Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK 2

RESUME
PEMBELAJARAN IPA DI SD (PDGK4202)

MODUL 1 (KB 2)
MODEL BRUNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
IPA SD

DISUSUN OLEH :

M. INDRA KURNIAWAN (NIM. 857171954)


NELLY NIRWANASARI (857172085)
NITA RISMAWATI (857172157)
NURHASANAH (857171986)
NURHAYANI 857172092)
NURWAKHIDAH (857172118)
RIA DWIYANA (857172078)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)


UT SERANG
POKJAR TIGARAKSA
TAHUN 2019
Model Belajar Bruner Dalam Pembelajaran IPA

1.    Model Belajar Bruner
Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak sebaiknya
diberikan kesempatan untuk memanipulasi objek atau benda-benda (alat
peraga). Melalui alat peraga itu, anak akan langsung melihat bagaimana
keteraturan dan pola srtuktur dari benda yang diperhatikannya tersebut.
Keteraturan yang didapat anak melaui pengamatan/keterlibatan secara
langsung tersebut kemudian oleh anak dihubungkan dengan keterangan
instuitif yang melekat padanya.
Ada tiga tahap pembelajaran dikemukakan oleh Bruner, yaitu:
1. Tahap Enaktif, anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi  
(mengotak-atik objek)
2. Tahap Ikonik, kegiatan yang dilakukan anakberhubungan dengan
mental yang       merupakan gambaran dari objek-objek yang
memanipulasinya.
3. Tahap Simbolik Anak, memanipulasi simbol-simbol atau lambang
objek tertentu. Anak tidak lagi terkait objek namun sudah mampu
menggunakan notasi tanpa tergantung objek riilnya. Anak yang
memulai untuk secara simbolik memproses        informasi.

Menurut Bruner, dalam proses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu:
1. Tahap informasi (tahap penerimaan materi), dalam tahap ini seorang
siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan
mengenai materi yang sedang dipelajari.
2. Tahap transformasi (tahap pengubahan materi), dalam tahap ini
informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau
ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakatau konseptual.
3. Tahap evaluasi, Dalam tahap evaluasi seorang siswa menilai sendiri
sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat
dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.

2.    Penerapan Model Belajar Blunner Dalam Pembelajaran IPA di SD


Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas, Bruner
mengembangkan model pembelajaran penemuan. Model ini pada prinsipnya
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri
dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata.
Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi
informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi.

CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN MODEL BLUNER


1. Merencanakan Ide Pembelajaran
Merencanakan ide pembelajaran sedemikian rupa sehinggga
pelajaran terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki
oleh para siswa.
2. Pengantar Materi Pembelajaran
Guru hendaknya mulai dengan sesuatu yang sudah dikenal oleh
siswa. Kemudian guru mengemukakan sesuatu yang berlawanan.
Sehingga merangsang para siswa untuk menyelidiki masalah itu,
menyusun hipotesis-hipotesis dan mencoba menemukan konsep-
konsep atau prinsip-prinsip yang mendasari masalah itu.
3. Metode Pembelajaran
Disarankan agar guru mengikuti aturan penyajian dari enaktif, ikonik
lalu simbolik. Perkembangan intelektual diasumsikan mengikuti urutan
enaktif, ikonik dan simbolik. Jadi demikian pula harapan tentang urutan
pengajaran.
4. Praktek Dilapangan
Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis,
guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor.
5. Menilai Hasil Belajar
Di lapangan, penilaian hasil belajar penemuan meliputi pemahaman
tentang prinsip-prin sip dasar mengenai suatu bidang studi, dan
kemampuan siswa untuk menerapkan prinsip-prinsip itu pada status
baru, berbentuk teks daat berupa teks objektif atau essay.

Model pembelajaran penemuan ini mempunyai banyak manfaat, antara lain:


1. Pembelajar (Siswa) akan mudah mengingat materi pembelajaran
apabila informasi tersebut didapatkan sendiri, bukan merupakan
informasi perolehan.
2. Apabila pembelajar telah memperoleh informasi, maka dia akan
mengingat lebih lama.

Jadi dalam proses mengajar menurut Bruner adanya pendekatan spiral


atau lebih dikenal dengan a apiral curriculum, yaitu mengurutkan materi
pelajaran mulai dari mengajarkan materi secara umum kemudian secara
berkala kembali mengajarkan materi yang sama dalam cakupan yang lebih
rinci, dengan memperhatikan tahapan perkembangan kognitif seseorang
(enaktif, ikonik, dan simbolik).

Contoh penerapan model belajar Brunner dalam Pembelajaran IPA di


SD:
Kelas: III
Materi: Bagian-bagian dari tumbuhan.
Alat dan Bahan:
1.        Tanaman
Cara Kerja:
1.        Ambillah satu tanaman yang lengkap, terdiri dari akar, batang, daun,
dan bunga.
2.        Berilah kesempatan kepada siswa untuk mengamati, kemudian
berilah pertanyaan seperti berikut: Menurut kalian, bagaimana akar dapat
berfungsi bagi tumbuhan?
3.        Terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Berilah kesempatan
kepada siswa mengajukan dan menguji idenya sendiri.
4.        Berilah pertanyaan yang lain untuk menanyakan bagian tumbuhan
yang lainnya. 

Anda mungkin juga menyukai