Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan
dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga berkaitan
antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Kurikulum
Matematika,2004:5).
Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan dasar bagi
penerapan konsep matematika pada jenjang berikutnya. Konsekuensinya dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar harus mampu menata dan
meletakkan dasar penalaran siswa yang dapat membantu memperjelas
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan kemampuan
berkomunikasi dengan bilangan simbol-simbol serta lebih mengembangkan sikap
logis,kritis,cermat,disiplin,terbuka,optimis dan menghargai matematika
Dalam mengirimkan surat kepada seseorang kita harus nengetahui alamat
tujuannya secara lengkap dan benar, hal ini dikarenakan untuk mempermudah
dalam pengiriman surat. Jika alamat yang kita cantumkan itu benar dan lengkap
maka suratpun akan lebih cepat sampai. Alamat rumah seseorang berhubungan
dengan denah atau peta, maka dari itu dirasa sangat penting anak-anak usia SD/MI
mempelajari sistem koordinat yang berhubungan dengan denah dan letak suatu
benda. Agar anak mengerti tata cara membuat denah ataupun membaca denah
sejak dini. Oleh karena itu pada makalah ini saya akan membahas lebih dalam
tentang sitem koordinat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1
SISTEM BILANGAN REAL DAN KOORDINAT
A. Sistem Bilangan Real
1. Berbagai Sistem Bilangan
Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang
didefinisikan. Operasi-operasi yang telah kita kenal antara lain aljabar
dan logaritma. Sedangkan sebagian himpunan dalam aljabar adalah himpunan-
himpunan bilangan.
Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya ? Untuk menjawabnya, kita mulai
dengan beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini.
 Bilangan-bilangan bulat dan rasional
Diantara sistem bilangan yang paling sederhana adalah bilangan-bilangan
asli (= Natural), 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, … Dengan bilangan ini kita dapat
menghitung: buku-buku kita, teman-teman kita, uang kita, dan lain
sebagainya. Jika kita gandengkan negatifnya dan nol, kita akan peroleh
bilangan-bilangan bulat (= dari bahasa Jerman, Zahlen): …, -3, -2, -1, 0, 1,
2, 3, …
Bila kita mencoba mengukur panjang, berat benda, atau tegangan listrik, bilangan-
bilangan bulat tidak akan memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk
memeberikan ketelitian yang cukup dalam sebuah pengukuran. Kita dituntut
untuk juga mempertimbangkan hasil bagi (rasio) dari bilangan-bilangan bulat,
yaitu bilangan-bilangan seperti:
Bilangan-bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk , dimana m dan n adalah
bilangan bulat dan , disebut bilangan-bilangan rasional (= Quotient ).
Apakah bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Fakta yang
mengejutkan ini ditemukan pertama kali oleh orang Yunani kuno beberapa abad
sebelum masehi. Mereka memperlihatkan bahwa meskipun  merupakan panjang
sisi miring sebuah segi tiga siku-siku dengan sisi 1 , bilangan ini tidak dapat

2
dituliskan sebagai suatu hasil bagi dua bilangan bulat. Jadi  adalah suatu bilangan
tak rasional (irasional).
Demikian juga Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan rasional
dan bilangan irasional secara langsung, maka ada satu ciri khusus yang yang bisa
kita jadikan pedoman untuk membedakan keduanya.

2. Bilangan-bilangan real
Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang,
bersama-sama dengan negatifnya dan nol kita namakan bilangan-bilangan real.
Atau dengan kata lain, bilangan real adalah bilangan yang dapat berkoresponden
satu-satu dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut
terdapat titik asal yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur
jarak ke arah kanan atau kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai lambang
yang tunggal, disebut koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu
sebagai garis real.
Dengan mengetahui anggota dari masing-masing himpunan bilangan yang
termasuk kelompok bilangan real, bagaimanakah hubungan masing-masing
himpunan bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan rasional,
bilangan real, dan bilangan kompleks jika kita gambarkan dalam diagram venn?

3. Operasi pada Bilangan Real


Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
a. Operasi penjumlahan
Contoh:
1.    4 + 6  = 10
2.    4 + (-6 ) = -2
b. Operasi pengurangan
Contoh:
1.    -6 – 4 = -6 + (-4) = -10
2.    3 -6 – 4 = -6 + (-4) = -10
c. Operasi perkalian

3
Contoh:
1.    6 x 4 = 24
2.    6 x (-4) = -24
3.    (-6) x (-4) =  24
d. Operasi pembagian
Contoh:
1. 12 : 2 = 6
2. 12 : -2 = -6
3. (-12) : (-2) = 6

4. Macam-macam Bilangan Real
a. Bilangan Asli (A)
Bilangan asli adalah suatu bilangan yang mula-mula dipakai untuk
membilang. Bilangan asli dimulai dari 1,2,3,4,…
A = {1,2,3,4,…}
b. Bilangan Genap (G)
Bilangan genap dirumuskan dengan 2n, nÎA
c. Bilangan Ganjil (Gj)
Bilangan ganjil dirumuskan dengan 2n -1, nÎA
Gj = {1,3,5,7,…}
d. Bilangan Prima (P)
Bilangan prima adalah suatu bilanganyang dimulai dari 2 dan hanya dapat
dibagi oleh bilngan itu sendiri dan ± 1
P = {2,3,5,7,…}
e. Bilangan Komposit (Km)
Bilangan komposit adalah suatu bilangan yang dapat dibagi oleh bilangan
yang lain
Km = {4,6,8,9,…}
f. Bilangan Cacah (C)
Bilangan Cacah adalah suatu bilangan yang dimulai dari nol
C = {0,1,2,3,4,…}

4
g. Bilangan Bulat (B)
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan
bulat   positif.
B = {…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…}
h. Bilangan Pecahan (Pc)
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a/b, a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut,dengan a dan b ÎB serta b ≠0
i. Bilangan Rasional (Q)
Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam
bentuk , a dan b ÎB serta b ≠0. (Gabungan bilangan bulat dengan himpunan
bilangan pecahan)
j. Bilangan Irasional (I)
Bilangan irasional adalah suatu bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk , a dan b ÎB serta b ≠0.
Contoh:  π = 3,14159…, e = 2,71828….
k. Bilangan Real (R)
Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan
bilangan irasional. Bilangan real biasanya disajikan dengan sebuah garis
bilangan.
Contoh:
                  -1         -2         -3         0          1          2          3          4
l. Bilangan Khayal (Kh)
Bilangan khayal adalah suatu bilangan yang hanya bias dikhayalkan dalam
pikiran, tetapi kenyataannya tidak ada.
m. Bilangan Kompleks (K)
Bilangan Kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan dan
khayal.

5
5. Sifat-sifat Operasi Bilangan Bulat
a.    Sifat Komutatif:
a+b=b+a
a.b = b.a
Contoh:
1. 5 + 6 = 6 + 5 = 11
2. 9 . 3  = 3 . 9  = 27
b.    Sifat Assosiatif:
(a + b) + c = a + (b + c)
(a . b) . c = a . (b . c)
Contoh:
1. (5 + 2) + 3 = 5 + (2 + 3) = 10
2. (5 x 2) x 3 = 5 x (2 x 3) = 30
c.    Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
a x (b + c) = ab + ac
Contoh:

5 x (3 + 6) = 5 . 3 + 5 . 6= 15 + 30= 45
d.    Terdapat Dua Elemen Identitas

Setiap bilangan a mempunyai dua elemen identitas, yaitu 1 dan


0,sehingga memenuhi:
a+0=a
a.1=a
e.     Terdapat Elemen Invers
Setiap bialngan a mempunyai balikan atau invers penjumlahan, yaitu –
a yang memenuhi:
a + (-a) = 0
Setiap a ≠ 0 mempunyai balikan perkalian.

6
B. Sistem Koordinat Kartesius
1. Menentukan Posisi Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius
Perhatikan gambar berikut.

1
-1 X
-6 -5 -4 -3 -2 1 2 3 4 5 6

-1

-2

-3

-4

-5

-6

Gambar tersebut disebut Koordinat Kartesius. Sistem Koordinat Kartesius terdiri


atas sumbu mendatar (sumbu-x) dan sumbu tegak (sumbu-y). Fungsi kedua
sumbu tersebut adalah untuk menentukan letak suatu titik. Titik-titik pada
koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada sumbu-x dan sumbu-y (x, y).

7
Dimana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan antara sumbu-x dan
sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. Berdasarkan sistem koordinat
Kartesius tersebut kamu dapat memperoleh informasi berikut ini :
 Titik warna merah terletak pada koordinat (-4,5).
 Titik warna biru terletak pada koordinat ( 5,-2 ).
 Titik warna hijau terletak pada koordinat (2,3)
 Tititk warna ungu terletak pada koordinat ( -3,-1)

C. Rumus Jarak
Teorema Pyhtagoras dapat digunakan untuk menentukan jarak antar titik P1
(x1, y1) dan P2 (x2, y2), yaitu :
P1P2 = √ nnnnnnnnnnnnnnn
(x2 – x1)2 + (y2 - y1)2

D. Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y) pada bidang yang berjarak
sama terhadap satu titik tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titik-titik (x,y)
terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius) dan dilambangkan r. Persamaan
lingkaran yang bertitik pusat di P(a,b) dan melalui titik Q(x,y) dengan jarak antara
titik P dan Q disebut jari-jari r dan rumus jari-jarinya adalah :
r2 = (x – a)2 + (y – b)2
r= √ nnnnnnnnnnnn
(x – a)2 + (y – b)2

E. Hubungan Koordinat Kutub dengan Koordinat Kartesius


Hubungan antara koordinat kartesius (x,y) dan koordinat kutub (r, 0) ditun-jukkan
oleh persamaan.
y
sin = y = r sin
r
y
cos = y = r cos
r
y
r2 = r2 + y2 dan tan = =
r

8
Kegiatan Belajar 2
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

A. Persamaan Linear
Persamaan atau identitas adalah suatu pernyataan yang memuat ungkapan
“samadengan” dan diberi notasi “=” tetapi tidak memuat variabel. Dalam
artian, Persamaan merupakan kalimat matematika terbuka yang memuat tanda
“=”. Kalimat matematika terbuka adalah suatu pernyataan yang memuat
variable (peubah) yang nilainya belum jelas atau belum bisa ditentukan.
Dalam menyelesaikan suatu persamaan harus dicari suatu bilangan sehingga
persamaan tersebut menjadi nilai atau proporsi yang tepat. Jika bilangan
tersebut menghasilkan proporsi yang benar maka himpunan penyelesaian
diperoleh.
Contoh :
Jika x+3=10 maka himpunan penyelesaian selesai dengan hasil x={7}.
Persamaan dibagi beberapa jenis diantaranya :
1. Persamaan linier satu variabel (peubah)
 Definisi persamaan linier satu peubah
Persamaan linier satu peubah adalah persamaan yang hanya memuat sebuah
peubah dan pangkat dari peubahnya adalah satu.
Contoh:2x + 7 = 6x + 3 merupakan persamaan linier satu peubah karena
peubahnya satu (yaitu  x) dan pangkatnya adalah 1.
 Penyelesaian Suatu Persamaan linier satu peubah
Menyelesaikan suatu persamaan artinya adalah mencari nilai pengganti dari
peubah sehingga menjadi pernyataan yang benar.
Contoh:
5t - 6 = - 11, adalah persamaan linier satu peubah.
t = - 1   merupakan  penyelesaian  persamaan  itu  karena  jika t diganti dengan –1,
maka pernyataan  5(- 1) - 6 = - 11  merupakan pernyataan yang benar. Sedangkan
t = 1bukan penyelesaian karena  jika t diganti dengan 1,  maka  pernyataan  5(1) -
6 = - 11  merupakan  pernyataan  yang salah.

9
 Cara mencari penyelesaian persamaan linier satu peubah
Tiga langkah berikut dapat dilakukan dalam menyelesaikan persamaan linier
dengan satu peubah:
a. Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b. Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
c. Membagi  atau  mengalikan  kedua  ruas  dengan  bilangan  yang
sama bukan nol.
ContohSoal :
Tentukan penyelesaian dari persamaan 2x - 3 = - 3x + 7 dan tentukan himpunan
penyelesaiannya!
Penyelesaian:
2x - 3 = - 3x + 7
3x + 2 x - 3 = 3x + (- 3x ) + 7…  (kedua ruas ditambah dengan 3x )
5x - 3 = 7
5x - 3 + 3 = 7 + 3   ................... (kedua ruas ditambah 3)
5x = 10
x=2        ............................  (kedua ruas dibagi dengan 5 )
Maka, himpunan penyelesaiannya adalah: { 2}.

2. Persamaan linier dua variabel (peubah)


Persamaan Linear dua peubah yaitu suatu sistem persamaan yang terdiri dari dua
persamaan linear yang masing-masing mengandung dua peubah atau variabel dan
pangkat kedua peubah itu adalah satu. Menyelesaikan sistem persamaan linier dua
peubah artinya adalah mencari nilai pengganti dari setiap peubah nilai yang
dimaksud, maka persamaan itu berubah menjadi kalimat yang bernilai  benar.
Secara umum dinyatakan dalam bentuk :
aX  +  bY  =  c
dX  +  eY  =  f         dengan a,b,c,d,e,f adalah bilangan real
keterangan :
a,d = koefisien dari x
b,e = koefisien dari y

10
c,f = konstanta
x dan y = nilai penyelesaian dari system persamaan linier dua variabel
Dalam menyelesaikan persamaan linier dua variabel, dapat diselesaikan dengan
beberapa metode diantaranya :
a. Metode Substitusi
Mensubstitusi artinya adalah menggantikan. Cara substitusi
dilakukan  dengan  cara  mencari  nilai  salah  satu  peubah  pada  suatu
persamaan kemudian  menggantikan  nilai  itu  pada  persamaan  yang  lain. Cara
ini lebih efisien jika dilakukan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier yang
peubahnya  ada  yang  berkoefisien

b. Metode Eliminasi
Mengeliminasi artinya menghilangkan. Cara eliminasi dilakukan dengan cara
”menghilangkan” salah satu peubah. Dengan demikian, persamaan yang semula
terdiri dari dua peubah akhirnya menjadi satu peubah. Selanjutnya dapat
ditentukan penyelesaiannya.

c. Metode Substitusi dan Eliminasi


Metode penyelesaian ini menggunakan metode eliminasi dan substitusi untuk
menyelesaikan persamaan linier 2 variabel.

d. Metode Substitusi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:
3x + 2y = -2
x – 2y = 10 .
Penyelesaian :
x – 2y    = 10      <<=>>     x = 2y + 10
3x + 2y = -2
Subsitusikan persamaan (1) ke (2)
3x + 2y  = -2
3( 2y + 10 )  + 2y  = -2

11
6y + 30 + 2y  = - 2
8y  = -32
y   = - 4
Subsitusikan nilai y = -4 ke persamaan (1)
x  =  2y + 10
x  =  2(-4)  + 10
x =  -8 + 10
x =  2
maka HP dari persamaan diatas adalah (x,y) = ( 2, -4 ).

e. Metode Eliminasi
Jika  2x + 5y = 11  dan 4x – 3y = -17,
tentukanlah nilai dari  2x – y = . . . .
Penyelesaian:
Eliminasi x
2x + 5y   = 11      |X 2|   4x  + 10y  = 22
4x  - 3y   = -17    |X 1|   4x  –  3y   = -17 
                                 13y  = 39
                                     y  = 39 / 13
                                    y  = 3
Eliminasi y
2x + 5y   = 11   |X 3|  6x  + 15y = 33
4x  - 3y   = -17  |X 5|  20x - 15y = -85
                                    ___________+
                              26x  = -52
                                 x  = -52 /26
                                 x  = -2
setelah nilai variabel ditemukan subtitusilah ke pers yang ditanya:
Nilai : 2x – y = ..
2(-2) – 3 = - 7

12
f. Metode Substitusi Eliminasi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:
2x+3y=1
3x+y = 5
Penyelesaian :
2x + 3y = 1  [x3]    6x + 9y = 3
3x +  y  = 5  [x2]    6x + 2y = 10
       
               7y = -7
                 y = -7/7
                 y = -1
kesalahan satu persamaan (cari yang paling tepat atau sederhana)
3x + y = 5
3x - 1 = 5
3x = 5 + 1
x = 6/3
x = 2 
maka, Hpnya adalah (x,y) = (-1,2)

g. Metode grafik
Tentukan peryelesaian dari persamaan di bawah ini dengan grafik
2x + 3y = 6
x+y=2
Jawab :
membuat garis persamaan pertama dengan cara mencari titik potong terhadap
sumbu X dan sumbu Y
Titik potong sumbu x syaratnya y =0           Titik potong sumbu Y syaratnya  x = 0
2x + 3y = 6                                                      2x + 3y = 6
2x + 3.0= 6                                                      2.0 + 3y = 6
2x = 6                                                                     3y   = 6
x = 3                                                                        y    = 2

13
3. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat didefinisikan sebagai kalimat terbuka yang menyatakan
hubungan sama dengan (=) dan pangkat tertinggi dari variabelnya dua. Persamaan
kuadrat memiliki bentuk umum:  
Dengan a, b, dan c Є  R dan a ≠ 0.
a = koefisien x2
b = koefisien x
c = konstanta
Contoh :
Tentukan setiap koefisien variabel x2, koefisien variabel x dan konstanta dari
persamaan kuadrat berikut:
a.       3x2 – 2x + 4 = 0
b.      –x2 + 5x – 7 = 0
Jawab:
a.       3x2 – 2x + 4 = 0               
koefisien x2 = 3                        
koefisien x = –2                        
konstanta = 4                            
b.      –x2 + 5x – 7 = 0
koefisien x2 = –1
koefisen x = 5
konstanta = –7
 Jenis Akar Persamaan Kuadrat
1. Jika D > 0, maka ax2 +bx+c=0 memiliki dua akar real yang
berlainan
2. Jika D = 0, maka ax2 +bx+c=0 memiliki dua akar real yang sama.
3. Jika D < 0, maka ax2 +bx+c=0 akar-akarnya tidak real
 Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat
Dalam menyelesaikan setiap persamaan kuadrat yang Anda cari adalah akar-akar
persamaan kuadrat atau nilai x yang memenuhi persamaan kuadrat tersebut.

14
Menyelesaikan persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu
memfaktorkan, menyempurnakan, dan dengan rumus abc.
a)      Memfaktorkan
Sifat yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara
memfaktorkan adalah sifat faktor nol, yaitu:
Untuk setiap p dan q bilangan riil dan berlaku p x q = 0 maka p = 0 atau q = 0
 Memfaktorkan Jenis ax2 + bx = 0
Untuk memfaktorkan persamaan kuadrat dengan bentuk ax2 + bx = 0 dapat
dilakukan dengan memisahkan x sesuai dengan sifat distributif, yaitu:
ax2 + bx = 0
x(ax + b) = 0
Jadi, x = 0 atau ax + b = 0.
Contoh Soal
Selesaikanlah persamaan kuadrat di bawah ini:
a.       x2 – 5x = 0
jawab  :
x2-5x = 0
x(x-5)=0
x=0 atau x-5=0
x=5
jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {0,5}
b.      4x2 + 3x = 0
Jawab :
x(4x + 3) = 0
x = 0 atau 4x + 3 = 0
4x = –3  atau x = − ¾
Jadi, HP adalah {-− ¾ , 0}

b)     Menggunakan Rumus abc


Dalam melengkapkan kuadrat sempurna, diperoleh cara mencari nilai akar-akar
persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah dengan menggunakan rumus :

15
Contoh soal :
Carilah akar-akar persamaan kuadrat di bawah ini dengan menggunakan Rumus 
ABC
X2 – 4X – 12 = 0

B. Pertidaksamaan Linear
Pertidaksamaan adalah suatu kalimat matematika yang mengandung satu atau
lebih peubah dan relasi.  Seperti halnya persamaan, menyelesaikan
pertidaksamaan merupakan suatu proses mendapatkan suatu bilangan sehingga
pertidaksamaan tersebut menjadi proporsi yang benar. Bilangan yang diperoleh
nantinya merupakan nilai penyelesaiian untuk suatu pertidaksamaan yang dicari.
Himpunan semua nilai pertidaksamaan merupakan himpunan penyelesaian
(himpunan terselesaikan).

Contoh :x-6   3 (mengandung sebuah relasi


Pertidaksamaan dibagi beberapa jenis :
a)   Pertidaksamaan linier satu peubah atau variabel
Pertidaksamaan linier satu peubah adalah pertidaksamaan yang hanya
memuat sebuah peubah dan pangkat dari peubahnya adalah satu. Pertidaksamaan
dengan pangkat tertinggi dari variable (peubah) adalah satu Himpunan
penyelesaian pertidaksamaan dapat ditulis dalambentuk  notasi himpunan atau
dengan garis biangan.
Contoh :
1.    2n + 9 = 21, merupakan pertidaksamaan linier satu peubah banyak peubahnya
satu (yaitu n ) dan pangkatnya adalah 1.
2.    5t + 7m = 12 , bukan pertidaksamaan linier satu peubah karena peubahnya
dua (yaitu  t dan  m ).
3.    y + 4 = 3y2+ 3 , bukan pertidaksamaan linier satu peubah walaupun
peubahnya hanya satu tetapi paubahnya ada yang berpangkat 2.

16
 Cara mencari penyelesaian pertidaksamaan linier satu peubah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan  pertidaksa-maan
linier  satu peubah adalah:
1.        Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan  ditambah atau dikurangi dengan
bilangan yang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap.
2.        Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama dan tidaknol, maka tanda pertidaksamaan tetap.
3.        Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan
bilangannegatif yang sama dan tidak nol, maka tanda pertidaksamaan menjadi
sebaliknya.
Contoh soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di bawah ini !
a. 3x – 1 > 5                                              b. 3x + 4 ≤ 5 ( x - 1 )
Jawab :                                                      Jawab :
3x – 1 >5                                                   3x + 4 ≤ 5 ( x - 1 )
3x > 5 + 1                                                  3x + 4 ≤ 5 x - 5
3x >6                                                         3x – 5x ≤ -5 – 4
x> 6/3                                                       -2x ≤ -9
x >2                                                           x ≥ 9/2
HP = { x │x > 2,  x Є R }                   HP = { x │x ≥ 9/2,  x Є R }    

b)     Pertidaksamaan Kuadrat
Suatu kalimat terbuka yang memuat variabel dengan pangkat positif dan memiliki
pangkat tertinggi dua dihubungkan dengan tanda disebut pertidaksamaan kuadrat.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat :
ax2 + bx + c > 0
ax2 + bx + c ≥ 0
ax2 + bx + c < 0
ax2 + bx + c ≤ 0
dengan a, b, dan c Є R dan a ≠ 0.

17
 Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat lebih mudah apabila menggunakan
garis bilangan. Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
berbedacara dengan menentukan suatu himpunan penyelesaian pertidaksamaan
linear. Pada pertidaksamaan linear, dapat langsung menentukan daerah
penyelesaian setelah memperoleh himpunan penyelesaiannya sedangkan pada
pertidaksamaan kuadrat harus menentukan daerahnya terlebih dahulu untuk dapat
menentukan himpunan penyelesaiannya.

 Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan


kuadrat adalah sebagai berikut:
1. Nyatakan pertidaksamaan kuadrat ke bentuk salah satu ruas sama
dengan nol dan ruas yang lain adalah bentuk kuadrat.
2. Tentukan pembuat nol daribentuk kuadrat itu.
3. Letakkan pembuat nol dalam garis bilangan.
4. Tentukan tanda dari setiap daerah pada garis bilangan.
5. Tentukan penyelesaiannya sesuai yang dikehendaki pada
pertidaksamaannya.
Contoh Soal
Tentukan himpunan penyelesaian untuk pertidaksamaan kuadrat  
x2 – 5x – 14 < 0
Jawab:
x2– 5x – 14 < 0
x2 – 5x – 14 = 0
(x – 7) (x + 2) = 0
x – 7 = 0 atau x + 2 = 0
x = 7 atau x = –2

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional
dan bilangan irasional. Bilangan real yang dilengkapi dengan sifat – sifat bilangan
disebut sistem bilangan real.
Sifat – sifat bilangan real dibagi menjadi :
 a.  Sifat-sifat Al-jabar
 b.  Sifat-sifat urutan
 c.  Sifat-sifat kelengkapan
Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang
mendatar disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x
dan y disebut titik asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
Setiap titik pada bidang Cartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x
yang disebut absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut koordinat. Absis
dan ordinat mewakili pasangan bilangan atau pasangan berurut yang disebut
koordinat.
Dalam kehidupan sehari-hari bidang koordinat kartesius sangat mutlak
dibutuhkan. Salah satunya adalah dalam hal penerbangan, seorang pilot harus
memahami cara membaca dan menentukan letak suatu tempat pada bidang
koordinat kartesius.
Persamaan linier terdiri dari persamaan linier satu variabel dan persamaan linier
dua variable
Penyelesaian SPLDV terdapat 4 cara yaitu :
1.      Metode substitusi
2.      Metode Eliminasi
3.      Metode substitusi dan Eliminasi
4.      Metode Determinan
Pertidaksaman linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau
lebih variabel yang kesemuanya berpangkat satu dan dihubungkan dengan relasi
   , < ,  , atau >.

19
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variabel (peubah)
dan berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 + bx + c = 0
dengan a ¹ 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga cara yaitu:
a)      faktorisasi,
b)      melengkapkan kuadrat dan
c)       rumus yaitu 
Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah :
ax2+ bx + c ( ) 0, dengan a ¹ 0.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang
akan datang.

20

Anda mungkin juga menyukai