Anda di halaman 1dari 19

Pembelajaran IPS di SD

modul 9
Oleh : Yarhama / 857171993
Yunarsih / 857172053
Merancang pembelajaran IPS Terpadu
dengan pendekatan masalah
 Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah di kelas bagi kepentingan proses belajar mengajar.
Oleh karena itu harus memperhatikan kriteria pemilihan masalah.
 Sebagai acuannya adalah kriteria pemilihan masalah seperti yang dikemukakan Quillen dan
Hanna, yakni berikut ini. Masalah tersebut bersifat umum dan berulang-ulang
sehingga cukup dikena dan menarik perhatian siswa.
1. Masalah tersebut cukup penting dibahas di kelas.
2. Masalah tersebut dapat mengembangkan kelas ke arah tujuan yang dikehendaki.
3. Melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
4. Masalah tersebut dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.
 Setelah masalah kita ketemukan maka langkah selanjutnya adalah pemecahan masalah.
Ada tiga model pemecahan masalah
yang dikemukakan oleh para ahli, antara
lain John Dewey, Brian Larkin, Lawrence
Senesh David Johnson.
untuk lebih jelasnya marilah kita
perhatikan uraian berikut.
 1. Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah
yang dikemukakan John Dewey
 a. Merumuskan permasalahan.
 b. Menelaah permasalahan.
 c. Membuat/merumuskan hipotesis.
 d. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan
pembuktian hipotesis.
 e. Pembuktian hipotesis.
 f. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan.
 2. Dr. Brian Larkin, konsultan kelompok bidang
IPS-P3G di Malang 1978 mengemukakan
langkah-langkah pemecahan masalah, sebagai
berikut.
 a. Definisi masalah.
 b. Identifikasi masalah.
 c. Analisis akibat.
 d. Penerapan kriteria.
 e. Pengambilan keputusan.
 3.Lawrence Senesh, Guru Besar Ekonomi pada
Purdue University mengemukakan langkah-langkah
pemecahan masalah, terdiri tiga fase sebagai
berikut:
 a. Fase motivasi.
 b. Fase pengembangan.
 c. Fase kulminasi.
 Langkah-langkah pemecahan masalah secara
kelompok yang dikemukakan oleh Johnson dan
 Johnson sebagai berikut.
 a. Definisi masalah
 b. Diagnosis masalah
 c. Merumuskan alternatif strategi
 d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
 e.Evaluasi keberhasilan strategi
MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK
(WAWASAN BIDANG INTERKEILMUAN)
 Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar
yang menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertentu
dengan berbagai disiplin ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga para murid
melihat masalah/topik tersebut lengkap dan terpadu.
 MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMANISTIK
 Suatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Hakikat
manusia adalah bulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu atau
aspek demi aspek. Kehidupan riel kemasyarakatan pun sama adalah
multi dimensional. Oleh karena itu, pembelajaran IPS diharapkan
mampu mengantarkan dan membina para murid ke arah hidup bermasyarakat
secara baik dan fungsional.
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS
TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN HUMANISTIK
 Dalam pelaksanaannya seorang guru dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
 1. Guru memahami tujuan pembelajaran.
 2. Guru menentukan dan memahami materi pelajaran yang akan disampaikan
dan menentukan tema pokok.
 3. Guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para murid.
 4. Kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok, kemudian
disuruh bekerja sesuai dengan tugasnya yakni membahas suatu tema
tertentu dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang relevan
 5. Setelah selesai maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh
seorang murid atas bimbingan guru, hasil pembahasan tersebut disimpulkan.
Model Pemecahan Masalah secara Kelompok
Model ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank
Johnson, di mana model ini menitik beratkan pada
pemecahan masalah secara kelompok, yaitu pada
kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan
masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur sebagai
berikut.
a. Dapat menghasilan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang
dikehendaki.
b. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan,
memahami dan memakai informasi yang relevan dengan keadaan
yang aktual.
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk
menemukan kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan
mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan efektif.
 MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH (GEOGRAFI)
 A. PENGERTIAN PENDEKATAN WILAYAH
Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik
tertentu, yangmembedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada di
sekitarnya. Karakter terpenting yang harus dimiliki suatu region adalah
homogenitas yang khas, dapat berupa aspek fisik maupun kultural, seperti
kesamaan kegiatan ekonomi, bentuk hasil kebudayaan, bentuk pemerintahan,
warna bendera, kesamaan iklim, kesamaan permukaan tanah. Wilayah seragam
(uniform region) adalah wilayah berdasarkan keseragaman atau kesamaan
dalam kriteria tertentu, misalnya wilayah pertanian, dimana terdapat
kesamaan antar petani atau terdapat pertanian dan sifat yang dimiliki oleh
elemen-elemen yang membentuk wilayah. Pendekatan wilayah adalah
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mengenai suatu
wilayah ditinjau dari berbagai aspek kehidupan yang ada di wilayah secara
mendalam yang merupakan kekhasan wilayah tersebut dengan
menggunakan kata tanya apa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana sehingga dapat membedakan dengan wilayah di sekitarnya.
 B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WILAYAH
 Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan wilayah perlu memperhatikan
bahwa wilayah-wilayah atau gejala-gejala yang terjadi di
permukaan bumi merupakan basil interaksi antarwilayah.
Perancangan model pembelajaran IPS terpadu dengan
menggunakan pendekatan wilayah dalam menganalisis
suatu gejala geografi memperhatikan penyebaran gejala
dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungan
untuk dipelajari kaitannya.
 MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS
TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE
PROYEK
 A. PENGERTIAN PENDEKATAN METODE PROYEK
 Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan
masalah yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil.
Dalam metode proyek ini biasanya dihasilkan produk nyata, seperti
peta, maket, model, diorama, yang mempunyai nilai
intrinsik bagi siswa yang menghasilkan. Metode proyek
memungkinkan penyaluran minat siswa dan siswa dilatih untuk
menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks
yang lebih luas. Pengetahuan yang diperoleh siswa lebih berarti dan
kegiatan belajar megajar lebih menarik karena pengetahuan,
bermanfaat baginya untuk lebih mengapresiasikan lingkungannya,
memahami, serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
 kriteria metode proyek sebagai berikut.
 1. Kegiatan belajar bersifat riel.
 2. Mempunyai arti dan manfaat bagi siswa.
 3. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran.
 4. Mempunyai hubungan dnegan tujuan pembelajaran.
 5. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan.
 6. Bahan dan peralatan mudah diperoleh.
 7. Biaya relatif murah.
 Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah berikut ini.
 1. Tahap Perencanaan
 Secara berurutan tahap perencanaan meliputi berikut ini.
 a. Mempelajari pokok bahasan dalam GBPP dari mata pelajaran yang menjadi tema pokok.
 b. Membuat diagram kaitan antara tema pokok bahasan yang ada pada mata pelajaran lain.
 c. Merumuskan tujuan pembelajaran.
 d. Menentukan materi pelajaran dari tema pokok bahasan yang ada pada materi pelajaran lain
 yang relevan.
 e. Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar.
 f. Merencanakan organisasi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil.
 g. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 h. Menyiapkan penilaian kegiatan belajar mengajar.
 2. Tahap Pelaksanaan
 Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut ini.
 a. Guru mengemukakan tema pokok.
 b. Guru mengajak para siswa untuk mengaitkan tema proyek dengan berbagai mata pelajaran (guru
membimbing jalannya diskusi).
 c. Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu terbentuk, guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata pelajaran yang tergabung dalam tema
pokok tersebut.
 d. Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan belajar mengajar yang
berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok. Guru membimbing dan
memberikan bantuan kepada siswa. Tiap kelompok mendiskusikan dan mencatat
hasildiskusi.
 e. Apabila tiap kelompok memerlukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu agar menghayati materi
pelajaran, guru memberitahukan hal-hal yang perlu diamati.
 f. Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis, serta siap dilaporkan.
 g. Sesudah siap semua kelompok untuk melaporkan maka ada salah satu siswa yang
memimpin pelaporan. Siswa-siswa lain memberikan komentar dan saran. Guru kadang-
kadang memberi bantuan saran seperlunya.
 h. Berdasarkan komentar dan saran, kelompok mendiskusikan dan bersepakat untuk
menambah atau mengurangi serta menyempurnakan laporan.
 i. Guru membantu siswa untuk memahami hubungan tema pokok dengan mata pelajaran lain.
 MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS
TERPADU DENGAN MENGGNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU
(TIME LINE)
 A. PENGERTIAN PENDEKATAN KURUN WAKTU
 Pendekatan kurun waktu adalah pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk memecahkan masalah dengan
menekankan urutan waktu kejadian (kronologis) sehingga dapat
diketahui pertumbuhan dan perkembangannya. Penerapan
pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti
kita mempelajari sejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep
mengenai waktu yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika
dan berdasarkan asosiasi.
 1. Waktu Keruangan
 2. Waktu Matematis
 3. Waktu Asosiasi
 B. MERANCANG MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KURUN WAKTU
 Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan pendekatan kurun
waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk mengajarkan sejarah. Sejarah adalah
ilmu yang mempelajari dan mengkaji kisah perbuatan dan peristiwa manusia pada masa
lampau. Unsur pokoknya adalah manusia, ruang/tempat, dan waktu. Sifat objeknya
adalah perbuatan-perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi
manusia. Konsep pokoknya adalah perubahan, kontinuitas, dan waktu.

 Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah adalah berikut ini.
 1. Kejadian/data itu bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin terjadi lagi).
 2. Perkembangan peristiwa/kejadian historis itu bersifat kausal (sebab-akibat).
 3. Subjektivitas dalam penilaian dan interprets data.
 Motivasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengajaran IPS yang
menggunakan
 pendekatan kurun waktu agar tidak membosankan antara lain dengan.
 1. Menggunakan objek/benda.
 Misalnya :
 a. Menemutunjukkan benda sejarah;
 b. Menemutunjukkan perangko bergambar kejadian sejarah.
 2. Menggunakan peta atau globe.
 3. Dengan melempar problem.
 Misalnya : Bagaimana perkembangan sejarah Jawa andaikata Sultan Agung
tidak lalai mengembangkan politik maritim?
 4. Menggunakan sosiodrama.
 5. Menggunakan rekaman, musik atau lagu.
 Misalnya : Pidato monumental seorang pemimpin.
 Lagu : Selendang Sutra, Sepasang Mata Bola.
 6. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif.
 Misalnya :
 a. Imperialisme sudah mati, tetapi belum dikubur.
 b. Sebutir peluru yang membakar dunia adalah yang melahirkan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai