaca cepat. Dengan demikian, bahan yang
dikembangkan adalah mempersiapkan bahan yang berupa teks yang dibangun oleh 250 kata. Teks yang dipilih adalah teks
yang memiliki tingkat keterbacaan yang tingggi. Teks ini mudah untuk dpahami karena sesuai dengan tingkat kognitif,
minat, dan dekat dengan siswa.
4. Menggunakan bahan. Siswa melakukan kegiatan membaca cepat di bawah komando guru. Guru meminta anak membuka
teks bacaan. Selanjutnya, guru menyampaikan kepada anak tentang waktu yang digunakan dalam membaca. Guru meminta
anak memulai membaca. Setelah mencapai waktu tertentu guru meminta anak menghentikan aktivitas membacanya.
5. Mengukuhkan respon siswa. Guru meminta anak-anak secara bergiliran untuk menyampaikan jawaban terhadap
pemahaman teks. Dari jawaban dapat diketahui apakah media yang berupa teks itu membantu anak atau tidak.
6. Mengevaluasi media. Guru mengevaluasi kualitas jawaban siswa. Jika mayoritas siswa dapat menjawab dengan tepat
berarti media yang dihadirkan telah dapat membantu siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
D. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media:
1. Fungsional artinya artinya cocok dengan tujuan pembelajaran dan benar-benar berfungsi untuk menunjang ketercapaian
tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan bukan sekedar sebagai pelengkap proses pembelajaran, tetapi
benar-benar merangsang siswa untuk berlatih berbahasa dan bersastra.
2. Tersedia artinya, pada saat anda perlukan dalam pembelajaran media itu dapat anda dapatkan. Misalnya, ketika anda akan
melatih siswa agar siswa anda memiliki kompetensi dalam menyimak berita dan anda memutuskan untuk menggunakan media
pembelajaran berupa kaset rekaman berita dan tape recorder, kaset rekaman dan tape recorder itu benar-benar tersedia.
3. Murah artinya tidak harus mahal, segala sesuatu yang ada dilingkungan siswa, sekolah, dan lingkungan dapat anda gunakan
untuk media pembelajaran bahasa dan sastra. Misalnya, pada saat tertentu anda membeli surat kabar, dalam surat kabar itu
ada berita, iklan, surat pembeca, dan lain-lain. Maka Koran yang anda beli itu dapat anda gunakan sebagai media
pembelajaran.
4. Menarik bagi siswa sehingga termotivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara lebih intens. Untuk dapat memilih
dan menentukan media pembelajaran yang menarik setidaknya anda perlu mempertimbangkan
a. Kesesuaian media itu dengan kebutuhan siswa.
b. Kesesuaian media pembelajaran itu dengan dunia siswa.
c. Baru,
d. Menantang,
e. Variatif
E. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Prinsip penggunaan dan pengembangan media pembelajaran.
1. Media Berbasis Manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan
pesan atau informasi yaitu rancangan pembelajaran yang interaktif.
2. Beberapa jenis pembelajaran yang akan mengoptimalkan media berbasis manusia.
• Pembelajaran partisipatori, yang dimulai dengan tahap curah pendapat dari seluruh siswa. Guru mengelompokkan,
mengevaluasi, dan membahas hasil curah pendapat itu bersama siswa.
• Pembelajaran main peran, yang dimulai dengan bermain peran yang diberi tahapan dengan pelaku dari siswa secara
sukarela. Setelah itu, butir-butir informasi penting dibahas dan akhirnya disimpulkan
• Pembelajaran kuis tim, yang dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pembelajaran. Siswa
dibagi kedalam kelompok-kelompok yang bersaing mengumpulkan angka berdasarkan jumlah jawaban yang benar.
• Pembelajaran kooperatif, membantu siswa memproses informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara
singkat informasi ke dalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik. Organisasi ringkasan tersebut memuat butir-
butir penting keseluruhan informasi.
Lanjutan…

3. Media Berbasis Cetakan antara lain buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan
lembaran lepas. Elemen yang perlu diperhatikan saat merancang : konsistensi, format,
organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong
4. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah
warna, huruf, dan piranti visual lainnya.
5. Dalam merancang media yang berupa lembaran teks yang berupa kutipan dari sebuah dongeng
untuk SD, yang harus dilakukan guru ada sebagai berikut:
• Pilih dongeng yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif dan psikologis anak.
• Terkait huruf, pilihlah dongeng yang ditulis dalam ukuran yang cukup besar untuk siswa SD, misalnya ukuran 12
atau 14 dengan jarak spasi tidak terlalu rapat.

• Agar menarik bagi anak, pilih dongeng yang menyertakan gambar visual yang menarik.
d. Guntinglah kutipan dongeng itu dan tempelkan dalam sebuah kertas dengan posisi tertentu agar menarik. Berilah
garis dalam bentuk kotak pada judul pula.
Lanjutan..

Media Berbasis Visual dapat berupa:


• Gambar representasi seperti lukisan atau foto yang menunjukkan
bagaimana tampaknya suatu benda.
• Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi,
dan struktur isi materi.
• Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur
dalam dan isi materi Grafik seperti tabel, grafik, dan bagan yang
menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antarhubungan
seperangkat gambar atau angka-angka.
Prinsip umum dalam mengembangkan media berbasis visual antara lain:
• Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton,
bagan, dan diagram.
• Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keselurruhan materi sebelem menyajikan
unit demi unit pelajaran agar dapat digunakan oleh siswa untuk mengorganisasikan materi.
• Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
• Hindari visual yang tidak berimbang Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
• Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
• Materi yang bersifat kompleks sebaiknya divisualisasikan misalnya dengan diagram untuk
mempermudah siswa memahami materi yang dijelaskan.
4. Media Berbasis Komputer

• Di Indonesia, media komputer dapat dikembangkan secara optimal. Penggunaan komputer


sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan bantuan komputer
(Computer Assisted Instruction). Dalam pelaksanaannya dapat berbentuk tutorial, drills
and practice, simulasi, dan permainan.
• Dalam drills and practice computer menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang
serupa dengan yang biasa yang ditemukan dalam lembaran kerja workbook.
• Program simulasi dengan bantuan komputer berusaha menyamai proses dinamis yang
terjadi di dunia nyata, misalnya siswa untuk mengajari anak-anak SD guru bisa
menggunakan program simulasi ini untuk membantu mempermudah pemahaman siswa
terhadap materi yang dibahas.
• Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilannya. Misalnya saja program permainan menyusun kata-
kata dalam bahasa-bahasa tertentu.
KEGIATAN BELAJAR 2
MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
BERBAHASA LISAN
A. MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK
Media belajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan menyimak yakni:
1. Media Dengar
Media ini dapat berbentuk radio, tape recorder, atau laboratorium bahasa. Media ini memiliki beberapa
kelebihan diantaranya sebagai berikut:
a. Menawarkan kepada pembelajar untuk berlatih dengan materi lisan tanpa guru atau informan lain
yang sedang dihadirkan,
b. Suara penutur asli dapat di hadirkan di dalam kelas,
c. Dapat menghadirkan tugas yang tak ternilai harganya, dan
d. Dapat merekam suara yang memungkinkan untuk mengecek uajaran pembelajar.
Media-media radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa dapat digunakan guru dapat digunakan guru
dalam mencapai kompetensi-kompetensi:
1. Memahami berita dari radio,
2. Memahami berita atau berita dari televisi,
3. Memahami pembacaan puisi
2. Lagu
Media lagu juga dapat digunakan sebagai pelajaran bahasa Indonesia termasuk sekolah
dasar. Belajar melalui lagu dapat meningkatkan motivasi dan minat. Melalui lagu siswa dapat
mengingat kosakata, frasa, ungkapan/idiom, intonasi, kalimat, dan sebagainya.
Melalui lagu pula, pembelajar dapat belajar dan berlatih menyimak dan berbicara. Media
lagu dapat dipilih dengan mempertimbangkan:
a. Sesuai tingkat kognitif atau berpikir pembelajar,
b. Sesuai dengan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku, dan
c. Tidak menyinggung atau menghina suku, agama, ras, antargolongan

Dalam pembelajaran menyimak guru memanfaatkan lagu-lagu anak. Lagu yang seperti ini
relatif sesuai dengan perkembangan kognitif anak dan bahasanya mudah dipahami.

3. Manusia
Manusia dapat juga sebagai media pembelajaran menyimak. Guru dapat membacakan
sendiri sebuah berita layaknya seorang penyiar untuk selanjutnya disimak oleh siswanya. Hal
yang perlu diperhatikan :
a. Intonasi pembacaan diusahakan mendekati pembacaan yang nyata sebagai seorang
penyiar.
b. Volume suara haruslah besar agar dapat didengar secara baik oleh siswa seluruh kelas.
B. MEDIA PEMBELAJARAN BERBICARA
Terdapat tiga media yang dapat dimanfaatkan dalam keterampilan berbicara:
1. Gambar
a. Gambar asli, adalah hasil foto dari media kamera. Gambar-gambar ini amat efektif untuk pembelajaran untuk bahasa kedua dan asing,
khusunya pada tahap-tahap awal. Misalnya untuk pembelajaran “menceritakan tokoh yang dikagumi”,
foto K. H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbicara.
b. Gambar ilustrasi, adalah gambar dari hasil karya seseorang. Misalnya saja sebuah lukisan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
keterampilan berbicara. Siswa dapat diminta untuk melakukan observasi terhadap sebuah lukisan. Kemudai siswa memberikan
komentar terhadap lukisan yang diobservasi tersebut.
2. Paraga Bercerita
Paraga bercerita berupa boneka, wayang, atau media lainnya. Wayang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbicara.
Misalnya guru dapat wayang golek, wayang kulit, dan wayang lainnya untuk memanfaatkan media ini secara optimal. Dengan
menggunakan media ini pembelajaran akan terasa lebih menarik bagi siswa. Selain itu dapat menumbuhkan kesadaran terhadap hasil
budaya yang patut dicintai.
3. Teks
Teks yang dimaksud adalah bahan bacaan yang harus dibaca oleh siswa. Dari hasil membaca itu guru selanjutnya memberi tugas kepada
siswa untuk menyampaikan hasil bacaannya secara lisan. Tugas berbicara dapat berbentuk : berbicara singkat, menceritakan kembali, dan
berbicara secara bebas.
KEGIATAN BELAJAR 3
MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
BERBAHASA TULISAN
A. MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA
1. Teks dapat dimanfaatkan:
a. Dalam membaca pemahaman, teks bacaan adalah bahan bacaan yang harus dibaca dan
dipahami siswa. Teks itu dapat berupa guntingan Koran atau surat kabar atau fotokopian dari teks
bacaan tertentu.
b. Dalam membaca teknik, teks bacaan yang akan dibaca menurut nada dan irama yang benar.
Misalnya “membaca teks perangkat upacara”.
c. Dalam membaca nyaring, teks bacaan yang akan dibaca siswa secara bersuara. Misalnya “
memahami teks pendek dengan membaca nyaring”.
d. Dalam membaca cepat dan memindai, teks adalah bacaan yang dibaca secara cepat, baik teks
yang akan ditemukan intisarinya maupun bagian penting tertentu dalam teks itu. Misalnya “
menemukan informasi secara cepat dengan membaca memindai”.
e. Dalam membaca indah, teks bacaan adalah bacaan yang dibacakan menurut kaidah-kaidah
artistik. Misalnya puisi anak, cerita pendek, naskah teater, dan lain sebagainya.
2. Media Berbasis Manusia
Media yang berbasis manusia dihadirkan dalam pembelajaran, khususnya untuk
kompetensi dasar membaca nyaring, membaca indah, membaca teknik, dan membaca
cepat atau memindai. Dalam membaca nyaring, misalnya media berbasis media
difungsikan ketiak meberikan permodelan bagaimana membaca nyaring yang sebenarnya.
Selanjutnya siswa dapat menirukan, bahkan mengembangkan bagaimana membaca
nyaring yang benar

3. Media Audio-Visual
Media audio-visual dihadirkan dalam pembelajaran terkait dengan kompetensi dasar
membaca indah (mebaca puisi, membaca cerita pendek, dan membaca drama). Seperti
diketahui bersama, tidak semua guru memiliki kemampuan yang memadai dalam membaca
indah. Kadang-kadang sering dijumpai guru malu-malu dalam membaca indah.
B. MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
MENULIS

Media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan menulis anatara lain:
1. Gambar berupa Potongan gambar tunggal, media pembelajaran yang efektif untuk pusat
mengembangkan tema tulisan. Dan potongan gambar berseri, media pembelajaran
keterampilan menulis, khususnya menulis yang memiliki urutan waktu atau kronologis.
2. Dalam KD “mendeskripsikan benda-benda disekitar, foto dapat dipilih menjadi sumber tulisan.
Foto tentang sebuah gedung atau pohon misalnya dapat menjadi media yang efektif untuk
pengembangan tulisan siswa.
3. Lingkungan sekitar, Contohnya padi disawah yang menguning, taman disekolah, sungai di dekat
sekolah, pegunungan, dan lain sebagainya. Media-media itu dapat digunakan ketika guru dan
siswa mencapai kompetensi dasar menulis puisi dan mendeskripsikan benda-benda disekitar.
4. Benda-benda model antara lain: contoh tulisan yang akan dijiplak, contoh teks puisi, contoh teks
pantun, contoh teks pengumuman, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran, benda-benda
model itu dapat dijadikan model yang akan dijiplak, divariasikan, dan dikembangkan oleh siswa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai